TERJERAT CINTA MASA LALU
Neva Viviani adalah perempuan berusia 27 tahun. Ia cantik, menarik, pekerja keras dan sangat mencintai pekerjaannya sebagai perancang acara yang bergabung di sebuah perusahaan yang khusus menangani acara-acara khusus seperti pernikahan, ulang tahun bahkan perayaan akbar lainnya. Sudah 4 tahun Neva bergabung di perusahaan ini dan dia sudah diangkat menjadi salah satu orang penting di sini. Semua idenya, dianggap brilian sehingga Neva menjadi kesayangan ibu Lorry, sang pemilik perusahaan tempatnya bekerja.
"Neva, hari ini kamu pergi ke perusahaan PT. Albano. Anak pemilik perusahaan itu akan bertunangan. Kakak dan adik dan keduanya ingin bertunangan di hari yang sama. Sang kakak akan menikah 3 bulan setelah hari pertunangan itu dan sang adik akan menikah 6 bulan setelahnya. Mereka ingin konsep acara pertunangan yang mewah, megah walaupun memang hanya akan dilaksanakan di mansion mereka. Jam 11 siang, nona Gina menunggu anda di sana." itulah perkataan ibu Lorry yang disampaikan padanya tadi pagi. Dan disinilah Neva. Berdiri di depan sebuah perusahaan yang terkenal di Indonesia. Yang memiliki cabangnya sampai ke beberapa negara. Perusahaan yang bergerak di bidang keramik dan mebel yang sudah mendunia.
"Selamat siang. Saya Neva dari WO Milikia. Saya ada janji dengan nona Gina." kata Neva pada seorang resepsionis yang ada di lobby.
Resepsionis cantik itu segera menelepon seseorang. "Ya, silahkan nona, anda sudah ditunggu nona Gina di lantai 4. Anda naik lift saja dan saat keluar dari lift, langsung belok kanan, ada ruangan manager, disitulah ruangan nona Gina. Ini kartu tolong dipakai sebagai tanda anda tamu yang telah di ACC."
Neva memakai kartu tanda pengenal itu dan segera menuju ke lift. Ia menekan angka 4. Begitu keluar dari lift, ia langsung belok ke kanan dan menemukan ruangan manager.
"Selamat siang." kata Neva sambil mengetuk pintu yang terbuka sedikit.
Seorang perempuan cantik dengan tubuh yang tinggi semampai langsung tersenyum saat melihat Neva. "Masuklah mba Neva."
Neva pun masuk dan segera mengulurkan tangannya.
"Neva."
"Gina. Mari silahkan duduk."
Neva sesaat tertegun saat melihat wajah Gina. Apalagi matanya. Sepertinya ia pernah melihat mata ini. Tapi di mana?
"Kakakku akhirnya mau juga menikah. Namun tradisi keluarga kami, harus ada pesta pertunangan dulu. Kebetulan aku dan pacarku juga akan bertunangan makanya mama ku mengusulkan bagaimana jika acara pertunangannya dibuat bersamaan saja. Kakakku mau juga. Dan aku ingin acara pertunangan kami dan pesta pernikahan kami ditangani oleh WO Milikia. Apalagi oleh mba yang sudah terkenal di kota ini."
"Ah bisa saja." Neva sedikit tersipu saat dipuji. "Team kami yang kompak dan hebat."
"Namun semua bilang kalau ide cemerlang itu datangnya dari mba."
Neva hanya tersenyum.
"Kakakku orangnya agak arogan dan suka berkata pedas. Usianya sudah 31 tahun dan sudah membuat mamaku pusing karena dia tak mau menikah juga. Tapi untunglah dia akhirnya mau. Sebaiknya kita ke ruangan kakakku saja untuk membicarakan konsep apa yang dia mau." Gina mengajak Neva berpindah ruangan. Mereka menuju ke lift dan naik satu lantai lagi. Lalu saat lift terbuka, di sambut ruangan tamu dan ada dua ruangan besar di sana.
