Sebulan sudah Jupiter dan Moza menyandang gelar suami istri, akan tetapi itu hanyalah sebuah gelar saja. Hanya sebuah status saja yang mereka jalani. Itu karena belum ada kemajuan diantara mereka berdua, hubungan mereka masih saja berjalan di tempat. Itu karena Jupiter belum berhasil membangunkan pisang tampannya yang masih betah tertidur entah sampai kapan.
Pagi ini semua orang dikejutkan oleh kedatangan seorang perempuan cantik, yang dikenalkan oleh Salma sebagai keponakan jauhnya. Ia sengaja membawa serta keponakannya yang berada di luar pulau untuk tinggal bersama dengan mereka. Yang sebenarnya sengaja ia datangkan untuk menggoda Jupiter.
"Sayang, ini Cindy keponakanku yang aku ceritakan padamu. Dia datang kemari untuk mencari kerja. Dan aku harap Jupiter mau mempekerjakannya di perusahaan." ucap Salma dengan senyum mengembangnya.
"Kenapa harus di perusahaanku?" tanya Jupiter dingin.
"Karena perusahaan milikmu itu sangat besar, sangat jauh jika dibandingkan dengan perusahaan yang dipegang oleh Venus dan juga papamu," ucap Salma dengan nada menyindir.
"Berilah pekerjaan untuknya Jupiter, pasti ada tempat untuknya bekerja di perusahaan." sambung Bramana. Jupiter menghela napas kasar, sebenarnya ia sangat malas mempekerjakan orang apalagi orang itu suruhan Salma. Membuat mood paginya rusak saja. Jupiter tahu jika sebenarnya Salma sedang merencanakan sesuatu dengan Cindy sebagai pionnya, tapi apa Jupiter pun belum tahu.
Berbanding terbalik dengan Moza, ia paham betul maksud dari nenek sihir ini. Nenek sihir ibu dari planet jahat itu sengaja mendatangkan wanita penggoda untuk Jupiter.
'Oh ya ampun, ratu Dugong ini sampai repot-repot mendatangkan ulat bulu untuk menggoda suamiku yang tampan dan lugu. Awas saja aku tidak akan membiarkan ulat gatal itu menggerayangi planet tampanku,' gumam Moza dalam hati.
"Nanti bicara saja dengan Alex, aku tidak ada waktu untuk mencari lowongan pekerjaan," jawab Jupiter datar. Salma dan Cindy pun tersenyum senang mendengarnya.
"Baiklah, nanti aku sendiri yang akan menghubungi Alex." ucap Salma dengan senang dan memperlihatkan senyum menyebalkan pada Moza.
'Lihatlah senyumannya itu, aku ingin sekali memberikan ratu Dugong ini untuk camilan ikan piranha. sangat menyebalkan.'
Sarapan pun mereka lanjutkan dengan tenang, akan tetapi terlihat jelas jika Cindy selalu mencuri pandang pada Jupiter. Namun, Jupiter sama sekali tidak mempedulikannya dan lebih fokus pada makanan yang ada di depannya.
Acara sarapan pagi pun selesai, terlihat Alex sedang bicara dengan Salma. Pasti membicarakan tentang pekerjaan ulat bulu itu. Sambil menunggu asistentnya Jupiter mengecek beberapa laporan. Moza pun langsung menghampiri Jupiter karena ada yang ingin ia bicarakan.
"Kak Jupi ..." panggilnya dengan manja tak lupa tangannya ia lingkarkan di lengan kekar Jupiter kepalanya pun ia sandarkan di bahu Jupiter.
"Bocah keju sedang apa kau," bisik Jupiter.
"Aku sedang melindungi suamiku dari serangan ulat bulu," jawab Moza dan tersenyum ke arah suaminya yang tampan.
"Ya ampun kau ini tampan sekali Kak Jupi, boleh tidak aku mencium mu sedikit saja. Ehh tidak-tidak aku ingin mencium mu lama-lama." ucapnya lagi.
"Dasar keju mesum,"
"Aku serius," rengek Moza.
"Diam dan jangan macam-macam," bisik Jupiter, sungguh ia sedang tegang kali ini karena entah kenapa setiap berinteraksi dengan Moza. Maka gagang sapunya akan berkedut, entah itu karena terkejut atau karena memang ia hanya bereaksi pada Moza saja.
"Kau tahu Kak Jupi, kalau perempuan itu sengaja datang untuk menggodamu," ucap Moza sambil melihat ke arah Cindy yang sedang malu-malu ayam pada Alex. Sepertinya setiap melihat pria tampan wanita itu mendadak selalu gatal-gatal, tetapi itu bukanlah hal aneh karena itu adalah salah satu bakat dari ulat bulu.
"Kata siapa?" tanya Jupiter yang pura-pura melihat mengecek laporan, dengan posisi Moza masih bersandar padanya.
"Kataku barusan, memangnya Kak Jupi tidak dengar apa!" ketus Moza.
"Jangan menyebar berita palsu dulu,"
"Awas saja kalau kau sampai tergoda aku akan merenggut kesucianmu," ancam Moza. Jupiter mendadak takut dengan apa yang diucapkan oleh Moza. Ia takut jika Moza memaksanya ehem-ehem tapi gagang sapunya malah tertidur dan menunduk, bukankah itu akan sangat memalukan, pikir Jupiter.
"Bahkan selama ini tidak ada wanita yang mampu menggodaku," jawab Jupiter.
"Baiklah, aku percaya padamu. Tapi aku minta sesuatu sekarang?"
"Apa itu?" tanya Jupiter, kini wajah mereka berhadapan hingga bibir berwarna merah muda menggoda itu ada dihadapannya.
"Cium aku,"
"Apa!"
"Ayo cepat cium aku, mumpung ulat gatal itu sedang melihat ke arahmu." Jupiter pun langsung melihat ke arah Cindy yang memang sedang melihat kearahnya.
"Tidak!" tolak Jupiter, bukan berarti ia tidak mau mencium Moza, tapi jangan di depan orang pikirnya. Jupiter malu jika ada orang yang melihatnya mencium Moza. Namun, penolakan Jupiter malah membuat Moza kesal dan langsung menatap Jupiter dengan tatapan kesal seolah ingin menelan suaminya bulat - bulat.
"Cium aku atau aku cekik pisang milikmu," ancam Moza sambil melihat ke arah pisang milik Jupiter.
"Astaga..."
****
Jangan lupa dukungannya ya dengan like komen gift dan juga Vote 😙😙😙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Maria Cherry
lanjuykan ceritanya semakin seruh
2025-02-19
0
Dewi Anggya
kalah sm bocah Jupiter tp pemikiran jauuuh lebih Mateng si bocah 🤣🤣🤣
2023-12-25
1
Rara Kusumadewi
pisang nya jadi sasaran ancaman terus 😂
2023-11-04
0