Tidak Menyangka

Berkali-kali Jesslyn menendang benda apapun yang dia temui di jalan. Sudah lebih dari 30 menit, tetapi dia belum juga mendapatkan kendaraan umum, baik itu taksi maupun bus.

Dan adapun taksi yang lewat, pasti sudah ada penumpangnya. Sekalinya kosong, pasti langsung di serobot oleh orang lain. Dan Jesslyn hanya bisa mengalah serta pasrah.

Gadis itu menghela nafas berat. Masa iya dia pulang harus dengan jalan kaki? Bisa-bisa 7 hari 7 malam dia baru bisa sampai di kediaman Zhang.

Dan dia hanya bisa menunggu sebuah keajaiban datang.

Disaat Jesslyn sedang kesal dan frustasi. Tiba-tiba ada segerombolan anak muda berpakaian serampangan menghampirinya, dari penampilannya saja sudah terlihat jelas jika mereka bukan orang baik-baik. Karena mereka adalah para preman jalanan.

"Jika kalian datang hanya untuk mengatakan kenapa aku hanya sendirian saja? Sebaiknya kalian pergi, karena aku sudah muak mendengar kata-kata itu!! Dan jangan membuat moodku semakin buruk atau kalian semua akan menanggung akibatnya!!"

Kelima laki-laki itu saling bertukar pandang, mereka menatap satu sama lain. Mendengar ucapan gadis itu membuat mereka tertawa keras. Ternyata gadis yang sangat pemberani!!

"Gadis pemberani sepertimu, memang paling cocok bersanding denganku. Bagaimana jika kita berkenalan, siapa tahu kita berjodoh?!"

Jesslyn menyentak tangan laki-laki itu dan menatapnya dengan tajam. Dia sama sekali tak tertarik pada orang seperti itu, penampilannya saja sudah tidak meyakinkan.

Dan bagaimana orang tuanya akan berkomentar jika dia benar-benar menjalin hubungan dengan orang seperti itu, bisa-bisa ibunya jatuh pingsan.

"Kau bukan Seleraku!! Dan aku tidak Sudi memiliki pasangan sepertimu!! Jadi Bermimpi saja untuk menjadi kekasihku!!" ucap Jesslyn dengan nada tajam dan menusuk.

Laki-laki itu pun tersinggung atas ucapan Jesslyn. Dia pun segera memerintahkan anak buahnya untuk menangkap Gadis itu dan memeganginya dengan erat. Dia berniat memberikan pelajaran pada Jesslyn.

"Perempuan sialan!! Berani sekali kau menghinaku!! Cepat tangkap dan pegangi perempuan tak tau diri itu. Biar aku beri dia pelajaran!!"

Tapi sayangnya mereka sudah mencari masalah dengan orang yang salah. Mungkin saja mereka berpikir jika Jesslyn adalah gadis lemah yang hanya bisa menangis. Tetapi mereka salah besar, karena Jesslyn bukanlah gadis lemah seperti yang mereka pikirkan.

Tubuh dua laki-laki itu terhuyung dan terjengkang ke belakang setelah Jesslyn menendang perut mereka.

Membuat kedua tempatnya yang lain terkejut.

Ekspresi yang sama ditunjukkan oleh laki-laki yang memberikan perintah. Dia terkejut bukan main setelah melihat apa yang Jesslyn lakukan pada kedua anak buahnya. Mereka yang bertubuh besar dan kekar, malah kalah di tangan perempuan lemah seperti Jesslyn.

"Kurang ajar!! Berani-beraninya kau melukai anak buahku, kenapa kalian berdua diam saja? Cepat tangkap dan habis perempuan itu!?"

Dua pria yang tersisa itu pun segera tersadar dari Lamunan panjangnya. Mereka buru-buru menganggukkan kepala setelah mendengar perintah dari ketuanya. "Ba..Baik, Bos!!" jawab mereka dengan kompak.

Di saat bersamaan, seseorang tiba-tiba muncul dan membuat salah satu dari mereka berdua tumbang Sebelum berhasil menyentuh Jesslyn. Sontak Gadis itu menoleh, pupil mata Jesslyn membulat sempurna Setelah melihat Siapa orang yang datang menolongnya.

"Devan!!" dia memekik dengan keras.

"Kau mundurlah, dua curut ini biar aku yang mengatasinya!!" Devan melirik pada Jesslyn dari ekor Matanya.

Gadis itu pun mengangguk dengan antusias. Jesslyn mundur seperti perintah Devan. Sungguh Jesslyn tak pernah menyangka jika Devan akan muncul dan menolongnya. Dan itu membuat sudut bibir Jesslyn tertarik keatas. Dia senang karena Devan peduli padanya.

