BAB 5 : Beradu Mulut

Sepanjang perjalanan Kenza hanya membisu, meskipun Mommy-nya berusaha untuk mencairkan keheningan. Namun, tetap saja tidak berhasil. Kenza sama sekali tidak tertarik untuk mengeluarkan kata-kata. Tak lama kemudian mobil pun telah masuk ke halaman rumah yang cukup luas. Belum saja turun dari mobil, para pelayan sudah berjalan untuk mengerumuni mobil. Kenza hanya mendengus dengan kasar. "Momm, apa sih gunanya para pelayan itu berbondong-bondong menyambutku? Aku pulang tidak membawa oleh-oleh untuk mereka," kata Kenza dengan bibir yang telah mengerucut.

"Mereka tidak membutuhkan oleh-oleh darimu, karena mereka hanya ingin menyambut kedatanganmu saja."

"Tapi itu berlebihan, Momm."

"Tidak ada yang berlebihan. Kamu harus menikmatinya, Za. Bersyukurlah Daddy Keanu adalah Daddy-mu, Za. Kalau Daddy si Alan itu adalah Daddy-mu, belum tentu kamu akan diperlakukan layaknya tuan putri. Lihat saja Elena. Kedatangannya tidak pernah disambut oleh para pelayan. Bahkan didalam rumah sebesar itu hanya memiliki 2 asisten rumah tangga. Berbeda dengan Daddy Ke yang memiliki 10 orang pelayan. Belum termasuk tukang kebun serta security," jelas Mouza.

Kenza malas untuk menanggapi Mommy-nya. Dia pun memutuskan untuk membuka pintu. Namun, belum sempat tangan Kenza membuka, pintu mobil telah dibuka oleh salah satu pelan.

"Tau aja sih, kalau aku mau buka pintunya," gerutu Kenza yang kemudian keluar dengan wajah kesalnya.

Semua kepala menunduk saat Kenza mulai berjalan untuk masuk kedalam rumah. Namun, tiba-tiba langkahnya terhenti dan menatap satu persatu para pelayan yang masih menundukkan kepalanya.

"Angkat kepala kalian! Aku bukan anak presiden, jadi enggak usah berlebihan untuk menyambutku. Anak presiden saja tidak sampai berlebihan seperti ini," ujar Kenza.

"Aku ingatkan untuk kalian semua, bahwa kedepannya aku tidak mau ada penyambutan seperti ini, mengerti?"

Sepuluh kepala hanya mengangguk pelan. Entah ucapan siapa yang akan mereka patuhi, karena sebelumnya Tuan mereka untuk me-Ratu-kan putrinya. Namun, pada kenyataannya sang putri menolaknya.

Helaan napas panjang keluar dari mulut Kenza. Baru saja pulang ke tanah air dirinya sudah dibuat kesal dengan apa yang baru saja terjadi. Ponsel penuh kenangannya inalillahi, karena bertemu dengan artis yang sok keren. Bukan sampai disitu saja, Kenza juga melihat dengan mata kepalanya jika kepercayaannya telah dikhianati oleh orang terdekatnya.

"Za, kamu langsung mandi ya. Sebentar lagi Daddy pulang!" kata Mommy-nya.

"Iya, Momm." Meskipun kesal, Kenza tetap mendengarkan ucapan Mommy-nya. Didalam kamar yang besar, Kenza tak merasakan udara segera. Semua terasa gelap dan pengap. Mungkin karena Kenza dulu cara menempati kamarnya karena Kenza tinggal di rumah Daddy si Alan-nya.

Lima belas menit kemudian, pintu kamar Kenza diketuk oleh Mommy-nya yang mengatakan jika Daddy-nya sudah pulang. Dengan rasa malas, Kenza membuka pintu.

Baru saja pintu dibuka mata Kenza sudah hampir terlepas dari tempatnya. Betapa tidak, saat pertama kali yang dilihatnya adalah wajah Daddy si Alan-nya.

"Daddy Alan," ucap Kenza dengan pelan.

"Dasar monster nakal! Untung saja aku tidak punya penyakit jantung. Kamu mau membunuhku? Hah??!" kata Alan yang kemudian langsung memeluk Kenza. "Kamu ngeluyur kemana tadi?"

