"Tidaaaakkkk...uang mahar ku... Tidaaaakkkk....Hiks...Hiks...Huaaa....Hiks...". Hana, menangis meraung-raung.
Setelah Hamid dan Faris, menceritakan semuanya. Mereka berdua,hanya diam dan bingung harus berbuat apa lagi.
"Lihatlah, Yasmin! Adik iparmu, mengamuk-ngamuk seperti itu. Semuanya gara-gara, bapakmu yang tidak punya hati nurani". Bentak bu Yahya,sang mertua.
"Keluarga macam apa,yang kamu miliki Yasmin". Bentak indah,kepada adik iparnya itu.
"Cukup Mbak! Jangan mengatai keluargaku! Ck, katanya kalian orang kaya. Uang 20 juta, perhitungan sekali kepada keluarga ku. Itupun, untuk membayar hutang mas Faris. Uang 20 juta, memang banyak sekali untuk keluarga kami yang sederhana. Atau,kalian tidak punya uang banyak? Ck, katanya tidak akan habis sampai tujuh turun. Sedangkan kalian, tidak mampu membantu mas Faris. Di saat kena musibah dan kami, tidak memiliki uang sedikit pun". Ucap Yasmin,dia berdiri dan menatap tajam ke keluarga suaminya itu.
Plakkkk....
Yasmin, mendapatkan tamparan keras di pipinya. Indah, langsung melayangkan tangan. "Kamu,memang pantas mendapatkan tamparan keras dariku". Kata Indah, tersenyum smrik.
Plakkkk...
"Ck, Mbak kira aku diam. Di saat aku,di rendahkan seperti ini ha! Lihatlah, mas apa yang di lakukan oleh keluarga mu. Dia, memarahiku seperti ini. Tetapi,kamu malah diam dan tidak ada belaan sama sekali". Yasmin,geram kepada suaminya itu.
Hamid, langsung mendorong tubuh Yasmin. Sehingga dia, terhuyung ke belakang dan jatuh ke lantai. Faris, hanya diam dan tidak Kasian kepada istrinya.
"Kurang ajar sekali,kamu ha! Berani mendorong tubuh anakku. Menantu tidak tahu diri kamu, Yasmin. Aku,menyesal merestui hubungan kalian. Rupanya,kamu berhati iblis". Bentak bu Yahya, sorot mata yang tajam.
"Yasmin! Keluargaku, tidak salah. Yang salah itu,kamu". Tunjuk Faris, menatap tajam ke istrinya. Lagi-lagi istrinya,yang di salahkan.
Yasmin, tersenyum smrik. "Bagus mas,kamu membela keluarga mu yang salah. Demi kepentingan pribadi, mereka ingin menggadaikan sertifikat rumahku. sampai kamu,malah berpihak kepada mereka. Tanpa persetujuan dari ku dan perasaan ku. Kau,memang jahat mas. Sangat jahat,". Yasmin, menggeleng kepalanya.
"Diam, Mbak Yasmin. Gara-gara Mbak,uang mahar ku lenyap begitu saja. Aku, tidak mau tahu? Secepatnya, gantikan uang ku 20 juta". Teriak Hana, dengan keras.
"Tidak,aku tidak akan menggantikan uang itu. Toh,tagih saja kepada bang Hamid dan mas Faris. Bukankah mereka,yang melenyapkan uang mu. Ck, keluarga benalu". Gerutu Yasmin,dia langsung mengambil tas dan ingin keluar dari rumah.
"Yasmin, tunggu! Jika kamu, pergi dari rumah ini. Aku akan menceraikan mu, Yasmin". Ucap Faris, rupanya dia sudah tak tahan dengan istrinya.
"Dengan senang hati,mas". Jawab Yasmin, melangkah kakinya dan keluar.
"Mbak Yasmin, tunggu! Mana uang 20 juta,mbak harus melunasinya". Hana, mencegah kepergian Yasmin.
"Yasmin,kamu tidak boleh pergi dari rumah ini. Jika tidak mau, menggantikan uang itu. Bersiaplah jadi,babu dari rumah ini". Kata bu Yahya,tak memperdulikan tatapan orang-orang sekitar.
"Yasmin, berikan uang 20 juta kepada adikku. Jangan pelit Yasmin,dia juga adikmu". Kata Faris, ikut-ikutan.
"Ck, tidak sudi mas. Jika aku,memang ada uangnya. Tetapi,aku tidak memiliki uang sebanyak itu. Lagi pula, untuk apa aku memiliki hutang kepada kalian. Toh,ibumu pernah merampas perhiasan ku yang senilai lebih 20 juta. Jadi,kita impas tanpa ba-bi-bu lagi". Tegas Yasmin, langsung.
"Aalahh...Masa lalu,suka kali di ungkit-ungkit"
sahut indah, tersenyum sinis.
