Bab 17

"Hei planet jomblo lepaskan aku!" sentak Moza, hingga Venus pun langsung gelagapan dan langsung melepaskan Moza dari pelukannya.

"Seharusnya kau mengucapkan terima kasih padaku, bukan marah - marah!" ucap Venus, ia mencoba menetralkan debaran jantungnya saat ini, karena entah kenapa tiba-tiba saja ia merasakan sesuatu hal yang aneh pada hatinya saat melihat Moza.

"Terima kasih apa, yang ada aku malah gatal - gatal disentuh sekutu ulat bulu sepertimu!" ucap Moza kemudian ia pun pergi meninggalkan Venus tanpa peduli pada pria tampan itu.

"Ahh dasar bocah kecil, tapi ada apa denganku. Kenapa jantungku mendadak loncat - loncat saat dekat dengannya. Ahh paling juga jantungku kaget, suara bocah itu kan mirip petasan banting," gumam Venus dan ia pun pergi menuju ke kamarnya.

Di ruang kerjanya Jupiter dan Alex kini sedang berunding tentang masalah Moza yang meminta nafkah batin. Padahal awalnya Jupiter sengaja menikah dengan Moza untuk menghindari kontak fisik dengan wanita, bukan ia tidak mau. Jupiter mau bahkan sangat mau ia adalah lelaki normal, yang butuh senam gagang sapu. Akan tetapi gagang sapunya selalu menunduk dan tidak pernah mau bangun dari tidur tampannya. Benar - benar mengenaskan bukan.

"Tuan, kenapa anda tidak mencobanya saja. Siapa tahu itu ... anu mu mau bangun dan bergerak," ucap Alex sambil mengusap tengkuknya, jujur ia merasa gugup sekaligus lucu. Ia ingin sekali terbahak tapi ia masih menyukai pekerjaannya yang keren dengan gaji besar dari Jupiter.

"Bergerak katamu! Dia malah diam saja saat melihat bocah itu! Hanya saja terkadang dia terkejut dengan serangan tiba-tiba dari bocah keju yang selalu mencium dan memelukku tiba - tiba." jawab Jupiter jujur, karena terkadang si Jhoni berkedut saat bibir mungil itu mendarat di pipinya.

"Itu awal yang bagus, kenapa anda tidak pemanasan dulu saja dengannya. Siapa tahu anu mu bertahap bangun sedikit demi sedikit,"

"Pemanasan?"

"Iya Tuan pemanasan?"

"Beri aku contoh secara detail! Jangan setengah-setengah dasar menyebalkan!"

"Oh astaga aku bahkan masih jomblo Tuan, aku makhluk polos yang tidak tahu apa-apa. Tapi ... aku punya ide,"

"Apa itu, cepat katakan!" akhirnya Alex pun memberikan mengatakan tentang idenya, karena setahu Alex para gadis bahkan para emak berdaster pun suka dengan cara itu.

"Baiklah akan aku coba,"

"Kalau begitu saya pulang dulu Tuan," pamit Alex, ia tidak mau lagi di tanya tentang hal-hal yang menjurus pada adegan bercocok tanam, karena nanti gagang sapunya bisa-bisa tegang. Sedangkan ia tidak punya sarang jika nanti gagang sapunya mau muntah-muntah.

"Pulanglah ..."

*

*

*

Saat makan malam bersama, pandangan Venus terus mengarah kepada Moza. Entah kenapa ia ingin terus memandang wajah cantik dan menggemaskan dari kakak iparnya itu. Moza yang sadar terus dipandang oleh Venus langsung mengangkat pisau makannya dan menggesek - gesekannya dengan garpu. Lalu ia melakukan seperti gerakan menyayat leher.

'Astaga, bocah ini galak sekali aku kan jadi gemas ehh ...' gumam Venus dalam hati.

'Kenapa Venus terus memandang bocah kejuku, apa dia sedang merencanakan hal jahat padanya. Awas saja jika dia berani melakukan sesuatu padanya, aku tidak akan segan-segan memotong burung jeleknya,' geram Jupiter dalam hati, ada perasaan tidak rela saat Venus terus menatap lekat pada Jupiter.

"Baiklah, ayo kita makan." ajak Brama, karena kini semua makanan sudah tersaji di atas meja. Wajah Salma terlihat gugup, ia takut jika Moza akan mengatakan kepada semua orang jika ia pernah mengintipnya saat ia dengan Jupiter sedang berada di dalam kamar. Padahal sebenarnya hal itu tidak pernah terjadi, akan tetapi melihat sifat Moza yang selalu bicara sembarangan membuat Salma menjadi takut. Dan dia akan kehilangan muka di hadapan suaminya.

