Bukti Perselingkuhan

Kembali beraktivitas setelah liburan membuat Neva harus lembur hari ini. Ada permintaan acara dadakan dan memang dia yang diminta untuk mengerjakannya.

Selesai rapat dengan timnya, Neva pun masih stay di ruangannya untuk membuat rancangan kerja. Ia sudah mengirim pesan pada Genald untuk menyampaikan bahwa ia akan pulang terlambat. Dan Genald pun mengatakan kalau ia juga ada acara dengan beberapa kliennya.

"Ah, akhirnya selesai juga." guman Neva sambil berdiri lalu menggerakkan badannya sedikit untuk merenggangkan otot-otot nya yang terasa kaku karena terlalu lama duduk dan berada di depan laptop. Ia kemudian merapikan meja kerjanya, memasukan kembali laptopnya ke dalam tas, lalu segera meninggalkan ruangannya. Hanya dia yang berada di sini. Semua karyawan sudah pulang. Neva melihat jam tangannya dan terkejut saat menyadari kalau sekarang sudah jam 9 malam. Pantas saja perutnya sudah lapar.

Setelah meninggalkan halaman kantornya, Neva memacu mobilnya menuju ke apartemennya. Ia tahu kemarin belanja bahan makanan yang cukup banyak. Ia akan memasak apa saja yang cepat. Neva malas membeli makanan dari luar.

Saat ia baru sampai di depan unitnya dan baru saja akan menekan tombol digital untuk memasukan password di pintu, ia mendengar pintu yang ada di depannya terbuka. Ternyata Eldar yang keluar.

"Baru pulang?" tanya Eldar.

"Ya."

"Sudah makan?"

"Belum. Aku mau masak mie instan saja."

"Mie instan nggak sehat."

"Kan, nggak setiap hari?"

"Kesehatan itu harus dijaga." Eldar tanpa permisi langsung menarik tangan Neva untuk masuk ke dalam unit miliknya.

"El, apa-apaan ini?" teriak Neva kaget.

Eldar segera menutup pintu apartemennya dan terus menarik tangan Neva sampai gadis itu dibawahnya untuk duduk di depan meja makan.

"Makanlah. Kebetulan hari ini aku masak. Dan entah kenapa aku ingin mengakak kamu makan. Sejak tadi aku menunggumu namun kamu pulangnya lama. Aku telepon namun hp mu nggak aktif."

Neva mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya. "Astaga, baterainya habis. Bagaiaman kalau mas Genald ingin meneleponku?"

Eldar meraih ponsel Neva. "Makalanlah. Aku isi dulu baterai nya." kata Eldar lalu mencari carger untuk mengisi daya di ponsel Neva.

Neva menelan salivanya saat melihat makanan yang ada di atas meja. Ini makanan yang biasa Eldar masak untuknya ketika mereka ada di Sidney.

"Astaga, El. Aku sudah lama sekali tak makan makanan ini." Neva ingat, Eldar selalu mengatakan bahwa makanan ini adalah perpaduan Sidney dan Indonesia. Entah resep bagaiaman yang Eldar ciptakan namun Neva memang sangat menyukainya.

"Makalanlah. Aku juga sangat lapar karena sudah menunggumu."

Neva segera menikmati makanan yang Eldar siapkan. Ia bahkan makan cukup banyak dan tentu saja itu membuat Eldar sangat senang.

"Terima kasih, El. Seharusnya kamu tak perlu melakukan ini." ujar Neva sambil membereskan meja makan.

"Biar saja nanti Rangga yang bereskan." cegah Eldar.

"Nggak apa-apa, El. Aku makannya banyak. Jadi harus bergerak supaya makanan yang masuk diolah dengan baik."

"Kamu takut gendut?" tanya Eldar sambil mendekati Neva yang sementara mencuci piring.

"Mungkin."

Eldar menatap Neva tanpa berkedip. "Nev, kenapa kita tak membangun hubungan kita lagi?"

"Kita sudah punya kehidupan masing-masing, El." ujar Neva lalu mengeringkan tangannya dengan lap tangan yang ada.

"Terima kasih untuk makanannya. Aku sangat menikmati nya. Sekarang aku kembali ke unit ku ya?" Neva segera meninggalkan Eldar. Pria itu menarik napas panjang. Maafkan aku, Ev. Mungkin caraku agak licik. Namun hanya dengan cara inilah aku bisa mendapatkan kamu kembali.

********

Neva sudah selesai mandi dan ganti pakaian. Ia melihat jam dinding yang sudah menunjukan pukul 10 lewat 10 menit. Kok mas Genald belum pulang ya? Aku telepon dulu.

Saat mencari ponselnya, Neva ingat kalau benda itu ketinggalan di apartemen Eldar. Ia bermaksud akan pergi ke sana dan mengambilnya. Tepat di saat itu, bunyi bel apartemen nya terdengar. Neva segera turun dan membukanya. Eldar sudah berdiri di sana dengan ponsel miliknya.

"Aku baru saja akan mengambilnya. Terima kasih, ya?"

"Eh, Bu Neva....!" panggil seseorang yang baru saja keluar dari lift. Neva tersenyum saat tahu kalau itu ada pak Supri. Salah satu satpam.

"Ini ada paket untuk ibu. Tadi aku telepon namun ponsel ibu nggak aktif." ia menyerahkan sebuah amplop besar berwarna coklat. Neva menerimanya dengan sedikit bingung. Ia merasa tak sedang menunggu pesanan apapun. Satpam itu pun segera pamit, begitu juga Eldar segera masuk ke dalam unitnya.

Saat Neva sudah berada di ruang tamu, ia duduk di sofa sambil membuka amplop itu. Matanya langsung terbelalak karena melihat semua foto kebersamaan Genald dengan beberapa perempuan. Baik di pun, di lobby hotel. Dan ia lebih terkejut lagi saat melihat beberapa foto antara Genald dengan Silva. Dan beberapa tempat pengambilan foto itu adalah di Raja Ampat.

Jadi, Silva adalah selingkuhan mas Genald?

Salah satu foto menunjukan, saat mereka sedang duduk berempat di sebuah restoran, kaki Genald dan Silva justru saling bersentuhan di bawa meja.

Air mata Neva jatuh. Brengsek! Aku pikir kamu tulus ingin berubah, mas. Dan kamu mengundang selingkuhan mu itu untuk ikut bersamamu?

"Ah......!" Neva membanting foto-foto itu ke atas meja. Jantungnya berdetak dengan cepat. Eldar pasti tahu sesuatu.

Baru saja Neva akan pergi, ponselnya berdering. Ia melihat nama mertuanya ada di sana. Ia segera menggeser warna hijau di sana. "Hallo, ma?"

Tirta menangis histeri. "Neva, segera ke rumah sakit. Papa mendapatkan serangan jantung. Cepat, nak."

"I....iya, ma." Neva berlari ke kamarnya. Ia harus mengganti bajunya karena ia sudah menggunakan piyama. Setelah mengganti pakaiannya, Neva meraih tas dan kunci mobil lalu segera pergi. Tak lupa ia mengambil ponselnya. Ia menelepon Genald namun ponsel milik suaminya itu tak aktif.

***********

1 jam sebelum ibu Tirta menelpon....

Arya baru saja pulang ke rumah. Ia baru menghadiri pertemuan dengan kliennya bersama putranya Gerry. Genald tak ikut karena ia katanya ingin makan malam dengan Neva.

"Sayang ...!" Tirta langsung memeluk suaminya saat ia membuka pintu. Arya tersenyum mendapatkan sambutan hangat dari istrinya itu.

"Kamu kelihatan sangat capek, mas. Aku takut nanti kamu sakit."

Arya tersenyum sambil mengecup dahi istrinya. Walaupun pernikahan mereka sudah berjalan 35 tahun, namun kemesraan diantara mereka tak pernah berkurang. Dulu, Arya memang pernah selingkuh dari Tirta saat anak-anak mereka masih kecil. Ayah Neva saat itu bekerja sebagai sopir di rumahnya. Ayah Neva lah yang menyadarkan Arya, dan meminta Arya untuk jujur pada Tirta sebelum istrinya itu mendengar dari orang lain. Tirta memang terluka. Ia menangis selama satu minggu. Namun berkat dukungan mamanya Neva, Tirta akhirnya memaafkan suaminya itu. Arya pun berjanji tak akan pernah mengulangi kesalahannya itu. Mereka kembali saling percaya dan menganggap orang tua Neva sebagai sahabat keluarga mereka.

"Aku tahu, kalau aku sakit, maka aku punya dokter terbaik. Yaitu kamu."

Tirta tersipu mendengar gombalan suaminya. "Mas mau mandi? Aku siapkan air di bathtub?"

"Aku mandi pakai shower saja, sayang." ujar Arya lalu keduanya sambil bergandengan tangan menuju ke kamar.

Setelah mandi, Tirta menyiapkan teh jahe untuk suaminya.

"Mas, tadi ada paket yang dikirim." kata Tirta lalu menyerahkannya pada Arya.

"Apa ini?" Arya duduk di ruang keluarga sambil membuka amplop berwarna coklat itu. Matanya terbelalak. "Genald....!" teriaknya dengan emosi yang langsung memuncak.

"Ada apa, mas?" tanya Tirta. Ia pun langsung histeris melihat foto yang dipegang oleh suaminya.

"Ambilkan laptopku." teriak Arya. Tirta segera mengambil tas kerja suaminya dan menyerahkan laptop itu. Arya memasukan sebuah flashdisk yang ada di dalam amplop itu. Ia semakin terkejut saat melihat isinya. Video pemukulan Genald pada Neva.

"Anak kurang ajar!" Arya tiba-tiba memegang dadanya.

"Mas, jantungmu!" Tirta jadi panik. "Bibik....., siapkan kendaraan." teriak Tirta panik.

***********

Tirta memeluk Neva begitu Perempuan itu tiba di rumah sakit. "Maafkan kami, nak. Seharusnya kami tak menikahkan kamu dengan Genald."

"Papa?"

Tirta menangis histeris.

