Anak Istimewa

Rachel berhasil meloloskan diri masuk ke kamar Brandon tanpa larangan dari Martha. Sepertinya Martha sudah masuk ke kamarnya dan meninggalkan Brandon yang sudah terlelap sendirian di tempat tidurnya.

Rachel memperhatikan seisi kamar Brandon yang rapi. Ruangan ini memang sengaja di buat seminimalis mungkin. Tidak banyak furnitur karena hanya akan membahayakan Brandon. Tidak ada mainan yang bertebaran seperti layaknya anak kecil pada umumnya. Nyala lampu pun di atur sedemikian rupa agar membuat Brandon tetap nyaman.

Di setiap sisi dinding, di tempeli matras dinding untuk menjaga keselamatan Brandon saat ia tantrum.

Ya, tepat tebakan kalian kalau mengira Brandon adalah seorang anak yang istimewa. Ia terlahir sebagai anak autis yang memerlukan perhatian intens orang sekitarnya. Orang yang diharuskan fokus menjaga balita ini adalah Rachel. Karena saat bersama Rachel, Brandon lebih bisa tenang dan terkendali.

Kondisi Brandon yang istimewa ini seringkali membuat Rachel kewalahan mengurus Brandon. Bukan hanya karena ia masih kecil tapi karena memang prilakunya pun unik. Waktunya terkuras habis untuk mengasuh Brandon. Walau ia sudah membuat jadwal harian untuk Brandon dari anak ini bangun hingga tidur lagi tapi tetap saja, jadwal itu sangat sulit untuk dipatuhi.

Dengan rasa bersalahnya, Rachel mendekat pada Brandon, duduk di tepian tempat tidur sambil memperhatikan wajah Brandon yang sudah terlelap.

“Maafkan Mami Acen ya Brandon?” Rachel bersuara lirih. Melihat wajah polos Brandon membuat Rachel semakin merasa bersalah.

Ia memandangi luka Brandon yang tertutup kasa dan plester. Rasanya menyedihkan melihat anak sekecil ini terluka karena kecerobohannya. Jika ia lebih cekatan, tentu Brandon tidak akan terluka.

Brandon dan keluarga ini sekarang sudah menjadi bagian dari hidupnya. Ia pun jadi teringat asal mula ia masuk ke keluarga ini.

Setelah perkenalan tanpa sengaja anatara ia, Ivana, Nata dan Brandon, tidak lama Ivana mengajak mendiang ayahnya datang ke rumah Rachel. Rumah sederhana yang menerima mereka berdua dengan baik dan hangat, sekitar satu tahun lalu.

Rachel dengan wajah polosnya, tampak terkejut saat melihat kedatangan Ivana dan Bary Wijaksono. Lebih terkejut lagi saat ia mendengar maksud kedatangannya bersama sang ayah mertua.

“Saya datang ke sini, untuk melamar anak ibu, sebagai istri dari putra saya, Nata.” Urai Bary seraya menyodorkan foto putranya pada ibu Rachel, Eva.

“Melamar anak saya? Siapa, Ruby?” tanya Wanita itu, tidak yakin. Ia hanya tahu kalau putri pertamanya memang memiliki kekasih tapi tidak pernah dikenalkan padanya.

“Bukan ibu, maksud Papah saya adalah Rachel.” Timpal Ivana dengan penuh keyakinan.

Rachel yang sedang membawa baki berisi air minum dan makanan di tangannya, tampak terkejut. Eva menoleh pada putrinya dengan heran.

“Dia tidak pernah mengatakan kalau dia punya pacar. Lagi pula dia masih kuliah.” Berganti Ivana dan Bary yang di tatap heran oleh Eva.

“Benar, Rachel dan Nata memang tidak berpacaran, tapi mereka saling menyukai.” Tegas Ivana sambil tersenyum memandangi Rachel yang gemetar di tempatnya.

Ivana memang pernah bertanya apa ia suka atau tidak pada Nata dan dengan polos, Rachel mengaku kalau ia menyukai Nata. Tapi ia tidak pernah menyangka kalau Ivana akan langsung menganggap serius pengakuan Rachel.

“Kemari Nak, duduk di samping ibu.”

Eva memanggil Rachel untuk mendekat. Ia menepuk tempat disampingnya. Ia masih belum yakin kalau Rachel menyukai seorang laki-laki karena putrinya belum menceritakan apapun.

Malu-malu Rachel menghampiri. Menaruh makanan dan minuman di atas meja, lalu duduk di samping Eva. Ia mengangguk sopan pada Ivana dan Bary yang menatapnya dengan penuh kekaguman.

