Sepanjang malam Neva tak tidur dengan nyenyak. Kenangan tentang dirinya bersama Eldar di Sidney kembali lagi mengusik hati dan pikirannya. Akhirnya, Neva pun bangun agak kesiangan hari ini.
Mendapati tak ada suami di sampingnya, itu sudah hal yang biasa bagi Neva. Ia pun segera turun ke lantai dua apartemennya untuk membuat segelas susu. Ia melihat pintu kamar tamu terbuka sedikit. Neva bermaksud akan menguncinya, namun matanya langsung terbelalak melihat suaminya tidur berpelukan tanpa busana dengan seorang perempuan.
"Mas Genald!" teriak Neva sambil melemparkan sebuah buku yang diambilnya pada meja yang ada di dekat pintu.
Genald membuka matanya. Perempuan yang di sampingnya pun bangun dan segera menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.
"Kenapa pagi-pagi begini sudah berisik?" Genald terlihat kesal.
"Apa yang kamu lakukan mas? Kenapa kamu membawa perempuan murahan ini ke tempat tinggal kita?" Neva merasakan hatinya sakit. Ia memang tak mencintai Genald diawal pernikahan mereka. Namun bukankah selama ini ia sudah membuka hati untuk pria ini?
"Aku kan sudah bilang kalau aku akan terus selingkuh selama kamu belum hamil. Jangan pedulikan dia, sayang. Dia itu tak ada bedanya sama kamu. Dia juga sudah tak perawan saat aku menikah dengannya."
Amarah Neva langsung tak terbendung lagi. Genald boleh selingkuh dengan siapa saja asalkan tak terlihat oleh Neva. Genald tak boleh membawa perempuan lain ke apartemen ini karena apartemen ini dibeli oleh Neva sendiri sebelum pernikahan mereka.
Dengan cepat Neva naik ke atas ranjang. Ia menarik perempuan itu dengan kasar sehingga perempuan itu terjatuh dan meringis.
"Sayang ....!" perempuan itu mengeluh. Neva tak peduli. Ia mengambil pakaian perempuan itu yang ada di atas lantai dan melemparkannya ke wajahnya.
"Pergi dari sini! Pergi ...!"
"Nev, apa yang kau lakukan?" Genald turun dari ranjang dan berusaha memakai pakaiannya dengan cepat. Neva menendang Genald. Ia masih menguasai ilmu bela dirinya. Tubuh Genald kurus dan sepertinya masih ada efek mabuknya. Sehingga dengan mudah Neva menjatuhkan suaminya itu.
"Ah....pergi....pergi....!" Neva seperti orang kesetanan. Ia menarik rambut perempuan itu dan menendangnya keluar kamar. Perempuan itu ketakutan. Ia dengan cepat memakai lagi bajunya. Sekalipun tak terpakai secara baik, ia langsung keluar dari apartemen. Tak lupa Neva melempar sepatu dan tasnya sebelum perempuan itu menghilang dari pintu masuk.
Genald keluar dari kamar. Ia langsung mendekati Neva dan memberikan sebuah tamparan yang keras. "Brengsek kamu! Dasar perempuan tak tahu diri. Menganggu kesenangan orang saja." Genald akan menampar Neva kembali namun perempuan itu berhasil menghindar. Hal seperti ini sudah biasa Genald lakukan. Awalnya Neva tak berani membalas namun sudah beberapa bulan ini, dia sudah berani membalas saat Genald hendak menghajarnya.
"Jangan lagi kau memukul aku, mas. Kali ini aku tak akan tinggal diam."
Genald duduk di atas sofa sambil menatap Neva tajam. "Lalu kamu mau apa? Mau minta cerai? Jangan mimpi kamu Neva! Sudah lupa ya siapa yang menolong keluargamu selama ini? Jangan sok menjadi orang benar sementara kamu sendiri sudah tak benar sebelum menikah dengan ku."
"Jangan ungkit lagi hal itu, mas. Sebelum kita menikah, bukankah sudah ku katakan padamu siapa diriku?"
"Seharusnya kamu memang tak menerima pernikahan ini."
"Andai aku bisa menolak, aku pasti sudah menolaknya, mas."
"Kamu memang hanya menginginkan harta keluargaku kan?"
