Bab 4. Tapi Dia Cantik Juga

Sementara Rian, setelah menemani sang Bos meeting dadakan Ia membereskan berkas-berkas kemudian menaruhnya di meja Andi untuk diperiksa lagi sama sahabatnya itu besok karena masa cutinya selama 2 hari berakhir hari ini dan besok mulai masuk kerja lagi, sebelum pulang Ia bergegas menuju Mushola kantor karena waktu Ashar sudah hampir habis, disela kesibukannya Ia tidak pernah melewatkan kewajibannya shalat 5 waktu, selalu terngiang-ngiang pesan sang ayah dulu.

Nak, mau jadi apapun kamu kelak dan sehebat apa, pesan ayah cuma satu kapanpun dan dimanapun jangan pernah tinggalkan kewajibanmu sebagai umat muslim, yaitu sholat 5 waktu karena itu yang akan jadi penolongmu kelak dikeabadian.

"Ayah." Gumam Rian, Ia selalu memanggil dan menyebut nama sang ayah disetiap do'anya seusai shalat. Tak dipungkiri meskipun Ia sekarang usianya 28 tahun tapi ada kalanya Ia rapuh dikala teringat dan merindukan sang ayah yang selalu menjadi sosok panutannya. Ia sangat hafal sang ayah yang memiliki kasih sayang dan tanggung jawab yang besar buat keluarga kecilnya.

Setelah beberapa saat Rian mengakhiri berdo'anya dengan mengucap "Aamiin Ya Rabbal'alamin"

kemudian Ia beranjak berdiri dan bersiap untuk pulang.

Rian tiba di rumahnya menjelang Maghrib, Ia masuk kedalam rumah setelah memasukkan motornya kedalam garasi. "Assalamu'alaikum." Ucapnya sambil melenggang masuk ke dapur menghampiri sang ibu dan mencium tangannya dengan takzim.

"Waalaikumsalam, tumben pulangnya telat nak?" Jawab bu Widya yang kemudian bertanya karena tidak biasanya putranya itu pulang telat. Karena walaupun Rian seorang pemuda yang sudah dewasa tapi Ia tidak seperti pemuda-pemuda yang lainnya yang banyak menghabiskan waktu diluar rumah seperti ngemall atau nongkrong di kafe. Kalau pulang awal atau hari libur Rian lebih senang menghabiskan waktu dirumah bersamanya atau pergi ke Mesjid.

"Iya Bu tadi ada kerjaan mendadak harus mendampingi Bos meeting menggantikan mas Andi yang masih cuti." Ucap Rian yang langsung pamit hendak mandi karena sebentar lagi adzan Maghrib.

Adzan Maghrib berkumandang menggema keseluruh penjuru, berseru memanggil semua umat muslim untuk melaksanakan kewajibannya.

Rian segera turun dari kamarnya dan berpamitan lagi pada sang ibu.

"Bu, Rian pergi ke Mesjid dulu nanti ibu makan duluan saja jangan nungguin aku soalnya paling pulang juga habis Isya biar gak bolak balik."

"Iya hati-hati nak" Jawab Bu Widya pada anak kesayangannya, kemudian Ia pun masuk kamar mau mau shalat juga.

"Alhamdulillah Ya Allah, terimakasih atas segala nikmat dan rezeki yang telah Engkau berikan kepada hamba dan keluarga hamba, dan juga anak sholeh dan sholehah yang telah Engkau karuniakan kepada hamba. Dan juga ampuni segala dosa-dosa suami hamba Ya Allah tempatkan beliau di SurgaMu yang terindah, Aamiin."

Itulah doa yang selalu dipanjatkan bu Widya setiap kali habis melaksanakan shalat, Ia bersyukur sekali memiliki anak yang sholeh dan sholehah walaupun tidak dipungkiri semenjak kepergian suami tercintanya 3 tahun yang lalu Ia sering dilanda kesepian, kesibukan Rian yang menyita waktu membuat Rian jarang ada di rumah.

Putri sulungnya yang sudah memiliki keluarga sendiri hanya berkunjung seminggu sekali yaitu setiap weekend, dikarenakan jarak yang memakan waktu tempuh sekitar 1,5 jam dan suaminya yang sibuk bekerja.

"Assalamu'alaikum." Rian mengucap salam Ia baru pulang dari Mesjid melepas peci dan menyimpannya diatas sofa ruang keluarga, kemudian menuju dapur karena perutnya sudah meminta untuk diisi.

"Waalaikumsalam." Sahut bu Widya dari dalam kamar sambil melipat mukena dan sejadah kemudian Ia menyusul Rian ke dapur hendak memanaskan sayur, dan ternyata sudah keduluan Rian yang memanaskannya.

"Sudah Ibu duduk saja tungguin dimeja biar Ri yang manasin." Rian berdiri, ia meminta Ibunya untuk kembali ke meja makan.

Bu Widya menuruti perintah anaknya, Ia kembali ke meja makan dan duduk sambil memperhatikan lekat-lekat punggung Rian. Coba kalau kamu sudah punya pendamping mungkin Ibu takkan kesepian ada yang nemenin Ibu di rumah dan kamu selalu ada yang melayani.

