Neva membersihkan ruang tamu pagi ini. Semalam Genald tak keluar lagi. Ia langsung tidur dengan nyenyak. Neva tak tahu kenapa Genald sangat kelelahan.
Pagi-pagi, Genald juga sudah pergi. Ia bahkan tak sarapan. Neva pun memanfaatkan waktunya untuk membersihkan ruang tamu.
Saat Neva menepuk sofa yang pernah digunakan Eldar untuk tidur, ia menemukan sebuah cincin. "Lho, inikan cincin pertunangan Eldar. Berarti dia menjatuhkannya di sini." Neva segera menyimpan cincin itu. Besok, rencananya ia akan mengantar foto-foto pertunanganan mereka dan membicarakan rencana pernikahan Eldar dan Kintan.
Setelah ruang tamu bersih, Neva segera ke kamar untuk mandi. Saat ia membuka bajunya dan menatap ke cermin, mata Neva terbelalak saat melihat ada dua tanda merah di sana. Tepat di bawa gundukan di dadanya.
Ingatannya kembali pada apa yang ia dan Eldar lakukan di dalam mobil saat hujan deras itu.
Saat Eldar menciumnya, Neva seakan menemukan kembali gairah dalam hidupnya yang sudah lama hilang. Entah setan mana yang menggodanya sehingga ia membalas ciuman Eldar. Neva bahkan pasrah saat Eldar mengangkat tubuhnya dan menempatkan dia di atas pangkuan pria itu. Neva langsung melingkarkan tangannya di leher Eldar dan melanjutkan ciuman itu dengan penuh damba.
Semua rasa sakit yang dirasakannya saat Eldar meninggalkannya dulu seakan menghilang. Neva juga wanita yang butuh belaian dan kasih sayang. Pernikahan yang dipikirnya bisa membuat ia bahagia justru hanya perlakukan kasar yang ia terima dari Genald.
Neva tak tahu bagaimana bisa kaos yang tadi dipakainya kini sudah terbuka. Bahkan penutup dua aset berharganya di dada, sudah di lepaskan Eldar. Saat Eldar melepaskan bibir Neva, lelaki itu justru langsung mencium leher Neva, tangannya langsung menyentuh dua gundukan itu membuat Neva merasakan tubuhnya bagaikan tersengat listrik ribuan volt. Sesuatu yang tak pernah ia rasakan saat Genald menyentuhnya.
"El....!" desis Neva ketika ciuman Eldar sudah turun ke dadanya. Neva benar-benar berada di luar kontrol dirinya. Apa yang pernah ia dan Eldar lalui saat di Sidney dulu, kini dirasakannya kembali. Manis, lembut, penuh kasih sayang dan gairah yang tak terbantahkan.
Bukti hasrat dari Eldar yang tak terbantahkan lagi dapat Neva rasakan karena ia duduk di pangkuan pria itu.
Perlahan Eldar membaringkan tubuh Neva. Siap untuk penyatuan raga mereka.
Ponsel Neva kini berbunyi. Neva ingin mengabaikannya, namun dari Nada dering yang di setelnya, ia tahu mana panggilan pekerjaan dan mana panggilan keluarganya.
"El, sebentar....!" Neva mendorong tubuh Eldar. Ia mengambil ponselnya yang ada di dalam tas yang di letakkan di jok depan.
"Hallo papa...." Neva menjadi tegang melihat siapa yang menelepon.
"Nev, apakah Genald sudah tiba di rumah?"
"Mas Genald? Aku belum tahu, pa. Aku masih ada di kantor. Sebentar lagi akan pulang." Neva merasa sangat gugup.
"Ya sudah. Kalau kamu sudah di apartemen hubungi papa lagi ya?"
"Baik, pa." ujar Neva. Ia meletakan lagi ponselnya. Tangannya perlahan memungut kaos yang sudah jatuh ke lantai mobil. "El, kita nggak boleh kayak gini. Ini namanya berzinah. Aku nggak mau. Maafkan aku tadi yang sempat lupa diri. Sebaiknya memang kita tak perlu ketemu lagi." Neva memakai bajunya kembali. Eldar mengusap wajahnya kasar. Ia kini sadar apa yang mereka lakukan adalah salah. "Maafkan aku. Aku yang lupa diri juga."
Neva menarik napas panjang. Ia langsung berpindah ke jok depan. "Kita pulang ya, El."
