BAB 20 : Sang Penyelamatan

Elena sangat terkejut saat saat mengetahui Kala tidak ada di kantornya. Bahkan ponselnya juga tidak bisa dihubungi. Sejenak Elena berpikir jika Kenza telah pergi bersama dengan Kala. Dengan dada yang terasa panas, Elena membuang beberapa map yang ada di meja kerjanya. Hatinya sangat terasa panas.

"Kenza sialan!" makinya dengan dada naik turun. Aura kebencian menyala dengan terang. "Kenapa ... kenapa kamu selalu merampas apa yang seharusnya menjadi milikku? Kenapa, Za? Kenapa?" Kini Elena berteriak dengan kuat.

Tubuh Elena terjatuh ke lantai. Seberapa besar Elena ingin menghancurkan Kenza selalu saja tidak berhasil. Padahal Elena sudah memberikan sebuah foto dan video untuk mencuci pikiran Kala. Akan tetapi seperti tidak berarti apa-apa, karena Kala masih saja berpihak kepada Kenza.

"Sampai kapanpun aku tidak akan pernah terima atas kekalahan ini, Za! Ingat ... aku yang sekarang bukanlah aku yang dulu, yang selalu diam dalam kekalahan. Aku sudah berjanji kepada diriku sendiri, jika aku tidak bisa mendapatkan Kala, maka kamu juga tidak akan pernah bisa untuk mendapatkannya. Aku terus menerus sampai kamu benar-benar menyerahkan Kala kepadaku. Ingat itu, Kenza!" Telapak tangan Elena sudah menggenggam dengan erat. Bahkan giginya telah menggertak dengan kuat. Kini kebenciannya kepada Kenza gunung tinggi, setinggi gunung Everest yang berada di perbatasan antara Nepal dan Tibet. Kebencian yang tidak akan hanyut meskipun dibawa oleh banjir bandang.

Disisi lain Arshen yang masih terjebak di pinggir jalanan yang sepi hanya bisa pasrah karena tidak ada tanda-tanda manusia akan melewati jalan tersebut, karena memang Seno salah mengambil jalan, akhirnya mereka pun terjebak dalam keadaan tak berdaya lagi.

"Lapar Shen," ujar Seno pada Arshen yang duduk bersandar di depan mobilnya.

"Kamu pikir kamu saja yang lapar. Aku juga, Sen!" balas Arshen pada Seno.

"Kalau kita sampai mati disini bagaimana, Shen. Aku belum nikah dan belum merasakan indahnya surga dunia. Pokonya kalau aku mati di sini aku akan menghantui para wanita yang pernah menolakku," ucap Seno.

"Jaga mulutmu, Sen! Saat ini kita sedang berada di tengah hutan. Jangan sampai ucapanmu menjadi bumerang untuk dirimu sendiri. Kalau aku tidak ingin mati disini karena aku masih ingin hidup bahagia bersama jodohku!"

Seno hanya tersenyum kecut sambil menoleh ke arah Arshen yang terlihat santai tanpa beban pikiran. "Tapi bagaimana caranya kita untuk tetap bertahan hidup, sementara di sini tidak ada tanda-tanda kehidupan, Shen! Mana tidak ada sinyal lagi!" gerutu Seno.

"Kamu jangan pesimis terlebih dahulu. Mending kita cari sesuatu didalam hutan sana. Siapa tahu ada sesuatu yang bisa mengganjal perut kita agar tidak kelapa," saran Arshen.

"Sepertinya ide yang bagus itu. Ya udah, ayo!"

Arshen dan Seno pun akhirnya masuk ke hutan untuk mencari sesuatu yang bisa digunakan untuk mengganti perut mereka. Mungkin dengan cara seperti itu keduanya bisa bertahan ditengah hutan sebelum memikirkan bagaimana caranya untuk keluar dari tempat tersebut.

"Shen, kok bulu kudukku tiba-tiba merinding, ya." Seno yang berjalan di belakang Arshen langsung memeluk tubuh Arshen dari belakang.

