Bab 05

"Kakek, ayo kita pergi, aku sangat lelah, mana mungkin kita tidur di sini, aku sangat takut."Tutur Kirana yabg ternyata masih menemani sang kakek dengan duduk di atas koper.

"Kakek!"Ucap Firgo dari arah belakang Kirana.

Sontak Kirana dan juga sang kakek menoleh dan melihat pemilik suara itu.

"Astaga, pak Presdir?"Ucap Kirana yang kemudian mengambil koper nya dan bersembunyi di belakang Kakek tadi.

"Kakek, dari mana saja? Pelayan di rumah mengatakan kepada ku, Kakek pergi lagi?"Ucap Firgo memegang tangan sang Kakek.

Mendengar Firgo memangil Kakek itu dengan sebutan Kakek, baru lah Kirana tau jika sang Kakek adalah kakek nya Presdir di kantor nya.

"Astaga, dia Kakek mu, boss, bawa Kakek pulang aku pergi dulu!"Ucap Kirana mengambil koper nya dan hendak kabur.

"Tunggu, cucu menantu, jangan pergi, kau bukan nya tidak ada tempat tinggal? Tingal lah bersama cucu ku Firgo."Ucap kakek nya Firgo yang tiba-tiba malah jadi waras dan ingat semuanya.

"Hah? Cucu menantu?"Ucap Firgo kaget dan menatap wajah Kirana.

"Astaga mampus."Umpat kecil Kirana.

"Firgo,jaga dia, ayo Fey, antar kan aku kembali ke mansion."Ucap Kakek yang kemudian mengandeng Fey pergi dari kuburan itu.

"Baik kakek!"Jawab Fey sambil tersenyum kecil.

Fey pun membawa Kakek pergi dengan menggunakan taxi, sementara itu Kirana masih tinggal di TPU bersama dengan Firgo.

"Ayo ikut aku!"Ajak Firgo kepada Kirana.

"Eh, tunggu kau tidak ingat aku?"Tanya Kirana kepada Firgo.

Sementara itu Firgo hanya memasang wajah datar nya.

"Huh, bagus lah, ternyata dia benar-benar lupa."Batin Kirana yang kemudian mengikuti langkah kaki Firgo.

Mereka pun masuk ke dalam mobil Firgo,dan melaju meningal kan TPU.

"Terima kasih sudah membantu kakek ku."Tutur Firgo.

"Aiya, tidak apa-apa, jangan pedulikan apa yang di katakan Kakek tadi, aku turun di depan sana saja."Tutur Kirana menujuk jalan raya.

"Kau tinggal di mana? Aku akan mengantarmu."Ucap Firgo lagi.

"Aku, aku tidak tinggal di mana pun, aku baru di uris dari kosan."Tutur Kirana jujur.

"Baik lah, karena kau telah membantu Kakek, kau bisa tingal di rumah ku untuk sementara waktu, karena kakek yang meminta."Jelas Firgo sambil fokus mengemudi mobil.

"Tapi ... " Ucap Kirana masih bingung mengapa bisa Firgo tidak mengenal nya.

"Jika kau tidak mau, kau bisa tingal di jalan."Ucap Firgo lagi.

"Mau,aku mau."Jawab Kirana dengan cepat nya, karena tidak mungkin dia tinggal di jalan ini akan sangat berbahaya.

"Aku pikir dia benar-benar perempuan liar dan jahat, ternyata ada sisi lembut nya juga, sehingga Kakek memagil nya cucu menantu."Batin Firgo.

Tidak butuh waktu lama, mereka pun tiba di sebuah villa yang cukup besar.

"Wahh, besar sekali!"Ucap Kirana menarik koper nya dan mengikuti Firgo dari belakang.

"Sampai kapan aku akan menatap villa ku seperti itu? Ayo masuk!"Ajak Firgo.

"Maaf."Tutur Kirana yang kemudian kembali melajukan perjalanan masuk ke dalam villa megah itu.

Mereka pun masuk ke dalam villa itu, Kirana masih terkagum-kagum dengan ruangan villa yang sangat besar, dan juga banyak sekali barang berharga.