"Selalu itu yang kamu katakan. Sebelum menikah, aku sudah. punya pekerjaan yang baik. Aku bahkan membeli apartemen ini dengan hasil tanganku sendiri. Sementara kamu, apa yang sudah kamu berikan padaku selama kita menikah? Kamu justru menghambur-hamburkan uangmu dengan para perempuan murahan itu."
Genald mengusap wajahnya dengan kasar. "Aku masih mengantuk." ia segera menaiki tangga dan menuju ke kamar mereka di lantai 2. Neva segera ke kamar tamu. Ia membuka semua seprei dan sarung bantal yang dipakai suaminya dengan perempuan sewaannya. Ia tak mau tempat tinggalnya ini ternodai.
Selesai menyiapkan sarapan, Neva menuju ke kamarnya. Genald terlihat sudah kembali terlelap. Neva pun mandi dan bergegas ke kantor karena ia memang sudah terlambat.
**********
"Bercerai saja, Neva! Untuk apa kau bertahan? Lihat saja dia hampir membunuh kamu." kata Lorry sambil menunjukan leher Neva.
Astaga! Aku lupa menutup leherku. Ini perbuatan Eldar, bukan Genald.
"Ibu kan tahu alasannya karena apa."
"Ya kalau begitu kamu terus terang saja ke ibu mertuamu, apa yang sudah dilakukan anaknya yang kasar itu. "
"Aku tak mau membuat ibu mertua bertambah sedih."
"Jadi kamu mau mati konyol hanya karena lelaki itu? Lihat aku, Nev. Aku berani meninggalkan suamiku yang tukang selingkuh dan suka berjudi itu. Dan aku bahagia dengan hidupku sekarang. Aku bisa menikah lagi. Dan aku bahagia di pernikahanku yang kedua walaupun suamiku bukan orang kaya."
"Tapi ibu kan kaya."
Lorry hanya terkekeh.
"Bu, untuk pesta pertunangan itu, boleh nggak ditangani oleh Asti saja? Asti kan juga kreatif anaknya."
Lorry menggeleng. "Nggak. Kamu yang dipilih. Mereka bahkan sudah membayar 75% dari dana yang awal yang biasanya hanya 30%. Jangan buat mereka kecewa ya? Mereka orang penting. Oh ya, sore ini mereka akan menjemputmu untuk pergi ke rumah mereka untuk pilihan makanan sekaligus juga kamu melihat halaman mereka yang akan dijadikan tempat pelaksanaan acara pertunangan itu."
"Nggak boleh orang lain ya Bu?"
"Nggak. Kenapa sih kamu nampaknya nggak suka dengan pelanggan kita ini?"
"Bukan nggak suka, hanya saja kurang bersemangat aja karena masalahku dengan mas Genald."
"Jangan biarkan si tukang selingkuh itu membuat karirmu terhalang. Semangat ya nak?"
Neva pun hanya bisa mengangguk. Ia tak mau membuat ibu Lorry kecewa. Bosnya itu sudah begitu baik padanya dan selalu memberikan ia bonus yang besar.
***********
Sore hari, Neva pun dijemput oleh sopir ke keluarga Deksiano. sebenarnya Neva ingin pergi dengan taxi saja. Ia memang tak membawa mobil karena kepalanya tadi pusing.
"Selamat datang, mba!" sapa Gina dengan senyum manisnya dan langsung memeluk Neva dengan hangat. Gina anak orang kaya dan salah satu selebgram yang terkenal. Namun ia tak sombong.
"Mami, ini mba Neva dari pihak WO."
Seorang nyonya cantik dan nampak glamor mendekati mereka. Dia adalah Elif Deksiano, perempuan asal Turki. Wajah Turki Eldar sepertinya menurun dari maminya.
"Sepertinya aku pernah melihat kamu ya? Tapi di mana?" Elif menatap Neva sambil memicingkan matanya.
"Mungkin di siaran YouTube yang sering aku putar, mi." ujar Gina. Ia memang sangat menyukai acara YouTube milik Neva.
"Anakku sangat antusias tentang kamu. Aku harap hasilnya sepadan ya?" ujar Elif setelah ia tak berhasil mengingat dimana pernah melihat Neva.
"Kami akan berusaha melakukan yang terbaik, Nyonya. Oh ya, ini daftar menu. Silahkan dipilih." Neva pun membuka buku katalog yang berisi daftar makanan, kue dan minuman. Neva juga membawa beberapa contoh makanan, kue dan minuman untuk dicoba oleh sang pemilik acara.
Sementara memilih, Eldar tiba-tiba saja datang.