"Dih ... apaan sih, Sen!" Arshen memberontak untuk melepaskan tangan Seno yang sedang memeluknya.

"Shen, aku takut!"

"Takut apa, sih! Disini gak ada apa-apa! Udah deh, diam aja!" sentak Arshen. Seketika Seno pun terdiam dan mengikuti langkah Arshen dari belakangnya.

Sebenarnya Arshen tak kalah jauh takut, tetapi untuk menjaga reputasinya dia berusaha menutupi rasa takut itu. Bahkan bulu kuduk Arshen pun telah berdiri semua.

Krakk.

Kaki Seno menginjak dahan kering yang ada di tanah. Dengan cepat Arshen langsung berbalik arah dan menemplok ke tubuh Seno sambil menjerit dengan kuat.

"Ya ampun Arshen! Apa yang kamu lakukan! Menyingkirlah!" Seno berusaha melepaskan tubuh Arshen yang nemplok ke tubuhnya.

"Suara apa itu, Sen? Aku takut!"

Mendengar ucapan Arshen, Seno malah tertawa terbahak-bahak. "Ternyata ada yang lebih parah dariku. Menyingkirlah, Shen! Kamu berat sekali! Itu tadi hanya suara ranting yang ku injak. Dasar penakut!"

Dengan pelan Arshen pun melepaskan pelukannya pada Seno. "Aku bukan penakut. Hanya saja aku terkejut!"

"Sudahlah, kalau takut ya bilang aja takut gak usah banyak alasan!" cibir Seno.

Dengan wajah yang cemberut, Arshen melanjutkan lagi langkah untuk mencari sesuatu yang bisa dimakan. Jika orang pedalaman saja bisa hidup di hutan, lalu mengapa dia tidak bisa?

Disisi lain ...

Saat ini hanya ada Greya dan juga Kenza. Dalam diam Kenza terus mengamati sosok Greya yang sedang duduk disampingnya.

"Katakan, kamu siapa?" tanya Kenza yang merasa pada Greya.

"Maksud Anda? Apakah sebelumnya kita pernah bertemu?"

"Aku tidak tahu, tapi aku merasa tidak asing denganmu. Aku yakin ada sesuatu yang sedang kamu sembunyikan," kata Kenza.

Greya tertawa pelan. "Maaf Nona, tapi ini adalah kali pertama kita bertemu. Bahkan saya tidak mengenal Anda. Mungkin itu hanya perasaan Anda saja Nona, jelas Greya.

"Mungkin saja," lirih Kenza dengan pelan.

Setelah meyakinkan Kenza, Greya pun meninggalkan Kenza di kamarnya agar dia beristirahat dengan tenang. Saat melihat Kala yang sudah menunggu di sebuah sofa, Greya pun berjalan untuk menghampirinya.

"Dia kenapa?"

"Mungkin dia sedang mengalami sebuah tekanan. Saya sarankan jangan terlalu memaksanya, Tuan. Saya takut karena sebuah tekanan ini dia akan mengalami gangguan mental," jelas Greya.

"Benarkah? Apa hubungannya sakit kepala dengan gangguan mental. Yang benar saja, Grey!"

"Ini benar, Tuan. Dan kemungkinan besar dia sedang mengindap sebuah penyakit, Tuan."

Sejenak Kala terdiam. Ingatan pun kembali pada 10 tahun yang lalu dimana Kenza pernah mengalami insiden jatuh dari tangga. Mungkinkah insiden itu berakibat fatal?

"Baiklah. Terima kasih atas penjelasanmu. Pulanglah ke kota dan carikan seseorang yang seumuran dengan Kenza untuk bekerja disini. Aku ingin Kenza memiliki seorang teman agar tidak kesepian!"

"Baik, Tuan. Nanti akan saya carikan. Kalau begitu saya pergi dulu," pamit Greya.