Tetapi disisi lain Jesslyn merasa cemas, bagaimana jika Devan sampai kenapa-kenapa? Apalagi Devan adalah seorang Dokter, karena kebanyakan dokter itu lemah dan tidak bisa berkelahi. Dia hanya bisa berdoa semoga Devan tak sampai babak belur di tangan mereka.

Tak ingin melihat perkelahian yang tak seimbang itu. Jesslyn pun memilih menutup matanya, karena dia tak ingin melihat ketika Devan di pukuli oleh mereka.

"Buka, matamu!!"

Jesslyn terkejut. Buru-buru dia membuka matanya dan mendapati Devan berdiri dihadapannya dalam keadaan baik-baik. Dia tidak terluka sedikitpun, lalu pandangan Jesslyn bergulir pada beberapa orang yang terkapar di tanah dalam keadaan babak belur. Dan lebih mengejutkan lagi, Devan mampu menyelesaikan perkelahian itu kurang dari lima menit.

"Kenapa ekspresimu seperti itu?!"

"Kau benar-benar menumbangkan mereka bertiga? Kau sendiri yang melakukannya?!" Jesslyn menatap Devan tak percaya.

"Lalu jika bukan aku siapa? Memangnya ada orang lain di sini selain aku?!" ucap Devan dengan nada sinis.

Jesslyn tersenyum. "Karena kau sudah menolongku dan datang di waktu yang tepat. Sebagai ucapan terimakasih aku akan mentraktirmu makan malam di restoran, Eropa. Kau pasti belum makan malam," tebak Jesslyn seratus persen benar.

"Bagaimana kau bisa tau?!"

"Karena kau seorang workaholic!!" celetuk Jesslyn. "Ayo," Jesslyn memeluk lengan Devan dan menariknya masuk ke dalam mobil dokter tampan itu. Devan datang di waktu yang tepat, dan berkat dia Jesslyn tak perlu jalan kaki.

.

.

Edo bergegas pergi ke lokasi setelah mendengar tentang keberadaan Anna dan James. Ternyata mereka berdua masih di Korea, dan saat ini kedua orang itu berada di kota Busan.

Tanpa membuang banyak waktu. Edo langsung pergi ke sana. Dia sudah tidak sabar untuk memberikan pelajaran pada kedua orang itu.

Setelah satu setengah jam berkendara akhirnya dia tiba di tempat tujuannya. Benar sekali, ternyata informasi itu sangat akurat karena Edo melihat mobil milik James terparkir di halaman sebuah rumah yang tak terlalu besar dan tak terlalu kecil.

Tanpa membuang waktu, Edo pun segera masuk ke dalam rumah tersebut. "ANNA, JAMES!!" teriaknya dengan lantang. Dan kedatangannya membuat terkejut kedua orang itu.

Anna buru-buru keluar dan mendapati Edo yang datang dengan keadaan emosi. Selang beberapa saat James keluar dari kamar yang sama dengan Anna.

"Edo, sedang apa kau disini?!"

"Oh, bagus ya!! Jadi begini kelakuanmu selama ini?! Jadi ini dirimu yang sebenarnya?!" bentak Edo dengan emosi.

Kemudian James merangkul Anna. "Apa kau berpikir jika aku dan Anna benar-benar bersaudara? Kau salah besar, Edo. Kami adalah suami-istri, dia sengaja mendekatimu untuk mendapatkan hartamu!! Jadi jangan pernah berpikir jika Anna benar-benar mencintaimu!! Karena dia tidak memiliki perasaan apapun padamu!!"

"Kalian benar-benar brengsekk!! Anna, kau keterlaluan. Karena dirimu aku harus memutuskan Jesslyn, dan begini balasanmu padaku?! Kau benar-benar keterlaluan!!" teriak Edo penuh emosi.

"Jangan berteriak, Edo!! Kau membuat gendang telinga kami ingin pecah rasanya. Oya, sebelum Anjing gila milikku menggigit mu, sebaik kau pergi sekarang juga!!" pinta James.

Edo menunjuk mereka berdua dengan marah. Dia juga mengatakan akan membalas perbuatan James dan Anna, terutama Anna. Edo telah di permainkan selama ini dan itu membuatnya kecewa.

.

.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Alanna Th

Alanna Th

lk" bodoh

2023-08-30

0

Umi Tum

Umi Tum

karma untukmu Edo ...
🙈🙈🙈

2023-03-11

1

Dewi Purwanti

Dewi Purwanti

hahahha😆😆😆 kasihan BANGET lu James

2023-03-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!