"Satu hal lagi,mas. Aku, tidak memperdulikan masalah keluarga mu, toh mereka kaya raya. Ngapain,di bantu-bantu. Yang ada harga diri ku,yang selalu di injak-injak". Kata Yasmin. "Sudahlah mas,aku tunggu surat perceraian kita. Jangan harap lagi,kita membina rumah tangga. Aku lelah,mas. Apa lagi, sikapmu sangat keterlaluan sekali".
Yasmin, meninggalkan perkarangan rumah mertuanya. Air matanya mengalir deras, tak mampu menahan lagi.
"Yasmin,kamu istri durhaka. Berani sekali, pergi tanpa persetujuan dariku". Teriak Faris, dengan keras.
"Ck,jangan cari aku mas. Jika keluarga mu, telah membuang mu lagi. Tidak lupa kah,yang dulu ha". Kata Yasmin, tersenyum merekah. Dia,terus melangkah pergi. Satu-satunya tujuan, adalah pergi ke sekolah.
Ada sebuah bangunan kosong di sana, kemungkinan Yasmin akan tinggal sementara. Sampa suasana tenang, tidak seperti sekarang.
"Mas Gabriel,mau kemana? Mas,jangan pernah tinggalkan aku". Indah, langsung terkejut melihat suaminya pergi dan membawa tas.
"Nak Gabriel,mau kemana? Jangan pergi,nak". Ucap bu Yahya, langsung.
"Cukup,indah! Sekarang apa lagi, tidak ada uang kan. Aku,akan kembali kepada keluarga ku. Taukan,apa persyaratannya yang di berikan orangtuaku. Aku capek,indah. Hidup miskin sepertinya ini,kamu berapa kali memberikan harapan. Nyatanya mana, Indah?". Gabriel, tidak tahan lagi menghadapi keluarga istrinya.
"Persyaratan? Memangnya, persyaratan apa Gabriel, Indah". Tanya bu Yahya, penasaran.
Yang lainnya,hanya mendengar saja. Tak mau ikut campur, Hana yang masih menangis kesegukan.
"Orangtuaku,akan memberikan modal untuk usaha. Tetap, syaratnya adalah harus menceraikan Indah dan meninggalkan anak dalam kandungannya. Sekarang aku, benar-benar menyesal. Semenjak menikah dengan indah,semua kesialan tertimpa kepadaku. Apa lagi, harus memenuhi kehidupannya yang boros. Belum lagi ibu, selalu minta uang dan uang". Kata Gabriel, langsung meluapkan emosinya.
Mendengar perkataan Gabriel, membuat yang lain syok berat. Apa lagi Indah, hatinya hancur berkeping-keping. "Mas,jangan tinggalkan aku. Kasian anak kita, bukankah kamu sangat mencintaiku". Isak tangisnya, memohon iba kepada suami.
"Nak Gabriel, ayolah...Jangan seperti ini,kasian anak ibu". Bu Yahya, langsung membujuk menantunya.
"Gabriel,jangan membuat keputusan sendiri. Kasian adikku,apa lagi tengah hamil besar. Apa kamu, tidak kasian kepadanya". Hamid,juga ikut-ikutan.
"Cukup, perkataan kalian memang basi. Sok belagu, membujuk. Karena ingin hartaku saja, terutama kamu Indah dan ibumu". Gabriel, mengusap wajahnya dengan kasar.
"Mas, aku juga lelah hidup seperti ini. Gara-gara ibumu,kita tidak bisa menabung banyak. Ibumu, selalu meminta uang dan uang". Kini Sinta,ikut bersuara.
"Sinta,kamu jangan memperkeruh suasana semakin rumit. Ayolah, bersabar dulu". Pinta Hamid, kepada istrinya.
"Sampai kapan,mas. Aku tidak sanggup lagi,tiap hari selalu berhemat dan akhirnya tabungan kita menipis. Apa lagi,kamu tidak memiliki pekerjaan lagi.kamu sih, selalu royal kepada ibumu". Decak Sinta, dengan wajah cemberutnya.
"loh, kenapa jadi salah ibu. Wajarlah, anak-anak ibu memberikan uang kepada ku. Toh,aku uang melahirkan mereka". sahut bu Yahya, tidak terima dengan perkataan Sinta.
"Mbak,jangan jadi kurang ajar". sahut indah, langsung.
"Hanya satu, caranya untuk menyelesaikan masalah ini. Aku juga, tidak akan meninggalkan Indah". Kata Gabriel, sontak yang lainnya tercengang mendengarnya.
Yang lainnya tersenyum seketika,pasti ada jalan masalah ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Cahaya Hayati
ahirnya gara2 ibu laknut sekeluarga hancur
2023-06-09
1
blecky
kwkwkwkkwkw Kahn skli klian wkwkwkw
2023-03-21
1