Bab 13

Setelah berdebat dengan Cindy, Moza pun memutuskan untuk pergi. Ia ingin pergi kemana entahlah bahkan Moza pun belum memutuskan akan pergi kemana. Ia hanya ingin mengusir rasa bosannya saja di rumah. Dan yang terpenting ia ingin menghindari Cindy dan juga Salma yang pasti akan mengganggu nanti.

"Nona, kita akan pergi kemana?" tanya supir yang mengantar Moza pergi.

"Kita ke taman kota saja, aku ingin kesana," jawabnya.

"Baik Nona," jawab supir dan kemudian supir pun membawa Moza ke taman kota, setelah ia memberikan kabar pada Jupiter kalau istrinya pergi keluar rumah dan menuju taman kota. Jupiter tidak mempermasalahkan hal itu, karena baginya Moza juga butuh hiburan. Apalagi ia masih remaja, dan baru saja lulus sekolah. Seharusnya ia melanjutkan kuliah, tapi ia tetap tidak mau dengan alasan lelah berpikir. Jupiter pun sama sekali tidak memaksa Moza, biarlah dia melakukan apapun yang ia mau. Selama itu tidak merugikan dirinya dan juga Jupiter.

Setelah dua puluh menit perjalanan, akhirnya mereka sampai di taman kota. Di sana rupanya cukup ramai dan Moza suka itu, setidaknya ia tidak merasa kesepian berada di sini. Hanya saja langkahnya yang diikuti oleh supir sekaligus penjaganya membuat Moza menjadi risih. Ia merasa tidak bebas jika ada yang mengikutinya.

"Hei jangkung, memangnya kau tidak ada pekerjaan lain selain mengikutiku?" tanya Moza dengan ketus, ia melihat penjaga itu dengan tatapan mendelik dan sambil bertolak pinggang melihat ke arahnya. Tubuhnya yang kecil terlihat sangat kontras dengan penjaga yang sedang ia marahi itu.

"Maaf Nona, tapi saya mendapatkan tugas dari Tuan Muda agar selalu memastikan anda dalam keadaan baik-baik saja," jawabnya seperti sedang mengucapkan protokol peraturan resmi. Mendengar itu adalah perintah dari Jupiter, Moza pun langsung tersenyum sumringah.

"Benarkah suamiku yang memintamu untuk menjagaku?" tanyanya.

"Iya Nona,"

"Ahhh ya ampun... ternyata dia sangat romantis dan juga perhatian. Baiklah kalau begitu kau boleh mengikuti ku dan pastikan aku baik-baik saja," jawabnya dengan riang dan kemudian berjalan dengan sangat senang dengan senyuman terus mengukir di wajah cantiknya. Penjaga itu pun hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Moza yang menurutnya memang Moza adalah tidak lebih dari seorang gadis kecil.

'Dasar bocah,' gumam supir itu dalam hati. Tanpa mereka berdua ketahui ada seseorang yang melihat ke arah Moza dengan tersenyum.

'Gadis yang manis,'

*

*

*

Setelah lelah berkeliling di taman kota ia pun kemudian duduk di salah satu bangku kosong di sana sambil mengipas-ngipaskan tangannya karena ia merasa panas. Kulit putihnya pun terlihat memerah karena terpapar cahaya matahari. Penjaga itu pun kemudian membelikan sebuah minuman dingin atas perintah Moza. Ia pun langsung meminumnya karena merasa sangat haus.

"Panas sekali di sini ... ayo sekarang kita pergi aku sudah puas main di sini," ajak Moza, penjaga itu hanya menganggukan kepalanya saja dan menuruti semua keinginan Moza yang menurutnya sangat aneh. Ia hanya berjalan-jalan mengelilingi taman sambil melihat kesana kemari dengan tersenyum. Sesederhana itu kebahagiaan Moza.

"Kita akan kemana Nona?" tanya penjaga itu, karena kini mereka sudah berada di dalam mobil.

"Kita jalan-jalan dulu ke Mall, aku ingin menghabiskan uang dari suamiku." jawabnya.

"Baik,"

*

*

*

Sesampainya di Mall, matanya langsung memindai kesana kemari untuk mencari barang yang sepertinya tidak ia butuhkan. Moza hanya membeli barang pernak pernik lucu, mulai dari jepit rambut, bondu-bondu lucu dan juga boneka-boneka. Entah apa yang ada dalam pikirannya, ia bilang jika ia ingin menghabiskan uang suaminya. Jika begini caranya uang Jupiter tidak akan pernah habis. Kenapa ia tidak membeli pakaian dan tas branded atau sepatu misalnya. Ia malah membeli hal-hal kecil seperti itu yang harganya tidak seberapa.

Setelah puas belanja ia pun kemudian menuju pulang ke rumah, dan saat sampai ke rumah iya kini berpapasan dengan Venus yang juga baru sampai menuju rumah. Venus geleng-geleng kepala saat melihat sopir mengeluarkan beberapa boneka yang cukup banyak yang sudah dibeli oleh Moza.

"Hei bocah kau ingin berjualan boneka, kenapa kau membeli boneka banyak sekali?" ejek Venus. Moza pun hanya mendelik ke arah Venus. Kenapa mulut adik iparnya ini jika bicara selalu saja menyebalkan. Kenapa ia tidak diam saja dan menutup mulutnya rapat-rapat, karena Moza lebih suka jika Venus tidak banyak bicara.

"Aku membelinya karena aku suka, memangnya kenapa? Tidak boleh?"

"Bukan tidak boleh, tapi barang yang kau beli itu tidak berguna."

"Ahh ya ampun, kau tahu adik ipar mulutmu itu sangat menyebalkan kau ini seorang pria tapi suka sekali banyak bicara. Menyebalkan..."

"Kau jauh lebih menyebalkan!"

"Terima kasih atas pujiannya, sayangnya hari ini aku sedang tidak ingin berdebat karena aku sedang lelah," jawab Moza dan kemudian ia pun pergi meninggalkan Venus.

"Dasar bocah gila!"

Terpopuler

Comments

Dewi Anggya

Dewi Anggya

kuaaat moza lawannya 3 loch

2023-12-25

0

Nana Shin

Nana Shin

sekuntum mawar untukmu, krena bkin aku senyum-senyum🤣

2023-03-17

0

Bella Tuhumury

Bella Tuhumury

Gemezz deh sma Moza


semangat lanjutnya kak

2023-03-11

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!