Rebirth Of The Duke'S Daughter

Rebirth Of The Duke'S Daughter

A Stupid Princess

"Mikayla, sebaiknya kau jangan datang ke perjamuan Istana malam ini."

Mikayla dengan senyuman manisnya menatap ke arah Rosella, adik keduanya tanpa curiga. Gadis bersurai perak itu sedang sibuk memetik bunga di taman belakang kastil Stanley. Padahal cuaca terlihat enggan mendukung, terlihat awan hitam yang tebal menggantung di atas langit sudah bersiap untuk menumpahkan airnya ke muka bumi.

"Ada apa, Adik kedua? Apa akan ada masalah di istana?" tanya Mikayla dengan polosnya.

"Jangan panggil aku adikmu!" Rosella berdecih. "Jangan pura-pura tidak tahu!"

Mikayla mengernyit bingung. "Apa maksudmu? Aku tidak mengerti."

Rosella menghempaskan keranjang bunga milik Mikayla dengan keras ke atas tanah. Wajahnya selalu menunjukkan ekspresi yang sama, Rosella selalu marah bila berhadapan dengan kakaknya.

"Ah, maafkan aku yang lupa kalau kau itu bodoh. Begini saja," Rosella memelankan suaranya supaya pelayan pribadi Mikayla tak mendengar pembicaraan mereka. "Mau tau jawabannya?"

Mikayla mengangguk senang, tanpa mengetahui maksud dari Rosella.

"Pangeran Danial membencimu."

_______

Setelah ucapan Rosella pagi tadi, Mikayla selalu murung. Banyak pertanyaan yang melintas di otaknya yang baru mengerti. Apa selama ini Pangeran Danial terpaksa saat bersamanya? Ah, lagi-lagi Mikayla sulit mengerti.

"Bagaimana ini, Bibi Alie. Apa benar putra mahkota membenciku?"

Pengasuh Mikayla sejak kecil itu pun tersenyum tipis. Di umurnya yang tua, ia masih sanggup melayani Mikayla yang sudah ia anggap seperti putri sendiri. Mikayla sangat membutuhkan kasih sayang dengan orangtuanya, namun Duke dan Duchess Stanley tak menyukai Mikayla sejak gadis ini berusia dua tahun, saat semua kekurangannya satu-persatu mulai tampak.

Dan untuk Pangeran Mahkota ... Alie rasa pria itu sama saja seperti Duke Stanley yang membenci Mikayla hanya karena kepolosan Mikayla yang diartikan sebagai kebodohan oleh para bangsawan tingkat tinggi.

"Aku rasa kau harus membuktikannya sendiri, Lady Mikayla. Datanglah ke perjamuan malam ini sama seperti sebelumnya. Ingat, bila Pangeran Danial sering mengacuhkan mu, itu artinya dia membencimu."

"Oh, jadi itu tanda-tanda orang membenci kita!" seru Mikayla dengan berbinar. "Baik, aku akan berangkat malam ini. Siapkan semuanya, Bibi Alie!"

"Baik, nona."

__________

Mikayla sudah sampai di depan gerbang besar istana dengan gaunnya yang mewah berwarna merah muda dengan aksen keperakan yang sama seperti surainya. Beberapa bangsawan berdecak kagum saat Mikayla melintas di dekat mereka. Aroma tubuhnya yang khas gula-gula semakin digilai pria bangsawan.

"Lady Mikayla Stanley akan memasuki ruangan!"

Semakin banyak yang menoleh. Namun anehnya, putra mahkota yang duduk tepat di hadapannya tam menoleh sama sekali.

A

pa jangan-jangan....

"Lady Mikayla, senang bertemu dengan Anda," sapa putri pertama Marquis Torand, Lady Amora Torand dengan anggunnya sambil sesekali mengipas wajah dengan pelan. Malam ini Amora memilih untuk memakai gaun berwarna merah dengan renda hitam yang mencolok di kulit putihnya.

Mikayla melupakan tujuan awalnya untuk mendekati putra mahkota. Ia diseret langsung oleh Amora dan bangsawan lainnya setelah memberikan penghormatan kepada Raja dan Ratu.

"Apa beberapa hari ini Anda sibuk? Saya tak melihat anda di pesta perjamuan teh pagi lalu," tanya Amora dengan akrabnya.

Mikayla tentu senang karena pada akhirnya ada orang yang mau menemaninya di pesta. Ia mengangguk dengan semangat. "Benar, Lady Amora. Beberapa hari ini aku sibuk sampai lupa waktu."

"Benarkah?" tanya Amora yang seolah terkejut. "Kalau boleh saya tahu, apa kesibukan Anda sampai-sampai tak bisa menghadiri pesta teh untuk bangsawan wanita?"

Mikayla tersenyum bangga. "Saya memetik dan membersihkan taman bunga di belakang kastil. Bunganya tumbuh dengan baik dan subur. Saya sangat menyukainya!"

Senyum palsu dari bibir Amora tak bisa lagi ditahan dan senyum palsu itu luntur seketika. "Dasar pelayan!" desisnya sinis.

"Permisi, Lady Amora. Aku ingin menyapa tunanganku dulu!" Mikayla cepat-cepat melepaskan rangkulannya dari Amora lalu ia berjalan menjauh.

Di sana. Putra mahkota duduk dengan gagahnya tanpa menatap Mikayla.

Mikayla dengan senyum manis yang terus bertengger di bibirnya itu berjalan menghampiri putra mahkota. Namun seperti biasa, laki-laki itu enggan untuk menoleh padanya. Apa yang dikatakan Bibi Alie itu benar?

"P-putra mahkota?"

Danial dengan tatapan malasnya mengarah pada Mikayla. Ah, gadis ini. Andai ia bisa memutuskan pertunangannya dengan Mikayla, pasti ia akan menikah dan hidup bahagia dengan Amora. Sudah sering Danial memberikan kode pada Mikayla bahwa ia menolak perjodohan ini. Tapi ingat bahwa itu Mikayla, ia tak mengerti apapun tentang politik dan tak pernah memahami kode dari Danial.

Namun tradisi di wilayah kerajaan Armovin berbeda. Pertunangan hanya bisa diputuskan oleh wanita nya saja dan laki-laki tak boleh membantah sama sekali. Karena tradisi itulah yang menyebabkan Danial selalu mengutuk raja dan ratu yang menjodohkannya dengan Mikayla, si gadis yang terkenal bodoh.

"Ada apa?"

"Saya ... Ingin bicara dengan Putra mahkota," jawab Mikayla dengan malu-malu.

"Bicara saja."

Mikayla menatap ke arah lain. Para bangsawan menatapnya dengan penuh keingintahuan sebab jelas saja putra mahkota menolaknya, namun gadis itu masih saja tak mengerti.

"Apa Anda ... membenci saya?"

Danial tiba-tiba menatap Mikayla dengan dalam. Ia tiba-tiba berdiri dari kursi mewahnya. "Kita bicara di taman saja," ucap Danial yang langsung pergi meninggalkan Mikayla.

.

.

Selama berjalan di lorong-lorong istana, tak ada satupun yang membuka percakapan. Mikayla yang merasa canggung, sedangkan Danial pria itu tidak peduli sama sekali.

Mereka berdua sampai di taman sebelah barat istana. Di sana tumbuh subur bunga Lili yang berwarna-warni, indah. Sama seperti hati Mikayla saat ini di tambah dengan remang-remang lampu bak kunang-kunang yang menambah kesan manis. Apa putra mahkota mencintainya?

"Katakan sekali lagi dengan apa yang kau ucapkan di Balairung istana," perintah Danial tegas.

Mikayla tersipu malu. Tak mungkin putra mahkota membencinya. "Apa Anda membenci saya?"

Danial menatap dalam dan lurus ke arah Mikayla. Wajahnya benar-benar terpahat sempurna, lalu surainya yang berkilau indah bak batu permata dan juga manik biru yang cerah bagai langit. Secara fisik Mikayla sangatlah sempurna, tapi kenapa ia bodoh? Danial tak bisa membayangkan kalau nantinya rakyatnya sendirilah yang akan menghina ratu bila itu Mikayla yang bodoh ini menjadi istri sahnya.

"Ya. Aku membencimu."

