Sisi Lain Eldar

"Kamu mau kerja sebagai perancang pernikahan?" tanya Eldar saat keduanya sedang merayakan anniversary pacaran mereka yang ketiga tahun.

"Iya. Aku ingin membuat pasangan yang menikah itu bahagia di acara pernikahan mereka."

Eldar menyentuh wajah Neva. "Konsep pernikahan kita, kamu maunya seperti apa?"

"Aku ingin musiknya piano dari Edward Kim. Dia adalah pemain piano idola aku. Aku juga ingin hanya ada dua warna. Hijau dan putih. Lalu ada kesan awan biru dan putih agar nampak seperti pesta di negeri awan."

"Kita akan menikah dengan konsep itu, sayang." Eldar lalu membawa Neva dalam pelukannya.

"Kau mau mewujudkannya?"

"Ya. Apapun untuk kamu. Karena itu aku akan berkerja lebih keras lagi agar dapat mengumpulkan uang untuk hari bahagia kita."

"Aku mencintai kamu, sayang."

"Aku juga." kata Eldar lalu mencium kekasihnya itu dengan sangat lembut.

**********

Neva tersenyum sinis mengingat sepenggal kenangan manis yang kini ia tahu penuh kepalsuan itu. Eldar bukanlah lelaki miskin seperti yang ia duga selama ini. Eldar anak orang kaya. Bahkan keluarganya termasuk 10 orang terkaya yang ada di negara ini.

Kini, lelaki yang ia sebut orang gila itu sedang duduk di sampingnya. Ia membawa mobilnya sangat kencang lalu mereka tiba di sebuah pantai.

"Kamu mau membunuh aku di sini? Bunuh saja. Kebetulan pantainya sepi." kata Neva cuek. Ia sudah pasrah dengan apa yang akan menimpanya.

"Di mana anakku?" tanya Eldar terlihat masih menahan emosinya.

"Sudah ku katakan kalau aku memberikannya pada orang yang tak ku kenal."

"Aku tahu kamu tak akan Setega itu. Katakan saja di mana dia dan aku akan menjemputnya."

"Aku tidak tahu!"

"Neva...., jangan sampai kesabaran ku habis." Eldar memukul stir mobilnya. Ia terlihat frustasi.

"Aku nggak tahu!"

"Aku nggak percaya kalau kamu akan Setega itu. Membunuh semut saja kamu nggak mampu apalagi menelantarkan anakmu sendiri?"

Neva terkekeh. "Orang bisa saja berubah, sayang. Kamu aja tega meninggalkan aku dalam keadaan hamil."

"Neva.....!"

"Berteriak saja sesukamu. Aku nggak bisa menemukan orang yang menerima anak itu. Aku bahkan sudah melupakan anak itu sehingga bisa hidup tenang dengan suamiku. Aku nggak peduli tentang darah dagingmu itu."

"Neva ...., aku mohon!"

Neva menepiskan tangan Eldar yang memegang bahunya. Perempuan itu dengan cepat turun dari mobil.

"Neva....!" Eldar menyusulnya.

"Lepaskan aku, Eldar. Jangan ganggu aku. Tak cukupkah kamu membuat aku menderita selama ini? Aku ingin hidup tenang bersama suamiku. Aku ingin bahagia. Kamu hanya masa lalu yang sudah aku lupakan."

"Tapi kita punya ikatan. Anak kita. Kalau kamu memang tak menginginkannya, berikan saja padaku. Aku akan menjaga dan merawat nya dengan penuh kasih sayang."

"Kamu mau bunuh aku atau tidak? Kalau nggak, aku mau pulang. Suamiku sudah menunggu aku untuk makan malam."

Eldar mendekati Neva. Pandangan matanya tajam namun Neva berusaha tak gentar. Ini adalah sisi lain Eldar yang baru diketahuinya. Topeng yang sebenarnya dari pria yang dulu sangat dicintainya.

"Aku akan menemukan anak itu bagaimana pun caranya. Dan aku akan membuat dia membencimu. Aku pastikan itu!"

Neva segera kembali ke mobil. Ia mengambil tasnya dan kembali keluar. "Aku pergi!"

"Kamu mau kemana?"

"Pulang!"

"Nggak ada taxi atau bus yang lewat sini." Eldar menyusul langkah Neva dan menarik tangan Perempuan itu. Neva kehilangan keseimbangan dan hampir jatuh namun untungnya Eldar segera memeluk pinggangnya dan menarik Neva agar ada dalam dekapannya.

Untuk sesaat Neva terdiam. Teringat dulu bagaimana dada ini menjadi tempat bersandar yang paling nyaman.

Namun setelah ia mendapatkan lagi kesadarannya, Neva mendorong dada Eldar dengan sangat keras.

"Lepaskan!"

Eldar menahan lengan Neva. "Kau takut berdekatan denganku?"

Neva menatap Eldar dengan tatapan penuh kebencian. "Aku sama sekali tak takut padamu tuan Eldar Daksiano. Aku hanya jijik berdekatan denganmu."

Eldar semakin dalam menatap Neva. "Jangan menutupi kata hatimu yang sebenarnya."

"Eldar, kamu jangan berpikir kalau di hatiku ini masih tersimpan namamu. Aku benar-benar sudah melupakanmu."

"Oh ya?"Eldar tertawa mengejek. "Mari kita buktikan."

Tanpa bisa Neva tebak, Eldar dengan cepat memegang pipi Neva dan langsung mencium wanita itu secara cepat di bibirnya.

Neva berusaha melepaskan diri dari ciuman Eldar. Namun ia tak bisa. Eldar semakin intens menciumnya sampai akhirnya Neva dengan terpaksa mengigit bibir Eldar dan membuat Eldar melepaskan Neva. Ia memegang bibirnya yang berdarah.

"Dasar nenek sihir!" umpat Eldar.

"Aku pergi ....!" Neva berjalan meninggalkan Eldar yang sedang melihat kondisi bibirnya di kaca spion mobilnya. Neva sedikit berlari dan ternyata keberuntungan berpihak kepadanya. Ia melihat sebuah taxi dan segera memanggilnya. Neva pun masuk dan menyebutkan tujuannya.

***********

Saat ia masuk ke dalam apartemennya, nampak Genald sedang duduk di depan TV sambil sesekali memainkan ponselnya.

"Baguslah kamu datang. Cepat berikan aku uang!" kata Genald sambil mengulurkan tangan kanannya.

Genald memang bekerja di perusahaan milik keluarganya. Namun kakak Genald menyetor uang gaji Genald di rekening atas nama Neva karena memang mereka tak percaya dengan Genald yang sejak awal memang menolak pernikahannya dengan Neva. Namun karena ancaman kedua orang tuanya, akan menarik semua fasilitas yang mereka berikan pada Genald sehingga pria itu pun setuju menikah dengan gadis yang adalah anak dari pengasuhnya.

"Kemarin kan aku baru saja memberikan 3 juta padamu, mas."

"Kamu pikir 3 juta bisa dipakai untuk apa?" tanya Genald sambil membanting remote TV yang ada di tangannya.

"Bensin mobilmu sudah aku isi penuh 2 hari yang lalu. Kamu makan siang bersama kak Gerald di kantor. Kalau pun hanya untuk beli rokok, apakah 3 juta tak cukup?"

"He....! Jangan mentang-mentang kamu yang pegang kendali semua keuanganku lalu kamu seenaknya saja mau mengatur uangku. Sini, berikan aku 5 juta. Aku mau ke klub malam ini. Temanku ada yang ulang tahun."

"Aku nggak bisa, mas. Uangnya sudah aku masukan ke deposito khusus yang hanya boleh diambil setiap 6 bulan sekali. Aku tabung supaya kita bisa beli rumah."

"Brengsek kamu!" Genald mendorong tubuh Neva dengan sangat keras. Neva yang memang sangat lelah tak bisa menahan dorongan itu sehingga ia akhirnya terjatuh dan kepalanya membentur ujung meja.

"Ah .....!" Neva memegang dahinya yang terasa sakit. Genald sebenarnya terkejut juga karena dorongannya itu justru menjatuhkan istrinya. Setahu dia, Neva adalah perempuan yang kuat dan tangguh. Apalagi akhir-akhir ini, ia sering menunjukan perlawanannya kepada Genald.

"Segitu aja, kok jatuh." ejek Genald lalu merampas tas Neva. Ia membuka dompet istrinya dan mengeluarkan semua uang Neva yang ada di sana.

"Lumayanlah. ada 800 ribu. Aku pergi dulu ya." Ia pun segera meninggalkan apartemen itu tanpa membantu Neva berdiri.

Perlahan Neva bangun dan mendudukkan pantatnya di atas sofa. Ia menatap dompetnya yang sudah dibuang Genald di lantai begitu saja. Hati Neva terasa sakit. Ia berharap pernikahannya dengan Genald akan berjalan lancar ketika ia sudah jujur pada pria itu sebelum pernikahan mereka. Ia berharap dengan menjadi istri Genald, maka semua hutang Budi keluarganya pada keluarga Genald akan terbayar.

