Antara Cinta Dan Cinta

Antara Cinta Dan Cinta

Gara-gara nasi uduk.

Pagi yang dingin di musim penghujan di kota Tangerang tak menyurutkan semangat pria tampan bernama Awan untuk bangun melaksanakan kewajiban nya sebagai seorang muslim. Ia bergegas mandi dan berganti pakaian untuk melaksanakan sholat subuh di masjid dekat kost nya. Langkah pelan namun pasti membelah jalanan yang masih sepi.

Bruk...

"Kalau jalan pakai mata dong, main tabrak aja ya lo!" Ucap seorang wanita yang berjalan sempoyongan.

"Astagfirullah, yang nabrak itu mbak bukan saya. Harusnya yang marah saya mbak."

"Karena elu di tengah jalan, makanya gue tabrak. Minggir!" Wanita tersebut membentak Awan dengan tangan kanan mendorong pelan tubuh tegap Awan. Tapi tak membuat bergeser sedikitpun dari tempatnya.

Awan menghela napas di serta gerakan telapak tangan yang mengusap dadanya. Aroma alkohol menyeruak di indra penciuman nya. Dari cara bicara dan berjalan wanita yang ada di hadapannya saat ini sedang mabuk.

Tanpa peduli dengan wanita yang ada di hadapannya Awan bergegas pergi menuju masjid. Rasanya percuma berdebat dengan orang yang sedang mabuk, begitulah pikiran Awan saat ini.

Begitupun dengan wanita yang menabrak Awan, ia segera menuju tempat yang ia tuju yaitu tempat kos putri yang berhadapan dengan kost Awan.

"Tara, buka! Gue di depan kamar kos elu nih. Gue ngga berani pulang takut di hajar bokap gue. Tara, buka!" Teriak Salma dari luar pintu kamar Tara.

Iya wanita yang di tabrak Awan tadi adalah Salma teman kerja Tara. Ia selalu pulang ke kost Tara saat mabuk berat karena takut di marahi kedua orang tuanya. Ini adalah hari minggu jadi tadi malam Salma menghabiskan waktu di club malam bersama temannya sampai mabuk.

Tara menghela napas panjang. Bukan ia tidak mendengar teriakan Salma. Tapi saat ini dia sedang doa pagi. Itu adalah rutinitas setiap hari yang di lakukan Tara. Di hadapan Bunda Maria dia melipat kedua tangan sambil berdoa meminta kekuatan kepada Tuhan agar segala urusannya di lancarkan setiap hari.

Salma yang sudah kehabisan tenaga akhirnya pasrah. Ia mendudukkan tubuhnya di atas lantai keramik warna putih dengan tubuh bersender di tembok. Dengan perlahan matanya terpejam karena efek alkohol yang ia minum.

Tara sudah selesai doa paginya. Ia bangkit dari duduknya lalu berjalan keluar.

"Kebiasaan lo ya Salma. Ujung-ujungnya gue yang lo jadikan alasan. Pamit nya nginep di kost gue tahunya semalaman suntuk di club malam." Keluh Tara saat melihat Salma.

Salma membuka mata perlahan, lalu ia tersenyum menatap Tara.

"Ayo, masuk!" Ajak Tara.

"Sahabat gue baik banget sih," ucap Salma dengan susah payah bangun dari duduknya.

"Sana tidur! Gue mau belajar nasi uduk di depan komplek dulu."

Tanpa menjawab Salma membaringkan tubuhnya di kasur busa berukuran 120x200 yang ada di depan tv.

"Hem, ini nih kalau merana karena cinta. Mau sampai kapan lo kayak gini Salma. Udah gue nasihati dari awal kalau Darren itu pria brengsek. Lo nya aja yang di buta kan karena cinta. Makanya gue ngga percaya cinta bullshiit lah cinta itu." Tara berjalan meninggalkan Salma sendiri di dalam kost ia ingin membeli sarapan favoritnya yaitu nasi uduk.

Tara mengambil sweater rajut berwarna pink yang menggantung di balik pintu untuk membalut tubuh rampingnya. Aktivitas Tara di pagi hari saat hari minggu biasanya berolah raga di lapangan dekat kost nya. Tapi karena Salma datang dengan kondisi mabuk dia tidak olah raga hari ini.

