Memutuskan untuk tinggal sendiri, karena mama nya sering mendapatkan hujatan dari para tetangga tentang Kirana yang tidak jadi menikah.
Setelah kurang dari satu bulan tingal sendiri, Kirana masih belum dapat pekerjaan baru, padahal dia sudah wawancara di banyak perusahaan.
Kirana yang saat itu sudah merasa aman pun bergegas kembali ke kosan nya.
"Huh, akhirnya sampai."Ucap Kirana dengan nafas lega tiba di kosan nya.
Namun terlihat ibu-ibu pemilik kosan nya sudah berdiri menunggu kedatangan Kirana di depan pintu ksoan.
"Bu,Bu kos."Ucap Kirana dengan wajah panik.
"Kapan kau akan bayar sewa mu? Ini sudah jatuh tempo!"Ucap pemilik kosan tersebut.
"Bu, aku mohon, berikan aku waktu satu atau dua hari lagi, aku akan mencari pinjaman untuk membayar uang kos nya."Ucap Kirana memohon.
"Baik lah, dua hari, jika kau tidak membayar nya dalam dua hari, aku akan mengusir mu dari sini!"Ucap Bu kosan tersebut yang kemudian berlalu pergi.
"Astaga, nasip buruk ini, kapan akan hilang nya?"Ucap Kirana yang kemudian masuk ke dalam kosan itu.
Ia yang kelaparan pun buru-buru makan makanan yang tadi dia beli untuk sarapan pagi.
Namun tiba-tiba saja, telpon nya berdering, menandakan ada panggilan masuk.
Kirana pun buru-buru mengambil ponsel nya, tertara nama, seseorang yang seperti nya berhubungan dengan pekerjaan nya.
Ia pun buru-buru mengeser tombol hijau untuk mengangkat panggilan telepon tersebut.
Call on.
"Hallo, nona Kirana Larasati?"Ucap seseorang dari sebrang telpon tersebut.
"Iya pak, dengan saya sendiri."Jawab Kirana dengan perasaan campur aduk.
"Selamat,anda di terima di perusahaan kami sebagai sekertaris."Ucap orang yang ada di sebrang telpon itu lagi.
"Apa? Semudah itu kah? Wah terima kasih banyak pak, aku benar-benar bahagia!"Ucap Kirana Tampa rasa curiga bersorak bahagia.
"Baik lah nona, kalau begitu besok anda sudah bisa datang dan mulai bekerja di perusahaan kami."Ucap orang itu.
"Baik pak,baik!"Ucap Kirana bahagia.
Call off
"Sudah kau kerjakan?"Tanya Firgo kepada orang nya.
"Sudah pak Presdir, tapi mengapa bapak menerima dia sebagai sekertaris pak Presdir, aku lihat CV nya tidak terlalu bagus."Jelas asisten nya Firogo.
"Kau tidak perlu tau."Jelas Firgo dengan senyum licik nya.
"Bapak masih dendam kepada nya?"Tanya Fay, asisten kepercayaan Firgo Robert.
"Diam lah Fay."Marah nya karena sang asisten begitu bawel.
"Firgo Robert" seorang Presdir muda berusia dua puluh tujuh tahun di perusahaan ternama di kota itu, perusahaan besar yang memiliki banyak sekali cabang di mana-mana.
Sementara itu di sisi lain.
"Huh, akhirnya aku mendapat kan pekerjaan juga, malah di perusahaan ternama, ini adalah awal dari keberuntungan ku, seperti nya."Batin Kirana terlihat sangat bahagia.
Keesokan harinya.
Kirana bersiap-siap untuk segera pergi ke kantor, hari ini, adalah hari pertama nya bekerja, tentu saja dia sangat bersemangat.
"Hay! Ayo cepat naik! Kau tidak boleh terlambat! Aku akan mengantarmu?"Ucap seorang wanita seumuran Kirana yang sudah menunggu di depan pintu rumah Kirana dengan sepeda motor nya.
"Nora! Kau datang!"Ucap Kirana benar-benar bahagia melihat sang sahabat.
Kirana memiliki seorang sahabat bernama Nora, dia adalah orang yang selalu menemani Kirana di saat susah maupun senang, dia juga sahabat yang cukup baik.
"Sudah lah ayo cepat pakai helm mu!"Tutur Nora.
