Liburan ke Raja Ampat (part 2)

Apakah mungkin dia? Ya, dia wanita yang aku lihat bersama dengan mas Genald di foto yang ada di ponsel ibu Lorry. Jangan-jangan aku salah ya?

"Sayang, ada apa?" tanya Genald mengangetkan Neva saat suaminya itu memegang bahunya.

"Mas, mengangetkan aja." Neva mengusap dadanya.

"Ada apa?" tanya Genald lalu duduk di samping istrinya.

"Mas kenal dengan perempuan itu?"

"Perempuan mana?" tanya Genald sambil celingukan ke kiri dan ke kanan.

"Itu mas, yang duduk dekat perahu warna merah. Tepat di depan kita."

Genald memicingkan matanya. Neva melihat ekspresi suaminya. Genald tak terlihat kaget atau pun gugup. "Aku nggak kenal sayang. Namun cowoknya sepertinya aku kenal. Seperti salah satu pengusaha muda. Sayangnya namanya aku lupa. Tapi kayaknya baru-baru ini, dia baru saja bertunangan. Mungkin gadis itu adalah tunangannya." Kata Genald dengan tenang.

"Masa sih, mas? Coba lihat baik-baik gadis itu?"

Genald menetap istrinya sambil mengerutkan dahinya. "Maksud kamu apa, sayang?" tanya Genald terlihat gusar.

"Nggak." Neva segera melingkarkan tangannya di lengan Genald. Ia takut Genald jadi marah. "Kita jalan-jalan ke sana ya, mas?" ajak Neva untuk menjauh dari tempat itu karena jujur saja ia tak suka melihat Eldar nampak asyik bercengkrama dengan gadis itu.

Genald pun meminta Neva mengambil gambar di beberapa bagian pantai menggambarkan situasi malam itu. Mereka juga kadang ambil gambar Selfi berdua lalu Genald mengirimkan gambar itu kepada mamanya dan ia juga menaruhnya di halaman IG nya. Kemarin, setelah setahun menikah, barulah Genald dan Neva saling follow di akun IG mereka. Aneh kan?

Puas mengambil gambar di beberapa tempat, mereka kembali ke villa. Hujan mulai turun membuat udara yang tadi panas, mulai terasa dingin.

"Kenapa malah berdiri di sini?" tanya Genald sambil memeluk Neva dari belakang. Neva sedang berdiri di dekat jendela yang ada di kamar.

"Aku sedang menikmati udara yang dingin alami. Bukan dingin karena AC."

Genald mengusap kedua lengan Neva yang memang menggunakan gaun tanpa lengan. "Sebaiknya tutup saja jendelanya. Kamu sudah kedinginan."

Neva mulai mengerti dengan apa yang Genald inginkan. Entah mengapa ia merasa enggan untuk bercinta malam ini. "Aku masih ingin di sini, mas."

"Tapi aku ingin kita ke ranjang saja." kata Genald lalu mulai mencium bahu Neva, berpindah ke lehernya membuat Neva sedikit terkejut atas perlakuan manis Genald padanya.

"Mas ....!" Neva berusaha melepaskan diri dari pelukan Genald.

"Kenapa?" tangan Genald yang awalnya ada di pinggang Neva, kini mulai berpindah ke bagian dadanya.

"Mas, aku .....!" Neva menahan tangan Neva. Ia kemudian membalikan badannya. Pandangan mereka bertemu.

"Ada apa, Nev?" tanya Genald. "Kamu tak ingin bercinta denganku? Bukankah kamu bilang kalau kamu ingin memberikan aku kesempatan?"

"Aku......!" Neva bingung. Bagaimana ia harus mengatakan kalau ia tak merasakan apa-apa saat Genald menyentuhnya? Rasa ketakutan saat Genald yang selalu menyentuhnya dengan kasar, masih membayanginya.

"Tubuhmu bahkan gemetar? Kamu takut sama aku? Kamu takut aku menyakiti kamu?" tanya Genald lembut sambil menyingkirkan anak-anak rambut Neva yang menutupi wajahnya.

