Bab 20.Serangan Mendadak

Vano tiba disekolah bersamaan dengan keluar nya para siswa untuk menyaksikan pertandingan persahabatan dengan sekolah lain.

Vano memarkirkan mobilnya disisi pagar sekolah,karena gerbang sedang penuh dengan iring-iringan mobil maupun motor para siswa yang akan meninggalkan sekolah maka Vano memilih berjalan kaki menghampiri post Satpam.

"Siang Pak Vano."sapa pak satpam sopan saat menyadari kehadiran Vano.

"Siang Pak,ini mereka semua mau kemana Pak?"

"Oh,mereka akan menghadiri acara pertandingan persahabatan dengan sekolah lain Pak."

"Semua?"

"Tidak hanya siswa kelas X dan XI,ada yang bisa saya bantu Pak Vano?"

"Tidak kebetulan saya hanya lewat saja kemudian mampir kesini."jawab Vano."Saya permisi Pak."pamit Vano.

"Oh iya baik Pak."

Vano tahu Raya siswa kelas XI,sudah pasti Raya bersama rombongan siswa yang keluar tadi.Dan sudah pasti juga Raya bareng siswa badung itu.Memikirkan hal itu membuat Vano kesal.

Setelah gagal untuk bertemu Raya Vano lalu kembali ke kantor.Akan lebih baik ia menyibukkan diri dengan bekerja,dan mencari cara lagi nanti untuk meminta maaf kepada Raya.

Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 3 sore.Vano berniat meminta izin pada sang daddy agar ia bisa pulang cepat dan ingin segera menemui Raya.

"Halo dad,Kepala Vano sedikit pusing,apa boleh Vano izin pulang cepat?"pinta Vano pada sang daddy melalui sambungan telepon.

"Tentu saja Van,pulanglah dan beristirahatlah."

"Terimakasih Dad."

"Iya kamu hati-hati."

"Iya Dad."

Setelah mengakhiri panggilan telepon nya,Vano segera meninggalkan kantor,Vano tidak ingin membuang waktu.Sebelum kedua orang tua nya tiba dirumah Vano ingin menyelesaikan urusan nya dengan Raya.

.

.

.

Mendengar suara Raya yang berada diruang bermain bersama Vania membuat Vano bersemangat.Senyum nya merekah,setidaknya usaha Vano tidak sia-sia setelah meninggal pekerjaan yang menumpuk ia dapat menemui Raya.

Didalam ruang bermain tidak hanya ada Vania dan Raya tapi juga ada mbak Ana.

"Selamat sore Tuan."sapa mbak Ana sopan.

"Hmm...sore."

Sedang Raya yang mengetahui kedatangan Vano hanya menoleh dan tersenyum lalu ia kembali menemani Vania bermain.

"Papa."sapa Vania.

"Iya sayang."

"mbak tolong buat kan saya orange jus,saya haus sekali."titah Vano pada mbak Ana.

Percaya lah itu hanya alasan Vano agar ia punya kesempatan berbicara dengan Raya.

"Baik Tuan."

Mbak Ana lalu keluar dari ruangan tersebut,ia mengumpat dibalik pintu.Kenapa Vano tidak menyuruh Raya saja kenapa harus dia.

Setelah kepergian mbak Ana Vano segera mengunci pintu dan segera duduk didekat Raya dan Vania.

Vania lalu bergelayut pada leher sang papa dan mencium pipi nya.

"Ayo Nia main lagi Papa temani disini."

"Nia mau naik itu."menunjuk salah satu wahana yang tersedia ditempat bermain nya.

"Oke,hati-hati ya."

Melihat Vania berlari Raya dengan sigap akan mengikuti nya.Namun dengan segera Vano mencekal pergelangan tangan nya."Disini saja,kita perhatikan dari sini."pinta Vano.

Tidak ingin berdebat Raya memilih menurut.Raya lalu duduk kembali ditempat semula Vano mendekati nya hingga tidak ada jarak antar ia dan Raya.Vano tidak ingin pembicaraan nya dengan Raya di dengar oleh Vania.Ia memilih berbisik ditelinga Raya.

"Saya minta maaf."Vano berbisik lirih ditelinga Raya hingga membuat Raya tidak nyaman.

"Untuk apa minta maaf,Tuan tidak salah."jawab Raya tidak kalah pelan.

"Kamu harus tau,saya lakuin itu untuk melindungi kamu.Yang kemaren datang itu mertua saya."ucap Vano.

"Jika mereka tahu tentang hubungan kita,saya takut mereka akan menyakiti kamu."

"Memang nya kita punya hubungan apa,seperti yang Tuan katakan,saya hanya seorang pembantu dan Tuan adalah majikan saya."ucap Raya penuh penekanan,ia sedang meluapkan kekesalannya namun ia berusaha tetap sopan mengingat siapa diri nya.

"Ray,kamu tentu dapat merasakan bagaimana sikap saya ke kamu."

