Bab 04

"Lelah sekali, jarak antara kantor dan juga kosan cukup jauh, kaki ku bisa patah."Batin Kirana sambil sesekali berhenti untuk istirahat.

Namun lagi-lagi mata nya tertuju kepada seorang kakek yang seperti nya dia kenal.

"Kakek itu, bukan kah kakek yang tadi?"Batin nya sambil mengamati dengan teliti wajah sang kakek yang berjalan ke sana sini seperti orang bingung.

Kirana yang kasian pun buru-buru menghampiri nya.

"Kakek! Astaga, kakek,ini sudah malam, apa satpam itu tidak mau membantu kakek? Katakan kepada ku, rumah kakek di mana? Biar aku saja yang antar kan kakek pulang."Ucap Kirana memegang tangan kakek nya.

"Aku tidak tau, aku ingin mencari istri ku."Ucap sang kakek yang bisanya cuma bilang mencari istri nya.

"Tapi ini sudah malam, kakek tau di mana istri kakek?"Tanya Kirana lagi.

"Aku tau, aku tau."Ucap sang kakek lagi.

"Baik lah, tujukan aku di mana dia, aku akan mengantarmu ke sana."Tutur Kirana yang kemudian memegang tangan sang kakek untuk di antar kan ke tempat istri nya.

Mereka pun berjalan beberapa menit, menyusuri gang kecil dan juga jalan raya, tapi masih saja tidak sampai.

"Kakek, ini di mana? Jauh sekali, aku beli minuman dulu ya, kakek tunggu di sini."Ucap Kirana yang kebetulan sekali mereka berhenti tepat di depan sebuah minimarket.

"Ini berapa?"Tanya Kirana memberikan dua botol air mineral kepada kasir minimarket.

"Dua ratus ribu."Ucap kasir itu.

"Hah? Dua ratus ribu? Mengapa mahal sekali? Ini minimarket apa mall mewah?"Ucap Kirana hampir emosi kepada sang kasir.

"Nona, coba lihat di belakang mu,dia ambil apa."Tutur sang kasir dengan nada santainya.

Kiranya pun sontak menoleh ke belakang nya dan melihat apa yang terjadi.

Terlihat kakek yang tadi bersama nya mengambil beberapa cemilan dan memasukan nya ke dalam baju nya.

"Astaga, kakek, jangan ambil, jangan,aku tidak punya uang lagi."Ucap Kirana hampir furstasi di buat Kakek tersebut.

"Aku mau beli, jika kau tidak mau bayar, aku tidak mau pergi dari sini."Tutur sang kakek seperti anak kecil.

"Ya Tuhan, baik lah baik."Ucap Kirana yang kemudian membayar uang belanjaan sang kakek dan membawa kakek itu pergi dari minimarket tersebut.

"Huh, hari ini aku benar-benar sial."Batin Kirana mengumpat, namun dia tidak merasa di repotkan sama sekali oleh sang kakek.

"Kakek, lebih baik malam ini tidur di kosan ku saja dulu, dari pada Kakek tidur di jalan, nomer saudara Kakek pun kakek tidak tau."Ucap Kirana yang saat itu sudah benar-benar lelah.

"Baik lah baik."Jawab sang Kakek sambil tersenyum puas.

Mereka pun sama-sama berjalan menuju pulang ke kosan nya Kirana.

Tidak butuh waktu lama, mereka pun tiba di kosan itu.

"Ehh, buk kos, mengapa kau menyeret koper ku!?"Jerit Kirana panik.

"Ini, Ambil barang-barang tak berguna mu itu, apa kau lupa? Ini sudah dua hari, dan kau masih tidak mau membayar uang sewa, aku sudah mendapatkan penyewa lain, jadi pergi lah dari kosan ku!"Ucap ibu kos itu yang kemudian pergi dari sana.

"Yahh, Kakek,maaf,aku sudah di usir,aku juga lupa hari ini adalah hari aku harus bayar sewa, sekarang kita terpaksa harus tidur di jalan."Ucap Kirana dengan nada lemah.