Keanu yang ada dibelakang Alan langsung menarik untuk melepaskan pelukannya kepada Kenza. Bagaimana bisa Alan yang memeluk Kenza terlebih dahulu daripada dia yang mencetaknya.

"Abang Ke, apa-apa sih?"

"Aku bapaknya! Seharusnya aku yang pertama kali untuk memeluk putriku, bukan kamu!" ketus Keanu.

"Aku juga bapaknya, Bang! Meskipun Bang Ke yang mencetaknya, tetapi aku yang membesarkannya!"

"Tepat saja darah yang mengalir di dalam tubuh Eza adalah darahku bukan darahmu!"

"Tapi kasih sayang yang diterima oleh Eza adalah kasih sayang dariku bukan dari Bang Ke!"

"Itu karena Eza yang memilih untuk tinggal bersamamu."

Perdebatan dua pria yang tidak pernah berubah membuat Kenza hanya bisa menggelengkan kepalanya, lalu meninggalkan kedua Daddy-nya untuk turun ke lantai bawah dimana Mommy-nya sedang duduk bersama Grace dan juga Mommy-nya Elena.

"Eza, kamu darimana aja sih? Aku pikir kamu hilang atau diculik. Kamu darimana, sih?" todong Grace dengan penuh khawatir.

"Za, kamu gak papa, kan?" Kini Mommy Azra menghampiri Kenza untuk memastikan jika gadis itu baik-baik saja.

"I'm fine, Momm," ucap Kenza sedikit malas dan langsung menjatuhkan tubuhnya di sebuah sofa. Bukan karena malas dengan kekhawatiran Mommy Azra, tetapi Kenza sedang kesal saat harus menghadapi dua Daddy-nya yang selalu saja ribut sendiri.

"Pokoknya kamu harus tanggung jawab!"

"Kok aku sih, Bang! Eza ngambek karena Abang!" protes Alan.

"Karena kamu!" Keanu tidak ingin kalah.

Kini bukan hanya Kenza saja yang harus mendengus kesal melihat dua pria tua yang tetap tidak bisa akur.

"Pantas saja wajah anaknya kayak panntat ayam. Ternyata ini masalahnya," ucap Mouza dengan gelengan kepala.

"Ternyata mereka gak berubah," sambung Azra.

Mendapatkan tatapan mematikan dari ibu-ibu negara membuat dua pria yang sedang berdebat langsung terdiam tanpa kata. Bahkan langkah keduanya pun mulai melambat.

"Gawat Lan, sepertinya monstermu sudah mengadu pada ibu negara," bisik Keanu.

"Sepertinya begitu, Bang! Jangan sampai nasib junior kita kena imbasnya," balas Alan.

"Kenapa malah bisik-bisik disitu?" tanya Azra dengan ketus.

Kini dua pria dengan sebutan Daddy telah duduk dalam satu sofa tanpa kata saat harus berhadapan dengan ibu negaranya.

"Kalian itu sudah tua. Bentar lagi punya menantu dan punya cucu, tapi kelakuan masih kayak anak TK. Malu sedikit kenapa sih?" tegur Mouza yang merasa geram karena dua pria itu masih saja selalu membaut kepalanya pusing.

"Dengerin tuh, Dadd!" sahut Kenza dengan senyum tipis.

"Tapi ngomong-ngomong siap yang mau nikah, Momm?" tanya Kenza yang penasaran dengan ucapan Mommy-nya.

"Ya kamulah. Gak mungkin juga Kenzi nikah duluan," ucap Mouza.

"Aku?" Kenza menunjuk dirinya sendiri. "Aku belum berpikir mau nikah Momm. Kalau Mommy udah kepengen punya cucu, suruh aja Kenzo nikah duluan. Dia kan anak pertama."

"Kenzo belum boleh nikah. Dia harus fokus pada perusahaan Daddy terlebih dahulu. Nanti kalau di nikah yang ada sistem kantor berantakan karena sudah bisa dipastikan Kenzo akan sering molor seperti Daddy-mu dulu," jelas Mommy-nya.