Seolah ada petir di siang bolong, pernyataan tiba-tiba Putra mahkota menyakiti perasaan Mikayla yang sempat berbunga-bunga. Hatinya hancur seketika karena ia tak diharapkan dengan tiga kata pedas itu. Kenapa semuanya seperti ini?

"Mikayla, aku sering memberi kode agar kau mengerti maksudku bahwa aku tak menginginkanmu. Kau bodoh dan tak berbakat, bagaimana bisa orang sepertimu menjadi ratu? Kau ingin aku si tertawakan oleh rakyatku sendiri?

"Selama ini aku diam saja karena di sampingku ku selalu ada pengawas raja. Jika aku mengatakannya secara langsung padamu, bukankah sama saja dengan bunuh diri? Untuk kode yang kecil saja kau tak memahamiku, Mikayla."

"Dan apa maksudmu barusan. Menanyakan tentang perasaan di depan banyak orang? Bodoh!"

Danial berbalik. Menatap tajam ke arah air terjun kebanggan Armovin. "Sekarang keputusan di tanganmu. Memaksakan perasaan mu, atau memberikan yang terbaik bagi kerajaan."

Setelahnya Danial pergi tanpa sepatah katapun.

Dan tak ada yang tahu bahwa di taman itu air mata pertama Mikayla jatuh dengan pilu dan sesak. Lagi, dirinya tak pernah diinginkan.

Terpopuler

Comments

Hikam Sairi

Hikam Sairi

baca

2024-06-21

0

Asmi Pandansari

Asmi Pandansari

aku mampir

2024-03-13

0

Murni Dewita

Murni Dewita

mampir

2024-03-10

0

lihat semua
Episodes
1 A Stupid Princess
2 She's Dead
3 In Another World
4 Tonight
5 Enemy's Fault
6 Second Murder: Failed!
7 Two Privileges
8 Sword Knights
9 Find Out the Truth
10 Deterrent Effect
11 In Disguise
12 Who Is He?
13 Someone In the Emperor's Heart
14 Puzzles
15 Looking For Other Memories
16 Request To Return
17 Loot
18 Lost Her Sword
19 Start the Journey
20 Incognito
21 Maid Maid Maid
22 Another Door
23 Night In the Past
24 the First Heartbreak
25 Problem With Another Lady
26 Celebration
27 Surprise For Aldergo
28 A Plan
29 Second Mikayla
30 Sacrifice
31 The Same Lady
32 Past History at Eroshvent
33 Past History at Domania
34 Keadilan sang Kaisar
35 Hari Pernikahan
36 Antara Memaafkan atau Melupakan
37 Mencari Kebenaran Masa Lalu
38 Manipulasi
39 Sisi Lain
40 Bertemu Pria Menyusahkan
41 Bertemu Lagi
42 Lelaki Konyol
43 Perjalanan Mengarungi Lautan
44 Cahaya Biru
45 Dua Pilihan
46 Rencana Penyerangan ke Armovin
47 Kecemasan dan Tekad
48 Perang Terakhir
49 Hadiah Terbaik
50 Diam atau Kau Akan Mati
51 Ancaman Untuk Kaisar
52 Penguntit yang Gagal
53 Bertemu Wanita Lemah
54 Membawa Orang Asing Kembali
55 Perihal Bayi
56 Menginginkan Posisi Selir
57 Harapan Budak Baru
58 Sisi Berbeda Dari Jiwa Phoenix
59 Persiapan
60 Ancaman Dibalik Kepolosan
61 Permintaan Ibu Hamil
62 Nasihat
63 Thom Itu Hebat Jika....
64 Bernapas di Alam Bebas
65 Jangan Bermain-main Terhadap Kaisar
66 Perihal Budak yang Melawan
67 Duka Dalam Perayaan
68 Langkah Terakhir
69 Mati Sebelum Dibunuh
70 Hukuman yang Pantas
71 Dunia Lain
72 Kembali ke Dunia
73 Pemberontakan Lama
74 Menyusun Kepingan Rencana
75 Utusan Bermuka Dua
76 Seperti Kawan Lama
77 Kejutan Dari Istana
78 Kelam yang Sebenarnya
79 Awal Ditiupnya Terompet Peperangan
80 Menetap atau Pergi
81 Pergi Entah Sampai Kapan
82 Tawaran yang Lebih Buruk Dari Kematian
83 Menghilang
84 Pembelotan Putra Mahkota Ashvar
85 Pengejaran
86 Bertemu Kembali
87 Kekuatan Berbeda
88 Membuka Jalan Pikiran
89 Bisa Kembali
90 Kembali
91 Kematian dan Kelahiran
92 Status di Balik Lencana
93 Rencana Permaisuri
94 Rencana Kaisar
95 Berbagai Tuduhan
96 Sidang Pertama
97 Kesaksian
98 Keputusan Pangeran
99 Karena Dia Pantas Mendapatkannya
100 Akhir Cerita
101 Extra Part : 6 Years Later
102 Extra Part: How to be a Prince
103 Announcement
104 New Story
Episodes