"Ibu......!" Neva meraih bingkai foto yang berisi foto sang ibu yang diletakan di atas meja kecil yang ada di samping sofa. "Andai saja ibu masih hidup dan melihat keadaanku yang sekarang ini, ibu pasti menyesal meminta aku menikah dengan mas Genald. Mungkin ini semua juga hukuman karena aku yang tak bisa menjaga diriku dengan baik saat di Sidney dulu. Ibu...., aku rasanya tak sanggup lagi menjalani kehidupan ku bersama mas Genald." Neva terus menangis sambil memeluk foto ibunya. Entah kepada siapa lagi ia harus mengadu.

***********

Kintan menatap Eldar yang sudah mengenakan lagi pakaiannya. Ia merasa heran dengan calon tunangannya itu. Tadi Eldar meminta Kintan untuk datang ke apartemennya. Begitu Kintan sampai, Eldar langsung mencium nya dengan ganas seolah ia sangat menginginkan Kintan. Namun di tengah permainan, Eldar justru menghentikannya dengan alasan bahwa ia lelah.

"Sayang, ada apa sih? Semenjak kita setuju untuk mengadakan pertunangan kita dengan adikmu Gina, kamu justru jadi berbeda. Kita bahkan tak pernah lagi bercinta selama 1 minggu ini." Kintan turun dari ranjang. Ia juga mengenakan pakaiannya kembali. Sebenarnya Kintan kesal karena keinginannya untuk bercinta malam ini tak juga terlaksana.

"Aku mau pulang ke rumah." kata Eldar setelah selesai mengenakan semua pakaiannya.

"Kamu nggak tidur di sini?" tanya Kintan. Sebenarnya ia ingin mencoba merayu kekasihnya itu.

"Ada sesuatu yang ingin ku bicarakan dengan Gina. Jangan lupa tutup pintunya dengan benar ya? Kamu bawa mobil kan?"

Kintan hanya mengangguk. Eldar pun langsung pergi setelah mencium dahi Kintan.

Setelah meninggalkan apartemennya, Eldar justru tak pergi ke rumahnya. Ia menuju ke sebuah klub malam. Mungkin dengan minum sedikit, ia bisa membuat hatinya tenang.

Begitu ia memasuki klub, para pelayan langsung menyambutnya dan membawa ia ke tempat duduk VIP yang ada di lantai dua. Eldar hanya memesan satu gelas minuman karena memang ia tak ingin mabuk.

Tak jauh dari tempat duduknya, ada sekumpulan pria dengan beberapa gadis. Lalu Eldar melihat ada pria yang baru saja datang.

"Hei dude, akhirnya kamu datang juga." sapa salah dari mereka pada pria yang baru datang itu.

"Istriku baru datang."

"Kenapa kau tak ajak istrimu ke sini. Kau begitu posesif sehingga menyimpan perempuan secantik dia."

"Memangnya siapa sih istri Genald, kok aku nggak kenal sih?" tanya perempuan yang duduk di pangkuan seorang laki-laki.

"Neva Viviani."

"Si perancang pernikahan yang terkenal itu? Diakan juga seorang YouTubers kan? Aku suka lho menonton acaranya." Kata perempuan itu lagi.

"Ah, masa bodoh dengan istriku itu. Ayo kamu ke sini dan temani aku." Genald menarik tangan wanita itu sehingga kini berpindah ke pangkuannya. Dan tanpa menunggu lama, ia langsung mencium bibir wanita itu dengan ganas.

Eldar menatap pria itu dengan seksama. Apakah yang mereka bicarakan adalah Neva? Dan apakah itu suaminya Neva? Bukankah tadi dia mengatakan ingin pulang cepat karena sudah ditunggu suaminya untuk makan malam?

Eldar segera menghubungi asistennya, Rangga.

"Cari cara agar malam ini aku bisa masuk ke apartemen Neva."

**********

Bagaimana kisah ini berlanjut?

Dukung emak terus ya guys

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

kesempatan untuk Eldar mengambil hatinya Neva di depan mata

2024-07-16

1

Siti Aminah

Siti Aminah

seru thor......

2023-10-22

0

Uswatun

Uswatun

kex ya Eldar blm move on

2023-07-14

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Kembali
2 Tak Ada Penjelasan
3 Kisah Cinta di Sidney
4 Sudah Menjadi Hal yang Biasa
5 Sisi Lain Eldar
6 Apa Peduli mu?
7 Masihkah Ada Rasa?
8 Hari Pertunanganan
9 Mantan Yang Menginap
10 Tak Bisa Tak Peduli
11 Alasan Pergi
12 Pelukan Yang Selalu di Rindukan
13 Kintan Mencari Tahu
14 Mengumpulkan Bukti
15 Kemarahan Tirta
16 Perubahan Sikap Genald
17 Liburan ke Raja Ampat
18 Liburan ke Raja Ampat (part 2)
19 Akhir Liburan
20 Bukti Perselingkuhan
21 Harus Cerai
22 Usaha Genald
23 Cemburu
24 Akhirnya Bercerai
25 Diikuti
26 Masih Bisa Menghindar
27 Menikalah Denganku
28 Aku Bersedia
29 Akhirnya Menikah
30 Tak Ingin Berakhir
31 Bahagia Menjadi Suami Istri
32 Hamil?
33 Seprei Yang Bau
34 Kecurigaan Mami Elif
35 Rahasia Neva
36 Rahasia Neva (part 2)
37 Pria Yang Naksir Neva
38 Pesta Pernikahan Gina
39 Curiga
40 Ketahuan
41 Alasan Yang Tepat
42 Wanita Dari Masa Laluku
43 Neva menemukan Bukti
44 Main Cantik
45 Neva Menemukan Bukti
46 Elif Makin Curiga
47 Selangkah Lagi
48 Elif Berang
49 Neva Terancam
50 Menjelang Akad Nikah
51 Mendadak Hilang
52 Istri Luar Biasa
53 Melawan Takdir
54 Teror
55 Mengaku Sendiri
56 Penyesalan Elif
57 Kejujuran Neva
58 Aku Sudah Tahu
59 Kisah Kehidupan Rangga
60 Kejutan Yang Luar biasa
61 Makna Kehidupan
62 Makna Kehidupan (part 2)
63 Memaafkan itu Berkat
64 Tak Ingin Hamil
65 Ingin Punya Adik Banyak
66 Menemukan Damai Bersamamu
67 Akhir Bahagia Kita
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Pertemuan Kembali
2
Tak Ada Penjelasan
3
Kisah Cinta di Sidney
4
Sudah Menjadi Hal yang Biasa
5
Sisi Lain Eldar
6
Apa Peduli mu?
7
Masihkah Ada Rasa?
8
Hari Pertunanganan
9
Mantan Yang Menginap
10
Tak Bisa Tak Peduli
11
Alasan Pergi
12
Pelukan Yang Selalu di Rindukan
13
Kintan Mencari Tahu
14
Mengumpulkan Bukti
15
Kemarahan Tirta
16
Perubahan Sikap Genald
17
Liburan ke Raja Ampat
18
Liburan ke Raja Ampat (part 2)
19
Akhir Liburan
20
Bukti Perselingkuhan
21
Harus Cerai
22
Usaha Genald
23
Cemburu
24
Akhirnya Bercerai
25
Diikuti
26
Masih Bisa Menghindar
27
Menikalah Denganku
28
Aku Bersedia
29
Akhirnya Menikah
30
Tak Ingin Berakhir
31
Bahagia Menjadi Suami Istri
32
Hamil?
33
Seprei Yang Bau
34
Kecurigaan Mami Elif
35
Rahasia Neva
36
Rahasia Neva (part 2)
37
Pria Yang Naksir Neva
38
Pesta Pernikahan Gina
39
Curiga
40
Ketahuan
41
Alasan Yang Tepat
42
Wanita Dari Masa Laluku
43
Neva menemukan Bukti
44
Main Cantik
45
Neva Menemukan Bukti
46
Elif Makin Curiga
47
Selangkah Lagi
48
Elif Berang
49
Neva Terancam
50
Menjelang Akad Nikah
51
Mendadak Hilang
52
Istri Luar Biasa
53
Melawan Takdir
54
Teror
55
Mengaku Sendiri
56
Penyesalan Elif
57
Kejujuran Neva
58
Aku Sudah Tahu
59
Kisah Kehidupan Rangga
60
Kejutan Yang Luar biasa
61
Makna Kehidupan
62
Makna Kehidupan (part 2)
63
Memaafkan itu Berkat
64
Tak Ingin Hamil
65
Ingin Punya Adik Banyak
66
Menemukan Damai Bersamamu
67
Akhir Bahagia Kita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!