"Gak mau! Aku gak mau nikah muda!" tolak Kenza.

"Nikah muda gimana, Za? Usia kamu sudah masuk ke angka 26 dan itu sudah usia ideal untuk menikah," ucap Mommy-nya lagi.

🌼🌼

Malam ini Alan memutuskan menginap di rumah Keanu karena ingin melepaskan rasa rindunya pada Kenza. Bahkan Alan juga menghubungi Elena untuk datang ke rumah Daddy Ke, tetapi Elen menolak dengan alasan sudah membuat janji dengan seorang teman.

Kedatangan Kenza membaut semua orang sangat sibuk dengannya, bahkan Azra juga larut dalam suasana hangat malam ini. Azra telah menganggap Kenza layaknya anak kandung sehingga menimbulkan rasa iri di hati Elena.

Elena merasa iri karena bisa mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, sementara dirinya hampir selalu terabaikan. Itulah yang membuat Elena tidak menyukai Kenza. Bahkan Kenza juga telah merebut orang yang dicintainya.

"Dadd, mending Daddy pulang aja. Kasihan Elena di rumah sendirian," saran Mouza saat Alan memutuskan untuk menginap di rumahnya.

"Anak itu tidak akan pernah merasa kesepian Za, karena dia akan mencari kesenangan sendiri."

Kening Kenza langsung mengernyit. "Lalu Daddy membiarkan Elena begitu saja? Elena itu perempuan, Dadd! Gak baik seorang perempuan dibiarkan begitu saja. Gimana kalau Elena terjerumus dalam pergaulan bebas, Dadd?"

"Daddy tahu, Za. Tapi anak itu susah sekali untuk diberitahu. Daddy dan Mommy sudah kewalahan untuk mengurusnya."

Kenza sangat terkejut dengan ucapan Daddy si Alan-nya tentang Elena. Bahkan tak pernah terbayangkan dalam pikiran Kenza jika Elena seperti itu.

"Sudahlah, kamu tidak usah memikirkan masalah Elena. Sekarang ceritakan mengapa kamu bisa hilang di Bandara?"

KENZA

Terpopuler

Comments

Haryati

Haryati

kenza nurut dan sopan makanya banyak yg suka...

2023-03-04

1

Pujiastuti

Pujiastuti

cerita yang disini beda sama yang pernah kubaca ya kak disini Elenanya berbeda sukar diatur dan iri sama kenza,,,,,

2023-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Awal Pertemuan
2 BAB 2 : Kesialan Kenza
3 BAB 3 : Pulang Ke Rumah
4 BAB 4 : Ulat Bulu Segede Gaban
5 BAB 5 : Beradu Mulut
6 BAB 6 : Bertemu Kembali
7 BAB 7 : Rencana Kenza
8 BAB 8 : Menonton Film Horor
9 BAB 9 : Pacar Bohongan
10 BAB 10 : Kenza Hilang
11 BAB 11 : Berteman Saja
12 BAB 12 : Kekhawatiran Arshen
13 BAB 13 : Ke Apartemen Arshen
14 BAB 14 : Mengusir Calon Mertua
15 BAB 15 : Meyakinkan Kala
16 BAB 16 : Permintaan Kala
17 BAB 17 : Kegilaan Kala
18 BAB 18 : Mencari Kenza
19 BAB 19 : Bertemu Dengan Greya
20 BAB 20 : Sang Penyelamatan
21 BAB 21 : Mencari Kenza Lagi
22 BAB 22 : Pengakuan Kenza
23 BAB 23 : Menemukan Kenza
24 BAB 24 : Ancaman Alan
25 BAB 25 : Mendatangi Arshen
26 BAB 26 : Sebuah Pilihan
27 BAB 27 : Membujuk Arshen
28 BAB 28 : Kedatangan Deena
29 BAB 29 : Sebuah Kesepakatan
30 BAB 30 : Pertunangan
31 BAB 31 : Ingin Pensiun
32 BAB 32 : Mengantarkan Greya Pulang
33 BAB 33 : Menemui Arshen
34 BAB 34 : Mantan
35 BAB 35 : Membujuk Kenza
36 BAB 36 : Masuk Rumah Sakit
37 BAB 37 : Kekhawatiran
38 BAB 38 : Kembalinya Ingat Kenza
39 BAB 39 : Sebuah Kebenaran
40 BAB 40 : Menjenguk Elena
41 BAB 41 : Siapa Dia
42 BAB 42 : Bertemu dengan Mili
43 BAB 43 : Sah
44 BAB 44 : Salah Paham
45 BAB 45 : Berita Sampah
46 BAB 46 : Mencurigai Elena
47 BAB 47 : Ternyata Mili
48 BAB 48 : Bertemu Dengan Mili
49 BAB 49 : Bertemu Dengan Arshen
50 BAB 50 : Amarah Alan
51 BAB 51 : Ingin Memberi Pelajaran
52 BAB 52 : Calon Mommy Baru
53 BAB 53 : Jodoh Untuk Kenzo
54 BAB 54 : Frustasi
55 BAB 55 : Keanu Yang Ribet
56 BAB 56 : Bukanlah Jodohmu
57 BAB 57 : Sebuah Pengakuan
58 BAB 58 : Garis Dua
59 Extra Part
Episodes

