Seandainya

Rintik hujan mulai turun membasahi bumi. Lala dan kedua sahabat nya kini sudah berada di rumah. Mila dan Sarah memang sering main ke rumah Lala namun tentunya tak pernah menginap, jika tidak ada sesuatu yang urgent seperti hujan lebat atau banjir yang mengakibatkan keduanya tidak bisa pulang ke kos san mereka.

Rumah yang saat ini ditempati Lala juga sebenarnya merupakan rumah kontrakan dengan satu kamar ,satu kamar mandi,satu ruang tengah dan satu ruang tamu.

Sebenarnya mereka bertiga bekerja di sebuah mall sebagai SPG tapi hari ini mereka dapat jatah libur. Penampilan mereka yang cantik dan menarik membuat mereka dengan mudah di terima bekerja sebagai SPG. Apalagi kemampuan mereka dalam mempromosikan semua produk selalu mendapat minat pengunjung.

"Makan mie rebus dingin-dingin begini enak kali ya La " Ucap Sarah

Namun yang diajak bicara hanya diam menatap kosong ke depan.

"Ye...malah bengong "

"Apa sih " Sahut Lala ketika Sarah melempar ya dengan kacang polong yang sedang ia makan

"Kamu ditanya malah bengong,kenapa sih ?" Tanya nya

"Gak kenapa-napa, tadi kamu bilang mau makan mie rebus kan ,tuh di dapur masih banyak ,sekalian ya tolong masakin aku juga laper ! Jangan lupa pakai telur dan sayur juga ,telur nya setengah matang !"

"Yeh...nih anak malah kesempetan. Kamu juga mau Mil?" Tanya nya pada Mila

"Boleh deh ,yuk aku bantu "Mila pun beranjak

Di dapur

"Utu si Lala kenapa sih , dari tadi bengong mulu kerjaan nya ,apa dia ada masalah ?" Tanya Sarah

"Gak tahu ,dia kan gak pernah mau berbagi masalah sama kita. Tau tuh ngaku nya sohib tapi pelit banget sama masalah nya " Sahut Mila

"Yah....apapun masalah nya aku harap dia bisa melewati masalah nya ,coba kalau dia mau cerita,kalaupun semisal kita gak bisa bantu setidaknya kan bisa meringankan beban fikiran nya " Tambah Mila lagi

"Yup...bener banget"

Saat kedua nya tengah sibuk masak mie instan,Lala kembali melamun. Semenjak video call tadi perasaan nya sudah tak karuan.

"Jadi beneran dia udah nikah ,terus tadi suara bayi ,apa itu bayi nya ?" Batin nya

"Astaga...kenapa sesakit ini? Padahal aku sudah berusaha untuk tak lagi memikirkan nya,tapi kenapa...." Gadis itu merasa ingin menangis ketika teringat ada suara tangisan bayi ketika mereka melakukan video call tadi,apalagi ditambah percakapan para sahabat nya yang malah semakin membuat hati nya sakit

"Ah....bisa g*la aku kalau lama-lama begini,dia juga belum tentu mikirin aku kan. Apa aku jalani saja wasiat kakek ,kali aja perasaan ku akan jauh lebih baik kalau aku coba buka hati buat bakal calon suami aku " Lirih nya

"Semoga saja orang nya tampan dan baik " Gumam nya

"Ngomong-ngomong kok aku jadi ingat bang Iqbal ya,terkadang aku suka nyesel karena dulu pernah menolak nya,mungkin jika dulu aku menerima nya aku gak akan merasa sesakit ini"

"Ah...tapi tetap saja jika ujung-ujung nya aku nikah sama orang lain juga, sama-sama sakit " Lirih nya

"ngelamunin apa sih La , dari tadi kita perhatikan kamu kaya ayam nelen karet tau gak"seloroh Mila

"Tahu nih ,punya masalah dipendam sendiri,mana enak. Bagi-bagi lah sama kita ,jangan bermuram durja seperti itu ,gak enak lihat nya" Tambah Sarah

"Rasanya aneh,seorang Lala yang ceriwis dan bar-bar tiba-tiba jadi kalem begini " Celetuk Mila lagi

"Ho'oh ,apa mungkin jiwa nya tertukar dengan jiwa orang lain " Tambah Sarah

"Ye..... enak saja,aku masih Lala yang biasa lah. Mana mie nya udah matang belum?" seru Lala

"Nah ini baru Lala nya kita ya kan,tuh mie kamu udah jadi dari tadi ,kamu malah sibuk bengong ,entar kesambet baru tahu rasa" Ucap Mila merasa gemas

"Gak mungkin lah aku kesambet ,yang ada setan nya yang keserimpet kalau macam-macam dengan ku " Sahut Lala dengan nada bercanda

"Iya deh iya anak indigo gak mungkin kesambet "

Mila dan Sarah sudah mengetahui jika Lala mempunyai kemampuan supranatural,itu karena pada saat ada acara di kampus terjadi kesurupan massal ,dan Lala ikut membantu para ustadz yang menyembuhkan korban-korban kesurupan.

