Bab 03

"Boss, dia sudah datang ke perusahaan kita, apa yang harus aku lakukan?"Tanya Fey kepada Firgo.

"Biar kan dia merasa aman dalam satu hari ini dulu."Ucap Firgo dengan senyum tipis nya.

"Baik boss."Jawab Fey.

Benar saja, satu hari pun berlalu, Kirana cukup lega karena tidak ada satu pun maslaah yang datang menimpa nya, dia pun sudah benar-benar yakin jika Firgo tidak lagi mengenal,atau mengingat nya.

"Sudah waktunya pulang, huh, aku harus menemui Nora, dan menceritakan apa yang terjadi hari ini."Ucap Kirana sambil berjalan keluar dari kantor, suasana hari pun sudah sedikit gelap.

Ia berjalan ke jalan raya, dan kemudian menaiki taxi melaju kembali ke kosan nya.

Tidak butuh waktu lama, Kirana pun tiba di kosan nya dengan badan yang begitu capek.

"Huh, jika naik taxi terus menerus seperti ini, uang ku pasti akan abis, dan aku tidak bisa makan."Batin Kirana yang kemudian berjalan masuk ke dalam kosan.

Kirana yang merasa badan nya sedikit lengket pun segera masuk ke kamar mandi untuk segera membersihkan tubuh nya agar lebih segar.

"Humm, berendam di dalam bathtub seperti ini, jauh lebih enak, sebaik nya aku tidak menghubungi Nora dulu."Batin Kirana yang kemudian terus melanjutkan mandi nya.

Satu malam pun berlalu, kini tiba lah kari kedua Kirana masuk kerja,hari kedua ini dia merasa lebih semangat.

"Wahh, cuaca sangat cerah, dan ini juga masih pagi, aku sebaiknya beli roti dan minuman dulu untuk mengangajal perut di pagi hari."Ucap Kirana sambil menyandang tas nya berjalan keluar dari kosan dan mengurusi jalan raya.

Ia pun mampir di sebuah toko roti dan minuman, membeli sebuah roti bakar dan juga teh hangat.

"Aku rasa di kantor tidak akan di boleh kan makan, makan di mana ya?"Batin Kirana sambil melihat sekeliling nya.

Dia pun melihat ada taman kecil pinggir jalan, dan ada sebuah kursi di sana.

"Sangat tepat!"Gumam nya yang kemudian berjalan menuju kursi itu.

"Huh, suasana pagi begitu dingin."Ucap Kirana menaruh roti itu ke sebelah nya dan membuka gelar teh tadi.

Namun, baru saja dia ingin meraih roti yang ada di sebelah nya, dia sudah tidak merasakan keberadaan roti itu lagi.

Sontak saja Kirana langsung menoleh, dan dia cukup kaget, karena ada seorang kakek tua, yang sedang menikmati roti nya dengan santai.

"Astaga, kakek itu roti ku."Ucap Kirana menatap kesal kakek yabg sudah mengambil roti nya.

"Aku lapar, aku lapar."Hanya itu jawaban yang dia dengar dari mulut sang kakak.

"Ya Tuhan, kakek ini dari mana? Di mana rumah kakek?"Tanya Kirana merasa iba.

"Aku ingin mencari istri ku."Tutur Kakek itu lagi.

Dari sini Kirana mulai sadar ada yang tidak beres dengan Kakek itu.

"Kakek, ini, minum lah minuman hangat, dan tunggu di sini ya, nanti aku akan menelpon polisi untuk menjemput mu."Ucap Kirana yang ke kemudian lari terbirit-birit meningal kan sang kakek.

Tidak jauh dari sana, dia pun melihat seorang satpam dan menceritakan semua itu kepada satpam kompleks agar satpam itu bisa membantu nya.

"Kakek nya ada di taman sana pak, tolong di bantu ya."Tutur Kirana.

"Baik nona, baik."Jawab sang satpam tersebut.

Setelah memastikan satpam itu pergi ke arah yang dia tunjukkan, Kirana pun kembali memesan taxi untuk segera ke kantor, karena seperti nya, dia akan terlambat.