Updated 59 Episodes

1
BAB 1 : Awal Pertemuan
2
BAB 2 : Kesialan Kenza
3
BAB 3 : Pulang Ke Rumah
4
BAB 4 : Ulat Bulu Segede Gaban
5
BAB 5 : Beradu Mulut
6
BAB 6 : Bertemu Kembali
7
BAB 7 : Rencana Kenza
8
BAB 8 : Menonton Film Horor
9
BAB 9 : Pacar Bohongan
10
BAB 10 : Kenza Hilang
11
BAB 11 : Berteman Saja
12
BAB 12 : Kekhawatiran Arshen
13
BAB 13 : Ke Apartemen Arshen
14
BAB 14 : Mengusir Calon Mertua
15
BAB 15 : Meyakinkan Kala
16
BAB 16 : Permintaan Kala
17
BAB 17 : Kegilaan Kala
18
BAB 18 : Mencari Kenza
19
BAB 19 : Bertemu Dengan Greya
20
BAB 20 : Sang Penyelamatan
21
BAB 21 : Mencari Kenza Lagi
22
BAB 22 : Pengakuan Kenza
23
BAB 23 : Menemukan Kenza
24
BAB 24 : Ancaman Alan
25
BAB 25 : Mendatangi Arshen
26
BAB 26 : Sebuah Pilihan
27
BAB 27 : Membujuk Arshen
28
BAB 28 : Kedatangan Deena
29
BAB 29 : Sebuah Kesepakatan
30
BAB 30 : Pertunangan
31
BAB 31 : Ingin Pensiun
32
BAB 32 : Mengantarkan Greya Pulang
33
BAB 33 : Menemui Arshen
34
BAB 34 : Mantan
35
BAB 35 : Membujuk Kenza
36
BAB 36 : Masuk Rumah Sakit
37
BAB 37 : Kekhawatiran
38
BAB 38 : Kembalinya Ingat Kenza
39
BAB 39 : Sebuah Kebenaran
40
BAB 40 : Menjenguk Elena
41
BAB 41 : Siapa Dia
42
BAB 42 : Bertemu dengan Mili
43
BAB 43 : Sah
44
BAB 44 : Salah Paham
45
BAB 45 : Berita Sampah
46
BAB 46 : Mencurigai Elena
47
BAB 47 : Ternyata Mili
48
BAB 48 : Bertemu Dengan Mili
49
BAB 49 : Bertemu Dengan Arshen
50
BAB 50 : Amarah Alan
51
BAB 51 : Ingin Memberi Pelajaran
52
BAB 52 : Calon Mommy Baru
53
BAB 53 : Jodoh Untuk Kenzo
54
BAB 54 : Frustasi
55
BAB 55 : Keanu Yang Ribet
56
BAB 56 : Bukanlah Jodohmu
57
BAB 57 : Sebuah Pengakuan
58
BAB 58 : Garis Dua
59
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!