Dari sana kini semua penghuni kampus mengetahui kemampuan nya,Lala pun kerap dimintai tolong untuk mengusir jin atau makhluk ghaib oleh teman-teman kuliah nya.

Lala meraih mie instan nya ,lalu memakan nya dengan sangat lahap.

"Hmm.... seperti nya ada yang kurang deh " Gumam nya

"Apa nya yang kurang ?" Tanya Sarah

"Nasi. Sebentar aku ambil dulu " Lala pun beranjak untuk mengambil nasi dari mejikom

"Lah karbo ketemu karbo dong " Gumam Mila

Tak lama Lala pun datang dengan sepiring nasi putih.

"Buset La ,itu perut apa karung ,memang nya habis kamu makan segitu ?" Tanya Sarah tak habis fikir

"Tunggu deh , jangan-jangan kamu lagi galau ya,makanya ngelampiasin ke makanan ?" Tebak Mila

"Sotoy " ucap Lala

Hujan di luar semakin lebat,mereka yang sudah kenyang pun akhirnya mengantuk.

Dengan beralaskan karpet bulu ketiga gadis itu tertidur di ruang tengah.

Suara dentingan pada jam dinding juga suara hujan membuat ketiga nya semakin lelap masuk ke alam mimpi.

Di tempat lain

Oweeewkk...... oweeewkk.....

"Cup cup cup anak pintar sudah ya nangis nya ,lapar ya mau minum susu , sebentar kakak buat kan" Ucap seorang pria yang tengah menimang bayi yang terus menangis karena lapar

Pria itu pun menaruh dulu bayi tersebut di tempat tidur sementara dirinya harus membuatkan susu.

"Ibu dan bapak kenapa lama banget ya pergi kondangan nya ,pasti ikut dangdutan dulu deh , astaghfirullah ...jadi su'udzon kan "Lirih nya

Setelah beberapa saat akhirnya ia selesai membuatkan susu dan langsung membawa nya ke kamar dimana bayi berjenis kelamin laki-laki itu masih menangis.

"Susu datang "Ucap nya ketika memasuki kamar

"Ayo kita minum susu ,ya ampun...! Kamu lapar banget ya ? Maaf ya kakak baru ngeh kalau kamu lapar " Ucapan nya penuh dengan rasa penyesalan

Bayi itu pun langsung menyedot susu dalam dot dengan sangat cepat. Itu menandakan jika bayi itu benar-benar merasa lapar.

"Ya Allah maafkan hamba yang tak sengaja menyiksa bayi mungil ini karena tak tahu jika ia lapar " Lirih nya lagi

Ia merasa bersalah karena tak tahu jika bayi itu lapar,ia malah terus menimang-nimang bayi nya meski suara tangisan nya tak berhenti.

Beberapa saat kemudian susu dalam dot habis. Bayi itu nampak lelah dan langsung tidur karena kenyang.

"Masha Allah.... ternyata kamu benar-benar lapar ,maafkan kakak"

Setelah memastikan jika bayi itu sudah tidur,ia mencoba meletakan bayi tersebut di tempat tidur nya dengan sangat hati-hati takut bayi nya kembali terbangun.

"Masha Allah ...mungkin begini kali ya jika aku sudah menikah dan punya anak nanti" Sekilas bayangan nya yang sudah menikah dan memiliki bayi terlintas di benak nya

"huuuuuffftt.....akan kah aku bahagia menjalani rumah tangga ku kelak bersama gadis yang sama sekali tak ku kenal ? Apa perasaan ku bisa berubah jika sudah menikah nanti?" Gumam nya

Ia menerawang jauh,membayangkan diri nya dan seorang gadis di masa lalu nya.

"Seandainya saja, takdir dapat ku ubah,ya.... seandainya saja "

**

bersambung...