“Ibu mau nanya, benar kamu mengenal pria di foto ini?” Eva menunjukkan foto Nata pada Rachel.

“Iya Bu.” Rachel menyahuti tanpa ragu.

“Kamu menyukainya?”

Rachel terdiam beberapa saat, malu-malu ia menoleh Ivana dan Bary lalu menunduk. Sambil tersenyum kecil ia mengangguk.

Eva menghembuskan nafasnya lega, ternyata dua orang ini tidak salah alamat. Dan saat itu Rachel pun mau menerima pinangan Ivana dan Bary untuk Nata.

Hal berbeda terjadi pada Nata. Tanpa Rachel tahu, suaminya terang-terangan menolak untuk dinikahkan.

“Kenapa kalian menemui keluarga itu sebelum berbicara denganku dulu? Aku tidak mau menikah! Apalagi dengan wanita yang tidak aku kenal.” Tolak Nata dengan tegas. Ia menatap Ivana dan Bary penuh kemarahan.

“Nata, gadis itu wanita baik-baik. Papah dan kakak kamu tidak mungkin salah memilih.” Timpal Bary tidak kalah tegas.

“Memangnya mungkin papah memilihkan aku calon istri yang tidak baik? Tidak kan? Tapi bukan berarti aku bisa menerima begitu saja pilihan Papah dan Kakak!” Timpal Nata. Ia mengusap wajahnya dengan kasar.

“Nata, tolong pikirkan lagi keputusan kamu. Ini pilihan yang terbaik. Kakak kamu sudah bersumpah, dia tidak akan menikah sebelum kamu menikah. Apa kamu mau selamanya Brandon gak punya ayah? Kamu mau Brandon dicap sebagai anak hasil hubungan gelap dan kumpul kebo?” tantang Bary dengan tegas.

“Akh sial!” Nata hanya bisa mendengus kesal.

Ia menatap Ivana dengan penuh kemarahan. Ivana tahu, kalau keputusannya mungkin salah dengan mengancam Nata seperti ini. Tapi semua ini ia lakukan agar Nata tidak terus terpuruk dalam kesedihan karena hubungannya yang kandas dengan kekasih yang sangat ia cintai.

Sudah empat tahun Nata seperti ini, acuh pada wanita, menghabiskan waktunya untuk mabuk-mabukan dan gila bekerja hingga tidak memikirkan hal lain. Maka, Ivana sengaja mengancam Nata dengan ancaman tidak akan menikah sebelum Nata menikah. Ia sangat yakin, Nata tidak akan tega membiarkan Brandon tumbuh tanpa tanggung jawab Brams sebagai ayahnya.

Tapi setelah pernikahan itu disetujui dan terjadi, ternyata masuknya Rachel ke keluarga ini tidak bisa diterima oleh Martha, ibunya. Wanita itu terang-terangan menunjukkan rasa tidak sukanya pada Rachel.

Bagi Martha, Rachel tidak pantas menjadi bagian dari keluarga ini. Status sosialnya lebih rendah di banding keluarganya. Dan hingga saat ini, Martha masih belum bisa menerima kehadiran Rachel sebagai menantu di rumah ini.

Segala bentuk kekerasan sudah pernah di terima Rachel, baik itu kekerasan fisik ataupun psikis.

Beruntung Nata masih melindunginya sehingga Rachel ada tempat berlindung. Walau sikap Nata masih tetap dingin pada istrinya tapi paling tidak Nata ada untuk membela Rachel.

****

Terpopuler

Comments

Ririn

Ririn

pantes Rachel yg dipilih jd istrinya Nata, karna utk jagain anaknya yg autis..
huuhhh kakak ipar resek

