Bab 16

Sore ini Moza sudah tidak sabar untuk menunggu kedatangan Jupiter, ia sampai bertanya pada Alex jika hari ini Jupiter akan pulang jam berapa. Karena ada hal penting yang ingin Moza katakan pada Jupiter. Jupiter pun penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh istrinya hingga ia menunda sebuah pertemuan yang akan adakan nanti malam bersama dengan kliennya. Jupiter khawatir jika Istrinya itu diganggu oleh ibu sambung dan juga adiknya serta perempuan yang menobatkan dirinya sebagai calon istri Jupiter di masa mendatang. Sungguh menggelikan bukan, perempuan yang bernama Cindy itu.

"Apa bocah itu mengatakan apa yang akan ia bicarakan?" tanya Jupiter yang sedang berjalan dengan agak tergesa diikuti oleh Alex di belakangnya.

"Tidak Tuan, Nona Moza tidak mengatakan hal apapun. Dia hanya mengatakan jika ada hal penting yang ingin ia sampaikan pada anda," jawab Alex. Jupiter pun tidak melanjutkan pertanyaannya pada Alex, biarlah ia bicara langsung saja nanti pada Moza.

Tak membutuhkan waktu lama kini Jupiter sudah sampai di rumahnya, saat ia turun dari mobil bersama dengan Alex. Cindy pun baru sampai dan baru turun dari mobil Venus. Sungguh kebetulan yang sangat menyebalkan, karena Jupiter harus berpapasan dengan orang yang sangat ia hindari.

"Jupiter ... " panggil Cindy dengan mata genitnya membuat Jupi ter bergidik ngeri saat melihatnya.

"Kak Jupi sayang ... kau sudah datang. Aku sudah menunggumu dari tadi." ucap Moza berlari dan memeluk Jupiter.

"Bocah menyebalkan," gumam Venus, akan tetapi masih terdengar jelas di telinga Moza.

"Apa kau jomblo!" ucap Moza mendelik kesal pada Venus.

"Jangan hiraukan," ucap Jupiter pada Moza. Mereka pun kini masuk ke dalam rumah dan Alex masih setia bersama Jupiter karena untuk berjaga - jaga, takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dimana musuh bos nya kini tinggal satu atap dengannya.

Kini Jupiter dan Moza sudah berada di kamar untuk membicarakan hal apa yang akan Moza sampaikan, sedangkan Alex ia berjaga di depan kamar Jupiter sambil menikmati secangkir kopi panas yang disediakan oleh pelayan tadi.

"Jadi apa yang ingin kau sampaikan padaku?" tanya Jupiter, kini mereka berdua tengah duduk di atas kasur king size yang ada di kamar itu.

"Begini Kak Jupi ... " Moza pun kemudian menceritakan tentang apa saja yang Salma katakan padanya, termasuk tentang mereka yang belum pernah melakukan adegan bercocok tanam.

"Lalu ... ?" tanya Jupiter, Jupiter berpikir jika Salma tidak akan mungkin sampai mengintip apa yang Jupiter lakukan selama berada di kamar dengan Moza. Di mana kamar yang ditempati Jupiter adalah kamar yang saat privasi bahkan tidak sembarangan pelayan yang bisa membersihkan kamarnya, hanya orang kepercayaan Jupiter saja yang boleh masuk ke dalam kamar Jupiter saat ini. Jadi menurutnya ketakutan dan kecurigaan Moza sama sekali tidak beralasan.

"Lalu apa, tentu saja kau harus menghamiliku sekarang juga!"

"Apa! Jangan bodoh!"

"Kak Jupi kita sudah menikah lebih dari 2 bulan tapi tapi aku masih belum menunjukkan adanya tanda-tanda kehamilan. Tentu saja itu akan membuat orang lain curiga, mereka pasti curiga jika kita menikah bukan karena cinta tapi karena sebuah kesepakatan saja.

"Tapi tidak dengan menghamilimu juga!"

"Oh astaga, aku adalah seorang istri yang sangat cantik dan juga baik. Aku bahkan menawarkan diri agar pabrik bayiku bisa kau tebar benih dan mencetak keturunanmu, tapi kau malah tidak mau. Kau benar-benar pria yang sangat aneh." ucap Moza.

"Bukan tidak mau, tapi aku tidak bisa!"

"Kenapa tidak, bukankah semua pria bisa melakukan itu?"

"Semua pria kecuali aku," ucap Jupiter dengan lemah.

