Bab 14

Malam ini Jupiter pulang larut karena pekerjaannya yang begitu banyak di kantor, ia bahkan tidak makan malam di rumah karena ia lembur di kantor. Dengan langkah gontai ia memasuki kamarnya. Namun, saat sampai di pintu kamarnya ia terkejut karena melihat tampilan kamarnya yang berbeda. Jupiter pun kemudian keluar kamar lagi dan memastikan jika kamar yang ia masuki adalah memang benar-benar kamarnya.

"Ini benar kamarku, tapi kenapa terlihat seperti kamar bayi." gumam Jupiter, karena kamarnya kini dipenuhi dengan boneka - boneka yang dibeli oleh Moza. Jupiter pun mulai masuk ke kamarnya dan memastikan jika yang sedang tertidur itu adalah bocah keju istrinya. Jupiter menyingkap selimut untuk melihat siapa yang sedang tidur di atas kasur. Dan memang benar, Moza lah yang sedang tertidur lelap di sana.

"Astaga ... bocah ini membuat kamarku menjadi kamar bayi. Ini terlihat seperti taman kanak-kanak. Sama sekali tidak cocok untuk ku yang tampan." Jupiter geleng-geleng kepala melihat keadaan kamarnya sekarang. Akan tetapi daripada ia memikirkan kamarnya, lebih baik ia membersihkan diri dan kemudian ia tidur.

Setelah selesai membersihkan diri, Jupiter pun kemudian naik ke atas kasur dan merebahkan tubuhnya dan mengambil salah satu boneka milik Moza dan memeluknya.

"Lumayan ... " gumamnya sambil menutup matanya dan mulai masuk ke alam mimpi.

*

*

*

Paginya Jupiter ia dikejutkan oleh suara cempreng Moza yang marah karena bonekanya dipakai bantal dan juga dipeluk oleh Jupiter.

"Kak Jupi kau merusak boneka milikku! Lihatlah dia jadi jelek!" ucapnya dengan kesal. Jupiter yang terkejut pun langsung bangun dan melihat ke arah Moza dengan mata yang masih mengantuk.

"Bocah keju! Kau berisik sekali, aku masih mengantuk!"

"Kau merusak boneka milikku, lihatlah dia jadi gepeng seperti ini!"

"Jemur saja! Nanti juga mengembang lagi!"

"Issh ...dasar planet menyebalkan," Moza terus saja menggerutu tapi Jupiter tidak mempedulikannya karena ia masih sangat mengantuk.

*

*

*

Setelah mandi dan berganti pakaian Moza pun menyiapkan pakaian kerja Jupiter seperti biasanya. Kemudian ia pun pergi ke bawah untuk membuatkan kopi untuk Jupiter. Namun, saat ia kembali ke kamarnya ia melihat Cindy sedang memberikan kopi untuk Jupiter. Oh tidak ... Sepertinya Moza keduluan oleh Cindy untuk melayani suaminya.

"Dasar ulat bulu gatal ... "

"Jupiter ini aku buatkan kopi susu untukmu, Tante bilang kau suka minum kopi susu pagi - pagi. Jadi aku sengaja membuatkannya untukmu," ucapnya dengan suara manjah-manjah basah, membuat telinga Moza gatal saja.

"Terima kasih, kau tidak usah repot-repot." jawab Jupiter dingin. Jujur ia merasa risih saat Cindy tiba-tiba masuk ke dalam kamarnya.

"Ini sama sekali tidak merepotkan, ayo cepat diminum."

"Jangan diminum Kak Jupi!" ucap Moza dan kemudian masuk ke dalam kamar dan menghampiri suaminya yang kini sedang digoda oleh ulat bulu.

"Hei kenapa Jupiter tidak boleh minum kopi susu buatanku, apa ada masalah?" tanya Cindy dengan nada tidak suka.

"Tentu saja kopi susu buatanmu itu pasti bermasalah, aku takut kau memasukan susu kadaluarsa pada minuman suamiku!"

"Apa!"

"Kak Jupi ayo minum kopi buatanku saja, jangan minum kopi susu buatannya. Aku takut ulat bulu ini memberikan susu kadaluarsa pada minumanmu," ucap Moza, Jupiter pun langsung mengambil kopi susu buatan Moza dan langsung meminumnya, membuat Cindy menjadi sangat geram dibuatnya.

"Lihatlah Kak Jupi lebih suka minuman buatan ku yang terbukti masih original,"

"Apa maksudmu!"

"Aihh kau tidak sadar diri ya, lihatlah buah manggamu yang lebih terlihat seperti balon kempes itu. Aku takut kau memberikan susu kadaluarsa milik mu pada suamiku ini, bagaimana kalau ia keracunan nanti!" Jupiter dibuat tersedak oleh Moza, bisa-bisanya ia berpikir jika Cindy memberikan sari mangganya yang kempes itu kepada minumannya.

"Apa! Kau benar-benar menyebalkan!" ucap Cindy kemudian pergi dari kamar Jupiter dengan sangat kesal. Ia tidak terima jika mangga kebanggaannya yang sangat seksi menurutnya itu, malah dikatakan mirip balon kempes oleh Moza.

"Kau serius dengan ucapanmu?" tanya Jupiter.

"Aku sangat serius! Wanita ulat itu bangga sekali memperlihatkan balon kempesnya padamu Kak ....Eh tunggu dulu kau tadi tidak melihatnya kan?"

"Apa?"

"Aihh Kak Jupi kau tidak boleh melihat balon kempesnya itu, jika kau ingin melihat buah mangga yang ranum. Kau bisa melihat punyaku saja!" ucap Moza dengan semangat, entah sadar atau tidak gadis kecil ini dengan apa yang ia ucapkan barusan.

"Astaga... pagi-pagi kau sudah membuatku terkena serangan ginjal dadakan,"

Terpopuler

Comments

Dewi Anggya

Dewi Anggya

aneeeeeh kok leluasa amat tuuuh balon kempes alias ulet bulu masuk kamar pasutri 🤔🤔🤭

2023-12-25

1

Ati Pct

Ati Pct

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-04-13

0

Nurjani Lambu

Nurjani Lambu

basmi habis sang perakor nya moza jalan di kasih cela untuk dia masuk😁😁😁

2023-03-13

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!