Mengumpulkan Bukti

Ibu Lorry menatap Neva. "Bagaimana proyek dengan keluarga Daksiano?"

"Pasangan Eldar dan Kintan belum ada konsep apa-apa. Sedangkan Gina dan tunangannya bahkan sudah memberikan konsep mereka. Pada hal pernikahan mereka masih 6 bulan lagi."

"Kita siapkan saja konsep dari WO kita."

"Baik, bu." Neva berdiri dan hendak kembali ke ruangannya namun ibu Lorry kembali memanggilnya.

"Neva, semalam suamimu kemana?"

"Nggak tahu. Dia nggak pulang."

"Aku melihatnya di sebuah restoran dengan seorang perempuan. Mereka mesra sekali. Aku bahkan mengambil gambarnya." ibu Lorry membuka galeri di ponselnya dan menunjukan kepada Neva. Perempuan itu mengerutkan dahinya. Ia sepertinya pernah melihat perempuan ini.

"Kau lihat kan? Mereka bahkan tak malu berciuman di tempat umum seperti itu."

Neva menarik napas panjang. "Aku harus bagaimana, Bu? Aku sudah berusaha memperbaiki hubungan dengan mas Genald. Namun dia semakin menjauh saja."

"Jangan mau lagi tidur dengannya, Nev. Dia sudah Gonta ganti wanita. Nanti kalau dia bawa penyakit ke kamu bagaimana? Sudah, urus saja cerai darinya. Foto ini ibu simpan agar kau punya bukti nanti."

"Terima kasih, bu." Neva pun meninggalkan ruangan bosnya itu. Pikirannya kacau. Jujur, Neva ingin pisah dari Genald. Namun mengingat semua kebaikan mertuanya, hati Neva kembali bimbang.

Ponsel Neva berbunyi. Ada sebuah pesan masuk. Neva memang tak menyimpan nomor itu. Namun ia tahu dari siapa pesan itu.

Morning, bagaimana tidurmu semalam? Semoga pagi ini lebih baik ya? Jangan lupa makan siang tepat waktu. Menjaga kesehatan itu sangat penting. Always think about you

Hati siapa yang tak akan meleleh menerima perhatian seperti ini? Beginilah Eldar padanya sejak dulu. Selalu penuh dengan perhatian.

Terima kasih, jangan lupa kamu juga makan tepat waktu.

Demikianlah Neva membalas pesan Eldar. Tak lama kemudian balasan dari Eldar datang.

Akan lebih bersemangat jika makan siangnya ditemani olehmu.

Neva tersenyum. Ia pun mengetuk balasannya.

Nggak mau. Pasti ujung-ujungnya nggak akan makan dengan lahap.

Balasan Eldar

😅😅😅 peluk kamu boleh kan?

Neva tertawa membaca pesan itu. Ia merasa seperti ABG yang sedang jatuh cinta.

Aku lanjut kerja dulu ya....

Neva tak mau membalas ungkapan Eldar. Ia tahu kalau apa yang mereka lakukan ini salah. Namun hati Neva bahagia saat mendapatkan perhatian dari Eldar.

Neva pun kembali tenggelam dengan pekerjaannya. Ada beberapa acara yang harus ia tangani. Klien yang didapatkannya pada saat pesta pertunangan Eldar.

Begitu asyiknya bekerja sampai Neva tak menyadari kalau waktu sudah menunjukan pukul satu lewat 10 menit.

Ada ketukan di pintu ruangannya.

"Masuk.....!" ujar Neva tanpa mengalihkan pandangannya dari hadapan laptopnya.

"Bu Neva, ini ada kiriman makanan untuk ibu. Tadi dibawah oleh kurir nya." ujar Dwiki, sang OB.

"Makanan? Saya nggak memesan makanan." Neva jadi bingung.

"Tapi di sini tertulis nama ibu. Kayaknya ini dari rumah makan Padang, bu." Dwiki mendekat dan meletakkan dua kotak makanan itu.

