Alonso pun keluar dari kamar mandi dan melihat Ailyn masih mengobati luka-lukanya. Dirinya pun jadi tak tega dan mendekatinya untuk membantunya.
"Kau baik-baik saja?" tanya Alonso.
"Iya.. hanya perlu mengoleskan obat ini.. tadinya aku ingin meminta bantuanmu tapi sudahlah aku kerjakan sendiri saja." ucap Ailyn.
"Biar kubantu.." ucap Alonso.
"Yakin?? bukan mau menipuku lagi?" tanya Ailyn.
"Iya.. mau dibantu atau tidak?" tanya Alonso.
"Tidak usah.." ucap Ailyn mencoba mengobati lukanya.
Namun, Alonso mengambil obatnya dan mengoleskannya pada luka-luka di tubuh Ailyn. Ailyn pun nampak waspada pada Alonso.
"Ai.. santai saja.. aku takkan melakukan itu lagi." ucap Alonso.
"Siapa yg tahu.." ucap Ailyn.
"Ck.. "
"Apakah kau selalu begini setiap kali pulang setelah menjalankan misimu?" tanya Alonso.
"Iya Al.. tidak ada yg mudah dalam hidupku.. dan aku sendiri yg memilih jalan ini." ucap Ailyn.
"Tapi kau kan wanita, bisa saja memilih pekerjaan yg mudah."
"Kalau terlalu mudah aku jadi bosan.. lebih baik seperti ini, aku takkan bosan.." ucap Ailyn.
"Cih, memangnya tidak sakit luka-luka ini?"
"Tentu saja sakit.. tapi asalkan masih mampu bergerak itu artinya tak masalah." ucap Ailyn.
"Kau wanita yg aneh.. padahal ayahmu memiliki perusahaan besar." ucap Alonso.
"Sayangnya dimata mereka aku hanyalah anak haram.. dan ayahku tak mampu melindungiku." ucap Ailyn.
"Apa kau pernah berkencan?" tanya Alonso.
"Tentu saja pernah, kenapa kau menanyakan hal itu?"
"Karena kau tak meresponku tadi.." balas Alonso.
"Memangnya kalau berkencan harus sampai sejauh apa?" tanya Ailyn.
"Tergantung, bisa sampai ranjang.." ucap Alonso.
"Jadi kau terbiasa sebebas itu?" tanya Ailyn.
"Ya.. tak ada yg kutakutkan." ucap Alonso.
"Tapi bagiku, aku menganggap diriku emas yg berharga yg tak boleh sembarangan disentuh seseorang." ucap Ailyn.
"Apakah aku yg pertama ?" tanya Alonso.
"Ya.. karena kita sudah menikah kau pengecualian.. tapi hanya sebatas ini." ucap Ailyn.
"Mau berkencan denganku?" tanya Alonso.
"Tidak terimakasih." ucap Ailyn to the point.
"Kenapa? aku kan suamimu." ucap Alonso.
"Suami di atas kertas." balas Ailyn menutup kimono mandinya.
"Ailyn.. kau tidak akan menyesal bersamaku.." ucap Alonso.
"Aku sudah bersamamu di kamar ini, kurasa sudah cukup." ucap Ailyn pergi ke kamar mandi untuk berganti pakaian.
"Cih.. aku langsung ditolak.." gerutu Alonso dalam hati.
.
Dan pada malam hari, mereka pun tidur di ranjang yg sama dengan pembatas guling.
"Kau takut padaku Ai??" tanya Alonso.
"Aku lebih takut kalau telah menghajarmu.. mungkin kau bisa menuntutku atas KDRT." ucap Ailyn.
"Aku lupa kau pandai dalam hal itu." ucap Alonso tersenyum menatap langit-langit di kamarnya.
"Dulu aku selalu sendiri disini." ucap Alonso.
"Lalu pekerja di rumah ini siapa? hantu?" tanya Ailyn.
"Ya mereka hanya bekerja disini.. " ucap Alonso.
"Oke.. " balas Ailyn.
"Ai.. apa habis ini apa kau akan takut padaku?" tanya Alonso.
"Kalau aku takut aku sudah kabur daritadi.. dan aku bisa menghajarmu jika kau kelewatan lagi." ucap Ailyn.
"Kau mengancamku rupanya." balas Alonso.
"Al.. aku lelah, sudahi pembicaraan ini lanjutkan besok.." ucap Ailyn.
"Ya tidurlah." ucap Alonso.
Ailyn pun langsung tertidur dan Alonso menatapnya. Sosok yg ia cari selama seminggu ini akhirnya kembali. Dan Alonso pun ikut memejamkan matanya. Tanpa ia sadari Alonso sudah bergantung pada Ailyn dan mampu menyembuhkan luka dihatinya dengan kehadiran Ailyn di hidupnya.
Keluhannya yg sulit untuk tidur pun berkurang, bahkan Alonso jarang mengkonsumsi obat-obatan. Jika diingat-ingat lagi, Alonso sangat trauma saat malam tiba. Dimana ibunya dan ayahnya selalu bertengkar dan ibunya kerap dipukuli ayahnya. Esok paginya Alonso akan melihat ibunya terbaring di tempat tidur. Dan barang-barang di rumahnya hancur berantakan.
