Bab 9

Sejak kejadian gagang sapunya berkedut Jupiter jadi banyak berpikir, apa mungkin itu adalah tanda-tanda kesembuhan dirinya ataukah hanya karena terkejut saja. Ia sangat senang tadi karena gagang sapunya memberi respon walaupun hanya sebentar dan juga sedikit, tetapi setidaknya itu menunjukkan kalau gagang sapunya memberikan reaksi. Tidak seperti biasa yang hanya tidur tampan jika melihat perempuan.

Alex masuk kedalam ruangan Jupiter, pria tampan itu terlihat sedang duduk dan menengadahkan kepalanya. Alex berpikir jika Jupiter ini sedang dilanda banyak masalah. Ataukah pernikahanya dengan Moza memberikan efek buruk pada kehidupannya. Alex hanya berharap semoga Moza tidak memaksa Jupiter untuk ehem-ehem, kasihan sekali jika terong kukusnya harus dipaksa berdiri oleh bocah keju itu.

Alex tidak bisa membayangkan jika itu sampai terjadi, yang ada gagang sapu Jupiter bukannya sembuh akan tetapi malah semakin tertidur karena shock dengan tingkah Moza.

'Semoga gagang sapu Tuan Jupiter dalam kondisi aman terkendali, dan semoga bocah keju itu tidak menariknya. Astaga ... apa yang aku pikirkan,' gumam Alex dalam hati. Dari pada banyak berpikir akhirnya Alex pun langsung memanggil Jupiter agar segera menandatangani berkas yang ia bawa.

"Tuan, tolong tanda tangani ini." ucap Alex, tapi yang dipanggil hanya diam saja dan tidak memberikan respon apapun. Hingga Alex mencoba memanggilnya lagi.

"Tuan!" panggil Alex agak kencang, dan sekarang yang dipanggil malah terjingkat karena kaget dan memegang dadanya. Alex pun ikut terkejut melihat planet Jupi-jupi itu terkejut, semoga saja paru-parunya berada dalam posisi yang aman, pikir Alex.

"Ada apa! Kau ini membuatku terkejut saja!" ketus Jupiter.

"Maaf Tuan, saya hanya minta tanda tangan saja. Tapi anda malah melamun," jawab Alex. Sang Bos pun tidak terima jika ia disebut sedang melamun, itu sangat tidak profesional menurutnya.

"Aku tidak melamun, aku hanya sedang berpikir saja." jawab Jupiter, sepertinya kata berpikir lebih pantas dan terdengar lebih keren jika dibandingkan dengan kata melamun pikir manusia planet ini.

"Apa ada masalah Tuan?" Jupiter menggelengkan kepalanya, tapi tatapannya pada Alex seolah mengatakan jika ada hal penting yang ingin ia utarakan.

"Tidak ada," jawab Jupiter yang masih merasa ragu, sebaiknya ia bercerita atau tidak tentang gagang sapunya tadi. Ia merasa malu akan tetapi ia juga ingin berbagi, eh tidak maksudnya berkonsultasi.

"Jika anda punya masalah anda tidak usah ragu untuk mengatakannya pada saya Tuan, oh ya apa anak nakal itu membuat masalah?" tanya Alex.

"Tidak, dia tidak membuat masalah. Tapi dia mempunyai hobi membuat Venus dan ibunya sangat kesal." jawab Jupiter dengan terkekeh. Suatu hal yang langka, planet dingin ini terkekeh seperti itu. Karena bahkan selama Alex bekerja dengan Jupiter, ia tidak pernah melihat Jupiter tersenyum apalagi tertawa.

"Oh syukurlah," jawab Alex.

"Tapi ada satu hal yang membuatku aneh,"

"Apa itu Tuan?" tanya Alex dengan penasaran. Sekilas Jupiter melihat ke arah Alex. Ia kemudian memalingkan lagi wajahnya, Jupiter masih ragu, tapi ia harus menceritakan semuanya pada Alex agar rasa penasarannya tentang gagang sapu berkedut menjadi terjawab. Apa dia mulai sembuh atau hanya terkejut saja.

"Berjanjilah kau tidak akan tertawa, jika kau sampai tertawa. Aku akan memotong pisang jelekmu!" ucap Jupiter.

"Baik Tuan," jawab Alex.

'Astaga aku harus mengunci bibirku kuat-kuat. Agar aku tidak kelepasan tertawa saat Tuan Jupiter menceritakan terong kukusnya,' gumam Alex dalam hati.