Terpopuler

Comments

fitri rahayu

fitri rahayu

azzam bayangin nikah sama lala🤭🤭🤭

2023-03-03

0

fitri rahayu

fitri rahayu

ternyata azzam punya adik, bukan punya baby,,syukurlah kalau azzam belum nikah

2023-03-03

0

Masruri Achmad

Masruri Achmad

mantap mengaduk aduk perasaan pembaca,lanjut thor makin suka

2023-03-02

2

lihat semua
Episodes
1 Tersenyum getir
2 Seandainya
3 Bertemu geng motor
4 Keputusan
5 Arkana Muadzan
6 Geng motor lagi
7 Semakin mendekati
8 Kecewa
9 Terkena getah nya
10 Cemburu
11 Pertanyaan Sri
12 Sri dan Banu
13 Tak mendapat izin
14 Sarah
15 Bertemu Iqbal
16 Menjenguk Sarah
17 Nasihat Banu
18 Bertemu
19 Senewen
20 Salah tingkah
21 Hanya sahabat
22 Hilang
23 Terpisah
24 Pasar di tengah hutan
25 Mencari Lala
26 Kuntilanak dan Wika
27 Akhir dari sesuatu yang tak pernah dimulai
28 Ingin move on
29 Pulang ke Bandung
30 Barang bawaan
31 Lala ingin kabur
32 Hari pernikahan
33 Terasa ingin salto
34 Gugup
35 Malam pengantin
36 Lala yang lupa
37 Makin berani
38 Merasa panas
39 Digerebek warga
40 Makan malam sederhana
41 Takut cicak
42 Rencana Azzam
43 Masa depan suram
44 Tunggulah aku sayang
45 Kejutan
46 Di kampus Azzam
47 Menemukan foto
48 Kedatangan Ovan di kosan
49 Sakit hati
50 Perasaan Ovan
51 Ajaib
52 Cemburu
53 Terima kasih cemburu
54 Ungkapkan perasaan Azzam
55 Sumpah pocong
56 Calon mempelai
57 Mendadak ngilu
58 Malu
59 Melongo
60 Bertemu ibu Iqbal
61 Azzam ?
62 Disukai makhluk ghaib
63 Keguguran
64 Selalu ada hikmah
65 Rasa kecewa Mila
66 Terjatuh di kamar mandi
67 Terbukti tak salah
68 Salah faham
69 Tak mampu berkata-kata
70 Gambaran ketakutan Lala
71 Terharu
72 Gambaran yang nyata
73 Kondisi Azzam
74 Sang Sutradara Hidup
75 Kondisi Azzam 2
76 Kebencian Lala
77 Sadar
78 Tuan besar
79 Hama wereng
80 Azzam bucin
81 Kelewat mateng
82 Nasihat Banu
83 Perasaan Sarah
84 Tak ingin menolong
85 Mafia cinta
86 Gelisah
87 Mulut cabe
88 Salah satu penerus
89 Misi mengerjai Veena
90 Bertemu di kafe
91 Rencana Azzam
92 Sebuah pin
93 Putar balik
94 Tentang Deni
95 Berbinar
96 Rujak
97 Sosok nenek
98 Pesta
99 Telur ceplok vs telur mata sapi
100 Malam nya Sarah dan Iqbal
101 Hamil
102 Menolong nenek Esih
103 Memberikan keterangan
104 Mila sakit
105 Gempa lokal
106 Bayangan Azzam
107 Mulai jatuh cinta
108 Mila dan Ovan
109 Siaga satu
110 Ikatan cinta
111 Kecelakaan di gerbang tol
112 Tak ingin terjadi sesuatu
113 Sindrom
114 Tuyul di kedai buah
115 Gelisah
116 Balada kacang tanah
117 Bertemu Wina
118 Cenat cenut
119 Kembali ke kota
120 Blingsatan
121 Tampomas raos
122 Melanggar
123 Ngamuk
124 Kecoak nakal
125 Perdebatan
126 Suami idaman
127 Lala melahirkan
128 Lala Panik
129 Ingin pulang
130 Kacau
131 Gak jadi pergi
132 Perhatian Azzam
133 Sarah yang bawel
134 Sarah melahirkan
135 Shock
136 Deni khilaf
137 Mimpi buruk
138 Kejutan untuk Mila
139 Jerit tangis Mila
140 Kepanikan Lala
141 Makhluk pesugihan
142 Ovan sadar
143 Membicarakan Mila
144 Pernikahan Mila dan Ovan
145 Pitik genit
146 Anak pintar
147 Rencana
148 Mengintai
149 Merasa tak percaya
150 Azzam cemburu
151 Mengambil mobil
152 Gelisah ( Deni )
153 Lamaran ustadz Salim
154 Penolakan
155 Kedatangan Deni
156 Calon menantu
157 Kedatangan Lala
158 Rencana Sherly
159 Penemuan Azlan
160 Suasana malam mencekam
161 Kedatangan Mak Esih
162 Tahu gejrot
163 Pernikahan Deni dan Alena
164 Ke acara resepsi
165 Tiba-tiba kerasukan
166 Perasaan Lala
167 Minta disuapin Azzam
168 Mila hamil
169 Kejutan
170 Membantu Nilam
171 Harapan sederhana ( selesai )
172 PENGUMUMAN-PEMGUMUNAN !
Episodes