"Kakakku ada di dalam?" tanya Gina pada asisten kakaknya yang bernama Rangga.
"Ada nona."
Gina mengetuk pintu itu sebelum membukanya. Pintu yang di atasnya tertulis Direktur Utama. Neva mengikuti Gina dari belakang.
"Kak......!"
"Ya." Seorang pria berdiri membelakangi mereka sambil membuka sebuah file.
Deg! Wajah Neva tiba-tiba menjadi pucat. Suara itu, seperti suara......
"Orang dari WO nya sudah datang. Kita bicara sebentar yuk!"
"Aku kan sudah bilang kamu saja yang mengurusnya." kata pria itu sambil terus membaca filenya. Jantung Neva bagaikan berhenti berdetak. Mungkin hanya suaranya yang sama.
"Orangnya sudah di ruangan ini, kak."
Pria yang menggunakan jas itu berbalik.
Tangan Neva yang memegang tasnya bergetar. Tak mungkin! Batinnya berusaha menguatkan hatinya.
Eldar Deksiano menatap Neva tanpa berkedip. Seolah ingin menyakinkan hatinya kalau perempuan yang berdiri di depannya ini bukanlah gadis dari masa lalunya. Perempuan ini terlihat begitu dewasa. Dengan setelan dress kerja yang panjangnya selutut, dipadu dengan blazer hitam, sepatu hak tinggi dan rambut yang disanggul modern. Apalagi sekarang perempuan itu menggunakan make up yang natural tapi sangat menunjukan kelasnya sebagai seorang wanita karir.
"Selamat siang, tuan......" Neva sengaja menggantung kalimatnya.
"Eldar. Itu nama kakakku." ujar Gina.
"Ya, tuan Eldar. Saya Neva dari WO Milikia." Neva mengulurkan tangannya yang sebenarnya sudah dingin bagaikan es. Eldar menjabat tangan Neva sekilas. Tatapannya dingin dan dengan tangannya ia mempersilahkan Neva duduk. Ia kemudian melepaskan file yang ada di tangannya lalu melangkah ke arah sofa tempat Neva dan Gina sudah duduk.
"Kak, mba Neva datang ke sini karena dia ingin tahu konsep kita seperti apa nanti dia akan mencoba membuat narasinya yang akan diperlihatkan pada kita melalui video." ujar Gina.
Eldar menatap Neva. "Aku mau perpaduan warna hijau dan putih. Ada kesan awan biru dan putih."
Hati Neva berdesir saat mendengar apa yang Eldar katakan. Itu adalah konsep acara pernikahan yang pernah ia ungkapkan pada Eldar dulu. Apakah Eldar mencoba membangkitkan kenangan diantara mereka?
"Baik. Ada lagi?" tanya Neva berusaha terlihat tenang. Ia ingin menunjukkan pada Eldar bahwa ia sudah move on dari pria itu. Eldar memang sudah berubah. Tubuhnya kini lebih kekar dan tegap. Tak seperti dulu yang agak lebih kurus. Ia juga terlihat berwibawa dengan setelah jas mahal yang membungkus tubuhnya. Kulit Eldar bahkan terlihat lebih putih dan bersih. Neva kini mengerti bahwa ia dulu sangat bodoh, polos dan terlalu bucin sehingga akhirnya jatuh dalam segala tipu daya Eldar.
"Mba, aku mau musiknya yaitu musik klasik." ujar Gina. "Boleh kan kak?" Gina menatap kakaknya.
"Boleh. Aku suka ada piano Edeward Kim."
Neva hanya mengangguk walaupun Eldar kembali mengungkapkan salah satu musisi yang sangat Neva sukai. Sang pianis Edeward Kim yang berasal dari Korea. (Masih ada yang ingat Edeward Kim ada di novel apa?)
Pintu ruangan Eldar terbuka. Nampak seorang perempuan cantik dengan pakaian yang elegan masuk ke dalam.