Tidak butuh waktu lama, Kirana pun tiba di kantor nya, untung saja dia masih memiliki beberapa menit dan tidak jadi terlambat.

Siang hari nya.

"Aku sangat lapar."Ucap Kirana sambil mengelus-elus perut nya.

"Aku juga lapar, lapar melihat ketampanan pak Firgo."Ucap kepala menejer itu sambil menatap Firgo yang tengah berbincang dengan Fey di depan mereka.

Kirana yang melihat itu pun buru-buru menyembunyikan diri didepan laptop nya.

"Ada apa dengan mu?"Tanya kepala menejer kebingungan.

"Kau tidak tau, aku ini pernah menyingung pak Presdir!"Ucap Kirana dengan wajah memerah karena takut.

"Ada-ada saja."Ucap kepala menejer kembali fokus dengan Firgo.

Beberapa jam pun berlalu, kini Firgo dan Fey sudah selesai diskusi dan pergi dari sana.

"Mereka berdiskusi lama sekali."Ucap Kirana kepada kepala menejer.

"Bodoh, di depan itu ruangan mereka, ya mereka memang berdiskusi sangat lama, kau jangan lupa ruangan yang berhadapan dengan ruangan kita ini adalah ruang kerja pak Firgo yang baru, semalam dia meminta pak Fey memindahkan nya ke situ,agar bisa lebih teliti mengontrol para pekerja."Jelas kepala menejer dengan galak nya.

"Apa? Pindah ruangan?"Tanya Kirana kaget.

"Sudah lah, sekarang kau pergi lah, antar berkas ini kepada beberapa klien di luar."Ucap kepala menejer.

"Aku? Bagaimana caranya aku tidak memiliki kendaraan."Tutur Kirana dengan jujur.

"Bodoh, di kantor ada beberapa unit mobil kau bisa mengunakan nya untuk mengantarkan berkas-berkas ini kepada klien."Ucap kepala menejer yang seperti nya sengaja mempersulit pekerjaan Kirana.

"Tapi buk, aku tidak bisa mengemudi mobil."Tutur Kirana.

"Kalau begitu, gunakan sepeda motor, jika tidak kau siap-siap saja, aku akan membuat mu bertemu dengan pak Firgo."Ucap kepala menejer memanfaatkan rasa takut Kirana untuk mengancam nya.

"Tapi, ini kan tugas mu buk kepala menejer."Ucap Kirana.

"Sudah berani melawan perintah ku ya?"Tanya kepala menejer dengan tatapan sinis.

"Baik,baik, biar kan aku yang mengantarkan berkas-berkas ini."Ucap Kirana sambil mengambil berkas itu dari tangan kepala menejer dan berlalu keluar dari kantor.

Kirana pun mengambil kunci motor kantor dan kemudian menggunakan nya untuk mengantarkan berkas-berkas yang tadi di berikan oleh kepala menejer kepada nya.

"Huh, akhirnya selesai juga, sudah sore seperti ini, huh aku sangat lelah, kepala menejer itu benar-benar menyebalkan, dia membuat aku seharian mengantarkan berkas-berkas ini kepada klien mengunakan sepeda motor."Umpat Kirana sambil membenarkan helm nya.

Setelah beristirahat beberapa menit, Kirana pun kembali ke kantor, hari juga sudah semakin sore,dia pun memilih untuk langsung pulang saja, karena pekerjaan nya pun sudah selesai.

"Dua hari ini, sudah benar-benar lancar, seperti nya pak perseir benar-benar tidak mengingat ku lagi, bagus lah."Batin Kirana berjalan keluar dari kantor.

Hari ini dia terpaksa harus pulang dengan jalan kaki karena tidak ingin lagi naik taxi, uang nya hanya tersisa dua ratus ribu saja untuk makan malam nanti.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Rezqi Fatimah [🐧²⁴]

Rezqi Fatimah [🐧²⁴]

Yo ah lanjut

2023-03-02

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!