Dia pun berjalan menghampirinya satu kursi dan duduk di sana.

"Wahh nyaman sekali, tapi bagaimana cara mengatur kursi ini?"Tanya Kirana yang tidak pernah duduk di kursi seperti itu.

"Benar-benar bodoh."Ucap Firgo mendekati Kirana dan memutar kursi yang di duduki oleh Kirana.

Namun saat tubuh Kirana berputar bersama dengan kursi itu, Tampa sengaja kaki nya terkena kaki Firgo.

"Ahh!"Leguh Firgo memegang kaki nya sambil menunduk.

"Ma,maaf, sakit ya?"Tanya Kirana dengan polos nya.

Bukan nya menjawab, Firgo malah mendekati Kirana dan berbisik ke telinga nya.

"Tidak sesakit gigitan mu."Ucap Firgo di telinga Kirana yang mampu membuat gadis itu merinding.

Sontak Kirana memelototi mata nya, dia berfikir jika Firgo tidak mengingat nya, tapi ternyata semua itu salah, Firgo mengingat nya, apakah ini sudah takdir Kirana tingal bersama dengan orang yang sebelumnya dia pukul dan gigit, itu pasti sangat memalukan dan menciptakan rasa cangung sepanjang hari.

"Ka,kau mengingat ku?"Tanya nya menuju dirinya sendiri.

"Bekas, gigitan mu masih ada, bagaimana aku melupakan mu?"Tanya Firgo lagi.

"Astaga,aku benar-benar minta maaf, tolong jangan balas dendam."Ucap Kirana sambil memohon.

"Kau pikir aku ini orang seperti apa? Ikut aku, akan ku tunjukkan kamar mu."Tutur Firgo yang berjalan meningal kan Kirana.

"Ya tuhan, takdir macam apa yang kau atur ini? Kalau saja bisa kembali ke rumah,aku tidak akan mau tinggal bersama boss ku ini."Batin Kirana furstasi akan perbuatan nya sendiri.

Dia pun akhirnya kembali berdiri dan menarik koper nya mengikuti Firgo yang hendak mengantar nya ke kamar.

"Ini kamar mu, kau bisa mengunakan fasilitas apa saja Yanga ada di dalam kamar, tapi jangan sesekali menyentuh barang-barang mahal ku."Tutur Firgo dengan nada angkuhnya.

"Aishh, aku paham, pergi lah boss, aku mau mandi."Tutur Kirana berusaha untuk tidak terlalu canggung.

"Sana, bau mu sudah seperti kerbau."Tutur Firgo yang kemudian berjalan pergi meningal kan kamar Kirana.

"Menyebalkan!"Umpat Kirana setelah kepergian Firgo.

Ia pun masuk kedalam kamar mandi, setelah beberapa kali mengumpat Firgo dengan kata-kata kasar yang kecil dan tidak bisa di dengar oleh siapa pun.

Malam pun semakin larut.

Kiranya yang baru selesai mandi berjalan keluar dari kamar nya setelah mengantikan pakaian dan juga merapikan rambut.

"Membosankan sekali, apa yang harus aku lakukan di villa ini? Aku tidak mungkin menganggap ini rumah sendiri kan."Tutur Kirana sambil berjalan ke arah taman belakang villa yang begitu terang di sinari banyak lampu.

Di taman kecil itu, terlihat begitu banyak bungga mawar merah.

"Wahh, seperti nya aku ada ide, aku harus rajin dan melakukan hal-hal baik, agar si boss itu bisa melupakan kesalahan yang aku buat dan tidak balas dendam dengan ku."Batin Kirana yang kemudian meraih gunting yang ada di sudut pot bunga dan menguntiing satu persatu tangkai bunga mawar merah itu.

Tidak beberapa lama kemudian, dia pun kembali masuk ke dalam villa dengan membawa beberapa tangkai mawar merah.

"Seperti nya di ruang tengah ada pot bunga keramik yang cantik, dan itu kosong, aku bisa menaruh bungga ini di sana."Ucap Kirana yang kemudian berjalan menuju ruang tengah villa.

Terlihat Firgo yang sedang duduk di sofa ruang tengah sambil membaca buku.

Bersambung ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!