Bagian 03

Bagian 03🌹

Puja menatap ke arah kedua ibu yang sedang membicarakan dia dan anaknya itu, namun Puja tidak marah dia hanya memberikan senyuman kepada mereka apa yang dikatakan kedua orang wanita itu tidak salah dan Puja juga tidak menyalahkan omongan dari mereka, jangankan mereka yang ingin sekali melihat Pandu diantar oleh Ayahnya, tetapi Pandu sendiri pun tidak pernah melihat wajah Ayahnya seperti anak-anak yang lainnya,sesungguhnya ada rasa kesedihan di hati Puja saat mereka berbicara seperti itu, tapi Puja tidak ingin bersedih di hadapan sang anak, karena anaknya itu sangat mengerti dengannya, walaupun usia pandu bisa dikatakan anak sekecil itu tidak mengerti apa-apa, tapi berbeda dengan Pandu dia sepertinya sangat mengerti akan kelelahan, kecapean karena banyak yang dipikirkan Mamanya itu.

Kemudian Puja menatap ke arah sang anak terlihat senyuman manis anaknya itu, Walaupun dia mendengar apa yang dikatakan oleh kedua wanita tersebut.

" Pandu...Mama berharap jadilah anak yang baik yang menyayangi keluarga, menjaga kehormatan keluarga kita serta kehormatan dirimu sendiri suatu saat kamu pasti akan mengetahui arti semua ini dan tidak sepenuhnya Mama selalu bersama denganmu."

" Iya Mah, Pandu mengerti, tapi Pandu harap Mama jangan mendengarkan apa kata orang, mereka bisa berbicara tapi mereka tidak melihat kenyataannya bagaimana kesedihan Mama, kesusahan Mama, kelelahan Mama selama ini membesarkan Pandu seorang diri Mama sering mengatakan kepada pandu kalau pandu harus kuat, sekarang Mama harus kuat demi Pandu juga, pandu ingin selalu bersama dengan Mama, pandu ingin selalu membahagiakan Mama, walaupun Pandu belum bisa bekerja, suatu saat nanti Pandu akan bisa bekerja dan akan memberikan kebahagiaan untuk Mama, Mama jangan sedih ya." ucapnya sembari menghapus buliran bening yang keluar dari bola mata Puja.

Kemudian Pandu memeluk sang Mama penuh dengan kasih sayang, Puja membalas pelukan anak lelakinya tersebut.

🌹🌹🌹🌹🌹

Disebuah kantor Stasiun Televisi Swasta...

" Kenapa lama sekali sih dari tadi aku menunggu di sini tapi dia tidak ada juga katanya sudah hampir dekat tapi sampai beberapa menit tidak ada juga batang hidungnya." ucap seorang wanita yang sejak tadi berdiri di depan kantornya itu sambil menengok kiri dan kanan seperti orang mencari sesuatu.

Dia pun kemudian duduk di samping kursi yang tersedia untuk menunggu jemputan.

Beberapa saat dia menunggu di kursi itu seseorang mengendarai sebuah motor besar berhenti di depannya, Dia kemudian membuka helm yang melekat di kepalanya itu, dia turun dari motornya dan menuju ke arah tempat duduk di mana seorang gadis sejak tadi menunggu kedatangannya.

" Sudah lama ya menungguku?"

Dengan juteknya wanita tersebut menatap ke arah lelaki itu.

Lelaki itu menghela nafasnya dengan panjang dia kemudian menopangkan kedua tangannya di pahanya sembari menangkupkan kedua telapak tangannya tersebut dan menatap jauh lepas ke arah depan sambil mengerutkan keningnya karena sinar matahari yang terang menerpa jalanan di mana hilir mudik nya kendaraan berlalu lalang.

Gadis itu menatap kearah sang kakak, Laila Pradiva Putri adalah adik dari seorang lelaki tampan tegap dan tidak membosankan bila dipandang yang sedang duduk di sampingnya itu, siapa lagi kalau bukan Kenzo Pradiva dengan wajah yang tampan membuat semua kaum hawa sangat memimpikan lelaki seperti dirinya.

" Kenapa sih mesti sangat lama sekali menjemputnya, udah dari tadi juga Aku menunggu Kakak di sini."

Kenzo menoleh ke arah adiknya itu.

" Maafkan Aku, karena tadi ada wanita yang rese yang menganggap Aku sebagai seorang ojek, dia memaksaku untuk mengantarkannya ke sebuah tempat, padahal Aku sudah sampai di depan kantor kamu ini."