Updated 172 Episodes

1
Tersenyum getir
2
Seandainya
3
Bertemu geng motor
4
Keputusan
5
Arkana Muadzan
6
Geng motor lagi
7
Semakin mendekati
8
Kecewa
9
Terkena getah nya
10
Cemburu
11
Pertanyaan Sri
12
Sri dan Banu
13
Tak mendapat izin
14
Sarah
15
Bertemu Iqbal
16
Menjenguk Sarah
17
Nasihat Banu
18
Bertemu
19
Senewen
20
Salah tingkah
21
Hanya sahabat
22
Hilang
23
Terpisah
24
Pasar di tengah hutan
25
Mencari Lala
26
Kuntilanak dan Wika
27
Akhir dari sesuatu yang tak pernah dimulai
28
Ingin move on
29
Pulang ke Bandung
30
Barang bawaan
31
Lala ingin kabur
32
Hari pernikahan
33
Terasa ingin salto
34
Gugup
35
Malam pengantin
36
Lala yang lupa
37
Makin berani
38
Merasa panas
39
Digerebek warga
40
Makan malam sederhana
41
Takut cicak
42
Rencana Azzam
43
Masa depan suram
44
Tunggulah aku sayang
45
Kejutan
46
Di kampus Azzam
47
Menemukan foto
48
Kedatangan Ovan di kosan
49
Sakit hati
50
Perasaan Ovan
51
Ajaib
52
Cemburu
53
Terima kasih cemburu
54
Ungkapkan perasaan Azzam
55
Sumpah pocong
56
Calon mempelai
57
Mendadak ngilu
58
Malu
59
Melongo
60
Bertemu ibu Iqbal
61
Azzam ?
62
Disukai makhluk ghaib
63
Keguguran
64
Selalu ada hikmah
65
Rasa kecewa Mila
66
Terjatuh di kamar mandi
67
Terbukti tak salah
68
Salah faham
69
Tak mampu berkata-kata
70
Gambaran ketakutan Lala
71
Terharu
72
Gambaran yang nyata
73
Kondisi Azzam
74
Sang Sutradara Hidup
75
Kondisi Azzam 2
76
Kebencian Lala
77
Sadar
78
Tuan besar
79
Hama wereng
80
Azzam bucin
81
Kelewat mateng
82
Nasihat Banu
83
Perasaan Sarah
84
Tak ingin menolong
85
Mafia cinta
86
Gelisah
87
Mulut cabe
88
Salah satu penerus
89
Misi mengerjai Veena
90
Bertemu di kafe
91
Rencana Azzam
92
Sebuah pin
93
Putar balik
94
Tentang Deni
95
Berbinar
96
Rujak
97
Sosok nenek
98
Pesta
99
Telur ceplok vs telur mata sapi
100
Malam nya Sarah dan Iqbal
101
Hamil
102
Menolong nenek Esih
103
Memberikan keterangan
104
Mila sakit
105
Gempa lokal
106
Bayangan Azzam
107
Mulai jatuh cinta
108
Mila dan Ovan
109
Siaga satu
110
Ikatan cinta
111
Kecelakaan di gerbang tol
112
Tak ingin terjadi sesuatu
113
Sindrom
114
Tuyul di kedai buah
115
Gelisah
116
Balada kacang tanah
117
Bertemu Wina
118
Cenat cenut
119
Kembali ke kota
120
Blingsatan
121
Tampomas raos
122
Melanggar
123
Ngamuk
124
Kecoak nakal
125
Perdebatan
126
Suami idaman
127
Lala melahirkan
128
Lala Panik
129
Ingin pulang
130
Kacau
131
Gak jadi pergi
132
Perhatian Azzam
133
Sarah yang bawel
134
Sarah melahirkan
135
Shock
136
Deni khilaf
137
Mimpi buruk
138
Kejutan untuk Mila
139
Jerit tangis Mila
140
Kepanikan Lala
141
Makhluk pesugihan
142
Ovan sadar
143
Membicarakan Mila
144
Pernikahan Mila dan Ovan
145
Pitik genit
146
Anak pintar
147
Rencana
148
Mengintai
149
Merasa tak percaya
150
Azzam cemburu
151
Mengambil mobil
152
Gelisah ( Deni )
153
Lamaran ustadz Salim
154
Penolakan
155
Kedatangan Deni
156
Calon menantu
157
Kedatangan Lala
158
Rencana Sherly
159
Penemuan Azlan
160
Suasana malam mencekam
161
Kedatangan Mak Esih
162
Tahu gejrot
163
Pernikahan Deni dan Alena
164
Ke acara resepsi
165
Tiba-tiba kerasukan
166
Perasaan Lala
167
Minta disuapin Azzam
168
Mila hamil
169
Kejutan
170
Membantu Nilam
171
Harapan sederhana ( selesai )
172
PENGUMUMAN-PEMGUMUNAN !

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!