"Hai, neng Tara? Pesan seperti biasa Neng?" tanya Ibu Susi penjual nasi uduk.

Selain nasi uduk, Bu Susi juga menjual berbagai menu masakan lainnya. Snack ringan dan aneka bubur. Seperti bubur sumsum, bubur kacang ijo dan lain-lain.

"Iya bu, dua bungkus ya!" Pinta Tara.

"Tinggal satu bungkus Neng, ini yang satu pesanan Mas Awan yang kost nya bersebrangan sama Neng Tara." Jelas bu Susi.

"Oh, namanya Awan. Tara suka ketemu kalau pagi bu dia udah berpakaian rapi mau berangkat ke masjid."

"Iya udah ganteng sholeh lagi. Kalau ibu punya anak perempuan, udah ibu jodohkan sama dia neng," Bu Susi bercerita dengan heboh. Sambil membayangkan wajah Awan yang tampan.

"Bikin lagi aja bu, anak satu lagi cewek ntar di jodohin sama itu ustad," Tara tertawa setelah mengucapkan kata-kata itu.

Bu Susi dan Tara sudah kenal lama jadi mereka sudah biasa bercanda seperti itu. Tidak hanya dengan Bu Sui bahkan, suami dan anak bu Susi juga dekat dengan Tara.

" Sama neng aja, kan sama-sama jomblo."

" Assalamualaikum," ucap Awan yang baru sampai di tempat jualan Bu Susi.

"Waalaikumsalam," Tara, Bu Susi dan Pak Adi menjawab serempak salam dari Awan.

"Ngobrol apa nih, pak kok asyik bener saya lihatnya tadi dari jauh." Tanya Awan memulai obrolan.

"Ini neng Tara mau beli nasi uduk, tapi tinggal satu bungkus. Karena yang satu bungkus punya mas Awan." Jelas Bu Susi.

"Oh, kasihkan mbak Tara saja bu! Aku ganti bubur sumsum saja."

"Eh, ngga usah mas. Gue bisa pesan menu lainnya." Tolak Tara.

"Pesanannya di ganti bubur sumsum saja bu, biar nasi uduknya buat mbak Tara."

"Dih, suka maksa ternyata mas nya ya. Okay lah gue ngga nolak deh. Sekalian lah mas satu minggu full traktir gue setiap pagi." Ucap Tara menggoda Awan.

"Boleh, mau setiap pagi? InsyaAllah akan aku penuhi." Jawab Awan.

"Ngga, gue bercanda mas. Makasih."

"Ealah kalian ini, ngga apa-apa mbak Tara kalau mas Awan mau. Kali aja mau di nafkahi juga seumur hidup lo mba. Kalau ibu masih single , ibu ngga akan nolak sih," Bu Susi ikut menimpali obrolan Awan dan Tara.

"Ibu ini ada-ada saja. Kalau mas Awan mau. Kalau ngga bu? Masa iya mau di paksa. Lagian ngga cocok Bu, mas Awan ganteng la ibu cantik nya pas-pasan gitu." Ejek Pak Adi kepada sang istri.

"Lo, namanya jodoh siapa yang tahu pak. Lagian kalau ibu masih muda di tolak sama mas Awan biarlah dukun yang bertindak pak."

"Ngga akan mempan sama anak kyai seperti mas Awan bu."

"Ini kan misal pak, lagian cinta ibu udah mentok sama bapak. Mana bisa ibu kelain hati pak. Ini neng nasi uduknya! Sebungkus nasi uduk cinta dari mas Awan buat neng dan sebungkus lagi ada cinta juga dari ibu," ucap Bu Susi sambil menyerahkan sekantong plastik berisi dua bungkus nasi uduk.

" Makasih, bu. Ini uangnya!" Tara menyerahkan selembar uang lima puluh ribu kepada bu Susi.

" Udah di bayar sama mas Awan neng. Tadi sekalian pas bayar bubur sumsum nya."

"Lah, beneran gue di bayarin ini. Jadi punya utang gue nih," lirih Tara.

"Rejeki neng, alhamdulillah."

"Iya bu, makasih ya!" Setelah berucap Tara pergi meninggalkan warung Bu Susi.

"Selamat menikmati sebungkus nasi uduk cinta ya neng," Goda Bu Susi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hai guys...