Eldar mengangguk. ia memakai lagi pakaiannya yang basah. Keduanya pun saling diam sampai akhirnya tiba di apartemen Neva. "Terima kasih."
Eldar menahan tangan Neva. "Maafkan atas kelancanganku."
Neva tersenyum. "Kita berdua tadi yang lupa diri, El. Jadi lupakan saja." lalu Neva segera turun. Eldar pun segera pergi dari sana.
Satu tarikan nafas panjang, mengembalikan Neva pada ingatannya atas apa yang terjadi kemarin. Ia kemudian mempercepat mandinya dan segera ganti baju untuk ke kantor. Untung saja semalam Genald tak macam-macam padanya. Jika Genald meminta haknya, Neva tak tahu bagaimana harus menjelaskan masalah tanda di dadanya itu.
**********
Hari ini, Neva sudah janjian dengan Gina di kantornya. Ia berharap dapat bertemu dengan Eldar untuk memberikan cincin Eldar.
"Mari masuk, mba."
Begitulah sambutan hangat Gina. Neva pun melangkah masuk ke ruangannya. Tunangannya ada di sana juga. Neva langsung menyerahkan foto-foto yang ada juga CD yang merekam acara pertunangan itu. Setelah melihat foto-foto itu sebentar, tunangan Neva pamit untuk pulang karena ada rapat di kantornya.
"Apakah tuan Eldar ada? Aku ingin membicarakan mengenai konsep pernikahan mereka." sebenarnya itu hanya alasan Neva saja. Ia ingin mengembalikan cincin Eldar.
"Kakakku masih rapat. Mungkin sebentar lagi akan selesai. Kami sekeluarga sebenarnya sangat pusing dengan kak Eldar. Semalam ia mengatakan kalau akan menunda pernikahannya."
Neva terkejut. "Kok bisa?"
"Itulah, mba. Semalam darah tinggi mami sampai kumat. Kak Eldar nampaknya kurang mencintai Kintan atau bagaimana ya? Atau mungkin kak Eldar yang belum bisa melupakan cinta lamanya?"
"Cinta lama?" entah kenapa Neva jadi kepo.
Gina menarik napas panjang. "Mba jangan bilang siapa-siapa ya? Sebenarnya ini rahasia antara aku dan kak Eldar. Dulu, saat papi dan mami hampir cerai, kak Eldar memberontak. Ia sangat sayang pada papi. Akhirnya kak Eldar pergi ke Sidney begitu lulus SMA. Ia kuliah di sana karena mendapat beasiswa. Kak Eldar sama sekali tak mau menerima bantuan dari papi maupun mami. Hanya dengan aku saja kak Eldar berkomunikasi. Itu pun sangat jarang. Kak Eldar benar-benar hidup mandiri. Ia bekerja sana sini untuk membiayai kehidupannya. Untung saja di sana ada saudara sepupu kami yang sering menolong kak Eldar secara tak langsung. Ia pura-pura di beri pekerjaan untuk menggambar, dan memberikan uang yang lebih bagi kak Eldar pada hal sebenarnya itu dari papi. Lalu, kak Eldar sempat cerita, kalau ia memiliki pacar. Orang Indonesia juga. Ia bilang jatuh cinta pada gadis itu lewat pandangan pertama. Kak Eldar bahkan sering bilang ia tergila-gila pada gadis itu. Waktu ia lulus, kak Eldar berjuang untuk mendapatkan beasiswa S2 nya agar tak meninggalkan gadisnya di sana. Ia bahkan sudah memiliki pekerjaan yang baik dan katanya mereka menabung untuk modal nanti saat pulang dan akan menikah." Gina menarik napas panjang lagi. Ia mengambil botol air mineral dan meneguk isinya sampai habis. Entah mengapa ia merasa percaya pada Neva untuk menceritakan hal ini.
"Lalu?" Neva semakin penasaran.