Neva langsung menelan salivanya saat mendengar rumah makan Padang. Ia pun melihat anak namanya di atas kotak makanan itu.

"Makasi ya, bang Dwiki."

"Sama-sama, Bu." Dwiki langsung meninggalkan ruangan Neva. Wanita itu tahu siapa yang mengirimkan makanan ini padanya setelah membuka kedua kotak itu dan mendapati menu apa saja yang ada di dalamnya. Ia segera memotret makanan itu dan mengirimkan fotonya pada Eldar.

Terima kasih. Aku pasti makan banyak siang ini. Semuanya akan kuhabiskan. Kok bisa tahu sih kalau aku belum makan?

Tak lama kemudian di datang balasan dari Eldar.

Perasaanku padamu tak berubah. Jadi, seperti dulu, aku tahu apa yang sedang kamu lakukan Makanlah cantik. Jangan lupa bahagia.

Balasan Neva :

Aku pasti bahagia jika setiap hari kau kirimkan makanan ini he...he.....just kidding

*********

Di ruangannya, Eldar tersenyum membaca pesan dari Neva. Entah mengapa hari ini dia begitu ingin mengirimkan Neva makanan dan ia senang karena Neva menyukainya.

"Ada apa nih senyum-senyum?" tanya Elif saat memasuki ruangan kerja putranya.

"Eh, mami. Ada apa ke sini?"

Elif duduk di depan meja kerja putranya. "Memangnya mami nggak boleh datang ke sini?"

"Tentu saja boleh."

Elif menatap putranya. "Kintan tadi telepon mami. Mengapa kamu ingin menunda pernikahan kalian sampai 6 bulan dari sekarang?"

"Mami, ayolah. Pernikahannya ditunda, bukan dibatalkan."

Elif mengerutkan dahinya. "Eldar, kamu jangan menyakiti gadis sebaik Kintan. Mami sudah kepingin punya cucu."

"Gina juga kan akan menikah. Mami pasti akan mendapatkan cucu dari Gina."

"Eldar! Kamu adalah pewaris perusahaan ini. Mami harus pastikan kalau garis keturunan mu adalah keluarga yang pantas."

Eldar mulai gusar. Ia tahu kalau maminya ini sangat menjaga kualitas keluarganya. Makanya ia juga yang memperkenalkan Gina dengan tunangannya yang sekarang. Untung saja mereka saling mencintai sehingga tak menjadi masalah.

"Mami, pekerjaanku sangat banyak di 3 bulan ke depan. Aku mau konsentrasi untuk mengurus semuanya sehingga jika semua pekerjaanku sudah selesai, aku bisa punya banyak waktu untuk menikah dan berbulan madu."

Elif tak bisa lagi menekan putranya. Ia tahu kalau Eldar akan bosan jika terus ditekan. Itu yang dulu Eldar lakukan saat pergi dari keluarganya dan kuliah di Sidney.

"Baiklah. Namun mami akan meminta pihak WO untuk segera mempersiapkan sedikit demi sedikit."

"Nanti sajalah, mami. Nanti kalau sudah mendapatkan tanggal yang pas."

"El.....!"

Rangga masuk sambil mengetuk pintu yang memang tak terkunci.

"Ada apa, Rangga?" tanya Eldar.

"Tuan, rapatnya 5 menit lagi akan dimulai." kata Rangga sambil mengangkat sebuah map coklat di tangannya.

Eldar langsung berdiri. "Baiklah. Ma, aku ke ruang rapat dulu ya?" Eldar segera pamit dan mengikuti langkah Rangga ke ruang rapat. Sebenarnya Eldar tahu kalau rapatnya masih 30 menit lagi. Namun ia melihat map yang diangkat oleh Rangga. Ia mengerti ada sesuatu yang Rangga mau tunjukan kepadanya.

Setelah keduanya berada di dalam ruang rapat, Rangga langsung membuka isi map itu.

