Bab 8

Setelah meninggalkan Venus dengan segala perasaan shocknya, Moza kembali ke kamarnya untuk tidur. Karena tubuhnya juga terasa sangat lelah, seharian ini ia berdiri dan bersalaman dengan para tamu di pelaminan. Perutnya juga sudah kenyang, waktunya Moza berkelana ke alam mimpi. Baru saja Moza masuk kedalam kamar, suaminya sudah menyambut gadis kecil ini dengan wajah yang tidak bersahabat.

"Bocah keju, dari mana saja kau!" tanya Jupiter dengan ketus, dengan berjalan santai Moza menghampiri Jupiter. Jupiter pun langsung memundurkan langkahnya ia harus waspada pada istrinya yang cukup agresif ini, ia takut jika terong kukusnya dipegang oleh Moza. Dan ketahuan kalau terongnya selalu tidur tampan.

"Aku tadi makan karena aku lapar," jawabnya santai.

"Oh," jawab Jupiter sambil memalingkan mukanya, entah kenapa ia merasa malu pada anak kecil ini.

"Kak Jupi kau kenapa?" tanya Moza yang berjalan melewatinya dan naik ke tempat tidur.

"A-aku tidak apa-apa, memangnya kenapa?" tanya Jupiter terlihat gugup. Melihat tingkah Jupiter membuat Moza ingin sekali menggoda suami barunya ini.

"Aihhh, suamiku ini manis sekali ya kalau sedang malu-malu kambing." ucap Moza sambil tersenyum menggoda Jupiter. Jupiter langsung membulatkan matanya mendengar ucapan Moza yang entah kenapa selalu membuat jantung dan ginjalnya terkejut.

"Siapa yang malu-malu kambing," jawab Jupiter langsung naik ke tempat tidur dan berdampingan dengan Moza. Ia tidak boleh terlihat gugup, karena sejujurnya sejak tadi ia terlihat gelisah. Jupiter terlihat gugup seperti anak perawan yang akan dibuka pabriknya. Entahlah, ia merasa sangat takut ketahuan kalau gagang sapunya itu tidur tampan.

"Ya ampun... ya ampun," ucap Moza sambil memegang dadanya.

"Kau kenapa? Jantungan?" tanya Jupiter dan mengernyit heran melihat tingkah Moza.

"Iya kau benar Kak Jupi, aku jantungan. Jantungku sampai ngos-ngosan karena malam ini kita akan tidur berdua." ucap Moza.

"Ingat kita hanya tidur saja, tidak lebih!"

"Aku tahu, memangnya pegang sedikit tidak boleh?"

"Tidak!"

"Tidak ada bonus ataupun diskon juga?"

"Tidak! Tidur lah kau pikir aku pakaian dalam yang ada bonus dan diskonnya apa!" sewot Jupiter, kemudian ia pun membelakangi Moza.

"Ketahuan ya, selalu cari barang diskonan," ejek Moza sambil tertawa.

"Cerewet!"

"Kau sangat menggemaskan. Baiklah, selamat tidur suamiku yang tampan,"

"Ya Tuhan selamatkan aku, jaga gagang sapuku dari kenakalan bocah keju itu, dan semoga saja aku tidak salah memilih istri," gumam Jupiter. Sungguh sangat lucu manusia planet ini, ia sangat takut jika Moza memegang gagang sapu miliknya.

*

*

*

Pagi ini pertama kalinya di rumah Hendrik tidak ada Moza di sana, jika biasanya saat melihat Moza ia merasa kesal. Tapi anehnya kini ia malah merasa.ada sesuatu yang kurang.

'Sepertinya ada yang salah dengan diriku,' gumam Hendrik dalam hati. Sedangkan Denisa, ia merasa hatinya sangat sakit karena putri kecilnya harus menikah muda dan kini tinggal di rumah mertuanya yang entah seperti apa orangnya. Tapi bahkan ia tidak berani mengatakan hal itu dihadapan suaminya, karena sudah pasti Hendrik akan marah jika ia bertanya tentang Moza.

Apa kesalahan anak perempuannya, hingga ia sangat tidak menyukai Moza. Padahal dia cantik, pintar dan sangat pandai bergaul. Akan tetapi Hendrik sama sekali tak pernah menyimpan perhatian pada Moza.

*

*

*

Di kediaman Bramana, kini semua orang sudah siap untuk sarapan. Dan seperti biasa mulut Salma dan Venus selalu saja usil pada Moza. Sejak pertama kali mereka melihat Moza, mereka langsung tidak menyukai gadis pemberani ini. Karena Moza bukanlah tipe perempuan yang akan menurut dengan ucapannya. Dia malah akan selalu membangkang dan melawan setiap ucapan Salma. Dan itu akan membuatnya sangat sulit untuk mengalahkan Jupiter.

"Selamat pagi semuanya," sapa Moza. Brama tersenyum ke arah menantunya.

"Selamat pagi Moza," jawabnya.

"Kasihan sekali pengantin baru ini, baru menikah sudah langsung bekerja." cibir Salma. Jupiter langsung memandang ke arah ibu sambungnya itu dengan tatapan tidak suka.

"Suamiku ini orang sibuk Tante, tidak ada waktu untuk memikirkan bulan madu untuk saat ini. Tante tahu sendiri kan kalau perusahaan suamiku ini sangat besar." jawab Moza santai. Namun, Salma malah mendelik kesal. Moza seolah mengingatkan jika Jupiter memanglah pemilik aset perusahaan paling banyak.

"Kau terlihat seperti istri yang tidak dicintai," ejek Venus.

"Benarkah? memangnya kami harus apa agar terlihat saling mencintai adik ipar?" tanya Moza santai.

"Terlihat mesra lah sedikit, kalian suami istri tapi sangat menjaga jarak." ucap Venus. Jujur saja ia curiga jika Moza dan Jupiter melakukan pernikahan bisnis. Dan motif Moza mau menikah dengan Jupiter yang usianya saja terpaut hampir tujuh tahun, Venus sedang menyelidikinya saat ini.

"Maksudnya kami harus seperti ini," ucap Moza dan kemudian mencium pipi Jupiter dengan mesra, hingga tanpa sadar gagang sapunya berkedut karena terkejut akibat serangan bibir nakal Moza.

"Astaga ..." gumam Jupiter.

*

*

*

Besok hari senin jangan lupa vote nya ya 🤗😘😘

Terpopuler

Comments

Diah Susanti

Diah Susanti

kirain selisih umurnya belasan tahun makanya di panggil paman

2025-03-08

0

Ayuna Kamelia

Ayuna Kamelia

heee jupi
itu masih kecup pipi
belon di pegang²🤣

2024-03-01

0

Dewi Anggya

Dewi Anggya

baru pipi udh ada reaksi kedat keduut tuhh si gagang sapu blum yg lain KK jupi 😂😂😂😂

2023-12-25

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!