Pertengkaran dalam keluarganya pun menjadikan pemicu untuk Alonso selalu merasa waspada setiap malam hari tiba. Rasa waspada itulah yg membuatnya kerap terjaga dan ingin melindungi ibunya.
Kemudian, ibunya meninggal karena tekanan yg diberikan ayahnya. Hidup Alonso pun kian menderita, dimana tak ada lagi yg menemani hari-harinya di rumah. Biasanya ibunya akan membuatkan camilan saat dirinya belajar atau menemaninya belajar. Nilai Alonso di sekolah pun menurun karena ibunya meninggal.
Tentu saja hal itu membuat ayahnya sangat kesal. Dan Alonso kerap dipukuli oleh ayahnya hanya karena tak mendapat nilai sempurna. Tekanan yg berlebihan juga yg membuat karakter Alonso menjadi perfectionis. Alonso juga harus selalu melakukan sesuatu atau memiliki sesuatu yg sempurna. Bahkan tatanan rumahnya pun harus selalu tertata rapi dan tak ada warna yg bertabrakan. Setiap buku-buku disusun berdasarkam abjad agar mudah dicari, dan sebagainya.
Hidup Alonso bebas ketika ayahnya meninggal dunia karena serangan jantung. Alonso pun bahagia ayahnya yg kejam itu telah tiada. Dan rasa tertekannya yg dulu membuatnya selalu waspada, hingga ia merasa harus melawan musuhnya sampai jera agar tak mengganggunya lagi.
Alonso juga mengidap trauma yg sulit disembuhkan karena ayahnya tersebut. Sikap kejam dan dinginnya adalah bentuk rasa tidak percaya pada orang di sekitarnya. Baginya jika ayahnya saja tega memukulinya bagaimana orang lain?? Begitulah pemikiran Alonso yg sudah mengalami banyak hal buruk di masa lalu.
Tapi dengan kejadian itu pula, mengajarkannya untuk tidak menyakiti wanita secara fisik. Bahkan Alonso membenci kekerasan pada wanita. Ketika melihat luka Ailyn hari ini, itu mengingatkannya pada luka-luka di tubuh ibunya serta luka ditubuhnya.
Beruntung, Alonso sudah bisa mengendalikan dirinya. Hingga Ailyn tak tahu soal traumanya. Dan hal itu Alonso pelajari selama bertahun-tahun dibantu oleh dokter yg menanganinya.
Tapi ada hal baru yg ia dapatkan hari ini dimana ia berhasil menci**m Ailyn istrinya sendiri meski ada sedikit penolakan. Mungkin hal itu adalah hal spontan diluar rencananya. Tapi hal itu juga berhasil mengalihkan pikirannya yg masih terbang ke masa lalu.
Sekian banyak luka yg didapatkan oleh Alonso dari ayahnya membuat dirinya tak mempercayai cinta dan pernikahan. Baginya hubungan dengan lawan jenis hanyalah kebutuhan sesaat saat dirinya lalah. Dan bahkan dirinya masih tak menyangka akan menikahi Ailyn. Pernikahan di atas kertas ini pun semakin menarik baginya. Apalagi dirinya mulai merasa nyaman ada di sisi Ailyn. Walaupun Alonso harus menekan Ailyn agar terus bersamanya.
.
.
Pagi harinya, Ailyn terbangun dengan menatap Alonso dihadapannya. Jarak mereka sangat dekat bahkan tak sampai 30 senti. Ailyn pun menjauh dan melihat sekitarnya. Dirinya mencari guling yg menjadi pembatas tempat tidur mereka.
"Kenapa bisa jatuh kesana?" gumam Ailyn dalam hati.
Ailyn pun bangkit dari tempat tidur dan menuju kamar mandi. Ailyn melihat lukanya yg sudah membaik. Dan mungkin dirinya akan kembali siap bekerja dalam beberapa hari kedepan.
Di tempat lain, Alonso terbangun dari tidurnya. Melihat Ailyn yg sudah bangun dan entah ada dimana. Alonso pun tersenyum setelah melihat Ailyn keluar dari kamar mandi.
"Kenapa kau tersenyum begitu?" tanya Ailyn heran.
"Mulut-mulutku yg tersenyum, kenapa kau protes??." balas Alonso.
"Oke.. tapi senyummu mencurigakan." balas Ailyn.
"Kau tidak bekerja kan?" tanya Alonso.
"Tentu saja tidak dengan semua luka ini." ucap Ailyn.
"Biar kubantu mengoleskan obat.." ucap Alonso.
"Kau pasti harus buru-buru ke kantor, aku minta pelayan saja nanti." ucap Ailyn.
"Tidak boleh..bukankah hanya aku yg boleh melihatnya.?" tanya Alonso.
"Kan pelayannya wanita.. sesama wanita tak masalah." ucap Ailyn.
"Ailyn dalam perjanjian aku pihak pertama dan kau sebagai pihak kedua harus menuruti perintahku." ucap Alonso.
Ailyn pun mengalah pada pria dihadapannya. Dan Alonso dengan senang hati mengoleskan obat di luka-luka Ailyn tanpa membiarkan satu pelayan pun melihat apalagi menyentuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments