"Lyli."
Lily sedang melamun Hingga Tidak sadar jika dari tadi 'Luna' teman Lily terus memanggilnya.
ya sekarang Lily sedang berada di cafe dekat Rumah sakit untuk bertemu dengan Luna.
Luna adalah teman Lily dari kecil, Lily berencana akan meminjam uang pada sahabat nya itu.
"jadi ada apa kau mengajak ku bertemu malam2 begini." tanya Luna kesal, pasal nya dia ingin segera tidur setelah seharian shoping bersama sang pacar
"aku ingin meminjam uang." ucap Lily to the poin
"berapa...?" Tanya Luna
"Dua ratus.."
"Kalau hanya dua ratus ribu ken..."
"Juta." Sahut Lily dengan cepat memotong ucapan Luna
"what, untuk apa uang sebanyak itu Lily."Tanya Luna penasaran, pasal nya Lily tidak pernah meminjam uang sebanyak itu sebelum nya. Lily memang sering meminjam uang pada Luna
"Ibu ku harus segara di operasi Lun." Lily menjawab sambil memikirkan perkataan Dokter kemarin, jika ibu nya harus segera di operasi, jika tidak akan berakibat fatal
"Tapi aku tidak punya uang sebanyak itu."jawab Luna
"aku punya sedikit tabungan, kau bisa memakai nya dulu, mungkin itu bisa membantu. "Lanjut Luna
"Terimakasih Lun, aku akan usaha mencari pinjaman lain dulu."
Setelah itu meraka pun berpisah karna memang hari sudah Larut malam
***
sementara di sebuah kamar mewah yang di dominasai cat berwarna abu-abu dan putih. seorang pria sedang berdiri di depan kaca jendela sambil memikirkan ancaman sang papa. Dia adalah Hans Wijaya
Hans tersenyum saat seperti nya dia mempunyai ide.
Hans mengambil ponsel nya di atas nakas dan langsung menghubungi seseorang
"Buat pengumuman dan cari wanita yang mau di nikahi kontrak."Hans langsung mematikan sambungan tanpa menunggu jawaban dari seseorang yang di telpon.
***
Hans sampai di kantor sekitar pukul 07:30
"Bagaimana...?" Tanya Hans saat baru saja mendaratkan bokong nya di kursi kerja nya
"sesuai rencana Tuan."jawab sang asisten yang mengerti pertanyaan sang Tuan
"Mungkin nanti pun sudah ada yang datang, karna berminat menjadi istri Tuan" Lanjut Leo sang asisten sekaligus sekretaris
"Bagus"Jawab Hans cepat
Berita itupun langsung banyak di minati. siapa yang tidak ingin menjadi istri dari CEO tampan dan kaya raya, dan jangan lupakan jika dia pewaris satu2nya, karna dia anak tunggal
Banyak wanita yang langsung berdatangan ke gedung pencakar langit itu untuk ikut seleksi, tidak sedikit dari mereka yang menggunakan pakaian seksi dan make up tebal untuk bisa memikat hati sang CEO, bahkan ada pula yang sampai rela pergi ke salon demi memper cantik diri.
Tepat pukul 13:00 seleksi pun di mulai
peserta pertama pun masuk, memakai baju kuning dengan hils hitam,yang tinggi nya mencapai 9 cm, dan make up tebal. wanita itu berdiri di depan Hans yang duduk di kursi nya.Dia memperkenalkan diri dengan gaya centil nya, tentu saja Hans tidak tertarik,dan langsung menyuruh nya untuk keluar, wanita itu keluar sambil menghentak kaki nya.
"Lanjut."
ucap Leo berdiri di depan pintu mempersilahkan wanita selanjutnya.
wanita itu pun masuk dengan gaya anggun nya, Dres ketat yg pas di tubuh nya yang lumayan seksi.
Hans pun memperhatikan wanita itu.dia tertarik karna menurut nya wanita itu lumayan cantik.
Tapi saat wanita itu memperkenalkan kan diri dan tidak sengaja menyingkap rambut nya yang menutupi pipi sebelah kanan, Hans langsung terkejut dan refleks membulat kan mata nya melihat tahi lalat yg ukuran nya sangat besar atau biasa di sebut "tompel"
Hans pun langsung memberi kode lewat mata nya pada sang sasisten, dan kode itupun langsung di mengerti oleh Leo..
sudah sekitar 20 peserta yang masuk dan mengikuti seleksi, tapi tidak satupun yang di pilih oleh sang tuan.karna menurut sang Tuan semua wanita itu biasa saja, tidak ada yg membuat nya tertarik,
"Ternyata tidak semudah yang ku bayang kan"desah Hans frustasi.
"apa masih ada lagi, jika masih suru pergi saja, aku sudah tidak berminat"sambung Hans.
Leo pun keluar untuk membubarkan wanita2 yang masih ada di luar, tapi ada satu wanita yang tidak mau dan bersikukuh ingin masuk untuk menemui sang Tuan.