Terima kasih telah menyempatkan diri membaca karyaku 🙏

Di bulan ini aku nulis lagi novel baru. Ikuti terus ceritanya ya 🤗

Kisah Tara dan Awan semoga suka ❤️

Jangan lupa like dan komen ya 🙏

Aku sayang kalian ❤️

Terpopuler

Comments

𝐀⃝🥀🦆͜͡🅣🅡🅘🅐ᴳ𝐑🍁🤎 ❣️ˢ⍣⃟

𝐀⃝🥀🦆͜͡🅣🅡🅘🅐ᴳ𝐑🍁🤎 ❣️ˢ⍣⃟

mampir kesini Author calm😁🤗

2024-03-29

2

🇮🇩🍁ꪶꫝFAIZ 𝓐𝔂⃝❥❣️🤎

🇮🇩🍁ꪶꫝFAIZ 𝓐𝔂⃝❥❣️🤎

cinta ala nasi uduk nih😄😄

2023-11-10

3

ANNA◉ᷜᴀͥɴͬᴅⷶʀᷠᴇⷶ𝓐𝔂⃝❥ᴳ᯳ᷢ

ANNA◉ᷜᴀͥɴͬᴅⷶʀᷠᴇⷶ𝓐𝔂⃝❥ᴳ᯳ᷢ

pak adi ceritanya cemburu kepada sang istri.🤪🤪

2023-07-29

1

lihat semua
Episodes
1 Gara-gara nasi uduk.
2 Cinta itu menurut ku bullshiit.
3 Perdebatan di pagi hari.
4 Semua akan sembuh pada saatnya.
5 Tidak mudah luluh.
6 Hanya teman.
7 Aku takut memulai sebuah hubungan.
8 Janji itu hanya sebuah kata yang bisa di langgar siapapun.
9 Membalas sakit mu hanya akan menambah lukamu.
10 Butuh bantuan tapi gengsi.
11 Benci dan cinta itu, beda tipis.
12 Lepaskan yang tidak bisa di genggam.
13 Rasa sayang muncul karena terbiasa.
14 Itu artinya kau sedang jatuh cinta.
15 Aku rela asal dia bahagia.
16 Bohong kalau aku tidak cemburu.
17 Segenap jiwa dengan satu hati dan sebuah rasa.
18 Hati yang beku mulai mencair.
19 Masih tetap peduli.
20 Ia jadi wanita kuat bukan karena cinta, tapi karena luka.
21 Pilihlah apa yang menurutmu benar.
22 Keputusan tetap ada padamu, karena hidupmu kamu sendiri yang tentukan.
23 Dia lebih suka menunjukkan sikap, dan aku jadi suka.
24 Aku sudah lama kehilangan pundak untuk bersandar.
25 Cintaku terhalang restu.
26 Aku di patahkan lagi.
27 Harapan yang ku pikir indah, ternyata hanya semu.
28 Aku mencintai dia karena Allah, dan aku memilih tidak bersama juga karena-Nya.
29 Bunga itu layu sebelum mekar, seperti harapanku.
30 Aku pergi untuk meninggalkan cintaku.
31 Apakah kamu tahu arti ketulusan itu apa?
32 Kalau sudah jodoh tidak akan kemana.
33 Kita sama-sama perempuan.
34 Mencari tahu keberadaan Tara.
35 Terbiasa sendiri dan akan terus begini.
36 Surat untuk Anton.
37 Terbiasa kesepian.
38 Kekuatan sebuah doa.
39 Kembali redup , karena dia yang memberi cahaya pergi.
40 Apakah ini yang namanya jodoh?
41 Aku percaya semua adalah rencana-Nya.
42 Bertemu kembali.
43 Jadi, gimana maunya?
44 Aku tidak terima penolakan.
45 Kita batalkan saja pernikahan nya.
46 Melepas dia tanpa batas.
47 Ayo, kita menikah!
48 Antara suara adzan dan lonceng yang berdentang.
49 Azam VS Awan.
50 Hari bahagia.
51 Akhirnya, sah.
52 Tidak akan terpuruk hanya karena cinta.
53 Ayo, segera hamilin mas! Eh, halalin dulu.
54 Aku, milikmu mas.
55 Biar mas, kepengen.
56 Apa kau tahu, arti sahabat itu apa?
57 Inilah, arti persahabatan yang tulus.
58 Ikuti lah, kata hati.
59 Hampir kebablasan.
60 Kita berbeda.
61 Apakah, ini yang namanya bahagia mempunyai keluarga?
62 Ini saja, sudap cukup buat ku.
63 Happy Ending.
64 All about novel ini.