2023-05-26

1

Bunda dinna

Bunda dinna

Sepertjnya Brandon putra Nata sendiri..
Ma'af thor cuma nebak

2023-03-08

1

N⃟ʲᵃᵃB⃟cQueenSyaⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈

N⃟ʲᵃᵃB⃟cQueenSyaⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈

astagaaaaaa 😂😂😂

2023-03-02

1

lihat semua
Episodes
1 Kebodohan
2 Tabu
3 Anak Istimewa
4 Perkenalan
5 Momy and Dady
6 Terpaksa Diam
7 Pagi yang berulang
8 Tamu di pintu
9 Bertemu lagi
10 Gerbong kereta
11 Godaan malam-malam
12 Pagi berintrik
13 Pesan tidak menyenangkan
14 Kericuhan
15 Foto pernikahan
16 Deringan telepon
17 Rencana
18 Pagi yang sibuk
19 Sekolah Brandon
20 Makan malam
21 Godaan
22 Ulang tahun
23 Toko bunga
24 Bunga di toko bunga
25 Kado
26 Kedatangan tamu
27 Mr competitive, Nata
28 Sayur bening
29 Kado Brams
30 Kado yang mengintimidasi
31 Meminimalisir kesalahpahaman
32 Penglaris toko bunga
33 Menyiapkan baju
34 Tekanan Brams
35 Tertangkap basah
36 Menyisakan Trauma
37 Meminta Izin
38 Hari baru
39 Berakhir di toko bunga
40 Tawaran dari CEO
41 Perdebatan kakak beradik
42 Menikmati pekerjaan
43 Ayam taliwang
44 Stiker istri
45 Cemburu atau realistis?
46 Pesan suami
47 Penutup malam yang sesak
48 Bukan peternakan
49 Mengukur rasa
50 Casting
51 Casting 2
52 Pura-pura tenang
53 Ketenangan yang kembali terusik
54 Panggilan penyelamat
55 Tertawan Ciuman Pertama
56 Perselisihan
57 Mulai terpuruk
58 Pengumuman
59 Sarapan sindiran
60 Toko baju pilihan
61 Paksaan belanja
62 Gara-gara es krim strawberry
63 Kulkas dua pintu yang penasaran
64 Malam tak selalu dingin
65 Cek ponsel
66 Aku cantik
67 Umpan Brams
68 Mencari celah
69 Partner baru
70 Retak
71 Kejaran Nata
72 Kepergian seseorang
73 Casing couple
74 Es yang mulai mencair
75 Syuting
76 Pilihan pulang
77 Campaign
78 Kejadian tidak terduga
79 Keresahan Calvin
80 Pengakuan
81 Pancingan Rachel
82 Mencari bukti
83 Serangan
84 Terpergok
85 Pembelaan Brams
86 Mawar yang layu
87 Selamat tinggal
88 Larangan Mamah
89 Pagi yang berbeda
90 Bukan tentang masa lalu
91 Tiga benteng pertahanan
92 Iklan pertama
93 Spontanitas Ivana
94 Kebanggan mertua
95 Langkah halus Marsya
96 Gengsinya kulkas dua pintu
97 Argumen nenek
98 Ketegasan Ivana
99 Tawaran
100 Mengenal Alya
101 Kepanikan
102 Perubahan Nata
103 Kegelisahan
104 Rasa penasaran Rachel
105 Pertemuan tidak terduga
106 Sushi
107 Perbincangan sia-sia
108 Obrolan para mertua
109 Kekhawatiran di pagi hari
110 Pilihan yang menentukan
111 Menjadi Dia
112 Kamu setuju dia tidak baik-baik saja?
113 Orange tart
114 Malam penuh kenyataan pahit
115 Memilih turun tangan
116 Tidak bisa menjadi dia
117 Putusan akhir
118 Ranjang Dingin Ibu Tiri
119 Begini saja lebih baik
120 Dua janda satu duda
121 Menikmati kegalauan
122 Keceriaan Rachel
123 Emosional Rachel
124 Kegundahan itu ada,
125 Rintihan kesakitan
126 Memulai usaha
127 Kami akan berpisah
128 Menghilang dari peradaban
129 Perdebatan dini hari
130 Pengusiran
131 Kebohongan demi kebohongan
132 Ketakutan yang semakin menjadi
133 Dua kejutan yang berbeda
134 Kartu as yang tersebar
135 Kegaduhan group sosialita
136 Perdebatan dua keluarga
137 Bertekuk lutut
138 Perburukan
139 Mimpi yang indah
140 Keteguhan hati
141 Dua wanita
142 Bersiap untuk kehilangan berikutnya
143 Kosong
144 Nasi Rawon
145 Pesan untuk Martha
146 Kesepakatan pra cerai
147 Kesigapan ayah
148 Lamaran
149 Protesan Rachel
150 Es krim hangat
151 Reka adegan
152 Aruni
153 Malam minggu kelabu?
154 Kejutan dari anak istimewa
155 Kedua kutub