"Maaf, mas. Aku...."

Genald langsung memeluk Neva. "Maafkan aku. Seharusnya aku tak harus buru-buru seperti ini."

Setelah mengecup puncak kepala Neva, Genald pun melepaskan pelukannya. "Gantilah baju dan kita akan segera tidur. Karena besok perjalanan kita akan mulai jam 7 pagi. Kamu bawa sunbloc kan? Aku nggak mau kalau kulit kamu sampai hangus besok."

Neva mengangguk. Ia pun segera mengambil baju gantinya di dalam lemari dan masuk ke kamar mandi.

Setelah menggosok gigi dan mencuci mukanya, Neva keluar dari kamar mandi. Ia melihat Genald juga sudah menggunakan celana kain rumahan dan kaos oblong berwana hitam.

"Susunya sudah ada. Minumlah selagi masih hangat." ujar Genald sambil menunjukan segelas susu yang ada di atas nakas.

"Susu?" Neva bingung karena ia tak merasa memesan susu.

"Mas, aku sudah gosok gigi."

"Nggak masalah. Kata mama, kamu harus banyak makan dan minum sesuatu yang banyak gizinya. Supaya bobot badanmu cepat naik."

Merasa tak enak menolak susu yang sudah dipesan Genald, Neva pun meminumnya sampai habis. Untung saja panasnya pas.

"Nah, gitu dong." Genald naik ke atas tempat tidur lalu menepuk sisi di sebelahnya yang kosong. Neva mengerti apa yang suaminya maksudkan. Ia pun naik ke atas ranjang dan membaringkan tubuhnya di samping suaminya. Genald langsung memeluk Neva. Ia menekan tombol saklar lampu yang ada di atas kepala. Suasanya kamar menjadi remang-remang. "Hava a sweet dream, honey." bisik Genald lalu menarik Neva agar lebih rapat ke tubuhnya. Neva pun merasakan kalau kantuk tiba-tiba saja menyerangnya dan ia tertidur dalam pelukan suaminya.

************

Neva bangun saat jam masih menunjukan pukul 5 pagi. Ia melihat Genald yang masih lelap di sampingnya. Perlahan ia pun turun dari ranjang, ke kamar mandi untuk buang air kecil dan akhirnya keluar kamar.

Sebenarnya Neva ingin membuat secangkir teh. Namun pemandangan menjelang sunrise di sekitar pantai membuatnya segera mengambil ponselnya dan berjalan keluar villa.

Villa-villa yang ada di sini dihubungkan lewat jembatan yang terbuat dari kayu. Neva melihat ada beberapa orang yang nampaknya juga sudah bangun dan ingin melihat matahari terbit.

Saat ia melihat villa yang bersebelahan dengan villa yang mereka tempat, Neva melihat seorang pria yang berdiri di serambi villa sambil bertel*njang dada, menatapnya tanpa berkedip.

"Eldar? Dia tinggal di sebelah kami? Maksud dia apa sih?" Neva bergumam sendiri. Ia segera mendekati pria itu.

"El, kok kamu bisa ada di sini sih?" tanya Neva sambil sesekali ia menengok ke arah villanya, takut jika Genald mendadak bangun walaupun Neva tahu kalau Genald tak pernah subuh.

"Ya bisalah. Aku akan punya uang untuk jalan-jalan di sini."

"Tapi mengapa bisa kebetulan kita ada di sini? Villa kita juga bersebelahan."

"Ya, tanyakan saja pada pengelolah villa ini."

"El, aku nggak ingin bercanda."

"Siapa yang bilang aku bercanda?"

"Jadi kamu memang sengaja mengikuti aku?"

"Ya."

"El, kenapa bisa gini?"

Eldar menarik tangan Neva sehingga masuk ke dalam villanya. Ia langsung menutup pintu dan mendorong tubuh Neva sehingga perempuan itu bersandar pada pintu.

"El, suamiku ada di sebelah. Bagaimana jika ia mencariku?"

"Ini masih subuh. Ia tak akan mencarimu karena ia pulangnya sudah larut."

