Sekretaris Sang Prsedir
"Rampok! Rampok! Nona! Tolong tas saya di rampok!"Teriak seorang ibu-ibu dengan nafas tersengal-sengal karena berlari mengejar perampok,yang sudah merampok tas nya.
"Astaga! Pagi-pagi seperti ini, sudah merampok! Bu tunggu di sini, aku akan mengejar perampok itu!"Ucap seorang gadis dengan rambut panjang yang di ikat.
"Baik-baik!" Ucap ibu itu sambil mengangguk kan kepala nya.
Gadis itu pun bergegas mengejar perampok yang sudah lari lumayan jauh dari nya.
Brak ...
Suara seseorang terjatuh, karena tersandung kaki seseorang.
"Berikan tas itu kepada ku! Di sekitar sini ada polisi yang sedang berjaga, jika kau mau bebas kau bisa memberikan tas nya kepada ku dan aku akan memaafkan mu!"Ucap seorang laki-laki tampan kepada perampok yang tadi terjatuh di hadapan nya karena tersandung kaki nya.
"Baik-baik tuan, jangan masukan aku ke dalam penjara,ini tas nya."Ucap perampok tersebut memberikan tas hasil rampokan nya kepada laki-laki yang mengandung nya tadi lalu kemudian berlari pergi dari tempat itu.
"Hey! Kau perampok nya!"Teriak seorang gadis yang menghampiri laki-laki itu dan melayangkan satu pukulan ke wajah laki-laki itu.
"Hey! Apa yang kau lakukan!"Marah laki-laki tersebut sambil memegang pipi nya yang sakit karena sudah di pukul oleh gadis tadi.
"Pakaian bagus, sepatu bagus! Tapi malah mencuri, benar-benar ya, pria jaman sekarang ini, mengunakan penampilan agar tidak di curigai sebagai maling."Racau sang gadis sambil memegang tas ibu-ibu tadi.
"Hey! Nak! Kau jangan salah paham! Pencuri nya bukan dia!"Ucap ibu-ibu tadi yang menghampiri mereka untuk mendapatkan tas nya.
"Hah? Maksud ibu?"Tanya gadis tersebut melongo.
"Ya, pencuri nya bukan dia, terima kasih tuan, kau sudah menolong ku."Ucap ibu itu yang kemudian mengambil tas nya dari gadis tadi dan kemudian berlari pergi.
"Astaga, mati lah aku, salah orang!"Gumam gadis itu merasa bersalah karena perbuatannya nya sendiri.
"Apa? Mengapa kau menatap ku seperti itu?"Marah si laki-laki dengan tangan yang masih memegang pipi nya yang sakit.
"Tu, eh, mama ku menelpon, menyuruh ku pulang!"Ucap gadis tersebut yang kemudian lari dengan terbirit-birit, dengan wajah memerah karena malu telah salah menuduh orang.
"Awas saja kau!"Umpat laki-laki tadi kesal.
Dua hari kemudian.
"Huh, hari ini cerah sekali, tingal jauh dari mama, terasa sedikit mengurangi beban mama!"Ucap Kirana sambil memainkan ponselnya.
Seperti nya ia baru saja pulang dari membeli sarapan.
Namun tiba-tiba dia melihat ada mobil yang berhenti di depan rumah kosan nya.
"Siapa itu?"Batin Kirana sambil bersembunyi dan mengintip dari balik pohon tak jauh dari kosan tersebut.
Dua orang yang berpakaian jas pun keluar dari dalam mobil itu dengan penuh wibawa.
"Boss, perempuan itu tinggal di sini."Ucap salah satu dari dua laki-laki itu.
"Mati lah aku! Itu laki-laki kemarin? Apa dia benar-benar marah dan akan mencari ku sampai seperti ini?"Batin Kirana ketakutan.
"Apa aku sudah mendapatkan nomer telpon nya?"Tanya laki-laki itu kepada asisten nya.
"Sudah boss, apa kita telpon sekarang?"Tanya asisten dari laki-laki itu.
"Ya."Jawab nya singkat.
Asisten dari laki-laki itu pun segera mengambil ponsel nya untuk menelpon Kirana.
"Astaga, aku harus mematikan ponsel ini, aku seorang nya sudah menyinggung orang besar!"Gerutu Kirana bergegas merogoh saku baju nya dan mengambil ponsel nya.
Namun dia yang ketakutan malah menjatuhkan ponsel itu, bunyi nya pun begitu keras sehingga membuat siapa saja yabg ada di dekat situ mendengar nya.