Kala hanya mengangguk pelan dan mengantar Greya keluar. Berharap Greya segera menemukan seseorang yang bisa menemani Kenza.

"Za, sebenarnya ada apa denganmu? Apakah kamu sedang menyembunyikan sesuatu dariku? Apakah itu alasanmu mengakhiri hubungan hubungan kita? Apakah saat ini kamu sedang sakit?" Berbagai pertanyaan muncul di kepala Kala. Namun, untuk saat ini Kala tidak berani untuk mengganggu Kenza dan membiarkannya untuk beristirahat.

Mobil yang dikendarai oleh Greya melaju dengan cepat karena jalanan sangat sepi. Tidak butuh waktu lama mobil pun hampir keluar dari perbatasan. Namun, Greya merasa heran saat melihat sebuah mobil terparkir di pinggir jalan. Karena merasa penasaran Greya turun untuk memastikan, meskipun sebenarnya Greya takut.

Matanya terbelalak dengan lebar saat melihat dua pria sedang tergeletak di samping mobil. Bahkan Greya mengira jika kedua pria itu telah meninggal. Namun, saat Greya ingin memastikan apakah masih bernapas atau tidak tangan Greya langsung ditarik oleh Seno.

"Mau apa?!" sentak Seno.

"Aduh, sakit! Lepaskan!" teriak Greya.

Arshen yang tidur pun terbangun karena teriakan seorang wanita yang melengking di telinganya.

"Sen, dia siapa?" tanya Arshen yang terkejut.

"Gak tahu siapa. Tapi dia tadi hampir menyentuhku. Mungkin saja dia penjahat, Shen!"

"Sembarangan! Aku bukan penjahat! Lepaskan aku!" teriak Greya lagi.

"Lalu jika kamu bukan penjahat, mengapa seorang wanita sepertimu ada di tengah hutan seperti ini?" tanya Arshen.

"Lepaskan aku dulu!"

Akhirnya Arshen menyuruh Seno untuk melepaskan wanita itu. Dengan berat hati, Seno menuruti ucapan Arshen. Saat ini Greya mengelus tangannya yang terasa sakit karena dipelintir oleh Seno.

"Cepat katakan kamu siapa dan mengapa kamu bisa berada di tengah hutan seperti ini. Apakah kamu seorang begal?" tuduh Seno.

"Sembarangan! Aku bukan begal. Kebetulan aku baru saja pulang dari vila milik keluargaku dan tak sengaja melihat mobil terparkir di pinggir jalan. Aku kan merasa penasaran mengapa mobil bagus seperti ini terparkir di pinggir jalan? Lalu aku melihat kalian berdua tergeletak di tanah, aku pikir kalian telah mati. Dan aku mencoba untuk memastikannya. Eh, tahu-tahu tanganku langsung ditarik oleh dia!" Greya langsung menunjuk ke arah Seno.

"Kan aku refleks tadi!" sanggah Seno.

Sejak Arshen terdiam. Mungkinkah ini adalah jawaban dari doa-doa yang telah dia panjatkan? Apakah wanita yang ada di hadapinya saat ini adalah kiriman Tuhan untuk menyelamatkan hidupnya saat ini? Dengan senyum tipis yang mengembang di bibirnya Arshen meminta maaf atas apa yang dilakukan oleh Seno kepada Greya. Dan memohon kepada Greya untuk memberikan sedikit saja bahan bakar mobilnya agar mobil Arshen bisa berjalan kembali.

"Oh, jadi ceritanya mobil kalian kehabisan bahan bakar? Baiklah, karena aku tidak tega melihat orang kesusahan dalam hutan aku akan memberikan sedikit bahan bakar yang ada di mobilku tetapi dengan satu syarat," kata Greya.

"Apa itu?" tanya Arshen dan Seno secara bersamaan.

"Aku tidak memberikan dengan cuma-cuma, karena harus ada harganya. Tapi karena aku tidak butuh uang bagaimana kalau dibayar dengan dinner. Bagaimana?" tawar Greya.

