Bab 10

Salma merasa jika Moza memang benar - benar tidak mudah untuk ditaklukkan. Gadis kecil itu selalu pandai menjawab semua pertanyaan yang Salma berikan, bahkan ejekan atau pun hinaan yang Salma lontarkan padanya selalu saja berbalik padanya. Sungguh selalu di luar ekspektasi jika ingin menyerang istri dari planet Jupi-jupi ini.

"Astaga bisa-bisa aku terkena serangan jantung jika terus berbicara denganmu!" hardik Salma.

' Justru itu yang aku harapkan, aku harap kau terkena serangan jantung, ginjal paru-paru atau bahkan kram otak sekalian. Dasar wanita jahat,' gumam Moza dalam hati.

"Kenapa kau malah diam!"

"Aku takut Tante terkena serangan ginjal jika aku bicara," jawab Moza dibuat sepolos mungkin.

"Kau ...!!! Aaaarrrrkkkhhhhh astaga....!!!" teriak Salma dan kemudian pergi meninggalkan Moza sendirian disana. Setelah Salma pergi, Moza pun terbahak-bahak menertawakan Salma.

"Oh ya ampun baru sehari saja aku jadi menantu di rumah ini, dosaku sudah banyak sekali. Aku harap malaikat di samping ku tidak kelelahan mencatat semua kesalahanku, eh tidak ini bukan kesalahan. Karena yang aku lawan adalah seorang ratu sihir yang sangat jahat. Berarti yang aku lakukan adalah kebaikan, " gumamnya sambil tersenyum.

*

*

*

Di kamarnya Salma mengacak-acak rambutnya karena kesal pada Moza. Ia sedang berpikir bagaimana cara melawan dan juga menyingkirkan Moza. Jujur saja ia tidak bisa bekerja sendiri untuk melawan Moza. Venus pun tidak bisa diandalkan karena siang hari ia juga harus pergi ke kantor. Salma butuh rekan untuk melawan Moza.. Tunggu dulu, ia jadi teringat tentang apa yang dikatakan oleh Moza tadi tentang jodoh Jupiter. Kenapa ia tidak memikirkan hal itu, bukankah ini belum terlambat. Justru akan lebih menyenangkan jika hubungan Jupiter hancur setelah pernikahan. Moza akan dibuang dan Jupiter juga akan hancur, dan yang lebih menyenangkan adalah jika calon istri Jupiter adalah orang terdekatnya yang bisa ia kendalikan, rencana yang sempurna.

Karena merasa bosan Moza pun pergi ke kamarnya, ia pun berguling kesana kemari memikirkan apa yang akan ia lakukan. "Aku sangat bosan, jika begini terus lama-lama aku bisa jadi kambing guling," gumamnya. Akhirnya Moza pun mengambil ponselnya dan mencari nomor seseorang untuk ia hubungi. Setelah kontaknya ketemu, ia pun langsung menggeser icon berwarna hijau di ponselnya.

"Hallo sayangku ..." ucap Moza.

"Hallo siapa ini?"

"Ahh ya ampun, suamiku rupanya sudah lupa ingatan." jawab Moza.

"Hei bocah keju, aku bukan suamimu! Aku asistent suamimu," Ohh astaga rupanya yang ia hubungi itu Alex bukan Jupiter. Moza berpikir lagi jika semalam ia diam-diam mengambil nomor ponsel Jupiter. Lalu kenapa sekarang Alex yang menjawabnya.

"Hei Tuan Meteor, kau tidak mencuri ponsel suamiku kan?" tanya Moza dengan penuh selidik.

"Ohh astaga, jika kau ada di depanku. Sudah aku telan kau bulat-bulat. Kau pikir aku tidak bisa membeli ponsel sendiri!"

"Aku kan hanya bertanya, kau ini sensitif sekali,"

' Ada apa kau menelepon Tuan Jupiter?"

"Hei asistent jomblo kau lupa ya, kalau aku istrinya Kak Jupi. Aku meneleponnya karena aku sangat merindukan suamiku yang tamvan dan gagah," ingin rasanya Alex tertawa, andai saja Moza tahu kalau gagang sapu suami tamvannya tidak bisa berdiri tegak, ia pasti akan sangat shock. Tapi Alex tidak sejahat itu, justru ialah yang sibuk mencari dokter untuk menyembuhkan penyakit Jupiter ini.

"Tuan Jupiter sedang sibuk, telepon saja nanti."

"Hei tuan Meteor, kau tidak sedang menjadi orang ketiga dalam hubunganku dengan Kak Jupi kan?"

"Apa maksudmu jadi orang ketiga?"

"Kau tidak sedang menjadi penghalangku untuk dekat dengan suamiku kan. Astaga jangan - jangan kau itu penyuka pedang ya?" pertanyaan tak berakhlak itu mengalir begitu saja dari mulut Moza, hingga membuat meteor jomblo ini ingin meledak begitu saja.

"Dasar bocah kurang asam! Kau pikir aku ini tidak laku apa, sampai aku harus menyukai pisang tidur milik Tuan Jupiter. Yang terjadi nanti bukanlah acara mengadu pedang, tapi pisang milikku akan dibelit oleh pisang miliknya. Sekali lagi kau bicara seperti itu aku telan kau!"

"Pisang tidur apa?" tanya Moza.

"Astaga..."

Untung saja Jupiter sedang meeting hingga ia tidak tahu apa yang dikatakan oleh Alex barusan. Hanya saja bagaimana ia menjelaskannya kepada bocah keju ini.

"Pisang tidur itu ... "

***

Segini dulu ya, Mimin ya mau istirahat dulu 😌 masih lemes dan belum bisa up normal kaya biasanya 😥 maafkan ❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Selvianti María

Selvianti María

wahhh hahaha dasar memang asisten tak bisa jaga rahasia

2025-03-08

0

Dewi Anggya

Dewi Anggya

waaah kelepasan si asisten 🤭🤭

2023-12-25

1

Khaerani Suherman

Khaerani Suherman

ak kok baru tau ni novel lucu

2023-12-04

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!