"Ini foto-fotonya tuan. Perempuan itu katanya adalah mantan pacar tuan Genald saat masih kuliah. Dia seorang janda tanpa anak. Namun sebelum dengan perempuan ini, tuan Genald juga sudah sering jajan di luar. Anak buah kita sudah berusaha mendapatkan beberapa rekaman CCTV di pub yang biasa ia kunjungi. Diusahakan minggu ini semuanya sudah tuntas."

"Lebih cepat lebih baik. Agar Neva segera terbebas dari laki-laki itu." ujar Eldar dengan penuh semangat.

**********

"Nggak ada uang, mas." ujar Neva sambil menggelengkan kepalanya.

"Aku tahu kalau papa baru saja mengirimkan 50 juta di rekening mu. Berikan aku 10 juta." kata Genald sambil mencengkram lengan Neva dengan sangat kuat.

"Lepaskan mas Genald. Sakit!" Neva menarik tangannya namun karena Genald memegangnya dengan kuat sampai akhirnya Neva terjatuh.

Genald mencari dompet Neva di tasnya. Ia menemukan dompet itu dan mengeluarkan sebuah kartu ATM. "Katakan berapa pin nya?"

"Nggak." Neva yang terjatuh dilantai perlahan berdiri.

"Neva ....!" Genald mulai emosi.

"Aku akan telepon papa jika kamu memaksa, mas." ancam Neva.

"Brengsek kamu, Neva!" Genald hendak menampar Neva namun perempuan itu dengan cepat menghindar. Genald semakin meradang. Ia mengejar Neva dan berhasil menarik rambut perempuan itu. Neva dengan cepat langsung menggunakan kakinya untuk melumpuhkan kaki Genald. Laki-laki itu terjatuh. Ia bangkit dengan cepat dan kembali mendorong Neva sehingga Neva jatuh dengan tubuh yang menghantam lemari pembatas ruangan. Beberapa barang jatuh dan ada yang pecah.

Belum puas seperti itu, Genald kembali menarik tubuh Neva, susah payah Neva berusaha melepaskan diri. Namun karena kepalanya sedikit pusing karena tadi terbentur, Neva tak mampu melawan Genald.

"Aku bunuh kamu, Neva!" teriak Genald.

Bel pintu apartemen itu berbunyi. Genald berusaha mengabaikannya. Namun karena bel itu terus berbunyi, Genald akhirnya membukanya. Wajahnya langsung pucat melihat siapa yang datang.

"Mama?"

**********

"Apakah tunangan saya masih ada di dalam?" tanya Kintan pada orang suruhannya melalui telepon.

"Iya, nona. Tuan Eldar datang tadi bersama Rangga dan mereka tak keluar lagi. Sudah 2 jam mereka berada di dalam."

"Pantau terus!" ujar Kintan lalu memutuskan hubungan telepon.

Apakah Eldar memiliki kekasih di apartemen itu?

*********

Hallo semua....

jangan lupa dukung emak ya?