65 Big Thanks My Sweet Reader.
66 Bonchap 1 (Bertemu untuk berpisah)
67 Bonchap 2 ( Membuka hati untuk kesekian kali)
68 Bonchap 3 ( Pesta pertunangan)
69 Bonchap 4 ( Mengukir cerita cinta)
70 Bonchap 5. Last
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Gara-gara nasi uduk.
2
Cinta itu menurut ku bullshiit.
3
Perdebatan di pagi hari.
4
Semua akan sembuh pada saatnya.
5
Tidak mudah luluh.
6
Hanya teman.
7
Aku takut memulai sebuah hubungan.
8
Janji itu hanya sebuah kata yang bisa di langgar siapapun.
9
Membalas sakit mu hanya akan menambah lukamu.
10
Butuh bantuan tapi gengsi.
11
Benci dan cinta itu, beda tipis.
12
Lepaskan yang tidak bisa di genggam.
13
Rasa sayang muncul karena terbiasa.
14
Itu artinya kau sedang jatuh cinta.
15
Aku rela asal dia bahagia.
16
Bohong kalau aku tidak cemburu.
17
Segenap jiwa dengan satu hati dan sebuah rasa.
18
Hati yang beku mulai mencair.
19
Masih tetap peduli.
20
Ia jadi wanita kuat bukan karena cinta, tapi karena luka.
21
Pilihlah apa yang menurutmu benar.
22
Keputusan tetap ada padamu, karena hidupmu kamu sendiri yang tentukan.
23
Dia lebih suka menunjukkan sikap, dan aku jadi suka.
24
Aku sudah lama kehilangan pundak untuk bersandar.
25
Cintaku terhalang restu.
26
Aku di patahkan lagi.
27
Harapan yang ku pikir indah, ternyata hanya semu.
28
Aku mencintai dia karena Allah, dan aku memilih tidak bersama juga karena-Nya.
29
Bunga itu layu sebelum mekar, seperti harapanku.
30
Aku pergi untuk meninggalkan cintaku.
31
Apakah kamu tahu arti ketulusan itu apa?
32
Kalau sudah jodoh tidak akan kemana.
33
Kita sama-sama perempuan.
34
Mencari tahu keberadaan Tara.
35
Terbiasa sendiri dan akan terus begini.
36
Surat untuk Anton.
37
Terbiasa kesepian.
38
Kekuatan sebuah doa.
39
Kembali redup , karena dia yang memberi cahaya pergi.
40
Apakah ini yang namanya jodoh?
41
Aku percaya semua adalah rencana-Nya.
42
Bertemu kembali.
43
Jadi, gimana maunya?
44
Aku tidak terima penolakan.
45
Kita batalkan saja pernikahan nya.
46
Melepas dia tanpa batas.
47
Ayo, kita menikah!
48
Antara suara adzan dan lonceng yang berdentang.
49
Azam VS Awan.
50
Hari bahagia.
51
Akhirnya, sah.
52
Tidak akan terpuruk hanya karena cinta.
53
Ayo, segera hamilin mas! Eh, halalin dulu.
54
Aku, milikmu mas.
55
Biar mas, kepengen.
56
Apa kau tahu, arti sahabat itu apa?
57
Inilah, arti persahabatan yang tulus.
58
Ikuti lah, kata hati.
59
Hampir kebablasan.
60
Kita berbeda.
61
Apakah, ini yang namanya bahagia mempunyai keluarga?
62
Ini saja, sudap cukup buat ku.
63
Happy Ending.
64
All about novel ini.
65
Big Thanks My Sweet Reader.
66
Bonchap 1 (Bertemu untuk berpisah)
67
Bonchap 2 ( Membuka hati untuk kesekian kali)
68
Bonchap 3 ( Pesta pertunangan)
69
Bonchap 4 ( Mengukir cerita cinta)
70
Bonchap 5. Last

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!