"Serius cuma dinner aja? Siapa takut," ucap Seno.

"Hei, bukan kamu yang aku ajak Dinner, tapi dia!" Tangan Greya menunjuk ke arah Arshen.

"Aku?" Arshen menunjuk kearah dirinya sendiri.

Kepala Greya pun mengangguk dengan pelan dan diiringi dengan senyum lebar di bibirnya. "Iya. Bagaimana? Kalau enggak mau ya enggak apa-apa sih. Tapi aku juga enggak mau membagikan bahan bakar mobilku untuk kalian."

"Tentu saja mau. Hanya dinner aja kok. Iya kan, Shen!" kata Seno yang langsung mengiyakan saja tanpa bertanya lagi pada Arshen. Terlepas Arshen setuju atau tidak itu masalah belakangan, karena yang terpenting sekarang adalah mereka bisa keluar dari hutan agar tidak mati kelaparan.

"Baiklah. Ayo kita isi!" kata Greya penuh semangat.

Sebenarnya Arshen merasa sangat tidak setuju dengan syarat yang diberikan oleh Greya. Namun, tidak ada pilihan. Dia harus mengiyakan saja permintaan Greya, toh hanya sebuah dinner saja.

"Tunggu dulu. Tapi sepertinya kamu tidak asing deh." kata Greya yang berusaha untuk mengingat wajah Arshen. "Kayak artis yang sedang naik daun itu, lho. Siapa ya?"

Seno yang berada disamping Greya langsung menyeletuk. "Arshen maksud kamu?"

"Nah .. iya itu. Apakah kamu benar Arshen, seorang artis itu?" tanya Greya dengan penuh semangat.

...🌼 Bersambung 🌼...

Terpopuler

Comments

Pujiastuti

Pujiastuti

lanjut kak semangat upnya 💪💪😊😊😊😊

2023-03-11

1

Haryati

Haryati

greya oh greya....Kowe Ki sopo tho ya........apa ada udang dibalik rempeyek dengan nagajk arsen dinner...🤔🤔

2023-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Awal Pertemuan
2 BAB 2 : Kesialan Kenza
3 BAB 3 : Pulang Ke Rumah
4 BAB 4 : Ulat Bulu Segede Gaban
5 BAB 5 : Beradu Mulut
6 BAB 6 : Bertemu Kembali
7 BAB 7 : Rencana Kenza
8 BAB 8 : Menonton Film Horor
9 BAB 9 : Pacar Bohongan
10 BAB 10 : Kenza Hilang
11 BAB 11 : Berteman Saja
12 BAB 12 : Kekhawatiran Arshen
13 BAB 13 : Ke Apartemen Arshen
14 BAB 14 : Mengusir Calon Mertua
15 BAB 15 : Meyakinkan Kala
16 BAB 16 : Permintaan Kala
17 BAB 17 : Kegilaan Kala
18 BAB 18 : Mencari Kenza
19 BAB 19 : Bertemu Dengan Greya
20 BAB 20 : Sang Penyelamatan
21 BAB 21 : Mencari Kenza Lagi
22 BAB 22 : Pengakuan Kenza
23 BAB 23 : Menemukan Kenza
24 BAB 24 : Ancaman Alan
25 BAB 25 : Mendatangi Arshen
26 BAB 26 : Sebuah Pilihan
27 BAB 27 : Membujuk Arshen
28 BAB 28 : Kedatangan Deena
29 BAB 29 : Sebuah Kesepakatan
30 BAB 30 : Pertunangan
31 BAB 31 : Ingin Pensiun
32 BAB 32 : Mengantarkan Greya Pulang
33 BAB 33 : Menemui Arshen
34 BAB 34 : Mantan
35 BAB 35 : Membujuk Kenza
36 BAB 36 : Masuk Rumah Sakit
37 BAB 37 : Kekhawatiran
38 BAB 38 : Kembalinya Ingat Kenza
39 BAB 39 : Sebuah Kebenaran
40 BAB 40 : Menjenguk Elena
41 BAB 41 : Siapa Dia
42 BAB 42 : Bertemu dengan Mili
43 BAB 43 : Sah
44 BAB 44 : Salah Paham
45 BAB 45 : Berita Sampah
46 BAB 46 : Mencurigai Elena
47 BAB 47 : Ternyata Mili
48 BAB 48 : Bertemu Dengan Mili
49 BAB 49 : Bertemu Dengan Arshen
50 BAB 50 : Amarah Alan
51 BAB 51 : Ingin Memberi Pelajaran
52 BAB 52 : Calon Mommy Baru
53 BAB 53 : Jodoh Untuk Kenzo
54 BAB 54 : Frustasi
55 BAB 55 : Keanu Yang Ribet
56 BAB 56 : Bukanlah Jodohmu
57 BAB 57 : Sebuah Pengakuan
58 BAB 58 : Garis Dua
59 Extra Part
Episodes