"Saya ini tidak pandai berkata manis,tapi satu hal yang harus kamu tau ini adalah pertama kali nya saya dekat dengan seorang wanita setelah kepergian istri saya."

Raya menengok kesamping menatap mata Vano berusaha mencari kejujuran disana.Vano tersenyum lalu mengusap pipi Raya.

Bersamaan dengan itu Vania memanggil nya."Papa."

"Sini sayang."Vano melambaikan tangan nya pada Vania.Kemudian Vania pun menghampiri sang papa dan duduk di pangkuan nya.

"Hmm...Nia mau punya mama baru nggak?."Raya yang mendengar nya langsung melotot dan mencubit pinggang Vano.

"Aww.."teriak Vano.

"Papa kenapa."tanya Vania panik.

"Mama nakal sayang."

"Mama?"

Klek...klek...klek

Seperti nya mbak Ana sedang berusaha membuka pintu yang tadi telah di kunci oleh Vano.

"Nia tolong bukakan pintu,itu pasti mbak Ana.Papa tadi lupa mengunci nya."

"Baik Papa."

Saat Vania berlari ke arah pintu Vano mengecup pipi Raya.Kemudian Vano merebahkan tubuh nya dan pura-pura menutup mata nya.

Raya yang mendapat serangan mendadak hanya diam tak mampu berkata-kata.

"Tuan maaf lama menunggu."melihat Vano tertidur membuat mbak Ana merasa bersalah.

Vano tetap diam menunjukkan seolah-olah memang ia sedang tidur.Sampai disini Raya paham Vano sudah seperti aktor kawakan,ia begitu menjiwai peran nya.Tidak salah kemaren ia sampai kesal akibat akting Vano.

"Papa."Vania mengguncang kaki sang papa.Vano lalu membuka mata nya.

"Ini minum nya Tuan."

"Ah iya terimakasih mbak."

Vano lalu meneguk minuman ditangan nya hingga habis tak tersisa.Mbak Ana dan Raya sampai menelan ludah melihat Vano.

Karena memikirkan Raya membuat Vano lupa makan dan minum seharian ini.Terakhir ia mengisi perut nya tadi pagi sebelum berangkat ke kantor.Itu pun tidak berselera karena pikiran nya sedang kacau.

"Kalau masih kurang akan saya buat kan lagi Tuan."tawar mbak Ana.

"Boleh-boleh."jawab Vano cepat.Ia masih ingin berduaan dengan Raya maka ia tidak akan menyia-nyiakan hal itu.

"Sial."ucap mbak Ana dalam hati.Niat nya hanya berbasa-basi eh malah kena batu nya sendiri.

Mbak Ana lalu bergegas meninggal mereka dengan perasaan jengkel.

Vano lalu tersenyum melihat kepergian mbak Ana.Sedang Raya menggelengkan kepala nya melihat kelakuan Vano.

Sejenak Vano memperhatikan Vania,melihat Vania sedang fokus pada mainan nya,Vano lalu merapatkan diri nya lagi dengan Raya.

"Lanjut yuk."ucap Vano.

"Lanjut apa nya?"tanya Raya bingung.

Vano menggerak-gerakkan alis nya naik turun.

"Jangan macem-macem Tuan ada Vania."

"Nggak,mau satu macem aja."jawab Vano santai.

Lanjut besok ya......

Terimakasih yang sudah baca jangan lupa like komen dan vote🥰🥰

Terpopuler

Comments

Enung Samsiah

Enung Samsiah

vano nakal iiihhh,,,,,

2023-10-18

0

Novano Asih

Novano Asih

Oo ternyata omongannya Vano untuk melindungi Raya tp kalau denger juga sakit hati aku