"Kak Eldar mendapat tugas ke Singapura. Pacarnya telepon dan mengatakan kalau ia hamil. Kak Eldar sangat senang. Ia ingin cepat kembali ke Sidney dan membawa pacarnya itu. Namun, dalam perjalanan ke bandara, kak Eldar mengalami kecelakaan. Kami ditelepon oleh pihak perusahaan karena waktu itu kondisi kak Eldar koma. Perusahaan tempat kakak bekerja adalah milik sahabat baik papi. Makanya kami langsung dihubungi. 3 bulan di Singapura, kak Eldar belum juga sadar. Keadaan kak Eldar yang koma justru membuat hubungan papi dan mami menjadi baik. Keajaiban terjadi di bulan yang keempat. Kak Eldar tiba-tiba saja membuka matanya. Namun, karena kakak terlalu lama koma, ia sempat amnesia selama beberapa bulan. Ia jadi lupa dengan dirinya. Perlahan ingatan kakak kembali, hal pertama yang ia lakukan adalah kembali ke Sidney. Kami semua kaget. Namun tak ada yang bisa mencegahnya. Selama satu bulan lebih kakak ada di sana. Mencari kekasihnya. Kata orang-orang, pacar kak Eldar sudah pergi ke Filipina dengan lelaki lain. Kak Eldar kecewa, marah, benci sampai akhirnya mengurung diri saat pulang dari Sidney. Lalu kak Kintan datang. Kak Kintan adalah sahabat kecil kak Eldar walaupun usianya 4 tahun lebih muda dari Kak Eldar. Sebenarnya sejak kecil sudah menyukai kak Eldar. Mami juga sangat menyukai kak Kintan. Dialah yang menghibur, menguatkan dan membuat kak Eldar bisa bangkit lagi seperti sekarang."
Neva tak tahu lagi apa yang Gina bicarakan. Kepalanya tiba-tiba pening. Susah payah ia menahan air matanya. Berusaha tersenyum sehingga Gina tak curiga. Gadis yang Gina bicarakan sebenarnya adalah dirinya.
"Aku mau ke toilet dulu." ujar Neva.
"Oh, silahkan. Itu pintunya." Gina menunjuk sebuah pintu berwarna hitam yang masih ada di ruangannya. Neva bergegas ke sana sebelum air matanya jatuh.
Ya Allah, ternyata seperti itu kejadiannya. Aku membenci Eldar, pada hal ia mengalami kecelakaan dan koma selama berbulan-bulan. Tapi kenapa pihak perusahaan mengatakan kalau Eldar resign?
Neva berusaha menguasai lagi perasaannya. Apapun yang terjadi di masa lalu, kini sudah berakhir. Neva sudah menikah dan Eldar sebentar lagi akan menikah.
Setelah menghapus air matanya, Neva merapikan dandannya sebentar dan segera keluar.
"Kak Eldar meminta mba untuk ke ruangannya." ujar Gina.
"Eh aku...." Neva sebenarnya kini tak siap bertemu Eldar.
"Ayolah. Siapa tahu ia sudah bersemangat lagi untuk merancang kan pernikahannya." Gina langsung menggandeng tangan Neva menuju ke ruangan kakaknya yang ada di lantai atas.
"Kak ....!" ia membuka pintu ruangan Eldar.
Eldar yang nampak masih berdiskusi bersama Rangga langsung tersenyum. "Masuklah mba Neva!"
"Aku tinggal ya? Aku ada pertemuan dengan klien ku. Bye....." pamit Gina. Neva tak menyangka Gina akan pergi. Apalagi setelah itu, Rangga pamit keluar.
Eldar menatap Neva yang masih berdiri. Kemudian dahinya berkerut. "Kamu baru habis menangis?" tanyanya dengan nada khawatir. Ia langsung mendekati Neva dan memegang wajah Neva.
"Eh...aku ..." Neva jadi gugup. Cerita Gina tadi sangat mempengaruhi perasaannya. Kebenciannya pada Eldar kini telah hilang.
"Genald melakukan sesuatu padamu?" Eldar terlihat masih khawatir.
Hati Neva bergetar dengan perhatian Eldar. Tanpa sadar air hangat itu kembali memenuhi matanya. Dan air matanya pun jatuh.
"Sayang .....!" Eldar tak tahan lagi. Ia langsung memeluk Neva dengan rasa cinta yang masih ia miliki untuk perempuan itu. "Bagaimana aku bisa bahagia saat kamu menderita, Ev?" bisik Eldar semakin mengeratkan pelukannya.
**********
Bagaimana bisa mereka bahagia dengan pasangan lain jika masih cinta?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
VS
astagfirullah
2025-01-17
0
gia nasgia
Akhirnya alasan Eldar pergi meninggalkan Neva di saat lagi tek dung terungkap juga
2024-07-17
1
Uswatun
pantes koma sampe berbulan"
2023-07-14
1