"Aku ingat!"Ucap sang kakek tiba-tiba saja.

"Ingat apa kek? Kakek Ingat di mana rumah Kakek?"Tanya Kirana bersemangat.

"Ya, aku ingat, rumah istri ku, ayo ikut aku!"Ucap Kakek itu yang sekarang giliran dia memegang tangan Kirana dan beranjak pergi dari sana untuk ke rumah istri nya.

"Semoga saja, kali ini kakek ini benar-benar mengingat rumah nya."Ucap Kirana pasrah sambil membiarkan Kakek itu menarik tangan nya.

Tidak lama kemudian, mereka pun tiba di sebuah TPU (Tempat Pmekaman Umum)

"Astaga, kakek, mau apa kita di sini? Ini kan kuburan,ini sudah malam,aku takut!"Ucap Kirana bergidik negeri.

"Kau tunggu di sini, aku akan mengantar kan cemilan ini untuk istri ku."Ucap sang kakek yang kemudian berjalan mengarah ke satu kuburan.

"Hay istri ku, aku datang lagi, lihat lah, aku bawa membawakan makanan kesukaan mu."Ucap sang kakek sambil tersenyum dan meletakkan cemilan itu di atas makam.

"Permisi nona."Ucap seseorang menepuk pundak Kirana.

"Eh, iya pak."Ucap Kirana kaget.

"Saya adalah penjaga TPU ini, apa yang anda lakukan di sini?"Tak ya penjaga kuburan tersebut.

"Aku menemui kakek itu, dan dia meminta ku menemani nya di sini."Ucap Kirana.

"Kakek itu, oh dia datang lagi?"Ucap penjaga tersebut, yang ternyata tidak asing dengan Kakek itu.

"Maksud mu pak?"Tanya Kirana kebingungan.

"Ya, dia setiap hari datang ke sini, memberikan banyak makanan di atas makam istri nya, kau tenang saja, sebentar lagi pasti akan ada seseorang yang datang menjemput nya."Jelas sang penjaga kuburan.

Kirana terdiam, segitu sayang nya si kakek dengan istri nya, sampai di saat istri nya sudah mati saja, dia masih tetap mendatangi kubur nya.

"Tidak seperti papa, dia meningal kan aku dan mama, karena wanita lain."Batin Kirana sambil menatap sang kakek dengan tatapan sedih.

Kirana memiliki seorang papa, namun dia sudah lama meningal kan Kirana dan mama nya, karena wanita lain, sejak saat itu, Kirana sangat membenci papa nya.

Sementara itu di sisi lain.

"Boss, Kakek hilang lagi, aku rasa dia ke kuburan lagi, dan lupa jalan pulang."Tutur Fey kepada Firgo.

"Ayo ke sana."Ucap Firgo berdiri dari duduknya dan berjalan keluar dari villa.

Ya, Kakek yang tadi itu adalah Kakek nya Firgo, memang sejak nenek nya meningal, kakek nya menjadi agak aneh dan sering sekali ke kuburan sang nenek, karena usia yang sudah tua, dia juga sering lupa jalan pulang dan juga agak Ling-Lung.

Dan malam ini, Fey dapat kabar dari orang-orang yang menjaga Kakek di mansion, jika sekarang Kakek hilang.

Hal ini tentu bukan pertama kalinya, dan Firgo tidak panik lagi.

Mereka pun masuk ke dalam mobil dan melaju meningal kan villa untuk pergi ke TPU menjemput kakek nya.

Tidak butuh waktu lama, mereka pun tiba di TPU tersebut, Firgo turun dari mobil nya dan masuk ke dalam area TPU.

Sementara itu.

"Kakek, ayo kita pergi, aku sangat lelah, mana mungkin kita tidur di sini, aku sangat takut."Tutur Kirana yabg ternyata masih menemani sang kakek dengan duduk di atas koper.

Bersambung ....

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***