"Kakak? Katanya tadi sedang ada rapat di luar kantor." Gina terkejut melihat kakaknya.
Eldar tersenyum tipis. "Aku juga ingin melihat daftar menunya."
"Gitu dong. Akhirnya kamu semangat juga dengan acara ini." Elif senang melihat putranya hadir.
Neva berusaha profesional dalam bekerja. Setelah melihat daftar makanan, mereka ke halaman belakang, tempat acara pertunangan itu akan dimulai.
"Ya ampun, Nonik, apa yang kamu lakukan?"Gina terkejut saat Nonik, anak sepupu Gina yang berusia 5 tahun, tanpa sengaja menuangkan minuman ke kemeja Neva saat mereka sedang duduk di gasebo.
Neva tersenyum. Ia tak mau memarahi anak itu walaupun ia agak risih karena kemeja putihnya kini menempel di tubuhnya.
"Mba, pakai saja baju aku." Gina langsung berlari ke dalam rumah tanpa sempat Neva cegah. Sementara nyonya Elif sedang menerima telepon sehingga Neva dan Eldar berdua saja di sana.
Ponsel Neva berbunyi, memecahkan kebisuan diantara mereka. Itu adalah panggilan dari Genald.
"Hallo sayang...." Neva berusaha menunjukan kemesraannya dengan Genald.
"Hei Neva, kamu dimana? Kenapa jam segini belum pulang? Aku mau minta uang karena semua kartu ku sudah diblokir oleh mama."
"Sayang, aku masih kerja. Sedikit lagi, ya. Apa? Kamu masak makan malam untuk aku? Duh, kamu memang suami terbaikku."
"Hei Neva, kamu sudah gila ya? Sejak kapan aku masak makan malam untuk kamu?''
"Ok sayang....see you."
Eldar menatap Neva dengan tajam. Tangannya terkepal saat mendengar percakapan Neva dan suaminya. Eldar tahu ia tak cemburu. Namun ia tak rela Neva bahagia setelah ia menyerahkan anak mereka pada orang asing.
"Mba, ini kaos ku. Mba boleh memakainya. Di sana ada toilet." Kata Gina.
"Maaf, sudah merepotkan." Neva segera ke kamar mandi yang ada di dekat Gasebo itu. Setelahnya, ia keluar lagi.
"Lho, mba, leher mba kenapa?" tanya Gina.
Neva melupakan lagi bekas merah di lehernya itu. Sekarang ia hanya menggunakan kaos sehingga lehernya nampak jelas. Apalagi rambutnya di gulung.
"Oh ini, kemarin ada orang gila yang mengejar saya dan mencoba mencekik saya."
"Ya ampun mba, Untung saja mba nggak kenapa-kenapa ya." Gina jadi ngeri membayangkan hal itu.
"Nggaklah. Orang gila itu berhasil ku pukul dan ku tendang sampai dia menangis dan memohon di kakiku."
Eldar menahan rasa dongkol karena ia tahu yang Neva maksudkan adalah dia. Sebenarnya Eldar agak sok juga saat melihat bekas yang ia tinggalkan di leher Neva.
Akhirnya, setelah nyonya Elif yang berulang kali mengubah daftar menunya, Neva akhirnya bisa pulang. Eldar entah sudah pergi kemana dan Neva justru bersyukur karena tak melihat wajah pria itu.
Menjelang malam, Neva akhirnya pulang. Gina menawarkan agar sopir mengantar Neva pulang. Namun gadis itu menolaknya. Ia pun segera keluar dari mansion mewah itu dan mencoba menghubungi taxi online.
Sebuah mobil hitam berhenti di dekatnya. "Naik!" kata seseorang setelah membuka pintu penumpang bagian depan.
Neva kaget saat melihat Eldar. "Kamu?"
"Ayo naik!"
"Aku nggak mau!"
Eldar turun dari mobil dan langsung menyeret Neva masuk ke mobil.
"Kamu mau apa sih?"
Eldar menjalankan mobilnya. "Biarkan orang gila ini benar-benar membunuhmu."
***********
Nah.....lho....
what next?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
gia nasgia
ya sikopat yg bucin 😂
2024-07-16
1
Siti Aminah
wdh...minta cerai aj neva...gk usah fikirin keluargany....
2023-10-22
1
Uswatun
jangan mau Neva ngasih uang mu ke gerlad
2023-07-14
0