Semua itu hanya berani terucap dalam hati karena setiap kali dirinya membahas soal pendamping. Rian selalu berkata. Belum saatnya bu buat apa buru-buru kalau ujung-ujungnya malah kecewa, Jodoh tidak selalu datang tepat waktu tapi jodoh akan datang di waktu yang tepat.

Dari semenjak itu pula dirinya tidak pernah membahas lagi soal pendamping hidup, Ia takut Rian merasa tertekan dan akhirnya mencari pasangan hanya untuk status bukan karena cinta.

"Ibu kenapa malah bengong?" Tanya Rian sambil menata sayur yang sudah Ia panaskan, kemudian duduk dan ngambil nasi ngisi piring Ibunya kemudian ngisi piringnya sendiri.

"Siapa yang bengong, Ibu hanya terharu." Ucap bu Widya sambil berkaca-kaca.

"Terharu karena apa Bu? atau jangan-jangan ibu kangen ayah ya?" tanya Rian yang heran dengan Ibunya yang tiba-tiba berkaca-kaca mau nangis, soalnya Ia tau betul bagaimana ibunya ketika sudah mengingat Alm sang ayah walaupun sudah 3 tahun berlalu kepergiannya masih selalu menangisinya.

"Salah satunya itu dan ibu terharu karena memilikimu nak. Dulu ketika kakakmu mau nikah ibu selalu berpikir, bagaimana mana ibu kedepannya nanti akan hidup sendirian. Karena kamu anak laki-laki pastinya akan keluar dari rumah dan memilih hidup sendiri tapi ternyata pemikiran ibu salah."

Ungkap bu Widya yang akhirnya tidak kuat lagi membendung air matanya yang ingin keluar dari tadi.

"Bu mau aku laki-laki atau perempuan aku tetap anak Ibu dan akan selalu ada untuk ibu, makanya kenapa sampai saat ini aku belum memiliki pendamping, karena aku ingin pendampingku tidak hanya mau menerimaku tapi menerima ibu juga. Kalau dia mencintaiku harus bisa mencintai Ibu juga." Ungkap Rian panjang lebar pada ibunya.

"Ibu Do'akan semoga semua cita-cita muliamu dikabulkan Allah nak" sambung bu Widya.

"Yasudah ayo kita makan sekarang udah lapar ini dan ingat ibu jangan banyak pikiran dan jangan sedih-sedih lagi ya, Do'akan Rian supaya dapat jodoh sesuai yang diinginkan dan juga do'akan ayah supaya tenang disana, dan ibu kalau mau apa-apa tinggal bilang Insya Allah Rian selalu ada rezekinya buat Ibu."

Papar Rian mengakhiri sesi melow ibunya yang sering tiba-tiba datang itu, tapi Ia maklumi karena ibunya hidup sendirian. Makanya setiap mau weekend Ia selalu menghubungi kakaknya menanyakan mau datang atau tidaknya, dan kalau kakaknya tidak bisa datang Ia yang akan membawa ibunya ke tempat kakaknya supaya bisa main sama Naina.

Rian dan ibunya makan dalam keheningan, mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing, dan bu Widya lebih dulu menyelesaikan makannya, tapi lebih memilih tetap duduk menemani anaknya.

"Ibu kalau udah ngantuk istirahat duluan saja tidak usah nungguin aku, dapur biar aku yang beresin." ucap Rian pada ibunya.

"Yasudah kalau begitu ibu istirahat duluan ya, oiya itu dikulkas ada puding buat cuci mulut tadi siang ibu bikin puding kesukaanmu."

Bu Widya ngasih tau Rian sambil beranjak meninggalkan meja makan yang jadi satu sama dapur dan hanya dipisahkan sekat kaca setengah dinding.

"Puding." Rian membeo, entah kenapa pikirannya tiba-tiba melayang pada kejadian tadi siang ketika Iya kepergok Adit sama gurunya sedang ngoceh sendiri. "Huft benar-benar memalukan sekali untung Dia masih bocah, tapi Dia ngeselin banget sudah menertawakanku." Gerutunya dalam hati.

"Kenapa aku tiba-tiba mengingat bocah itu ya? padahal baru ketemu juga tadi, tapi walaupun ngeselin Dia cantik juga sih sayangnya masih bocah." Rian membatin kemudian Ia menggeleng-gelengkan kepalanya sambil beranjak dari kursi membawa piring kotor ke wastafel didapur.

🍁

Terpopuler

Comments

☠ Atin 🍒𝐙⃝🦜

☠ Atin 🍒𝐙⃝🦜

Meski masih bocah juga udh jadi guru ms Rian, dia aja yg wajahnya imoet2😂

2024-04-16

1

Riskon Tole

Riskon Tole

/Frown/

2024-01-05

0

⏤͟͟͞Rꦻ나의 사랑

⏤͟͟͞Rꦻ나의 사랑

jangan bilang dulu bocah... kalo nantinya bisa jatuh cinta 🤩💛

2024-01-03

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!