"Maksud kamu apa, El?"

Eldar memilih tak menjawab pertanyaan Neva. Ia justru membelai wajah perempuan yang sangat dicintainya itu. "Bagaimana tidurmu? Nyenyak? Susunya enak?"

"Bagaimana kamu tahu kalau aku minum susu semalam?"

"Karena aku yang memesan nya." Dan aku membubuhkan obat tidur di dalamnya agar kamu tak harus bercinta dengan suami brengsek mu itu.

"Mau kamu apa sih? El, aku mau memperbaiki hubunganku dengan Genald." kata Neva sedikit memelas.

"Dia tak pantas kau berikan kesempatan kedua."

"Dia suamiku."

"Dan aku orang yang kau cintai."

"Jadi mau kamu apa?"

"Kalau Genald bisa selingkuh darimu, maka kau juga bisa selingkuh denganku."

"Kami gila? Kamu pikir aku perempuan macam apa?" Neva jadi emosi.

"Jangan pernah mau tidur dengan dia lagi, Ev."

"Kok kamu yang mengatur kehidupan rumah tanggaku. Wajarlah jika aku tidur dengan mas Genald. Dia kan suamiku."

Eldar memenjarakan tubuh Neva diantara tangannya. Tubuhnya condong ke depan sehingga tubuh mereka nyaring bersentuhan. "Aku tak mau tubuhmu rusak karena terkena penyakit yang bisa saja Genald tularkan kepadamu akibat kebiasaannya yang icip sana icip sini. Aku hanya ingin melindungi mu sekaligus juga aku harus jujur mengakui kalau aku akan jadi gila membayangkan dirimu bercinta dengannya."

"El, sudah berulang kali aku mohon padamu, agar jangan ganggu hidupku lagi. Sekarang biarkan aku pergi. Kamu hanya masa lalu bagiku." Neva berhasil mendorong tubuh Eldar dan membuka pintu.

"Kalau memang aku hanya masa lalu bagimu, mengapa kamu terlihat cemburu saat melihatku bersama gadis lain?"

Neva membalikan badannya dan menatap Eldar dengan tajam. "Siapa yang cemburu?"

"Mungkin kau sudah lupa. Kita pernah bersama 4 tahun, Ev. Dan aku tahu perubahan wajahmu saat benar-benar senang, benar-benar marah dan benar-benar cemburu." kata Eldar sambil menahan senyumnya. "Kamu masih mau menyangkal kalau semalam kamu nggak cemburu?"

"Gila!" Neva langsung pergi meninggalkan Eldar sebelum pria itu membuatnya terpojok. Ia tak ingin Eldar tahu isi hatinya.

Neva masuk kembali ke dalam villa langsung menuju ke kamar. Di lihatnya kalau Genald masih tertidur nyenyak. Ia pun memutuskan untuk mandi dan setelah ganti pakaian ya, Neva menuju ke dapur untuk minum air putih. Dan saat ia baru saja mengeluarkan sebotol air es dari kulkas, melalui jendela kaca yang ada di dapur, ia bisa melihat kalau Eldar sedang ada bagian balkon belakang villa itu sambil mengambil gambar seorang gadis yang semalam bersamanya. Unlucky! Did she sleep with him last night?

Terpopuler

Comments

Uswatun

Uswatun

pinter jg si Eldar bawa mantanya genald biar genald TDR ya sama mantanya terus GX sama neva