Updated 104 Episodes

1
A Stupid Princess
2
She's Dead
3
In Another World
4
Tonight
5
Enemy's Fault
6
Second Murder: Failed!
7
Two Privileges
8
Sword Knights
9
Find Out the Truth
10
Deterrent Effect
11
In Disguise
12
Who Is He?
13
Someone In the Emperor's Heart
14
Puzzles
15
Looking For Other Memories
16
Request To Return
17
Loot
18
Lost Her Sword
19
Start the Journey
20
Incognito
21
Maid Maid Maid
22
Another Door
23
Night In the Past
24
the First Heartbreak
25
Problem With Another Lady
26
Celebration
27
Surprise For Aldergo
28
A Plan
29
Second Mikayla
30
Sacrifice
31
The Same Lady
32
Past History at Eroshvent
33
Past History at Domania
34
Keadilan sang Kaisar
35
Hari Pernikahan
36
Antara Memaafkan atau Melupakan
37
Mencari Kebenaran Masa Lalu
38
Manipulasi
39
Sisi Lain
40
Bertemu Pria Menyusahkan
41
Bertemu Lagi
42
Lelaki Konyol
43
Perjalanan Mengarungi Lautan
44
Cahaya Biru
45
Dua Pilihan
46
Rencana Penyerangan ke Armovin
47
Kecemasan dan Tekad
48
Perang Terakhir
49
Hadiah Terbaik
50
Diam atau Kau Akan Mati
51
Ancaman Untuk Kaisar
52
Penguntit yang Gagal
53
Bertemu Wanita Lemah
54
Membawa Orang Asing Kembali
55
Perihal Bayi
56
Menginginkan Posisi Selir
57
Harapan Budak Baru
58
Sisi Berbeda Dari Jiwa Phoenix
59
Persiapan
60
Ancaman Dibalik Kepolosan
61
Permintaan Ibu Hamil
62
Nasihat
63
Thom Itu Hebat Jika....
64
Bernapas di Alam Bebas
65
Jangan Bermain-main Terhadap Kaisar
66
Perihal Budak yang Melawan
67
Duka Dalam Perayaan
68
Langkah Terakhir
69
Mati Sebelum Dibunuh
70
Hukuman yang Pantas
71
Dunia Lain
72
Kembali ke Dunia
73
Pemberontakan Lama
74
Menyusun Kepingan Rencana
75
Utusan Bermuka Dua
76
Seperti Kawan Lama
77
Kejutan Dari Istana
78
Kelam yang Sebenarnya
79
Awal Ditiupnya Terompet Peperangan
80
Menetap atau Pergi
81
Pergi Entah Sampai Kapan
82
Tawaran yang Lebih Buruk Dari Kematian
83
Menghilang
84
Pembelotan Putra Mahkota Ashvar
85
Pengejaran
86
Bertemu Kembali
87
Kekuatan Berbeda
88
Membuka Jalan Pikiran
89
Bisa Kembali
90
Kembali
91
Kematian dan Kelahiran
92
Status di Balik Lencana
93
Rencana Permaisuri
94
Rencana Kaisar
95
Berbagai Tuduhan
96
Sidang Pertama
97
Kesaksian
98
Keputusan Pangeran
99
Karena Dia Pantas Mendapatkannya
100
Akhir Cerita
101
Extra Part : 6 Years Later
102
Extra Part: How to be a Prince
103
Announcement
104
New Story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!