Terpopuler

Comments

Uswatun

Uswatun

mamanya Dateng pas ,biar tau genald kayak pa

2023-07-14

1

Jenn

Jenn

mau ga kalau aku bntu kamu santet suamimu itu

2023-05-13

2

Jenn

Jenn

kirain mau bilang i love you hahaha

2023-05-13

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Kembali
2 Tak Ada Penjelasan
3 Kisah Cinta di Sidney
4 Sudah Menjadi Hal yang Biasa
5 Sisi Lain Eldar
6 Apa Peduli mu?
7 Masihkah Ada Rasa?
8 Hari Pertunanganan
9 Mantan Yang Menginap
10 Tak Bisa Tak Peduli
11 Alasan Pergi
12 Pelukan Yang Selalu di Rindukan
13 Kintan Mencari Tahu
14 Mengumpulkan Bukti
15 Kemarahan Tirta
16 Perubahan Sikap Genald
17 Liburan ke Raja Ampat
18 Liburan ke Raja Ampat (part 2)
19 Akhir Liburan
20 Bukti Perselingkuhan
21 Harus Cerai
22 Usaha Genald
23 Cemburu
24 Akhirnya Bercerai
25 Diikuti
26 Masih Bisa Menghindar
27 Menikalah Denganku
28 Aku Bersedia
29 Akhirnya Menikah
30 Tak Ingin Berakhir
31 Bahagia Menjadi Suami Istri
32 Hamil?
33 Seprei Yang Bau
34 Kecurigaan Mami Elif
35 Rahasia Neva
36 Rahasia Neva (part 2)
37 Pria Yang Naksir Neva
38 Pesta Pernikahan Gina
39 Curiga
40 Ketahuan
41 Alasan Yang Tepat
42 Wanita Dari Masa Laluku
43 Neva menemukan Bukti
44 Main Cantik
45 Neva Menemukan Bukti
46 Elif Makin Curiga
47 Selangkah Lagi
48 Elif Berang
49 Neva Terancam
50 Menjelang Akad Nikah
51 Mendadak Hilang
52 Istri Luar Biasa
53 Melawan Takdir
54 Teror
55 Mengaku Sendiri
56 Penyesalan Elif
57 Kejujuran Neva
58 Aku Sudah Tahu
59 Kisah Kehidupan Rangga
60 Kejutan Yang Luar biasa
61 Makna Kehidupan
62 Makna Kehidupan (part 2)
63 Memaafkan itu Berkat
64 Tak Ingin Hamil
65 Ingin Punya Adik Banyak
66 Menemukan Damai Bersamamu
67 Akhir Bahagia Kita
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Pertemuan Kembali
2
Tak Ada Penjelasan
3
Kisah Cinta di Sidney
4
Sudah Menjadi Hal yang Biasa
5
Sisi Lain Eldar
6
Apa Peduli mu?
7
Masihkah Ada Rasa?
8
Hari Pertunanganan
9
Mantan Yang Menginap
10
Tak Bisa Tak Peduli
11
Alasan Pergi
12
Pelukan Yang Selalu di Rindukan
13
Kintan Mencari Tahu
14
Mengumpulkan Bukti
15
Kemarahan Tirta
16
Perubahan Sikap Genald
17
Liburan ke Raja Ampat
18
Liburan ke Raja Ampat (part 2)
19
Akhir Liburan
20
Bukti Perselingkuhan
21
Harus Cerai
22
Usaha Genald
23
Cemburu
24
Akhirnya Bercerai
25
Diikuti
26
Masih Bisa Menghindar
27
Menikalah Denganku
28
Aku Bersedia
29
Akhirnya Menikah
30
Tak Ingin Berakhir
31
Bahagia Menjadi Suami Istri
32
Hamil?
33
Seprei Yang Bau
34
Kecurigaan Mami Elif
35
Rahasia Neva
36
Rahasia Neva (part 2)
37
Pria Yang Naksir Neva
38
Pesta Pernikahan Gina
39
Curiga
40
Ketahuan
41
Alasan Yang Tepat
42
Wanita Dari Masa Laluku
43
Neva menemukan Bukti
44
Main Cantik
45
Neva Menemukan Bukti
46
Elif Makin Curiga
47
Selangkah Lagi
48
Elif Berang
49
Neva Terancam
50
Menjelang Akad Nikah
51
Mendadak Hilang
52
Istri Luar Biasa
53
Melawan Takdir
54
Teror
55
Mengaku Sendiri
56
Penyesalan Elif
57
Kejujuran Neva
58
Aku Sudah Tahu
59
Kisah Kehidupan Rangga
60
Kejutan Yang Luar biasa
61
Makna Kehidupan
62
Makna Kehidupan (part 2)
63
Memaafkan itu Berkat
64
Tak Ingin Hamil
65
Ingin Punya Adik Banyak
66
Menemukan Damai Bersamamu
67
Akhir Bahagia Kita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!