Kontrak perjanjian

setelah pulang dari gedung pencakar langit itu, Lily tidak langsung pulang, dia mampir ke taman kota untuk mengenang kan fikiran nya, sekarang Lily merasa ragu setelah bertemu dengan lelaki yang menurut nya dingin itu, dia ragu apakah dia akan tetap mengambil cara ini untuk menjadi istri dari Tuan Muda itu, tapi jika tidak, dari mana dia akan mendapatkan uang untuk biaya operasi ibu nya yang tidak sedikit.

Lamunan Lily pun butar saat ponsel nya berdering, dia melihat jika itu No dari Rumah sakit, Lily pun segera mengangkat "Hallo... "

jawab Lily

"....... "

Lily menegang mendengar apa yang barusan di sampaikan oleh orang yang ada di sebrang telepon.

"Saya akan segera kesana" Jawab Lily dan langsung mematikan sambungan telepon

***

sementara di lain tempat, setelah Lily keluar meninggal kan ruangan nya, Hans menatap Leo yang baru masuk "Cari tau soal gadis itu." Ucap Hans kepada Leo, Leo pun yang mengerti maksud dari ucapan sang Tuan mengangguk meng iya kan

Hans memejamkan mata dan teringat kembali akan omongan orang tua nya

Flashback on

Hans duduk di kursi samping ranjang rawat sang papa, setelah saling diam beberapa menit Hans pun menatap sang papa dan bertnya "Apa yang ingin papa bicarakan." Tanya Hans walau pun dia sudah tau apa yang ingin di bicarakan sang papa.

"Papa ingin melihat mu segera menikah sebelum papa mati,"

"Apa yang papa bilang, papa gx akan mati, papa pasti sembuh, " Ucap Hans bukan tanpa alasan, karna sang papa memang sering terkena serangan jantung, tapi penyakit nya tidak sampai separah itu, karna kata dokter hanya jika setres dan banyak fikiran saja sang papa akan kambuh.

"Penyakit papa mu sudah semakin parah, sampai dokter menyarankan untuk di operasi," Bukan sang papa yang menjawab, melain kan sang mama. seketika Hans mematung

"Jika kamu masih ingin melihat papa mu ini sembuh maka menikah lah," kata sang papa

"Apa hubungan nya penyakit papa dengan aku yang menikah" Tanya Hans frustasi

"Papa mu mau di operasi jika kamu mau menikah," Jawab sang mama

"mau sampai kapan kamu terus sendiri dan hanya memikirkan pekerjaan trus" Tanya sang mama sambil menghela nafas berat nya

"Mama dan papa sudah semakin tua, kami ingin menggendong cucu sebelum kami tiada" ucap sang mama sambil menghapus air matanya.

Hans menghela nafas, iya paling tidak bisa jika melihat sang Mama yang sangat di cintai sedih, walaupun ter kesan dingin dan arogan kepada orang lain, tapi Hans sangat menyayangi orang-orang di sekitarnya.

"Mama ingin kau membawa menantu untuk mama saat nanti papa mu sudah di perbolehkan pulang, jika kamu tidak membawa nya, jangan harap kamu bisa bertemu orang tua mu lagi" Ancam sang mama

Flashback off

Lily masuk Rumah sakit dengan terburu2, dia sangat amat khawatir dengan kondisi sang ibu, saat Lily sampai di depan ruang rawat sang ibu ternyata Dokter baru saja selesai memeriksa keadaan sang ibu, Dokter pun hanya menyarankan agar ibu Lily segera di operasi, jika tidak maka penyakit nya akan menyerang organ tubuh yang lain, dan itu akan menyebabkan komplikasi...

Lily hanya mendengarkan perkataan sang Dokter tanpa berniat menanggapi..

setelah Dokter yang tadi memeriksa sang ibu pamit dan pergi, Lily segera masuk ruangan sang ibu.

Lily menggenggam tangan sang ibu, "Aku pasti akan mendapatkan uang agar ibu bisa secara di operasi, ibu harus sembuh, aku tidak punya siapa-siapa lagi selain ibu," Ucap Lily sambil menangis,

sekarang tidak ada pilihan lain selain satu cara yaitu, mengikuti syarat yang akan di berikan oleh Tuan Muda sombong itu, dan bersedia menjadi istri nya..

Lily berharap jika syarat yang akan di berikan besok tidak aneh-aneh...

***

Lily memasuki cafe dengan terburu-buru. "Ini semua gara-gara angkot sialan" Gerutu Lily "Cobak aja gx pakek acara mogok pasti aku gx akan telat."

Lily di antar oleh pelayan cafe menuju ruang VIP,

Lily masuk seraya menunduk

"Kau telat 15 menit, " Ucap suara beriton menyambut kedatangan Lily, siapa lagi jika bukan Hans Wijaya

"Ma'af... "

"Silahkan duduk Nona" Ucap Leo mempersilahkan Lily untuk segera duduk.

