Momong Amora

"Mana Yoga ki?" tanya Mama Tania

"Masih tidur ma di kamar"

"Jam berapa kalian tidur semalam sampai jam segini belum juga bangun tu anak?" goda mama Tania membuat Kinan menunduk saja,dia tidak tau harus menjawab apa.

"Mama mau arisan siang ini Ki,nanti kamu tolong lihat Amora ya,kamu harus belajar Ki mengasuh Amora,kan ada suster nya tuh kamu tanya-tanya tentang Amora ya"

"Iya ma" jawab Kinan cepat

"Oh ya mama sudah memesan semua keperluan kamu sayang, semoga kamu suka nanti akan di antar oleh kurir nya kamu bisa cek apa lagi yang kamu perlukan nanti bilang sama mama"

" Tidak perlu repot-repot ma"

"Tidak masalah kamu sudah bagian dari keluarga ini sayang jadi apapun yang kamu mau ya bilang saja"

Setelah kepergian sang mertua yang Kinan membawa Amora bermain,hari ini dia ingin belajar cara mengasuh Amora agar nanti jadi terbiasa.

"Jadi kalau makan harus dikasih celemek gitu ya sus?"tanya Kinan

"Ibu bu,agar jangan belepotan,kalau belepotan kan jadi repot bu apalagi kalau Amora udah mandi jadi harus mandi lagi kan! kalau peke celemek gini tinggal di lap aja nanti muka nya pake tisu basah atau handuk kecil " jelas sang pengasuh dan Kinan mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.

"Besok ajarin saya cara buat makanan Amora ya bik"

"Iya bu"

Yoga melihat dari kejauhan Kinan sedang berinteraksi dengan pengasuh Amora, seperti nya Kinan cukup antusias untuk mengasuh Amora,andai saja Bella mau seperti Kinan mungkin mereka sudah menikah saat ini,Bella terlalu sibuk dengan karir nya hingga tak menyukai anak-anak.

"Pak Yoga"ucap sang pengasuh melihat kedatangan Yoga

"Mas!"

"Sudah bangun?" tanya Kinan

"Hmmm,,aku mau makan"

"Mas kamu bisa ke dapur sendiri kan,di sana ada bibi"

"Aku mau nya sama kamu"

"Mas,kamu bisa lihat kan aku sedang momong Amora"

"Kamu lupa tugas mu" ujar Yoga ketus membuat Kinan menghela nafas panjang, ingin sekali dia berkata kalau tugas nya mengasuh Amora bukan papa nya tapi mau bagaimana lagi jika di rumah dia harus bersikap layaknya seorang istri yang patuh pada suami.

"Sus, titip Amora ya,saya ke dapur dulu"

Kinan segera mengikuti langkah kaki Yoga ke arah dapur.

"Ayo kenapa hanya berdiri saja,siap kan makanan ku,bukan nya aku sudah bilang kalau di rumah kamu harus melayani ku seperti suami"

"Tapi tidak begini juga mas,kamu kan punya tangan sendiri"

"Jangan banyak protes kamu lupa-"

"Iya.. iya bawel" kesal Kinan segera mengambil kan nasi dan lauk yang banyak untuk Yoga

"Kamu kira aku sumo makan sebanyak ini"

"Kali aja tenaga kamu habis kan semalam sudah terkuras" sindir Kinan membuat Yoga terdiam

"Duduk di sana" perintah Yoga menunjuk Kursi di sebelah nya

"Yoga makan sambil menatap Kinan yang cemberut, separuh nasi di dalam piring sudah Yoga habis kan dan tersisa separuh nya lagi.

"Habis kan! mubazir kalau di buang"

"Mas,ini kan bekas kamu"

"Apa salah nya,bukan nya semalam tenaga kita sama-sama terkuras habis lompat di ranjang, sekarang habis kan nasi ini" ujar Yoga lalu pergi membuat Kinan semakin kesal.

"Kenapa Ki?" tanya Sela yang baru keluar Kamar

"Abang loe tu kelewatan ngasih gue nasi bekas dia" ujar Kinan mengiba

"Masa??" tanya Sela tidak percaya

"Tanya aja sama orang nya langsung kalau loe nggak percaya"

"Mana bang Yoga nya"

"Ada tuh di kamar, palingan lagi telponan sama selingkuhan nya"

"Loe cemburu?" selidik Sela

"Mana mungkin Gue cemburu"

"Cerita donk Ki semalam"

"Nggak ada yang perlu di ceritain Sel, orang dia pulang aja gue nggak tau"

"Mama tau dia keluar semalam?"

"Kalau tau nggak mungkin damai siang ini,ya nggak tau lah"