Kirana pun memakai helm nya dan kemudian menaiki sepeda motor Nora. Dan kemudian mereka pun berangkat ke kantor tempat Kirana bekerja.
Tidak butuh waktu lama, mereka pun tiba di sebuah gedung perusahaan yang cukup besar dan bertuliskan, Firgo grup.
"Ini kantor nya ya?"Tanya Nora kepada Kirana.
"Seperti nya iya."Jawab Kirana singkat karena dia juga sedang terpana menatap gedung besar itu.
"Wah Kirana, ini adalah kantor terbesar di kota ini, kau benar-benar di terima di sini?"Tanya Nora tak percaya.
Hari ini Nora mengantarkan Kirana ke kantor itu mengunakan motor nya, karena kehidupan mereka sama susah nya jadi tidak ada yang memiliki mobil di antara Kirana mau pun Nora.
"Percaya kepada ku, aku benar-benar di terima di kantor ini."Jawab Kirana meyakinkan sahabat nya itu.
"Baik lah, oh iya, bukan kah kau sedang memiliki masalah dengan seseorang? Bagaimana sekarang? Apakah sudah selesai?"Tanya Nora kepada Kirana.
"Aish, jangan bahas laki-laki bejat itu lagi, aku sudah mengigit nya."Geram Kirana tak ingin mengungkit masalah itu lagi.
"Baik lah, sekarang kau pergi lah masuk sebelum terlambat, dan semangat!"Ucap Nora mengacungkan jempol nya kepada Kirana sambil tersenyum manis.
"Oke!"jawab Kirana sambil ikut mengacungkan jempol nya dan kemudian berlari pergi menuju pintu masuk kantor itu.
Setelah melihat Kirana masuk ke dalam kantor, Nora pun berlalu pergi dengan motor nya.
"Hey, kau anak baru ya?"Tanya seorang perempuan yang terlihat galak.
"Iya buk."Jawab Kirana dengan sopan.
"Ayo ikut aku, aku tunjukkan tempat mu."Ucap perempuan itu.
"Terima kasih buk."Jawab Kirana kepada atasan nya.
Mereka tiba di ruangan yang terlihat banyak sekali pekerja.
"Ini tempat duduk mu, kau sekertaris Presdir kan?"Tak ya nya, dengan mata yang sedikit menatap tajam.
"I,iya."Jawab Kirana.
"Bagus, ini meja ku,ini meja mu, kau duduk di sebelah ku, karena aku adalah kepala menejer kau bahawahan ku, jangan pernah membantah ucapan ku, kau paham?"Tutur nya lagi.
"Baik buk."Jawab Kirana yang sebenarnya kesal, tapi mau bagaimana lagi, di hari pertama bekerja, dia harus sopan karena jika membuat masalah dengan senior itu akan berbahaya.
"Presdir datang! Presdir datang!"Ucap Beberapa karyawan kantor bersiap-siap untuk menyambut kedatangan Presdir mereka.
"Hey! Apa yang kau lakukan? Mengapa kau diam saja? Ayo cepat sambut, itu adalah Presdir perusahaan ini."Ucap kepala menejer kepada Kirana.
"Ah iy ... "
Ucapan Kirana terhenti karena melihat siapa Presdir ya g berjalan penuh wibawa dan beberapa bodyguard nya.
"Astaga, pres, Presdir nya itu dia? Mampus lah aku, baru saja merasa beruntung, ternyata aku masuk ke dalam lubang buaya,mati lah aku!"Batin Kirana yang kemudian berbalik dan menutup muka nya.
"Pagi pak Presdir!"Ucap para karyawan dengan sopan nya.
Namun beruntung nya Kirana, Firgo hanya berlalu pergi Tampa melihat nya.
Setelah Presdir itu berlalu, semua karyawan pun kembali bekerja.
"Huh, semoga dia tidak mengenali aku."Batin Kirana yang kemudian kembali duduk di kursi meja kerja nya.
"Ada apa dengan mu?"Tanya kepala menejer kebingungan.
"Tidak ada."Jawab Kirana singkat.
Namun kepala menejer menatap nya dengan tatapan sinis.
Sementara itu di sebuah ruangan besar nan luas.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Ilah Padilah
semangat kirana...
2023-03-02
1