156 Membuka pintu
157 Sang pemilik
158 Keluarga Wijaksono
159 The rest of my life
160 Tiada kata berpisah
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Kebodohan
2
Tabu
3
Anak Istimewa
4
Perkenalan
5
Momy and Dady
6
Terpaksa Diam
7
Pagi yang berulang
8
Tamu di pintu
9
Bertemu lagi
10
Gerbong kereta
11
Godaan malam-malam
12
Pagi berintrik
13
Pesan tidak menyenangkan
14
Kericuhan
15
Foto pernikahan
16
Deringan telepon
17
Rencana
18
Pagi yang sibuk
19
Sekolah Brandon
20
Makan malam
21
Godaan
22
Ulang tahun
23
Toko bunga
24
Bunga di toko bunga
25
Kado
26
Kedatangan tamu
27
Mr competitive, Nata
28
Sayur bening
29
Kado Brams
30
Kado yang mengintimidasi
31
Meminimalisir kesalahpahaman
32
Penglaris toko bunga
33
Menyiapkan baju
34
Tekanan Brams
35
Tertangkap basah
36
Menyisakan Trauma
37
Meminta Izin
38
Hari baru
39
Berakhir di toko bunga
40
Tawaran dari CEO
41
Perdebatan kakak beradik
42
Menikmati pekerjaan
43
Ayam taliwang
44
Stiker istri
45
Cemburu atau realistis?
46
Pesan suami
47
Penutup malam yang sesak
48
Bukan peternakan
49
Mengukur rasa
50
Casting
51
Casting 2
52
Pura-pura tenang
53
Ketenangan yang kembali terusik
54
Panggilan penyelamat
55
Tertawan Ciuman Pertama
56
Perselisihan
57
Mulai terpuruk
58
Pengumuman
59
Sarapan sindiran
60
Toko baju pilihan
61
Paksaan belanja
62
Gara-gara es krim strawberry
63
Kulkas dua pintu yang penasaran
64
Malam tak selalu dingin
65
Cek ponsel
66
Aku cantik
67
Umpan Brams
68
Mencari celah
69
Partner baru
70
Retak
71
Kejaran Nata
72
Kepergian seseorang
73
Casing couple
74
Es yang mulai mencair
75
Syuting
76
Pilihan pulang
77
Campaign
78
Kejadian tidak terduga
79
Keresahan Calvin
80
Pengakuan
81
Pancingan Rachel
82
Mencari bukti
83
Serangan
84
Terpergok
85
Pembelaan Brams
86
Mawar yang layu
87
Selamat tinggal
88
Larangan Mamah
89
Pagi yang berbeda
90
Bukan tentang masa lalu
91
Tiga benteng pertahanan
92
Iklan pertama
93
Spontanitas Ivana
94
Kebanggan mertua
95
Langkah halus Marsya
96
Gengsinya kulkas dua pintu
97
Argumen nenek
98
Ketegasan Ivana
99
Tawaran
100
Mengenal Alya
101
Kepanikan
102
Perubahan Nata
103
Kegelisahan
104
Rasa penasaran Rachel
105
Pertemuan tidak terduga
106
Sushi
107
Perbincangan sia-sia
108
Obrolan para mertua
109
Kekhawatiran di pagi hari
110
Pilihan yang menentukan
111
Menjadi Dia
112
Kamu setuju dia tidak baik-baik saja?
113
Orange tart
114
Malam penuh kenyataan pahit
115
Memilih turun tangan
116
Tidak bisa menjadi dia
117
Putusan akhir
118
Ranjang Dingin Ibu Tiri
119
Begini saja lebih baik
120
Dua janda satu duda
121
Menikmati kegalauan
122
Keceriaan Rachel
123
Emosional Rachel
124
Kegundahan itu ada,
125
Rintihan kesakitan
126
Memulai usaha
127
Kami akan berpisah
128
Menghilang dari peradaban
129
Perdebatan dini hari
130
Pengusiran
131
Kebohongan demi kebohongan
132
Ketakutan yang semakin menjadi
133
Dua kejutan yang berbeda
134
Kartu as yang tersebar
135
Kegaduhan group sosialita
136
Perdebatan dua keluarga
137
Bertekuk lutut
138
Perburukan
139
Mimpi yang indah
140
Keteguhan hati
141
Dua wanita
142
Bersiap untuk kehilangan berikutnya
143
Kosong
144
Nasi Rawon
145
Pesan untuk Martha
146
Kesepakatan pra cerai
147
Kesigapan ayah
148
Lamaran
149
Protesan Rachel
150
Es krim hangat
151
Reka adegan
152
Aruni
153
Malam minggu kelabu?
154
Kejutan dari anak istimewa
155
Kedua kutub
156
Membuka pintu
157
Sang pemilik
158
Keluarga Wijaksono
159
The rest of my life
160
Tiada kata berpisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!