Updated 59 Episodes

1
BAB 1 : Awal Pertemuan
2
BAB 2 : Kesialan Kenza
3
BAB 3 : Pulang Ke Rumah
4
BAB 4 : Ulat Bulu Segede Gaban
5
BAB 5 : Beradu Mulut
6
BAB 6 : Bertemu Kembali
7
BAB 7 : Rencana Kenza
8
BAB 8 : Menonton Film Horor
9
BAB 9 : Pacar Bohongan
10
BAB 10 : Kenza Hilang
11
BAB 11 : Berteman Saja
12
BAB 12 : Kekhawatiran Arshen
13
BAB 13 : Ke Apartemen Arshen
14
BAB 14 : Mengusir Calon Mertua
15
BAB 15 : Meyakinkan Kala
16
BAB 16 : Permintaan Kala
17
BAB 17 : Kegilaan Kala
18
BAB 18 : Mencari Kenza
19
BAB 19 : Bertemu Dengan Greya
20
BAB 20 : Sang Penyelamatan
21
BAB 21 : Mencari Kenza Lagi
22
BAB 22 : Pengakuan Kenza
23
BAB 23 : Menemukan Kenza
24
BAB 24 : Ancaman Alan
25
BAB 25 : Mendatangi Arshen
26
BAB 26 : Sebuah Pilihan
27
BAB 27 : Membujuk Arshen
28
BAB 28 : Kedatangan Deena
29
BAB 29 : Sebuah Kesepakatan
30
BAB 30 : Pertunangan
31
BAB 31 : Ingin Pensiun
32
BAB 32 : Mengantarkan Greya Pulang
33
BAB 33 : Menemui Arshen
34
BAB 34 : Mantan
35
BAB 35 : Membujuk Kenza
36
BAB 36 : Masuk Rumah Sakit
37
BAB 37 : Kekhawatiran
38
BAB 38 : Kembalinya Ingat Kenza
39
BAB 39 : Sebuah Kebenaran
40
BAB 40 : Menjenguk Elena
41
BAB 41 : Siapa Dia
42
BAB 42 : Bertemu dengan Mili
43
BAB 43 : Sah
44
BAB 44 : Salah Paham
45
BAB 45 : Berita Sampah
46
BAB 46 : Mencurigai Elena
47
BAB 47 : Ternyata Mili
48
BAB 48 : Bertemu Dengan Mili
49
BAB 49 : Bertemu Dengan Arshen
50
BAB 50 : Amarah Alan
51
BAB 51 : Ingin Memberi Pelajaran
52
BAB 52 : Calon Mommy Baru
53
BAB 53 : Jodoh Untuk Kenzo
54
BAB 54 : Frustasi
55
BAB 55 : Keanu Yang Ribet
56
BAB 56 : Bukanlah Jodohmu
57
BAB 57 : Sebuah Pengakuan
58
BAB 58 : Garis Dua
59
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!