" Seorang wanita?" tatap Laila merasa heran dengan ucapan sang kakak.

Kenzo menganggukkan kepalanya.

" Siapa dia.?"

" Kamu tidak kenal ?" tanya Kenzo.

" Mana bisa aku mengenalinya Kakak, aku saja tidak melihat dia dan aku juga tidak melihat dia ikut kakak, karena aku kira saat aku chat kakak sudah dekat Kakak bilang seperti itu padaku, makanya aku tidak langsung keluar biasanyanya kan kakak langsung masuk kedalam."

" Tapi dia baru keluar dari kantor kamu ini, dia berdiri di sini saat Aku berhenti, dia langsung naik begitu saja ke motorku."

" Emangnya dia minta antarkan ke mana.?"

" Ke taman kanak-kanak Kasih Ibu."

" Ke sekolah taman kanak-kanak? perasaan yang bekerja di sini tidak ada yang bersekolah di taman kanak-kanak anak-anaknya itu dan yang mempunyai anak di sini hanya bisa dihitung dengan jari, lagi pula Mereka tidak ada kok anak kecil, mereka semua memiliki anak yang sudah standar sekolah SMP"

" Aku juga tidak tahu tapi aku rasanya ada sesuatu saat Aku menatap dirinya."

" Jangan bilang kakak jatuh cinta pada pandangan pertama dengan wanita misterius itu." Ucap Laila tersenyum.

Kenzo tersenyum...

" Bagaimana aku mau jatuh cinta dengannya, dia aja rese seperti itu, tapi saat kami saling berpandangan tanpa sengaja, aku merasa ada sesuatu yang lain di hatiku." ucapnya, dia memang tidak pernah berbohong soal hati dengan sang adik, dia selalu menjadikan adiknya itu tempat dia bercerita, Begitu juga dengan adiknya berbeda dengan sang kakak yang jarang bisa berbicara dengan mereka, Kenzo Pradiva memiliki dua saudara Kenzo adalah anak kedua dari tiga bersaudara yang pertama bernama Kenji Pradiva yang waktunya hanyalah untuk bekerja dan bekerja, dia tidak terlalu menghabiskan waktu untuk bersama dengan adik-adiknya, melainkan waktunya dihabiskan untuk perusahaan yang diwariskan oleh sang Ayah padanya. Sedangkan berbicara dengan kedua adiknya atau bersantai dengan kedua orang tuanya jikalau tidak ada pekerjaan yang padat, itu pun bisa dihitung dengan jari, mereka sering bertemu hanyalah di meja makan di saat waktu-waktu makan tertentu.

" Sudahlah! jangan kau pikirkan lagi soal wanita itu, kamu saja tidak mengenalnya apalagi aku." ucap Kenzo sembari menarik tangan adiknya itu dan membawanya menuju ke arah motor pribadinya, Mereka kemudian meninggalkan Kantor pribadi sang adik.

Keluarga pradiva memang adalah keluarga yang sangat kaya, bisa dikatakan memiliki banyak perusahaan, tapi Laila Anak bungsunya itu tidak mau terikat dengan keluarganya, dia lebih memilih memiliki usaha sendiri yaitu Sebuah Stasiun televisi swasta di mana sudah mencetuskan berbagai banyak tayangan cerita dongeng untuk anak-anak pengantar waktu libur dan tidur.

Kenzo memang senang mengantar jemput sang adik, menggunakan motor pribadinya tersebut, karena Laila memang lebih suka diantar sang kakak daripada dia menggunakan kendaraan pribadinya yang sudah diberikan oleh kedua orang tuanya padanya.

Sebelum mereka pulang ke rumah mereka kemudian menuju ke arah kantor pribadinya Kenzo, karena Kenzo juga sama seperti sifat adiknya tersebut, ingin mencoba dunia bisnis sendiri semua usaha mereka itu pun didukung oleh kedua orang tuanya selagi mereka mampu dengan catatan mereka harus berhasil dengan usaha yang mereka inginkan tersebut, kalau seandainya usaha mereka itu tidak berhasil mereka harus menerima pemberian perusahaan dari sang Ayah untuk bisa dikelola.

Motor pribadi Kenzo melaju dijalan dengan kecepatan sedang menuju arah kantor pribadinya tersebut.

Terpopuler

Comments

QuensToon

QuensToon

Ibu nggak ada kerjaan sukanya ngehina orang aja sih!

2023-03-04

1

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

pandu pikiran nya sudah dewasa bangat ya ,padahal dia kan masih anak"

2023-03-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!