"Maaf nona, tapi Tuan Hans sudah tidak tertarik, dia menyuruh saya untuk membubarkan acara ini."ucap Leo pada wanita itu
"Aku mohon izin kan aku bertemu dengan Tuan mu."ucap Lily.
Ya, wanita itu adalah Lily Astara,saat berada dirumah sakit usai membantu sang ibu makan siang dan minum obat, Lily memainkan ponsel nya untuk mencari pekerjaan, Tapi saat sedang menggulir layar ponsel nya Lily tidak sengaja membaca pengumuman yang di buat oleh Hans, lebih tepat nya Di buat oleh Leo.
PENGUMUMAN
Dicari wanita yang bersedia menjadi istri Tuan Hans Wijaya.
Kami akan mengadakan seleksi untuk mencari calon istri Tuan Hans Wijaya yang mana akan di adakan di.
Tempat:Gedung Wijaya Corp
Jam :13:00
Tidak ada kriteria tertentu karna nanti akan langsung di pilih jika Tuan Hans Wijaya Tertarik.Dan jika wanita itu bersedia maka kami akan memberikan imbalan sebesar 1M, Tetapi dengan syarat yang harus di setujui.
Begitulah kira2 isi dari pengumuman yang tidak sengaja di baca oleh Lily.Lily merasa tertarik walaupun dia tidak tau apa syarat yang akan di berikan, dan apakah dia di Terima atau tidak.
Tapi apapun itu Lily akan berusaha agar bisa membiayai operasi sang ibu.
Dan disinilah dia saat ini, memohon agar di izinkan masuk dan bertemu dengan orang yang ada di dalam.
"aku mohon izin kan aku bertemu dengan Tuan mu, aku membutuhkan biaya untuk operasi ibu ku."
ucap Lily karna merasa putus asa, dia semat berfikir bahwa, jika dia berhasil, maka dia tidak akan melihat sang ibu tergeletak lema di atas brankar rumah sakit,
"setidak nya izinkan aku masuk walaupun nanti nya tidak di Terima"lanjut Lily.
Leo yang merasa kasihan pun mengangguk dan mempersilahkan Lily untuk masuk "masuklah." ucap Leo
"Sungguh."ucap Lily
"Ya.."
Leo membuka pintu dan masuk diikuti Lily di belakang nya.
"Tuan,"panggil Loe pada Hans yang lagi memejamkan mata.
Hans yang merasa di panggil pun melihat ke arah Leo, tapi pandangan nya justru tertuju pada gadis yang berdiri sambil menunduk di belakang Leo.
Hans menatap Leo seolah meminta penjelasan, Leo yang mengerti pun langsung menjelaskan.
"Nona ini memaksa masuk dan bertemu dengan mu Tuan,"
Hans memberi isyarat agar Leo bergeser, karna dia ingin melihat nya dengan jelas.
Hans memperhatikan gadis yang memakai baju kaos over size berwarna pink, dan celana Jins, dan yang membuat nya heran jaman sekarang masih ada gadis yang maurmakai sendal jepit.
"Siapa nama mu dan apa tujuan mu ingin menemuiku"tanya Hans dingin
Lily yang mendengar suara dingin Hans pun menjadi takut. "sa.. saya"
"cepat katakan saya tidak punya banyak waktu"ucap Hans tidak sabaran
"Saya ingin menjadi istri Tuan jika Tuan berkenan"ucap Lily gugup memberi tahu maksud tujuan nya kesini
Hans mengerut kan kening nya dalam, Hans masih terus memandangi Lily yang hanya menunduk seraya memainkan jari2 tangan nya... Hans tersenyum sinis menarik pikir Hans.
"Apa tujuan mu mengikuti ini."Tanya Hans
"saya membutuhkan uang untuk biaya operasi ibu saya,"jawab Lily masih terus menunduk.
"Apa kamu sedang bicara dengan lantai"tanya Hans yang geram melihat tingkah Lily.
Lily pun memberanikan diri untuk menatap orang yang ada di depan nya. seketika pandangan kedua nya beradu. Hans merasa pernah bertemu dengan gadis di depan nya, tapi di mana, Hans malas untuk berfikir.
Lily pun merasa sama.
Hans menatap Lily,(Lumayan)ucap Hans dalam hati. Gadis cantik ber mata bulat hitam, bulu mata yang lentik, kulit yang putih walau pun terlihat jarang di rawat, tinggi yang mungkin hanya sebatas dada Hans, dan tubuh yang mungil tapi berisi
"Apa kau tau jika ada Syarat untuk bisa mendapatkan uang itu"
"Ya... "jawab Lily seraya mengangguk
"Leo.."panggil Hans
"Ya Tuan.."
"atur semua besok"
"Baik Tuan..."
"Mari Nona, besok kita akan bertemu di cafe depan kantor, ku harap kau tepat waktu, karna Tuan Hans tidak suka menunggu"ucap Loe sambil mengantar Lily ke depan pintu.
Lily hanya mengangguk meng iya kan perkataan Hans.. setelah iti Lily pun meninggalkan gedung pencakar langit itu
\*\*\*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments