Part 4

... Tiga puluh tahun yang lalu, saat Raja Karhu menginvasi kaum naga untuk memperkuat ketahanan Kerajaaan Udaya, ia yang melawan naga tertua memberikan pilihan untuk ikut bersekutu atau mati ditangan raja lalin tersebut. Dan diakhir pertarungan, naga tersebut memilih mati di tangan Raja Karhu. Padahal naga itulah yang dapat menjadi kunci agar semua naga tunduk padanya. Dengan sekali hempasan angin, tubuh raksasa naga tertua itu berganti menjadi sebuah gelang berisikan darah sang naga yang mengorbankan diri demi kehormatannya.

Melalui gelang tersebut, semua naga dibuat tak berdaya selain mengikuti perintah Raja Karhu untuk dibawa ke Udaya. Belum sempat memakai, Raja Karhu dengan cerobohnya meletakkan gelang naga tersebut di atas nakas kamarnya. Pangeran Eleazar yang sedang berlarian di istana hinggap di kamar sang ayah dan mendapati ayahnya itu tertidur pulas usai perang melawan naga.

Kebiasaan anak-anak yang sering tertarik pada hal-hal baru membuat Pangeran Eleazar kecil mengenakan gelang itu ke tangannya. Namun tak berselang lama, rona hitam keluar dari gelang tersebut dan menyakiti tangan sang pangeran. Pangeran Eleazar menjerit kesakitan dan itu membuat Raja Karhu terbangun dari tidur sesaatnya.

Karena pengaruh gelang naga itu, setengah tubuh sang pangeran berubah menjadi wujud naga. Banyak tabib berdatangan untuk menyembuhkan tapi, tidak ada hasil yang membuat pangeran kembali ke tubuhnya semula. Hingga, pada suatu malam, Raja Karhu mendapat ilham jikalau Pangeran Eleazar akan terbebas dari kutukan apabila menikahi seorang gadis dari keturunan penyihir suci. Dan setahunya, satu-satunya keturunan penyihir suci yang tersisa adalah Mina, Ratu Kerajaan Arsh.

Melalui kisah itu, agaknya tidak ada cara lain untuk terbebas dari kutukan menyeramkan dari gelang naga tersebut kecuali melalui cara yang dimimpikan sang ayah. Pangeran Eleazar khawatir, jika tidak bisa mewujudkan cara itu, ia akan berubah menjadi naga mengerikan seutuhnya selamanya.

Diam-diam, Jazira tersenyum miring. Ditangannya, terkumpul penuh bola sihir bercahayakan ungu dan hitam. Dengan cepat ia berbalik dan melempar sihirnya pada Pangeran Eleazar yang belum bersiap menerima serangan mendadak itu. Alhasil, sihir itu berhasil mengenai jantung sang pangeran dan mengakibatkannya tewas seketika.

“Kau pikir, aku akan sudi membantumu? Kau hanya akan merepotkan semua rencanaku kelak.” Untuk menghilangkan jejak, Jazira sekali lagi mengerahkan kekuatannya dan merubah jasad sang pangeran menjadi abu. Seketika, suara gelang naga yang terjatuh itu menarik atensi sang ratu. Ia memungut gelang berwarna merah tersebut dan memperhatikannya baik-baik. Kemudian, ia membuka telapak tangannya yang sebelah dan menyerap habis energi pada gelang tersebut. Ratu Udaya tersebut merasa sekarang ini kekuatannya bertambah kali-kali lipat. Sayapnya tambah gagah seperti bertambah Kekuatan Ratu Udaya itu sekarang

Kerajaan yang sempat hancur, Udaya. Mengembalikan eksistensinya dikancah dunia dengan melakukan panakhlukan untuk mambangun pasukan sekutu guna melawan Kerajaan Arsh dan empat negara lainnya yang sangat ditakuti.

Separuh bagian dunia berhasil diinvasi Kerajaan Udaya dengan cara-cara bengis nan kejam. Kepemimpinan Jazira sebagai pemengan kendali peperangan sangatlah mahsyur ke telinga kalangan elite pemimpin lima negara yang segera berkumpul untuk membahan pertahanan lima negara yang bisa saja sebentar lagi juga akan mendapat serangan serupa layaknya negara-negara lain yang kini harus tunduk dibawah naungan Udaya.

Ratu Arlinda dan suaminya, Pangeran Rhory memandu musyawarah di balai pertemuan lima negara. Neanderthal, negeri pengendali kekuatan angin, Oskandor negeri pengendali alam, Vandornia, negeri pengendali air, Ivor negeri pengendali tanah, serta Arsh negeri para manusia dengan keahlian berpedang dan memanah juga pemilik alat-alat berperang yang canggih; mereka semua menyatukan kelebihan negara masing-masing untuk menyusun siasat guna melindungi rakyat dan juga kerajaan.

“Kita tidak pernah tahu seberapa besar kekuatan ratu durjana yang meluluhkan lantahkan daratan barat sana. Dahulu, para orang tua kita pernah berhasil menjatuhkan Udaya. Kita tentu saja tidak boleh menyia-yiakan usaha para pendulu kita dalam melindungi rakyat.”

Dasar hati Ratu Arlinda bergetar. Ia tahu, kemenangan perang antara lima negara dan Udaya atas campur tangan pengorbanan Ratu Mina sang keturuanan Klan Penyihir Suci yang agung. Tanpa kekuatan sebesar itu, agaknya sangat mustahil kala itu Arsh memenangkan perang. Sedangkan saat ini, kepercayaan diri Ratu Arlinda goyah sepenuhnya. Ia takut tak mampu melindungi kerajaan Arsh dan rakyat yang sebelumnya hidup aman sentosa. Namun, sebagai ratu, ia tidak boleh menampakkan raut kegetirannya, malah sebaliknya, ia harus memasang wajah tak gentar agar semangat juang para prajurit tak surut.

Dengan sangat detail, Ratu Arlinda menyusun strategi guna melawan musuh. Pun, ribuan prajurit sudah disiapkan dengan pelatihan terbaik.

“Sebagai laki-laki, aku tidak bisa bersembunyi sebagai pengecut. Kuharap, engkau membiarkanku menginjakkan kaki di tanah peperangan bersama para panglima,” tukas Pangeran Rhory yang seketika membuat dada Ratu Arlinda mencelos saat tengah meletakkan putri kesayangan mereka di kotak tempat tidur.

Ratu Arlinda harus tegar meski dalam hatinya berbanding terbalik. Ia tidak boleh egois kali ini, ambisi ini bukanlah bertuju hanya untuk mengamankan kekuasaannya saja, melainkan pada hal yang lebih luas.

“Ya, aku mengizinkanmu,” jawab Ratu Arlinda diringi satu bulir air mata yang lolos dari peraduannya.

Esok harinya sebelum keberangkatan, dengan telaten, Ratu Arlinda memakaikan baju perang terbaik untuk sang suami tercinta. Ratu yang terkenal akan kecantikan juga kebijaksanaannya tersebut sudah mampu membiarkan hatinya menerima kabar terburuk.

Dari balkon istana, Ratu Arlinda menyaksikan sendiri kepergian sang suami dengan doa dan harapan yang tiada putus.

...****************...

Satu bulan berlalu, perang berkecamuk amat besar. Jatuhnya korban tak terelakkan, terutama dari pasukan lima negara yang kini diambang kekritisan. Pasukan Udaya tak ada ampun bagi musuh-musuhnya, mereka membabat habis mereka dengan semburan naga-naga mereka dan sihir yang bertambah kuat usai Ratu Jazira berkuasa. Ratu dari keturunan Klan Penyihir Suci kuno yang dahulu tiada tanding.

Berkat semua hal yang lengkap memadai, lima negara yang ditakuti, akhirnya tumbang di kaki Ratu Jazira.

Dengan sayapnya, Ratu Jazira hinggap di balkon istana yang luas dan mendapati adik tirinya yang sudah tak berdaya sambil mendekap erat bayinya yang menangis keras.

“Jazira?” sebut Ratu Arlinda setengah tak percaya.

“Sudah lama kita tidak berjumpa wahai adik tiriku,” ucap Ratu Jazira sembari berjalan pelan ke arah Ratu Arlinda yang sekuat tenaga membawa diri menghindar.

“Apa kau tidak merindukan kakakmu ini?”

Ratu Arlinda terhimpit dinding, ia semakin mengeratkan pelukannya pada sang putri.

“Husssh, hush, kenapa kau menangis anak manis?” Jari Ratu Jazira mengelus pelan wajah keponakannya di dekapan sang adik.

“Menjauhlah dari putriku!” teriak Ratu Arlinda sembari menyembunyikan putrinya.

“Aku hanya ingin melihat keponakanku yang cantik ini, Arlinda,” ucap Ratu Jazira dengan tenang.

“Siapapun di dunia ini tidak akan pernah mau menganggapmu sebagai kakaknya! Kau adalah monster yang harus dimusnahkan dari dunia ini!” hardik Ratu Arlinda. Bukannya tersinggung atau apa, perkataan tersebut malah membuat penguasa Udaya tersebut tertawa di atas kemenangannya.

“Tidak peduli kau berkata apa tentang diriku, tapi yang pasti sekarang akulah pemegang takdir dunia. Dan kau!” Lurus, Ratu Jazira menunjuk Ratu Arlinda.

Ratu Arlinda bangkit untuk berdiri di hadapan kakaknya sendiri. Linangan air mata turun menderas, ia mengamati perubahan besar pada kakaknya yang ia kira meninggal karena diculik usai penyerangan mendadak saat penobatan dirinya. Karena kala itu, istana mendapatkan kiriman surat yang menyatakan bahwa putri dari Arsh yang lumpuh sudah dibunuh oleh Pangeran Udaya.

“Kenapa kau berubah Jazira? Apa yang terjadi padamu? Kau bukan Jazira, kakakku yang kukenal,” tukas Ratu Arlinda sambil menggeleng.

“Apa kau tahu, titik balikku kenapa aku seperti ini adalah, kau!” sekali lagi, Ratu Jazira menunjuk wajah memelas adiknya.

“Kaulah masalah dari masalahku! Kalau saja kau tidak hadir dalam hidupku, aku tidak akan berada di posisi ini sekarang!”

“Seharusnya aku yang menjadi ratu di Arsh! Bukan dirimu! TAPI AKU!” nada Ratu Jazira meninggi diakhir kalimat.

“Asal kau tahu, Arlinda. Kau merebut semua apa yang seharusnya menjadi milikku. Maka sekarang adalah waktunya kau kembalikan apapun yang kau rebut dariku.”

“A-aku tidak pernah merasa merebut hakmu, Jazira! Ketidakadilan, kebencian, dan amarah, itu lahir hanya karena ketidakberdayaan pikiranmu mengatur semuanya! Kembalilah pada Jazira yang kukenal.”

“Omong kosong. Ketidakadilan, kebencian, dan amarah adalah alasanku untuk bisa berada di tempat ini merenggut nyawamu, Arlinda.” Tawa Ratu Jazira membahana mengelilingi ruangan itu yang berubah gelap akibat kabut hitam pekat menyelimuti tubuhnya. Ia perlahan terbang keudara sembari menutupkan mata, bibirnya lirih merapaklan mantra.

Ratu Arlinda menatap tajam kakaknya dengan deru napas naik-turun. Rambut panjangnya berkibar-kibar akibat angin yang menghembus kencang. Untuk terakhir kali, ia mencium kening putrinya. Ratu Arlinda menyembunyikan putrinya itu secepat mungkin ke ruangan bawah tanah dengan mantuan mantra dari buku Ratu Mina yang sempat dibacanya. Mungkin, ia bisa saja ikut memindahkan diri bersembunyi. Namun, yang pasti kakaknya itu akan terus mengikutinya sampai bisa merebut nyawanya. Karena, alasan peperangan itu adalah dirinya. Ia sudah kehilangan suaminya, ia tidak ingin juga kehilangan putri tercintanya. Biarkan ia saja yang menemui maut, karena bagi Ratu Arlinda, perjalanan hidup putrinya masih panjang. Ada banyak hal yang harus putrinya itu lalui. Keluarga, cinta, dan persahabatan.

Ratu Arlinda memasrahkan diri. Saat kekuatan hitam dan cahaya ungu itu terdorong dari tangan Ratu Jazira dan mengenai tubuh Ratu Arlinda, seketika itu pula tubuh ratu adil itu hancur menjadi abu.

Dendam sang ratu lalim terbalaskan. Rasa puas membuncah di dadanya. Ratu Jazira tertawa seorang-seorang di istana yang dahulu menjadi tempat paling dirindukannya.

“Lihat ayah, aku menang ‘kan?” tukas Ratu Jazira dengan liciknya.

Ratu Jazira berbalik dengan sayapnya yang berkilau. Namun, betapa terkejutnya ia kala mendapati orang yang baru disebutkannya berdiri di ujung lantai balkon.

“A-ayah?”

“Kau sudah kalah, Jazira! Kau sudah kalah menghadapi dirimu sendiri!”

Dengan tegas Ratu Jazira menggeleng penuh penolakan.

“Aku menang! Aku tidak terkalahkan!” ucap Ratu Jazira berteriak. Ia berjalan cepat sembari menyiapkan kekuatan di tangannya. Saat berjarak selangkah, ia mendorong kekuatannya ke arah sang ayah.

Ratu Jazira mengira kekuatannya berhasil mengenai sang ayah, rupanya ia salah, ayahnya yang selama ini bertapa dan mendapatkan ilham kekuatan sihir suci berhasil menghindar dengan cepat. Hal tak terduga itu sungguh membuat Ratu Jazira terkejut. Ia berbalik karena menyadari ayahnya berada di belakangnya.

Saat sempurna ia menampakkan dirinya di hadapan sang ayah. Raja Emir memberikan satu kuncian bersamaan dengan keluarnya sumpah dari mulutnya.

“Karena kesombonganmu, rasa bencimu, hati yang dipenuhi iri dan dengki, kau membiarkan diri berbuat sesuka hati! Kau membuat keonaran di dan kerusakan di muka bumi, bahkan merenggut adikmu tanpa belas kasih. Hati suci dari ibumu sudah berganti menjadi hati batu penuh kegelapan. Maka terimalah takdirmu, kau akan terus melakukan reenkarnasi tanpa henti dan jasad aslimu tidak akan tenang di alam baka sebelum reenkarnasimu melakukan seribu pengorbanan. Penuhi takdirmu, wahai penguasa Udaya! Penuhi takdirmu …!” ucap Ratu Emir sembari menekan kekuatan besar ke tubuh putri sulungnya itu.

“Tidak ayah! Tidak!!!”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!