Sebuah Kenyataan

“Bagaimana kalau kita bersenang-senang saja malam ini?”, bisik Maura tepat di telinga Fajar, dan sedikit memberikan gigitan kecil di sana yang membuat ia tak bisa menolak permintaan kekasihnya.

“Ayo”, dengan senang hati Fajar membawa Maura ke tempat hiburan malam.

Mereka berdua akan menikmati malam bersama, bersenang-senang, melupakan sejenak peristiwa yang sedang menerpa hubungan mereka. Malam itu Fajar, hanya ingin menikmati malamnya dengan Maura. Keduanya berdansa dan minum bersama, hingga benar-benar mabok bersamaan.

Dengan sengaja di sisa-sisa kesadarannya, Maura membawa Fajar ke salah satu kamar hotel yang ada di club malam. Maura membopong Fajar yang sudah teramat sangat teler. Sedang Fajar hanya bisa pasrah kala Maura, membawanya kemana.

“Sayang, aku cinta sama kamu”.

“Sayang, kamu cantik sekali”, rancaunya saat mabuk.

Maura, tersenyum licik sedang merencanakan sesuatu untuk Fajar.

Ya benar saja, Maura ingin menjadikan Fajar, malam ini miliknya seutuhnya, agar ia bisa menekan Fajar, untuk lekas menikahinya. Selama ini meskipun mereka berdua saling mencintai, keduanya masih menjalin hubungan dalam batas wajar.

Fajar memang mencintai Maura, tapi Fajar laki-laki berprinsip, dia tak akan menyentuh wanita jika bukan istrinya, dan Fajar hanya akan menjadikan wanita yang dia cintainya sebagai istri bukan yang lain.

Itulah sebabnya Fajar slalu menolak Maura, ketika mereka hampir saja melakukan kegiatan yang terlarang. Ia akan menghindar dan berakhir dengan Maura yang kecewa.

Malam itu Maura, akan menjalankan rencana membuat Fajar, menidurinya meskipun dengan cara yang licik, asalkan Fajar bisa menjadi miliknya seutuhnya.

Langkahnya semakin di percepat, kala membopong Fajar.

“Tunggu”. Suara laki-laki muda menghentikan langkah Maura, yang sudah hampir masuk ke dalam kamar hotel tersebut.

“Biar saya bawa pulang Tuan Fajar”.

“Ais, biar saya saja. Fajar, sudah dalam keadaan mabuk”, ucapnya dengan kesal pada laki-laki itu.

Ya laki-laki itu adalah Reza, asisten khusus yang di siapkan Pak Angga, untuk mengawasi setiap gerak Fajar, dan membantu Fajar setiap dalam kesulitan.

“Biar saya bawa tuan Fajar pulang!”, tanpa menunggu jawaban, dengan sigap Reza, lekas mengambil alih tubuh Fajar, dan lekas membawanya ke dalam mobil untuk membawanya pulang.

Lagi-lagi Maura, harus kecewa di buatnya.

Fajar sudah tak peduli dengan siapa dia harus pulang dan menikmati malam, kepalanya benar-benar pusing tak tertahankan malam itu.

***

Rumah Pak Angga.

Sesampainya di rumah, Reza lekas membawa Fajar, ke dalam kamarnya, rumah dalam kondisi sepi karena memang tak banyak penghuni di sana dan rumah dalam ukuran yang teramat sangat luas.

Tok..tok...

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Jingga, yang kala itu sedang menunggu kedatangan suaminya.

“Astaga apa yang terjadi?”, tanyanya kala melihat Fajar, yang berjalan sempoyongan dengan di papah oleh Reza.

“Tuan muda, sedang mabuk nona”, jawabnya singkat.

Dengan sigap Jingga, mempersilahkan pada Reza untuk membawanya masuk dan menidurkan Fajar, di atas kasurnya. Jingga begitu panik, sepanjang usianya yang sudah menginjak dua puluh tahun, ini adalah pengalaman pertama melihat seorang dalam keadaan mabuk.

“Saya permisi nona”, pamit Reza undur diri.

Jingga bingung harus berbuat apa, berada satu kamar dengan pria yang sedang tak sadarkan diri di bawah pengaruh minuman alkohol.

Panik dan gemetaran menjadi satu.

Perlahan Jingga, mendekati suaminya, membuka sepatu yang melekat pada kakinya lalu membukanya, kemudian menyimpan di antara jajaran koleksi sepatu mahal suaminya.

“Astaghfirullah”. Jingga menutup hidung dengan jari, kala mendekat pada suaminya, bau alkohol begitu menyeruak rasanya sungguh tak tertahankan dan membuatnya ingin muntah saat itu juga.

Jingga menahan sekuat tenaga.

