6.JODOH SOSIAL MEDIA .

Kendaraan yang mereka tumpangi tiba di sebuah cafe yang terbilang cukup mewah.

Melly menyuruh Gisel untuk segera masuk kedalam cafe, sementara dirinya menungu di dalam taxi yang mereka tumpangi tadi bersama sang sopir.

"Masuklah, dan langsung ke ruang VIP. seseorang sudah menungguimu di sana," ucap Melly kepada Gisel.

"Tapi Melly, Gisel takut," balas Gisel dengan nada ragu-ragu .

"Tidak apa apa, tidak mungkin orang itu berbuat macam-macam padamu," Melly meyakinkan Gisel .

"Baiklah, tapi kamu jangan pulang sebelum Aku keluar dari sana,"

" Iya bawel,"

Setelah perdebatan dengan Melly, Gisel segera melangkah masuk kedalam cafe.

Gisel langsung menuju ruang VIP seperti yang dibilang Melly tadi.

Belum juga Gisel mengetuk daun pintu ruangan itu, seseorang dari dalam sana sudah membuka pintu untuknya.

"Silahkan masuk Nona " ucap seorang pria yang berperawakan tinggi besar dan memiliki wajah cukup tampan.

"Terima kasih," jawab Gisel sambil tersenyum manis .

Pria itu mengajak Gisel masuk lebih kedalam keruangan itu.

Setelah tiba di meja yang memiliki dua buah kursi sang pengawal itu menyuruh Gisel untuk duduk .

"Silahkan duduk Nona karena sebentar lagi Tuan kami datang,"

"Terima kasih," balas Gisel dan mendudukkan tubuhnya diatas kursi.

Gisel hanya terdiam disana sembari meremas-remasi kedua tanganya saling bergantian untuk menetralkan kegugupannya .

Tidak membutuhkan waktu lama seorang pria tinggi besar, tampan dan juga berwibawa berjalan mendekat dan duduk tepat di hadapannya .

"Selamat malam, perkenalkan Aku Aldo" ucap pria tampan itu yang ditafsir umurnya diatas tiga puluh lima tahun.

"Selamat malam Tuan, Saya Gisel," sambil mengulurkan tanganya ke arah Aldo.

keduanya pun saling berjabat tangan. Mata Aldo tidak henti-hentinya memandang wajah cantik Gisel, hingga membuat gadis itu grogi dibuatnya .

Tidak lama kemudian seorang pelayan datang membawa makanan dan juga minuman yang sebelumnya sudah di pesan khusus oleh Aldo.

"Silahkan Tuan dan Nona menikmati hidanganya, bila masih ada yang dibutuhkan boleh memanggil saya kembali," ucap pelayan tersebut sambil menundukkan kepala.

"Terimah kasih" ucap Gisel sedangkan Aldo cuman diam tak ada kata yang keluar dari mulutnya .

Setelah pelayan itu meninggalkan mereka. Aldo mempersilahkan Gisel untuk menyantap makanan yang ada di hadapatnya tetapi Gisel menolak dengan lembut, Gisel hanya meminum juice yang sudah disediakan oleh pelayan tadi .

"Nona tahu kan tujuan kita bertemu disini?," ujar Aldo memecah keheningan saat itu.

Gisel mengelengkan kepalanya, karna Dia benar-benar tidak tau apa tujuannya sebenarnya Dia datang ke tempat itu selain bertemu seseorang itupun karena Melly menyuruhnya.

Aldo menyeringitkan dahinya "Kenapa wanita ini polos sekali sedangkan bila chattingan denganku cerewetnya minta ampun," ucap Aldo dalam hati .

Melly dan Aldo adalah korban dari biro perjodohan yang diadakan oleh sebuah perusahaan swasta untuk mempertemukan dua orang yang benar-benar sudah ingin menikah. Na, salahnya Melly disini menggunakan fota Gisel sebagai foto profilnya .

"Baiklah, dengarkan baik-baik. Aku akan jelaskan. Didalam chating Kita sudah sepakat bahwa kamu akan menerimaku sebagai suamimu dan Aku akan menerimahmu sebagai istriku " ucap Aldo dengan nada tegas.

Gisel memplototkan matanya, mulutnya menganga. Apa yang barusan Dia dengar bagai petir menyambar tubuhnya.

"Om aku tidak mau ucap," Gisel sambil berdiri.

Dengan sigap Aldo menangkap pergelangan tanganya dan menyuruhnya untuk kembali duduk.

Aldo begitu geram dengan penolakan Gisel. Sepanjang sejarah hidupnya baru kali ini ada yang berani menolak dan menentangnya.

"Saya bukan Ommu! Aku ini calon suamimu dan saya tidak perna mendapat penolakan dari siapa pun Kamu tau itu?," Aldo membentak Gisel hingga membuat gadis itu hanya diam dan meneteskan air mata .

"Joni bawa Nona ini ke Mension dan siapkan semuanya, karena besok pagi Kami akan menikah " ucap Aldo dan beranjak meninggalkan Gisel yang hanya terdiam meratapi nasibnya .