"Begini..." Jupiter pun kemudian menceritakan hal yang terjadi saat pagi tadi, tentang Moza yang mencium pipinya sampai gagang sapunya berkedut dan memberikan reaksi. Tidak seperti biasanya yang hanya selalu diam dan menunduk saja, bersikap malu-malu dan tak pernah mau bangun.

"Mungkin gagang sapu anda terkejut Tuan, dia pasti sangat shock dengan tingkah nakal bocah keju itu. Ya ... pasti begitu, astaga kenapa dia nakal sekali berani mencium pipi anda yang mulus." ucap Alex. Jupiter pun kecewa mendengar jika gagang sapu premiumnya hanya terkejut, padahal ia ingin Alex mengatakan jika gagang sapunya itu mulai sembuh. Jawaban asistentnya ini memang sangat mengecewakan.

'Jadi, dia hanya terkejut saja. Menyebalkan,' gumam Jupiter dalam hati.

*

*

*

Di kediaman Bramana kini hanya tinggal Moza dan juga Salma, karena para pria sudah pergi ke kantor untuk bekerja. Dan hal inilah yang di tunggu-tunggu oleh Salma, karena ia ingin memberi pelajaran pada Moza. Gadis kecil yang kini memasuki daftar orang yang ia benci.

"Jadi, ada apa Tante memanggilku?" tanya Moza. Kini mereka berdua sedang duduk saling berhadapan di ruang keluarga.

"Aku hanya ingin memberitahu mu, mulai saat ini kau sudah menjadi bagian keluarga Bramana. Dan aku harap kau bisa menjaga sikap dan juga sopan santunmu!" ketus Salma.

"Oke, tidak masalah." jawab Moza dengan santai.

"Dan asal kau tahu sebenarnya memasuki keluarga ini sangatlah tidak mudah, kau hanya beruntung saja bisa masuk kedalam bagian keluarga ini." ucap Salma dengan ketus.

"Aku sangat terharu," jawab Moza sambil tersenyum manis, membuat Salma semakin mengeratkan tangannya. Karena menahan gemas melihat sikap Moza yang sama sekali tidak tersinggung dengan ucapannya.

"Kau benar-benar gadis yang menyebalkan, seharusnya Jupiter tidak menikah denganmu!" hardik Salma.

"Lalu, Tante ingin Kak Jupi menikah dengan siapa? Gadis pilihan Tante begitu?" tanya Moza dengan senyum manis yamg yang menghiasi wajahnya.

"I-iya ..." jawab Salma gugup, kenapa hal ini tidak pernah terpikirkan olehnya. Kenapa tidak dari dulu saja ia mencari seorang gadis untuk menikah dengan Jupiter. Agar perempuan yang menikah dengan Jupiter bisa ia kendalikan. Salma merutuki kebodohannya sendiri.

"Woooww, kau memang ibu tiri yang jahat." ucap Moza dengan nada yang di dramatisir.

"Apa maksudmu mengatakan hal itu!"

'Nenek sihir ini masih saja pura-pura tidak mengerti, dan tidak terima jika ia dikatakan orang jahat. Ingin sekali aku goreng otaknya itu dan aku berikan untuk makanan kambing. Eh tidak, kasihan kambingnya jika diberi makan otak jahat Nenek sihir ini. Pasti umur kambing itu tidak akan panjang.' gumam Moza dalam hati.

"Maksudku adalah Kak Jupi tidak akan pernah mau menikah dengan gadis pilihanmu Tante. Karena Kak Jupiku sayang, sangat mencintaiku. Ia bahkan rela menungguku lulus sekolah demi menikah denganku. Bukankah Kak Jupi memang planet yang manis. Aahhh ... kenapa aku jadi semakin gemas ya pada Kak Jupi." ucap Moza dengan menyebalkan. Sengaja ia ingin memancing emosi Salma. Moza menunggu kemarahan dari Nenek sihir dari negeri prindavan ini.

"Menjijikkan ... "

"Terima kasih atas pujiannya," ucap Moza dengan tersenyum riang.

'Sial bagaimana caranya aku menyingkirkan gadis kecil menyebalkan ini,'

***

Walaupun Mimin sakit Mimin usahakan buat up 😌 sumbangin vote nya dong biar Mimin seneng 😙😙😙

Terpopuler

Comments

Maria Cherry

Maria Cherry

ya...si nenek sihir lag

2025-02-19

0

Ta..h

Ta..h

dasar nenek sihir.

2024-04-28

0

Dewi Anggya

Dewi Anggya

serakaaaaah bngt nenek lampir...harta dpt bnyk tnp susah payaaah masih aja kuraaaang....dasaaaar

2023-12-25

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!