"Honey.....!" perempuan itu mendekat dan langsung duduk di samping Eldar lalu mencium pipi Eldar dengan mesra. Tanpa harus dikatakan, Neva tahu kalau perempuan ini pasti pacar Eldar.
"Kebetulan kak Kintan datang. Ini orang WO nya, kak."
"Kamu pasti Neva Viviani yang terkenal itu kan? Aku senang kalau akhirnya kamu yang akan mengatur semua acara kami." kata Kintan senang. Suaranya begitu merdu dan dia terlihat baik hati.
Neva kembali menjelaskan apa yang diinginkan Eldar dan Gina. Kintan menambahkan sedikit tentang konsep yang dia inginkan juga. Setelah itu Neva segera pamit untuk pulang.
"Bagaimana kalau makan siang dengan kami, mba?" tawar Gina.
"Maaf, saya sudah ditunggu oleh suami saya untuk makan siang bersama." tolak Neva.
"Wah, mba Neva sudah menikah ya? Nggak disangka ya? Pada hal kelihatan masih sangat muda." Ujar Kintan.
Neva tersenyum. Ia dapat melihat kalau Eldar menatap tajam padanya. Neva segera pergi. Ia ingin Eldar tahu, walaupun lelaki itu sudah menghancurkan hatinya, sudah membuat tubuhnya rusak, namun ia akhirnya bisa move on dan menikah. Bahkan ia lebih dulu menikah dari Eldar.
"Beruntung banget lelaki yang menjadi suaminya mba Neva. Ia sangat terkenal dengan acara wedding nya. Followers sangat banyak. Pelanggannya para pejabat dan artis-artis terkenal." kata Gina. Eldar diam-diam mengirim pesan pada asistennya. Cari tahu perempuan bernama Neva Viviani.
*********
"Bu, suruh orang lain saja ya yang menangani acara pertunangan dan pernikahan keluarga Daksiano." kata Neva saat ia kembali ke kantor.
"Nggak Neva. Mereka memilih WO kita karena kamu. Jika kita berhasil menangani acara keluarga sultan itu, maka perusahaan kita akan semakin terkenal."
"Aku bingung dengan konsep yang mereka inginkan." Neva mencari alasan.
Lorry mengerutkan dahinya. "Ayolah Neva. Masa sih kamu sampai kehabisan ide. Apakah kamu bertengkar lagi dengan suamimu?"
Neva menggeleng. Pertengkaran sebenarnya sudah menjadi makanan sehari-hari Neva dan suaminya. Ia bahkan sudah biasa kalau suaminya tak pulang.
"Kenapa sih kamu harus menikah dengan dia, Neva? Kalian baru setahun menikah namun kamu terlihat tak bahagia. Cerai saja. Masih banyak kok lelaki yang bakal suka sama kamu walaupun kamu sudah menjadi janda. Lagian, kalian kan belum punya anak."
Neva menarik napas panjang. Menyesali pernikahan yang sudah terjadi rasanya tak ada gunanya. Hutang budi tak bisa dibalas dengan uang.
"Aku bisa pulang cepat nggak? Kepalaku pusing."
Lorry tersenyum. "Pulanglah, cantik. Istirahat yang banyak dan dapatkan lagi ide-ide cemerlang mu."
Neva meninggalkan ruangan bos nya dengan lesu. Ia tak menyangka hari ini, luka lama itu akan terbuka kembali. Setelah 5 tahun berlalu, kenapa Tuhan harus mempertemukan dia kembali dengan lelaki itu.
Neva memarkir mobilnya di basment apartemen. Ia segera menempelkan kartu akses untuk masuk dari pintu belakang. Namun, baru saja Neva akan masuk, seseorang memanggilnya.
"Neva.....!"
Neva membalikan badannya. Wajahnya langsung pucat. "Eldar?"
**********
Hallo semua.....
Bagaimana novel terbaru emak ini?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
VS
siang 😁
2024-12-19
0
gia nasgia
Ada yg kepo dgn mba Neva🤭
2024-07-16
1
gia nasgia
Nggak bisa move on 🤭
2024-07-16
0