Jingga mengambil selimut yang ada di kamar itu, hendak memakaikan pada Fajar suaminya. Sekilas Jingga tertegun kala melihat wajah suaminya. Tuan Fajar begitu tampan, hidungnya mancung, alisnya tebal, kulitnya putih dengan memiliki garis rahang yang tegas. Tubuhnya sempurna tak ada cela.

“Siapakah aku”, ucapnya dalam hati, yang lekas sadar akan statusnya yang hanya sebagai istri tak di anggap.

Tangannya meraih selimut dan memakaikan pada sang suami.

Sementara itu, Fajar yang merasakan tubuhnya gerah mulai membuka matanya dan begitu kaget, kala melihat ada wanita di depannya.

Samar-samar mata Fajar, menatap lekat wajah wanita di depannya mencoba memastikan dengan sepenuh ingatannya siapa wanita yang ada di depannya itu.

“Kamu siapa? ngapain ada di kamarku?”, teriaknya dengan membuang selimut tersebut ke sembarang arah.

Jingga begitu ketakutan, dengan perlakuan Fajar malam itu.

“Oh iya kamu Jingga kan? Wanita pilihan Papa untuk jadi istriku, wanita matre, upik abu yang sedang bermimpi untuk menjadi seorang ratu dalam istana ini”.

Jingga mundur dari tempat ia berdiri sekarang, sebisa mungkin menahan butiran bening agar tak jatuh membasahi pipinya. Sungguh hati Jingga teramat sangat sakit kala mendengar tuduhan suaminya.

Ingin rasanya ia berteriak pada semesta.

“Apa salahku harus berada dalam posisi ini? Menikah, bahkan dengan orang yang sama sekali tak aku kenal, tak memberikan kesempatan padaku untuk memberikan sebuah jawaban”.

Fajar bangkit dari tidurnya, dan mulai berjalan mendekati Jingga.

“Kau upik abu sini”, teriaknya dengan menarik satu tangan Jingga, dengan sangat kasar lalu menghempaskan di atas kasur.

Senyumnya sungguh sangat menakutkan, seakan ingin menerkam Jingga malam itu.

“Layani aku sekarang!”. Perintahnya dengan tubuh yang mulai mendekat pada Jingga.

Jingga semakin ketakutan di buatnya, seharusnya ini memang sudah menjadi kewajibannya, tapi ia tak ingin melakukannya dalam kondisi seperti ini. Jingga hanya ingin melakukan ketika mereka sama-sama saling menerima keadaan yang ada di antara mereka berdua.

Fajar semakin mendekat.

Semakin dekat.

Jingga menutup matanya membayangkan sesuatu hal buruk ada di depan matanya.

Bruk...

Fajar terjatuh tepat di atas kasur, dalam posisi tengkurap.

Kesadaran Fajar belum kembali sepenuhnya masih dalam pengaruh alkohol, ia tak berani bergerak sedikitpun untuk menggeser posisinya, hingga beberapa saat kemudian ia mendengar dengkuran halus dari fajar yang menunjukan jika pria itu sudah tertidur.

Jingga beranjak dari ranjangnya perlahan, memperbaiki bajunya dan mencoba menghirup udara sebanyak yang ia mampu. Kejadian baru itu membuat tubuhnya bergetar hebat sangat ketakutan.

Perlahan Jingga melangkahkan kakinya keluar dari kamar, untuk mengambil minum untuknya dan juga suaminya.

.

.

.

.

.

Semua ini salah kamu Mas, yang memaksakan kehendak mu, untuk menikahkan Fajar dengan wanita upik abu itu, lihat sekarang Fajar kembali mabuk-mabukan padahal sudah lama sekali ia meninggalkan dunia malam itu!”. suara Mama mertuanya dengan begitu lantangnya mengejutkan Jingga, yang sedang berada di dapur untuk mengambil minum.

Tangannya semakin gemetaran, hampir saja gelas dalam genggamannya jatuh ke lantai.

“Kalaupun memang Fajar harus di jodohkan, kenapa harus dengan Jingga seorang upik abu yang tak tau asal usulnya dengan jelas, apa Papa pikir Jingga layak berada di tengah-tengah keluarga kita? Hem!”.

DEG

.

.

.

.

.

Jangan lupa like, komen dan subscribe teman-teman 😊

Terpopuler

Comments

Susi Sidi

Susi Sidi

sombong amat ni mamah nya Fajar.. inget bos.. diatas langit masih ada langit.. 😎😎

