Kebetulan sekali Kenza bertemu dengan Arshen saat ini, karena Kenza ingin menagih ponselnya yang sedang diperbaiki oleh pihak Arshen. Bibirnya hanya menyunginkan tipis saat melihat Arhsen begitu pede meladeni para fans untuk meminta tanda tangan dan foto bersama dengannya.
"Kamu mau berfoto juga?" tanya Arshen saat hanya tinggal Kenza seorang.
Kenza yang tidak menyadari bahwa sudah tidak ada orang di sekelilingnya hanya bisa menelan kasar salivanya. "Aku?" Tunjuk Kenza pada dirinya sendiri.
"Jika bukan kamu siapa lagi? Tidak mungkin aku bertanya pada mbak Kunti yang gak ada disini," ujar Arshen.
"Aku tidak tertarik untuk berfoto. Melihat wajahmu saja sudah membuatku muak," ucap Kenza dengan sinis.
"Terus kamu ngapain di sini nungguin aku?"
"Gak udah ge'er dulu. Aku kesini mau menanyakan bagaimana keadaan ponselku. Kamu tidak lupa kan dengan ponselku yang sedang rusak?"
"Aku tidak lupa. Tapi urusan itu aku serahkan pada Seno, jadi aku tidak tahu apakah ponselmu sudah sembuh atau belum."
Kenza mendengus dengan kasar. "Gimana sih, kan kamu yang ngerusakin. Harusnya kamu yang bertanggung jawab sepenuhnya. Bukan orang lain."
"Tapi aku kan sudah menggantikannya dengan ponsel yang baru. Apakah masih kurang tanggung jawabku?"
"Bukan masalah kamu udah ganti yang baru atau belum, tapi masalahnya di ponsel itu banyak sekali kenangannya."
Mood Kenza semakin bertambah buruk. Tidak seharusnya dia bertemu dengan Arshen hari ini karena dia sedang ingin menenangkan pikiran atas perjodohan yang diberikan oleh Daddy-nya. Tanpa kata, Kenza memilih untuk meninggalkan begitu saja.
"Heii, tunggu!" teriak Arshen yang langsung mengejar Kenza.
"Jangan ngambek gitu dong! Ya udah, ayo kita lihat ponselmu ditempat perbaikan," bujuk Arshen.
Saat itu juga langkah Kenza langsung terhenti. "Benarkah?"
Kepala Arshen hanya mengangguk dengan pelan. "Tapi pakailah masker terlebih dahulu, karena tempat ini tidak aman, karena banyak hape jadul disekitar sini. Aku tidak mau menyeretmu kedalam hidupku yang selalu diburu oleh para wartawan," ujar Arshen.
Dengan patuh, Kenza menerima masker dari tangan Arshen. Bahkan Kenza tidak menolak saat Arshen memasangkan topi ke kepalanya. Aroma tubuh Arshen membuat tubuh Kenza membeku untuk beberapa saat.
"Udah, ayo!" ajak Arshen.
Kenza yang bisanya pemberontak, tiba-tiba patuh dengan ucapan Arshen. Bahkan rasanya sulit untuk mengendalikan detak jantungnya yang terus bergerumuh dengan kencang.
"Semoga aja dia gak dengar detak jantungku," batin Kenza yang mulai berjalan di belakang Arshen. Namun, Kenza baru mengingat jika dia memiliki sopir yang sedang menunggu dirinya di tempat parkiran mobil.
"Eh, tunggu!" Kenza menghentikan langkah Arhsen.
"Ada apa?" Arshen menoleh.
"Aku bilang sama sopirku dulu jika aku akan pergi denganmu."
"Oke, aku tunggu kamu di mobil. Itu mobilku!" Arshen menunjukkan mobilnya.
"Oke," balas Kenza.
...🌼🌼...
Tak hentinya Arshen terus mengembangkan senyum di bibirnya saat berada dalam satu mobil untuk kedua kalinya. Meskipun Kenza pernah mengatakan tidak akan pernah bertemu lagi dengannya, tetapi takdir berkata lain. Mereka dipertemukan lagi tanpa kesengajaan.
"Kamu kenapa?" tanya Kenza yang melihat Arshen terus menyunggingkan bibirnya.
"Memangnya aku kenapa?"