"Mati! Mati lah aku!"Ucap Kirana buru-buru menginjak ponsel nya hingga mati.
"Mengapa kau merusak ponsel mu?"Ucap seseorang yang berdiri di belakang Kirana.
Kira pun sontak menoleh dan menatap siapa yang ada di belakang nya barusan.
"Hah!"Kaget nya menatap laki-laki yang kemarin di pukul nya sudah berdiri tepat di belakang nya dengan wajah senyum yang menakutkan.
"Kebetulan sekali bertemu di sini."Ucap nya sambil menampilkan senyum tipis nya.
"Hehe, kebetulan, iya kebetulan sekali!"Ucap Kirana yang kemudian berlari cepat meningal kan laki-laki itu.
Kirana pun berlari dan terus berlari kencang untuk menghindari laki-laki itu.
"Hah! Hah!" Dengan nafas tersengal-sengal Kirana memberhentikan langkah nya.
"Untuk dulu aku juara lari."Ucap Kirana tersenyum bahagia merasa sudah lolos dari laki-laki yang menyeramkan itu.
Namun di saat dia ingin melanjutkan langkahnya, sebuah mobil melaju dan berhenti tepat di depan nya.
"Astaga!"Ucap nya kaget.
Seperti nya dia sudah tidak bisa lolos lagi, dan kali ini mungkin dia akan bertanggung jawab atas apa yang telah dia lakukan.
"Kita ngobrol saja."Ucap laki-laki tersebut sambil mendekati Kirana.
Sementara itu Kirana berjalan mundur dengan wajah ketakutan.
"Jangan paksa aku bicara, atau aku akan berteriak!"Ucap Kirana mengancam.
"Silahkan saja."Tutur laki-laki itu dengan santai.
"Emm, abang ipar! Jangan seperti ini, kakak ku sangat baik kepada kita, lebih baik kau pulang dan temui dia, aku rasa hubungan kita seperti ini tidak baik!"Ucap Kirana dengan suara lantang nya, sehingga para pejalan kaki yang ada di sana menatap mereka dengan tatapan aneh.
"Eh, mereka itu saudara ipar? Benar-benar tidak tau malu."Umpat orang yang melihat mereka merasa kesal.
Bukan nya marah, laki-laki itu malah menarik tangan Kirana dan memegang pinggang Kirana.
"Tenang saja, kakak mu tidak akan tau!"Balas sang lelaki yang membuat jantung Kirana hampir copot.
"Benar-benar!"Marah para ibu-ibu yang melihat mereka.
"Kau laki-laki mesum!"Umpat Kirana yang kemudian mengigit tangan sang lelaki dan kemudian kembali berlari kabur.
"Arghhh!"Erang si laki-laki merasa kesakitan karena di gigit oleh Kirana.
"Awas saja kau! Urusan kita belum selesai!"Umpat laki-laki itu yang kemudian masuk ke dalam mobil nya.
Sementara Kirana sudah berlari jauh pontang-panting.
"Huh, seperti nya dia tidak akan mengejar ku lagi."Batin Kirana yang kemudian berhenti berlari.
"Kirana Larasati" Seorang gadis cantik yang baru berusia dua puluh lima tahun, baru-baru ini begitu banyak masalah yang menimpa kehidupan nya, di pecat dari kantor tempat nya bekerja, salah paham dengan seorang, dan yang paling penting dan paling parah nya adalah, dia baru saja di campakkan oleh tuanangan nya sendiri, itu terjadi sebulan yang lalu.
Satu hari sebelum pernikahan nya, dia memergoki calon suaminya berselingkuh dengan wanita lain, dan pada akhirnya pernikahan itu di batalkan, karena si perempuan mengaku sudah hamil anak dari tuanangan Kirana.
Bagai kan di sambar petir hati nya begitu hancur, sakit, semuanya di tumpukan menjadi satu, ia pun memutuskan untuk tinggal sendiri karena tidak ingin mama nya malu memiliki seorang anak yang batal menikah satu hari sebelum resepsi.
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
lanjut
2023-08-01
0
Pa'tam
apakah tokoh utama cewek nya pandai bela diri? kalau benar ia seru nih.
2023-03-02
2
Rezqi Fatimah [🐧²⁴]
ayo Thor maraton up nya🏃🏃🏃
, selamat ya buat karya barunya semangat💪💪💐💐
2023-03-01
4