2023-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Kehiupan Baru
2 Rumah Utama
3 Sebuah Kenyataan
4 Perlakuan Kasar
5 Mengutarakan Keinginan
6 Pindah Rumah
7 Pertolngan
8 Welcme To The Jungle
9 Hanya sebatas Mahkluk Transparan
10 Mulai Bekerja
11 Sepenggal Do'a
12 Pernikahan Yang Tidak Di Inginkan
13 Sebuah Perhatian
14 Merawat Mama Mertua
15 Merawat Mertua 2
16 Sebuah Ketulusan
17 Menyenangkan Suami
18 Dinginnya Fajar
19 Cantik
20 Menghadiri Pesta
21 Pesta
22 Pelukan
23 Sisi Lain Fajar
24 Bersikap Layaknya Orang Asing
25 Aturan Pernikahan
26 Sisi Lain Bu Nadin
27 Menjalankan Tugas
28 Ruang Spa
29 Ruang Spa 2
30 Ruang Spa 3
31 Kedatangan Oma
32 Ujian Pertama Dari Oma
33 Ujian Oma 2
34 Apakah Dia?
35 Sulit Di Mengrti
36 Sulit Di Mengerti 2
37 Sulit Di Mengerti 3
38 Sulit Di Pahami
39 Sulit Di Pahami
40 Sulit Di Pahami
41 Hukuman Oma
42 Tempat Asing
43 Pilian Yang Sulit
44 Hari Pertama
45 Kekesalan Fajar
46 Makan Malam
47 Selai Belimbing
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 26
67 67
68 68
69 69
70 70
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 Terjerat Pesona Bad Boy Tampan
86 85
87 86
88 87
89 88
90 89
91 90
92 91
93 92
94 93
95 94
96 95
97 96
98 97
99 98
100 99
101 100
102 101
103 102
104 103
105 104
106 105
107 106
108 107
109 108
110 109
111 110
112 111
113 112
114 113
115 114
116 115
117 116
118 117
119 118
120 119
121 120
122 121
123 122
124 123
125 124
126 125
127 126
128 127
129 128
130 129
131 130
132 BAB 131
133 BAB 132
134 BAB 133
135 134
136 135
137 136
138 137
139 138
140 139
141 140
142 141
143 142
144 143
145 144
146 145
147 146
148 147
149 148
150 149
151 150
152 151
153 152
154 153
155 154
156 155
157 156
158 157
159 158
160 159
161 160
162 161
163 162
164 163
165 164
166 165
167 166
168 167
169 168
170 169
171 170
172 171
173 172
174 173
175 174
176 175
177 176
178 177
179 178
180 179
181 Promo Novel Baru Mengejar Cinta Fatimah
Episodes

Updated 181 Episodes

1
Awal Kehiupan Baru
2
Rumah Utama
3
Sebuah Kenyataan
4
Perlakuan Kasar
5
Mengutarakan Keinginan
6
Pindah Rumah
7
Pertolngan
8
Welcme To The Jungle
9
Hanya sebatas Mahkluk Transparan
10
Mulai Bekerja
11
Sepenggal Do'a
12
Pernikahan Yang Tidak Di Inginkan
13
Sebuah Perhatian
14
Merawat Mama Mertua
15
Merawat Mertua 2
16
Sebuah Ketulusan
17
Menyenangkan Suami
18
Dinginnya Fajar
19
Cantik
20
Menghadiri Pesta
21
Pesta
22
Pelukan
23
Sisi Lain Fajar
24
Bersikap Layaknya Orang Asing
25
Aturan Pernikahan
26
Sisi Lain Bu Nadin
27
Menjalankan Tugas
28
Ruang Spa
29
Ruang Spa 2
30
Ruang Spa 3
31
Kedatangan Oma
32
Ujian Pertama Dari Oma
33
Ujian Oma 2
34
Apakah Dia?
35
Sulit Di Mengrti
36
Sulit Di Mengerti 2
37
Sulit Di Mengerti 3
38
Sulit Di Pahami
39
Sulit Di Pahami
40
Sulit Di Pahami
41
Hukuman Oma
42
Tempat Asing
43
Pilian Yang Sulit
44
Hari Pertama
45
Kekesalan Fajar
46
Makan Malam
47
Selai Belimbing
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
26
67
67
68
68
69
69
70
70
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
Terjerat Pesona Bad Boy Tampan
86
85
87
86
88
87
89
88
90
89
91
90
92
91
93
92
94
93
95
94
96
95
97
96
98
97
99
98
100
99
101
100
102
101
103
102
104
103
105
104
106
105
107
106
108
107
109
108
110
109
111
110
112
111
113
112
114
113
115
114
116
115
117
116
118
117
119
118
120
119
121
120
122
121
123
122
124
123
125
124
126
125
127
126
128
127
129
128
130
129
131
130
132
BAB 131
133
BAB 132
134
BAB 133
135
134
136
135
137
136
138
137
139
138
140
139
141
140
142
141
143
142
144
143
145
144
146
145
147
146
148
147
149
148
150
149
151
150
152
151
153
152
154
153
155
154
156
155
157
156
158
157
159
158
160
159
161
160
162
161
163
162
164
163
165
164
166
165
167
166
168
167
169
168
170
169
171
170
172
171
173
172
174
173
175
174
176
175
177
176
178
177
179
178
180
179
181
Promo Novel Baru Mengejar Cinta Fatimah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!