"Kenapa, apa ada yang kau sembunyikan dariku?" tanya Moza dengan menyelidik. Namun, Jupiter hanya diam saja dan tidak mau menjawab pertanyaan dari Moza. Membuat Moza menjadi penasaran ada apa sebenarnya dengan Jupiter.

"Kak Jupi!"

"Sudahlah lupakan saja, bukankah aku sudah mengatakan kepadamu dari awal, jika kita menikah hanya sebagai status saja. Kau boleh mendapatkan apapun yang kau mau kecuali nafkah batin dariku." ucap Jupiter kemudian ia pun pergi keluar dari kamarnya dan menuju ruang kerja. Alex pun hendak mengikuti kemana Jupiter pergi, akan tetapi tangannya malah ditarik oleh Moza. Ia ingin bicara dengan Alex tentang Jupiter.

"Ada apa bocah keju, kenapa kau menarikku. Apa kau tidak lihat tadi Tuan Jupiter pergi, aku akan mengikutinya."

"Diamlah, ada yang ingin aku bicarakan!"

"Tentang apa aku tidak mau bicara denganmu, aku masih menyayangi jantung ku. Kehidupanku terlalu berharga jika aku harus bicara denganmu!"

"Diam atau kau aku cium! Lumayan kan suamiku tidak mau menyentuhku dan ada kau yang akan menggantikannya!" ancam Moza kepada Alex.

"Hei bocah keju kau jangan macam-macam denganku ya!"

"Kalau begitu duduk dan diamlah. Aku hanya ingin bicara denganmu saja, dan itu hanya sebentar atau jangan-jangan selama ini aku pikirkan tentang kalian adalah benar,"

"Apa maksudmu? "

"Selama ini aku sangat curiga karena Kak Jupi sama sekali tidak pernah menyentuhku, dan sama sekali tidak pernah tertarik melihatku. Padahal aku adalah seorang gadis yang sangat cantik, mustahil jika tidak ada pria yang menyukaiku. Akan tetapi kak Jupi lebih dekat denganmu dan lebih sering menghabiskan waktu denganmu daripada denganku. Aku Jadi curiga jangan jangan selama ini kalian berdua mempunyai hubungan yang tidak-tidak, apa kalian penyuka pedang? Apa kalian kaum adu pedang? Ayo jujurlah padaku aku tidak akan marah, percayalah aku hanya akan mencekik kalian berdua saja!" ucap Moza dengan geram.

"Ahhh astaga, fitnahmu itu sangat kejam padaku. Aku ini pria tulen, aku ini penyuka sarang bukan penyuka pedang! Sekali lagi kau bicara aku kunyah kau!" kesal Alex, mendengar pernyataan Moza membuat Alex ingin memakan orang dan langsung menelannya.

"Lalu kenapa suamiku yang tampan itu, tidak mau menyentuhku?" rajuk Moza.

"Itu karena kau masih bocah, kau belum matang. Masih bocah asam!" jawab Alex asal, ia masih sangat kesal pada fitnah kejam yang dilontarkan oleh bocah keju tak berakhlak ini. Kemudian Alex pun pergi meninggalkan Moza di sana dengan berbagai pertanyaan dipikirannya.

*

*

*

Terlalu banyak berpikir membuat otak kecil Moza menjadi lelah, Iya pun hendak pergi ke bawah untuk mencari makanan dan juga minuman. Di saat seperti ini Ia membutuhkan banyak makanan untuk menutrisi otaknya yang tidak pintar itu. Namun, saat berjalan ia tidak melihat jalan hingga ia terpeleset di tangga sampai ada seseorang yang menariknya hingga ia jatuh ke dalam pelukan Venus.

Baru kali ini Venus melihat wajah cantik Moza dari dekat, dan sungguh ia baru menyadari jika kakak iparnya ini sangatlah cantik. Hingga tanpa sadar ia mengagumi keindahan yang ada pada diri Moza. Dilihat secara intens oleh Venus membuat dirinya menjadi risih hingga ia mendorong tubuh tinggi Venus.

"Hei planet jomblo lepaskan aku!"

***

Hari ini hari senin, jangan lupa vote nya ya, kasih like dan komentar biar Mimin ngerasa novel ini ada yang baca 😩😩😩

Neng Moza cantik gak menurut kalian 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Maria Cherry

Maria Cherry

neng mosa memang cantik dan pintar.

2025-02-20

0

Mamaheazkia Azkia

Mamaheazkia Azkia

cantik 😍🌹❤️❤️❤️

2024-07-06

0

Ayuna Kamelia

Ayuna Kamelia

Si moza neomu kiyowo
keknya satu spesies dg tweety dan kuda poni 🤣

2024-03-01

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!