Saat ini Kenza tengah berada di sebuah Cafe. Sebelumnya dia sudah menelepon Kala untuk bertemu. Kala yang baru saja pulang dari luar kota langsung menuju ke lokasi yang telah dikatakan oleh Kenza. Beruntung saja Kala telah pulang dari tugas negara sehingga tidak membuat Kenza kecewa.
Satu jam Kenza harus menunggu Kala. Meskipun terasa sangat bosan, tetapi Kenza berusaha untuk tetap sabar. Dia harus tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Kala dengan Elena.
Dengan langkah tegap, Kala mulai memasuki sebuah cafe dimana Kenza telah menunggunya. Mata elangnya menyapu seluruh ruangan untuk mencari keberadaan Kenza. Saat matanya telah menangkap sosok yang dirindukannya, Kala langsung berjalan ke meja Kenza.
"Maaf telah membuatmu menunggu lama. Aku baru saja pulang dari luar kota," ucap Kala saat menarik kursi di depan Kenza.
Dada Kenza bergerumuh dengan kuat saat melihat penampilan Kala yang terlihat gagah dengan setelan jas yang dikenakan. Aura seorang CEO telah terpancar.
"Gak papa." Kenza menjawab dengan ketus.
"Za, maafkan aku yang tidak langsung menemuimu setelah malam itu, karena paginya aku harus keluar kota. Saat aku menghubungimu, ponselnya tidak aktif. Apakah kamu mengganti nomer?" tanya Kala.
"Iya. Aku memang mengganti nomorku, karena nomorku ditinggal di ponsel kami."
"Kamu masih marah?"
"Bukan marah, tapi kecewa."
Kala tersenyum tipis saat melihat wajah Kenza yang selama ini dirindukannya. Menjalin hubungan hampir tujuh tahun, membaut Kala tidak sabar untuk melamar Kenza, tetapi saat membicarakan hal yang serius Kenza langsung mengubah pembicaraan mereka. Sebenarnya bukan tidak mau, tetapi Kenza belum siap saja untuk menikah terlalu cepat. Dia masih ingin bermain dan bersenang-senang lebih dahulu sebelum menikah.
"Baiklah aku minta maaf mengenai kejadian malam itu. Percayalah Za, aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Elena. Aku hanya mengantarkan Elena karena mobilnya mogok dan masih di bengkel. Aku merasa kasihan dan tidak tega saat dia memintaku untuk mengantarkan. Za, percayalah!" Kala berusaha meyakinkan Kenza. Bahkan tangannya pun mulai menggenggam tangan Kenza. Namun, dengan cepat Kenza menepisnya.
"Apakah aku harus percaya? Lalu mengapa mengapa harus sampai foto-foto segala? Jangan-jangan kalian telah menjalin hubungan di belakangku. Iya, kan?" Kenza masih bersikeras dengan pemikiran.
"Foto apa, Za? Aku merasa tidak pernah berfoto dengan Elena. Astaga Eza ... kamu kenapa bisa berpikir seperti itu? Aku serius tidak berhubungan dengan Elena."
Ada sedikit kelegaan dalam hati Kenza saat mendengarkan penjelasan dari Kala. Namun, lagi-lagi ucapan Elena masih terngiang-ngiang di dalam pikirannya, bahwa dia mencintai Kala.
"Baiklah, aku percaya denganmu. Tapi mulai saat ini kita berteman saja, Kal. Aku tidak mau hubungan keluarga hancur hanya karena seorang laki-laki."
Kala tersentak saat mendengar ucapan cancer yang ingin mengakhiri hubungan mereka. "Kamu ngomong apa, Za? Kita berteman saja? Lalu apa gunanya kita menjalin hubungan selama hampir 7 tahun. Bahkan di sini aku selalu bersabar untuk menunggu kesiapan kamu untuk menikah denganku, Za"
"Tapi aku belum siap untuk menikah dini, Kal. Lagi pula kedua orang tuaku pasti akan menentang hubungan kita karena aku telah dijodohkan dengan orang lain."
Kala mengusap kasar wajahnya. "Terus kamu terima begitu saja, Za? Ini bukan zamannya Siti Nurbaya lagi, Za."
Kenza terdiam tanpa kata. Mana mungkin dia mau menerima perjodohan begitu saja. Tentu saja Kenza menolak dengan keras.
"Za." Lagi-lagi Kala mengajak kasar rambutnya. "Lalu akan kita bawa kemana hubungan yang sudah terjalin hampir 7 tahun ini, Za. Pokonya aku tidak mau perjalanan cinta kita sia-sia. Aku tetap akan mempertahankan cinta kita, Za." Kala terlihat sangat frustasi.
Sebenarnya Kenza merasa sangat kagum dengan perjuangan cinta Kala, tetapi dia tidak yakin jika Kala bisa mengambil hati Daddy-nya yang sangat keras.
"Percuma saja, Kal. Seberapa kuat kamu berusaha untuk menjinakkan Daddy-ku, kamu tidak akan bisa. Karena jika Daddy telah berkata A, maka aku harus memilih A. Kala, maafkan aku yang tidak bisa melanjutkan hubungan kita karena aku belum siap untuk menikah muda."
Hati Kala hancur, bagaikan ombak besar yang menghantam daratan. Kisah indah yang telah dilewati selama bertahun-tahun harus putus ditengah jalan.
"Za, apakah sudah ada pria lain yang mengisi hatimu sehingga kamu begitu kejam padaku," ucap Kala yang masih bisa didengar oleh Kenza.
Mendadak Kenza teringat pada Arshen, pria yang sangat belagu nan percaya diri. Kenza juga baru mengingat jika dia pergi begitu saja tanpa berpamitan.
"Astaga ... Arshen." Kenza menepuk jidatnya dan langsung bergegas untuk meninggalkan cafe. "Kenapa aku sampai melupakan dia, sih?"
Bahkan Kenza baru membuka ponselnya dan melihat beberapa panggilan dan pesan dari Arshen. Tidak hanya nomer Arshen saja yang mengambang di layar ponselnya, tetapi nomer Daddy juga ikut mengambang.
"Nih, Daddy ngapain sih ikut-ikutan telepon?" Karena merasa penasaran, Kenza langsung menghubungi Daddy. Baru saja dipecat, ternyata Keanu langsung mengangkat panggilan dari Kenza.
Sudah bisa dipastikan jika Kenza akan langsung diterkam oleh Daddy-nya.
"Eza, kamu hilang kemana lagi? Jangan suka buat jantung orang tua! Daddy belum siap terkena serangan jantung karena masih ingin menggendong cucu Daddy!" Suara keras nan melengking dari seberang telepon membuat Kenza memilih untuk menjauhkan ponselnya dari telinganya.
"Astaga ... kenapa Daddy menganggap aku hilang? Apakah Daddy telah menyuruh orang untuk ngintilin, ya. Dasar Daddy!" keluh Kenza.
"Sekarang kamu dimana, biar Daddy jemput!"
"Daddy aku sedang jalan bersama teman dan aku tidak hilang. Emangnya siapa, sih yang kasih tahu sama Daddy aku hilang? Dah ah, aku pikir ada apa. Daddy gak usah berlebihan, aku sudah besar, Dadd!"
Setelah meyakinkan Daddy-nya, Kenza langsung menghubungi Arshen untuk meminta maaf karena pergi tanpa memberitahunya. Pasti pria belagu itu sedang sibuk mencarinya.
...🌼🌼...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Haryati
harusnya kamu bilang terus terang tentang perkataan elena pada kala biar plong
2023-03-07
1
Pujiastuti
lanjut kak semangat 💪💪💪💪
2023-03-07
0