Seketika Kenza menjadi salah tingkah dengan jawaban Arshen. Mungkin dirinya terlalu percaya diri yang menganggap jika Arhsen sedang tebar-tebar senyuman dalam diamnya. "Gak ada," ucapannya dengan ketus.
"Oh iya ini adalah kali kedua kita bertemu, mungkin saja akan ada yang ke tiga dan ke empat. Bay the way kita belum kenalan lho. Tapi meskipun aku tidak mengatakan siapa namaku pasti kamu sudah tahu kan? Tapi tidak masalah perkenalkan namaku Arshen Dinata Wiraguna. Nama kamu siapa?"
Dalam hati Kenza mencibir kepedean yang dimiliki oleh Arshen. "Memangnya harus ya, aku memperkenalkan namaku?"
"Ya, terserah kamu aja, sih. Aku gak maksa kok."
"Kenza," ucap Kenza dengan datar.
"Iya aku udah tahu."
Mata Kenza langsung melotot kearah Arshen. Bisa-bisanya dia tunduk akan ucapan Arshen.
"Sialan, aku dikerjain!" umpat Kenza dalam hati.
Arshen tidak peduli dengan ekspresi wajah Kenza yang terlihat semakin kesal. Lagi-lagi kedua garis sudut bibirnya terangkat tipis. "Lagi kesel aja lucu, gimana kalau lagi happy?" Batin Arshen.
Tak butuh waktu lama, mobil yang dikemudikan oleh Arshen telah sampai pusat gerai ponsel terbesar. Sebelum turun dari mobil, Arshen mengingatkan kepada Kenza agar memakai kembali masker dan topinya.
"Ribet banget sih!" gerutu Kenza.
"Kalau nggak mau nggak apa-apa. Tapi jangan salahkan aku jika kamu akan menjadi buronan para wartawan."
Karena Kenza tidak ingin namanya terseret kedalam masalah hidup Arshen, dia pun langsung memakai masker dan topinya agar tidak ada yang mengenali wajahnya. Langkahnya mengayuh pelan dibelakang Arshen untuk menuju tempat dimana ponselnya sedang diperbaiki. Kenza berharap jika ponselnya masih bisa terselamatkan, karena semua kenangannya tersimpan didalam ponselnya.
Namun, sepertinya harapan Kenza kandas begitu saja saat mendengar bahwa ponselnya tidak bisa terselamatkan lagi. Padahal menurutnya hanya layarnya saja yang retak, tetapi mengapa sampai tidak bisa diperbaiki.
"Za, aku benar-benar minta maaf. Jika busa mengulang waktu, aku tidak ingin menabrakmu saat itu," ucap Arshen dengan penuh rasa sesal.
"Terlambat! Nasi sudah menjadi bubur. Sudahlah, untuk apa disesali jika tidak bisa kembali." Kenza terlihat begitu lemas saat mengetahui jika ponselnya tidak terselamatkan lagi. Hatinya benar-benar sangat kecewa. Bahkan ingin sekali Kenza berteriak di depan Arshen untuk memutar waktu, tetapi itu hanyalah hal bodoh. Namun, tiba-tiba Kenza memiliki sebuah ide untuk membuat Arshen menembus rasa bersalahnya.
"She!" panggil Kenza tiba-tiba.
"Ya , ada apa?" Arshen begitu bersemangat untuk menjawabnya.
"Aku akan memaafkanmu jika kamu mau membantuku, bagaimana?"
"Jika dengan batuanku, kamu bisa memaafkanku, aku sangat bersedia. Aku malah akan berterima kasih jika hidupku bisa berguna untuk orang lain."
Kenza tersenyum tipis kemudian memberitahukan rencananya.
"Hah?! Apa?!" Arshen sangat terkejut dengan rencana yang dikatakan oleh Kenza.
...🌼🌼...
...
ARSHEN...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Arif Muzakki
rencana kamu bakalan mengurungkan untuk Daddy keanu,karena yg kamu ke rumah itu adalah orang yg akan di jodohkan denganmu🤣🤣🤣🤣makin seru
2023-03-09
1
Haryati
imuuuutnya....😁😁
2023-03-05
0
Pujiastuti
pasti ni Kenza minta tolong sama Arsen buat jadi pacar bohongan betul ngak kak author 😁😁😁
2023-03-04
0