***********

Bagaimana kisah ini berlanjut? Dukung emak terus ya guys

Terpopuler

Comments

Uswatun

Uswatun

akhirnya ketahuan jg si genald

2023-07-14

1

Rahmat Mat

Rahmat Mat

Neva cerai aja kembali ke masa lalumu

2023-05-24

1

gia nasgia

gia nasgia

Nggak papa sedikit bermain licik Ed sebeb Neva nggak pantas hidup dengan laki"nggak bisa setia dengan satu wanita 😏

2023-04-10

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Kembali
2 Tak Ada Penjelasan
3 Kisah Cinta di Sidney
4 Sudah Menjadi Hal yang Biasa
5 Sisi Lain Eldar
6 Apa Peduli mu?
7 Masihkah Ada Rasa?
8 Hari Pertunanganan
9 Mantan Yang Menginap
10 Tak Bisa Tak Peduli
11 Alasan Pergi
12 Pelukan Yang Selalu di Rindukan
13 Kintan Mencari Tahu
14 Mengumpulkan Bukti
15 Kemarahan Tirta
16 Perubahan Sikap Genald
17 Liburan ke Raja Ampat
18 Liburan ke Raja Ampat (part 2)
19 Akhir Liburan
20 Bukti Perselingkuhan
21 Harus Cerai
22 Usaha Genald
23 Cemburu
24 Akhirnya Bercerai
25 Diikuti
26 Masih Bisa Menghindar
27 Menikalah Denganku
28 Aku Bersedia
29 Akhirnya Menikah
30 Tak Ingin Berakhir
31 Bahagia Menjadi Suami Istri
32 Hamil?
33 Seprei Yang Bau
34 Kecurigaan Mami Elif
35 Rahasia Neva
36 Rahasia Neva (part 2)
37 Pria Yang Naksir Neva
38 Pesta Pernikahan Gina
39 Curiga
40 Ketahuan
41 Alasan Yang Tepat
42 Wanita Dari Masa Laluku
43 Neva menemukan Bukti
44 Main Cantik
45 Neva Menemukan Bukti
46 Elif Makin Curiga
47 Selangkah Lagi
48 Elif Berang
49 Neva Terancam
50 Menjelang Akad Nikah
51 Mendadak Hilang
52 Istri Luar Biasa
53 Melawan Takdir
54 Teror
55 Mengaku Sendiri
56 Penyesalan Elif
57 Kejujuran Neva
58 Aku Sudah Tahu
59 Kisah Kehidupan Rangga
60 Kejutan Yang Luar biasa
61 Makna Kehidupan
62 Makna Kehidupan (part 2)
63 Memaafkan itu Berkat
64 Tak Ingin Hamil
65 Ingin Punya Adik Banyak
66 Menemukan Damai Bersamamu
67 Akhir Bahagia Kita
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Pertemuan Kembali
2
Tak Ada Penjelasan
3
Kisah Cinta di Sidney
4
Sudah Menjadi Hal yang Biasa
5
Sisi Lain Eldar
6
Apa Peduli mu?
7
Masihkah Ada Rasa?
8
Hari Pertunanganan
9
Mantan Yang Menginap
10
Tak Bisa Tak Peduli
11
Alasan Pergi
12
Pelukan Yang Selalu di Rindukan
13
Kintan Mencari Tahu
14
Mengumpulkan Bukti
15
Kemarahan Tirta
16
Perubahan Sikap Genald
17
Liburan ke Raja Ampat
18
Liburan ke Raja Ampat (part 2)
19
Akhir Liburan
20
Bukti Perselingkuhan
21
Harus Cerai
22
Usaha Genald
23
Cemburu
24
Akhirnya Bercerai
25
Diikuti
26
Masih Bisa Menghindar
27
Menikalah Denganku
28
Aku Bersedia
29
Akhirnya Menikah
30
Tak Ingin Berakhir
31
Bahagia Menjadi Suami Istri
32
Hamil?
33
Seprei Yang Bau
34
Kecurigaan Mami Elif
35
Rahasia Neva
36
Rahasia Neva (part 2)
37
Pria Yang Naksir Neva
38
Pesta Pernikahan Gina
39
Curiga
40
Ketahuan
41
Alasan Yang Tepat
42
Wanita Dari Masa Laluku
43
Neva menemukan Bukti
44
Main Cantik
45
Neva Menemukan Bukti
46
Elif Makin Curiga
47
Selangkah Lagi
48
Elif Berang
49
Neva Terancam
50
Menjelang Akad Nikah
51
Mendadak Hilang
52
Istri Luar Biasa
53
Melawan Takdir
54
Teror
55
Mengaku Sendiri
56
Penyesalan Elif
57
Kejujuran Neva
58
Aku Sudah Tahu
59
Kisah Kehidupan Rangga
60
Kejutan Yang Luar biasa
61
Makna Kehidupan
62
Makna Kehidupan (part 2)
63
Memaafkan itu Berkat
64
Tak Ingin Hamil
65
Ingin Punya Adik Banyak
66
Menemukan Damai Bersamamu
67
Akhir Bahagia Kita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!