'Semoga gadis menyebalkan itu tidak mengatakan hal yang tidak - tidak dihadapan suamiku, apalagi dihadapan semua orang seperti ini jika tidak habislah sudah ... ' gumam Salma dalam hati.

Akan tetapi sebenarnya ketakutan Salma dia itu tidak terjadi, karena sampai makan malam selesai Moza tidak mengeluarkan suaranya. Bahkan dia tidak mengatakan kepada semua orang jika ia pernah mengintipnya. Perempuan mungil bersuara cempereng itu hanya diam dan menghabiskan makan malamnya dengan sangat lahap. Cindy pun tidak berani macam-macam karena di sana ada Brama, yang jika ia terlihat berbuat yang macam-macam ataupun terlihat menggoda Jupiter. Maka Brama tidak akan sedang segan-segan untuk mengusirnya dari rumah itu.

Setelah makan malam selesai, Brama dan jupiter serta Venus membicarakan pekerjaan di ruang keluarga. Akan tetapi Moza pergi ke kamarnya dan tidak mau ikut campur tentang pembicaraan masalah pekerjaan, karena ia sama sekali tidak mengerti tentang hal itu. Yang ada kepalanya hanya sakit jika mendengarkan masalah bisnis.

Moza pun kemudian tidur karena merasa sangat mengantuk, tubuhnya terasa lelah karena habis merenovasi kamarnya dan Jupiter. Pikirannya juga terasa sangat lelah, karena memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa menggoda Jupiter. Bahkan ia sempat berpikir untuk memberikan obat perangsang pada suaminya itu, tapi ia takut dengan efek sampingnya. Ia takut jika nanti burung Jupiter tidak bisa berkicau setelah mengkonsumsi obat itu. Padahal tidak tanpa meminum obat itu pun burung perkutut milik Jupiter, tak ayal seperti pangeran tidur yang entah bagaimana membangunkannya.

Moza pun mulai masuk ke alam mimpi, tapi ia merasa ada sesuatu yang menyentuhnya. Ia merasa ada benda kenyal yang menempel di bibirnya. Benda itu terasa menyapu bibirnya dengan sangat lembut. Ia merasakan sensasi aneh di tubuhnya dan benda itu pun terasa semakin nyata menjelajahi bibir mungilnya.

Perlahan Moza membuka matanya dan terlihatlah jika Jupiter sedang menciumi bibirnya dengan sangat lembut. Moza pun terbuai dengan ciuman Jupiter, meskipun ia tidak pernah berciuman akan tetapi ia mengikuti nalurinya untuk membalas ciuman yang diberikan oleh Jupiter. Hingga keduanya merasa puas akhirnya Jupiter pun melepaskan pagutannya.

"Kak Jupi, aku tidak sedang bermimpi kan?" tanyanya.

"Tidak," jawab Jupiter sambil mengusap bibir Moza yang basah akibat perbuatannya.

"Ya ampun, kau tahu Kak. Kau sangat romantis aku sangat suka dengan caramu menciumku," ucap Moza sambil melingkarkan tangan mungilnya di leher Jupiter.

"Benarkah? Berarti usahaku tidak sia-sia," ucapnya.

"Maksudnya?"

"Tadi aku belajar melakukan hal romantis, dan aku mempraktekkannya padamu. Syukurlah jika apa yang aku lakukan berhasil,"

"Apa! Kau belajar dari mana? Jangan bilang kau belajar dan mempraktekkannya dengan orang lain!" Moza dibuat terkejut oleh pernyataan dari Jupiter.

"Aku belajar dari Alex," ucap Jupiter santai.

"Apa! J-iadi kau tadi berciuman dengan Alex!"

"Apa! Hei kau jangan sembarangan!" Jupiter menoyor kening Moza dengan gemas.

"Dia hanya memberiku saran untuk menonton drama korea, karena di sana banyak sekali adengan romantis yang banyak di sukai oleh banyak wanita!"

"Aihhh ... "

****

Visual Babang Jupi yang selalu bikin gumush 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Maria Cherry

Maria Cherry

cantik dan ganteng,pantas disukai banyak orang.

2025-02-20

0

Mamaheazkia Azkia

Mamaheazkia Azkia

waaaahhh Babang jupi..jupi😍😍🌹❤️❤️❤️🤭

2024-07-06

0

Dewi Anggya

Dewi Anggya

nunggu reaksi si gagang sapuuu

2023-12-25

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!