Lily pun duduk berhadapan dengan Hans yang terus saja menatap nya, Hans kesal karna merasa waktu nya terbuang sia-sia hanya untuk gadis di depan nya ini

"Silahkan dibaca Nona" Leo memberikan sebuah map di hadapan Lily, Lily yang kaget pun langsung menatap map dan Leo bergantian,

"Itu syarat yang harus anda setujui jika ingin menjadi istri Tuan Hans" Ucap Loe yang mengerti kebingungan Lily.

Lily membuka maps yang ada di depan nya sambil berdoa agar syarat yang di berikan tidak aneh-aneh.

isi surat perjanjian

* pihak pertama berhak atas hidup pihak kedua

* Pihak pertama tidak pernah salah

* Pihak kedua wajib mematuhi apapun yang di ingin kan pihak pertama

* Jika pihak pertama salah maka kembali ke poin ke dua

* Pernikahan hanya akan berjalan satu tahun

* Pihak kedua akan menerima kompensasi dari pihak kedua jika nanti sudah berpisah

* Pihak kedua dilarang mencampuri urusan pihak pertama

Pihak pertama disini adalah Hans Wijaya

dan pihak kedua adalah Lily Astara.

begitulah kira2 isi dari surat perjanjian yang di baca Lily.

Lily mengangkat kepala nya setelah membaca surat perjanjian.

"Jadi ini hanya nikah kontrak," Tanya Lily

"Apa kau berharap menjadi istri ku selama nya Nona," Tanya Hans sbil tersenyu menyeringai.

"Tidak..." Jawab Lily sambil menggelengkan kepala.

pembahasan mereka harus terhenti karna ada pelayan yang masuk untuk membawakan pesanan.

setelah pelayan pergi Lily menatap meja yang penuh dengan makanan yang sudah pasti enak menurut Lily, Lily menatap sambil menelan ludah.

"Jadi, apa kau setuju" Tanya Hans yang langsung mengalihkan kan pandangan Lily yang sedang menatap makanan di atas meja...

"Apa jika aku setuju, aku bisa langsung mendapat uang yang di janjikan di pengumuman kemaren," Tanya Lily, dia tidak perduli jika di anggap cewek matre..

"Ya.."

"Dimana aku harus tanda tangan.. " Tanya Lily, dia tidak akan menyianyia kan kesempatan agar bisa segera melihat ibu nya sembuh..

Hans menyatukan alis nya saat mendengar suara Lily yang sangat bersemangat, namun kemudian dia menyeringai "Ternyataa semua wanita sama saja" ucap Hans seperti bergumam.

bukan nya Lily tidak mendengar apa yang di ucapkan oleh Hans, tapi dia malas untuk menanggapi nya..

"Apa aku boleh minum, " Tanya Lily seraya menunjuk jus jeruk di depan nya.

Hans hanya mengangguk tanda meng iya kan.

Lily meminum nya hingga tak bersisah, dia sangat haus karna sempat berlari agar tidak terlambat, tapi nyatanya dia tetap terlambat.

Hans melotot melihat itu,

"Kelihatannya kau sangat haus, apa kau baru saja di kejar-kejar anjing, "

Tanya Hans Dingin. Lily tidak menyahuti perkataan Hans, dia hanya menggerutu sambil menyumpahi Hans dalam hati.

"Berikan No Rekening mu Nona, " Ucap Leo

"Aku tidak punya" Jawab Lily, Hans semangkin bingung, sebenar nya hidup di jaman apa wanita yang akan di nikahi nya ini.

"Aku tidak ingin uang 1M yang di janjikan di pengumuman itu, " Hans dan Leo saling pandang

"Aku hanya ingin kau membiayai pengobatan ibu kua sampai dia benar-benar sembuh, " Lanjut Lily.

"Kau yakin, " Tanya Hans

"Ya... "

"Baiklah, beri tahu dimana rumah sakit tempat ibumu di rawat, Leo akan segera kesana untuk menyelesaikan administrasi nya... " Ucap Hans

setelah memberi tahu alamat rumah sakit di mana sang ibu di rawat, Hans jadi ingat bahwa wanita yang sedang duduk bersama nya adalah wanita yg bertabrakan di loby rumah sakit waktu itu,

" Berikan alamat Rumah mu, Leo akan menjemput mu besok untuk makan malam di rumah bersama orang tua ku, "kata Hans memberi tahu. setelah nya Hans dan Leo berdiri dan akan pulang, baru saja melangkah mereka menghentikan langkah nya karna

" Tuan... "

Hans dan Leo pun menoleh bersamaan

"Apakah makanan ini sudah di bayar, " Tanya Lily, Leo mengangguk memberi jawaban.

"Tapi kenapa tidak di makan" Tanya Lily lagi

"Jika kau mau makan lah, " Jawab Hans "Makan dan habiskan" Lanjut nya

"Apa aku boleh membungkus nya, " Tanya Lily, karna dia merasa sayang jika harus membuang makanan, apalagi makanan enak dan pasti nya mahal, "Apa dia tidak tahu jika mencari uang itu susah, " ucap Lily hanya dalam hati, ya kali dia langsung bilang, bisa habis dia.

"Terserah mu, " Jawab Hans dan langsung pergi..

"Terimakasih" Teriak Lily karna Hans sudah keluar...

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!