Setelah adegan semalam Moza tak henti-hentinya menebar senyum saking senangnya. Ia tidak pernah menyangka jika seorang Jupiter rela menonton sebuah drama demi mempraktekkan sebuah kemesraan dengan dirinya. Itu adalah hal paling manis yang pernah planet dingin itu lakukan.
Melihat kelakuan istrinya, Jupiter hanya geleng-geleng kepala saja, sebenarnya semalam gagang sapunya menunjukkan reaksi saat menyentuh Moza. Akan tetapi itu tidak lama, entah karena ia merasa gugup atau bagaimana. Yang jelas gagang sapunya sempat on dan itu membuat Jupiter sangat senang. Ia akan menceritakan semua yang terjadi barusan pada Alex. Asistentnya itu harus tahu tentang kemajuan gagang sapu premiumnya.
Jupiter yang baru selesai mandi hendak pergi ke ruang ganti baju. Namun, Moza malah memanggilnya dengan senyum - senyum manjah ala gadis keju.
"Kak Jupi..." panggil Moza.
"Kenapa?"
"Ganti bajunya di sini saja, supaya aku bisa melihat tubuhmu yang seksih." ucapnya serak-serak miaw sambil mengedipkan matanya pada Jupiter.
"Apa kau cacingan?"
"Apa?"
"Kenapa matamu berkedip - kedip seperti itu? Apa kau cacingan?" tanya Jupiter lagi. Moza mencebikkan bibirnya melihat ke arah Jupiter, ia kesal karena bisa-bisanya suami tampannya itu mengatakan jika ia sedang cacingan.
"Aihh kau ini, apa kau tidak bisa bersikap romantis lagi seperti semalam?"
"Tidak! Aku belum nonton kelanjutannya, mungkin nanti saat pulang kerja." jawab Jupiter santai.
"Oh astaga, kenapa Alex malah merekomendasikan film drama. Kenapa dia tidak merekomendasikan film tentang praktek membuat anak saja," gumam Moza kesal.
Cup
Tiba - tiba bibir Jupiter mendarat lagi do bibir mungil dan cerewet itu. Hingga senyum manis pun kini mengembang di bibir Moza.
"Aku ganti baju dulu," ucap Jupiter dan kemudian pergi ke ruang ganti baju.
"Aahhhh ya ampun...ya ampun jantungku, barusan jantungku hampir bergeser. Astaga, semoga ginjalku baik-baik saja," gumam Moza. Ia pun kini pergi keluar kamar untuk menuju meja makan menyiapkan sarapan untuk Jupiter.
Wajahnya yang berseri-seri menarik perhatian Venus, hingga planet menyebalkan itu terus menatapnya dengan intens dan jantung berdebar.
'Kenapa aku semakin senang melihat wajah cantiknya, ada apa denganku." gumam Venus dalam hati.
"Hei ulat keket, kenapa kau melihatku terus. Apa kau sedang merencanakan sesuatu padaku?" tanya Moza.
"Tidak! Memangnya siapa yang melihatmu?" ucapnya dan kemudian berjalan mendahului Moza untuk sarapan.
"Tidak anak tidak ibu, semuanya menyebalkan!"
*
*
*
Saat sampai di kantor Jupiter langsung menceritakan semuanya pada Alex, tentang reaksi gagang sapunya terhadap Moza. Alex pun mendengarkannya dengan seksama, ia merasa bahagia karena akhirnya gagang sapu milik Jupiter sudah mulai bereaksi pada bocah keju itu.
"Sebaiknya anda harus lebih sering melakukan kontak fisik dengannya, Tuan." ucap Alex serius.
"Apa harus begitu?" tanya Jupiter.
"Iya Tuan, mungkin saat ini reaksinya mash sedikit - sedikit karena si Joni merasa malu. Tapi jika nanti ia sering berinteraksi, maka aku yakin si Joni akan menjadi lebih pemberani," ucap Alex mantap. Membuat Jupiter juga semakin bersemangat untuk kesembuhannya.
"Baiklah, mulai sekarang aku akan sering berinteraksi dengannya. Lagi pula bocah itu juga menyukainya, dia bahkan tidak bisa bersikap malu-malu padaku."
"Bukankah sejak pertama kali kita bertemu bocah itu sama sekali tidak punya malu?"
"Benar, dia bocah aneh."
"Dan semoga bocah aneh itu bisa menyembuhkan anda Tuan, semangat!"
"Semangat!" jawab Jupiter sambil mengangkat tangannya mengikuti Alex. Sungguh jika ada orang lain yang melihat kelakuan Alex dan Jupiter maka pasti orang itu akan tertawa melihat tingkah konyol mereka berdua.
*
*
*
"Apa yang harus aku lakukan agar bocah nakal itu pergi dari rumah ini, kenapa sekali menyingkirkannya." gumam Salma, kini ia sedang berpikir keras bagaimana caranya agar Moza bisa hengkang dari rumah itu. Salma sudah benar-benar tidak tahan, bahkan kehadiran Cindy di rumah itu sama sekali tidak menggoyahkan Moza dan juga hati Jupiter.
Salma pun kemudian memutuskan untuk pergi sejenak keluar rumah, ia ingin menghamburkan uang pemberian Bramana. Tapi sejenak kemudian ia pun berpikir kenapa tidak mengajak Moza sekalian saja. Bukankah ia bisa mengerjai Moza nanti saat mereka sedang berada di luar. Salma pun kemudian mencari Moza untuk ia ajak pergi jalan-jalan.
***
"Apa! Jalan-jalan? Tante kau sedang tidak hilang ingatan kan?" tanya Moza yang merasa sangat aneh karena tiba-tiba ibu sambung suaminya ini mengajaknya jalan-jalan.
"Hei apa maksudmu? Aku hanya ingin memulai hubungan kita dengan baik, memangnya kau tidak mau?"
"Tidak terima kasih,"
"Kenapa? Kenapa kau menolak niat baikku?" tanya Salma kesal karena niatnya untuk mengerjai Moza akan gagal.
"Itu karena aku mencium aroma - aroma kejahatan dalam sikapmu. Kau kan Ratu Dugong penguasa kejahatan, siapa yang percaya jika kau tiba-tiba berubah baik. Tidak ada yang tahu saat di jalan nanti kau malah membuangku dan membuatku jadi santapan ikan lumba-lumba."
"Apa! Oh astaga..."
***
Maafkan kalau slow update ya, Mimin nya masih sakit karena penyakit di tubuh Mimin ini bandel banget gak mau pergi 😩😩😩
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Maria Cherry
mantap Moza yg pemberani...
2025-02-20
0
Maria Cherry
kanjut
2025-02-20
0
Dewi Anggya
hmmm ati² Moza
2023-12-25
1