2023-07-14

0

Rahmat Mat

Rahmat Mat

Neva cemburu

2023-05-24

0

thor yang disini typo

2023-05-16

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Kembali
2 Tak Ada Penjelasan
3 Kisah Cinta di Sidney
4 Sudah Menjadi Hal yang Biasa
5 Sisi Lain Eldar
6 Apa Peduli mu?
7 Masihkah Ada Rasa?
8 Hari Pertunanganan
9 Mantan Yang Menginap
10 Tak Bisa Tak Peduli
11 Alasan Pergi
12 Pelukan Yang Selalu di Rindukan
13 Kintan Mencari Tahu
14 Mengumpulkan Bukti
15 Kemarahan Tirta
16 Perubahan Sikap Genald
17 Liburan ke Raja Ampat
18 Liburan ke Raja Ampat (part 2)
19 Akhir Liburan
20 Bukti Perselingkuhan
21 Harus Cerai
22 Usaha Genald
23 Cemburu
24 Akhirnya Bercerai
25 Diikuti
26 Masih Bisa Menghindar
27 Menikalah Denganku
28 Aku Bersedia
29 Akhirnya Menikah
30 Tak Ingin Berakhir
31 Bahagia Menjadi Suami Istri
32 Hamil?
33 Seprei Yang Bau
34 Kecurigaan Mami Elif
35 Rahasia Neva
36 Rahasia Neva (part 2)
37 Pria Yang Naksir Neva
38 Pesta Pernikahan Gina
39 Curiga
40 Ketahuan
41 Alasan Yang Tepat
42 Wanita Dari Masa Laluku
43 Neva menemukan Bukti
44 Main Cantik
45 Neva Menemukan Bukti
46 Elif Makin Curiga
47 Selangkah Lagi
48 Elif Berang
49 Neva Terancam
50 Menjelang Akad Nikah
51 Mendadak Hilang
52 Istri Luar Biasa
53 Melawan Takdir
54 Teror
55 Mengaku Sendiri
56 Penyesalan Elif
57 Kejujuran Neva
58 Aku Sudah Tahu
59 Kisah Kehidupan Rangga
60 Kejutan Yang Luar biasa
61 Makna Kehidupan
62 Makna Kehidupan (part 2)
63 Memaafkan itu Berkat
64 Tak Ingin Hamil
65 Ingin Punya Adik Banyak
66 Menemukan Damai Bersamamu
67 Akhir Bahagia Kita
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Pertemuan Kembali
2
Tak Ada Penjelasan
3
Kisah Cinta di Sidney
4
Sudah Menjadi Hal yang Biasa
5
Sisi Lain Eldar
6
Apa Peduli mu?
7
Masihkah Ada Rasa?
8
Hari Pertunanganan
9
Mantan Yang Menginap
10
Tak Bisa Tak Peduli
11
Alasan Pergi
12
Pelukan Yang Selalu di Rindukan
13
Kintan Mencari Tahu
14
Mengumpulkan Bukti
15
Kemarahan Tirta
16
Perubahan Sikap Genald
17
Liburan ke Raja Ampat
18
Liburan ke Raja Ampat (part 2)
19
Akhir Liburan
20
Bukti Perselingkuhan
21
Harus Cerai
22
Usaha Genald
23
Cemburu
24
Akhirnya Bercerai
25
Diikuti
26
Masih Bisa Menghindar
27
Menikalah Denganku
28
Aku Bersedia
29
Akhirnya Menikah
30
Tak Ingin Berakhir
31
Bahagia Menjadi Suami Istri
32
Hamil?
33
Seprei Yang Bau
34
Kecurigaan Mami Elif
35
Rahasia Neva
36
Rahasia Neva (part 2)
37
Pria Yang Naksir Neva
38
Pesta Pernikahan Gina
39
Curiga
40
Ketahuan
41
Alasan Yang Tepat
42
Wanita Dari Masa Laluku
43
Neva menemukan Bukti
44
Main Cantik
45
Neva Menemukan Bukti
46
Elif Makin Curiga
47
Selangkah Lagi
48
Elif Berang
49
Neva Terancam
50
Menjelang Akad Nikah
51
Mendadak Hilang
52
Istri Luar Biasa
53
Melawan Takdir
54
Teror
55
Mengaku Sendiri
56
Penyesalan Elif
57
Kejujuran Neva
58
Aku Sudah Tahu
59
Kisah Kehidupan Rangga
60
Kejutan Yang Luar biasa
61
Makna Kehidupan
62
Makna Kehidupan (part 2)
63
Memaafkan itu Berkat
64
Tak Ingin Hamil
65
Ingin Punya Adik Banyak
66
Menemukan Damai Bersamamu
67
Akhir Bahagia Kita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!