2023-09-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1.Kabar Duka
2 Bab 2.Pindah Sekolah
3 Bab 3.Rumah Apa Istana
4 Bab 4.Sekolah Baru
5 Bab 5.Menemani Vania Les Balet
6 Bab 6.Terpana
7 Bab 7.Mencari Pengganti
8 Bab 8.Jalan-jalan
9 Bab 9.Balap Liar
10 Bab 10.Dewa Penolong
11 Bab 11.Jemput Raya
12 Bab 12.Menerka-nerka
13 Bab 13.Merasa Bersalah
14 Bab 14.Vano Pov
15 Bab 15.Berasa ABG
16 Bab 16.Ketahuan
17 Bab 17.Temenin Bobo
18 Bab 18.Sadar Diri
19 Bab 19.Diabaikan
20 Bab 20.Serangan Mendadak
21 Bab 21.Semakin Dekat
22 Bab 22.Salah Paham
23 Bab 23.Menolak
24 Bab 24.Yang Pertama
25 Bab 25.Ada Apa
26 Bab 26.Sahabat
27 Bab 27.Cemburu
28 Bab 28.Tugas Keluar Kota
29 Bab 29.Pernyataan Cinta
30 Bab 30.Tamu Tak Diundang
31 Bab 31.Aku Rindu
32 Bab 32.Alex dan Karina
33 Bab 33.Kemarahan Vano
34 Bab 34.Raya Sakit
35 Bab 35.Serba Salah
36 Bab 36.Kesal Tapi Cinta
37 Bab 37.Nasehat Rifan
38 Bab 38.Perkara Seblak
39 Bab 39.Menemani Mat
40 Bab 40.Uji Nyali
41 Bab 41.Bingung
42 Bab 42.Hamil
43 Bab 43.Kecewa
44 Bab 44.Tak Ingin Kehilangan
45 Bab 45.Tidak Salah
46 Bab 46.Janji Vano
47 Bab 47.Gadis Sederhana
48 Bab 48.Aneh
49 Bab 49.Butuh Waktu
50 Bab 50.Dibuat Iri
51 Bab 51.Anniversary
52 Bab 52.Ada Apa Ini
53 Bab 53.Kejauhan
54 Bab 54.Terserah Kamu
55 Bab 55.Sudah Tua
56 Bab 56.Nyonya Vano
57 Bab 57.Perpisahan
58 Bab 58.Salah Terus
59 Bab 59.Curiga
60 Bab 60.Tidak Ada Kesempatan
61 Bab 61.Teman Lama
62 Bab 62.Cantik
63 Bab 63.Bohong
64 Bab 64.Memohon
65 Bab 65.Peringatan
66 Bab 66.Menahan Rindu
67 Bab 67.Selingkuh
68 Bab 68.Marah
69 Bab 69.Permintaan Vano
70 Bab 70.Rapuh
71 Bab 71.Merasa Bersalah
72 Bab 72.Melepaskan
73 Bab 73.Perpisahan Yang Tak Diinginkan
74 Bab 74.Ingin Melupakan
75 Bab 75.Rindu
76 Bab 76.Tak Percaya
77 Bab 77.Undangan Pernikahan
78 Bab 78.Kedatangan Mat
79 Bab 79.Salah Alamat
80 Bab 80.Putus Asa
81 Bab 81.Sadar
82 Bab 82.Kisah Masa Lalu
83 Bab 83.Bertemu Vania
84 Bab 84.Bertemu Kembali
85 Bab 85.Malu
86 Bab 86.Kembali Harmonis
87 Bab 87.Pacaran
88 Bab 88.Melamar
89 Bab 89.Pengganggu
90 Bab 90.Nggak Sabar
91 Bab 91.Fitting Baju
92 Bab 92.Perawatan
93 Bab 93.Hari Bahagia
94 Bab 94.Istriku
95 Bab 95.Pengantin Baru
96 Bab 96.Papa Muda
97 Bab 97.Ibu Sambung
98 Bab 98.Berbeda
99 Bab 99.Impian Raya
100 Bab 100.Dibandingkan
101 Bab 101.Membenci Vano
102 Bab 102.Raya Aneh
103 Bab 103.Perhatian Mertua
104 Bab 104.Jurus jitu
105 Bab 105.Istri Pintar
106 Bab 106.Lagi-lagi Mama Sarah
107 Bab 107.Ditemani Vania
108 Bab 108.Manja
109 Bab 109.Bayi Laki-laki
110 Bab 110.Bahagia
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1.Kabar Duka
2
Bab 2.Pindah Sekolah
3
Bab 3.Rumah Apa Istana
4
Bab 4.Sekolah Baru
5
Bab 5.Menemani Vania Les Balet
6
Bab 6.Terpana
7
Bab 7.Mencari Pengganti
8
Bab 8.Jalan-jalan
9
Bab 9.Balap Liar
10
Bab 10.Dewa Penolong
11
Bab 11.Jemput Raya
12
Bab 12.Menerka-nerka
13
Bab 13.Merasa Bersalah
14
Bab 14.Vano Pov
15
Bab 15.Berasa ABG
16
Bab 16.Ketahuan
17
Bab 17.Temenin Bobo
18
Bab 18.Sadar Diri
19
Bab 19.Diabaikan
20
Bab 20.Serangan Mendadak
21
Bab 21.Semakin Dekat
22
Bab 22.Salah Paham
23
Bab 23.Menolak
24
Bab 24.Yang Pertama
25
Bab 25.Ada Apa
26
Bab 26.Sahabat
27
Bab 27.Cemburu
28
Bab 28.Tugas Keluar Kota
29
Bab 29.Pernyataan Cinta
30
Bab 30.Tamu Tak Diundang
31
Bab 31.Aku Rindu
32
Bab 32.Alex dan Karina
33
Bab 33.Kemarahan Vano
34
Bab 34.Raya Sakit
35
Bab 35.Serba Salah
36
Bab 36.Kesal Tapi Cinta
37
Bab 37.Nasehat Rifan
38
Bab 38.Perkara Seblak
39
Bab 39.Menemani Mat
40
Bab 40.Uji Nyali
41
Bab 41.Bingung
42
Bab 42.Hamil
43
Bab 43.Kecewa
44
Bab 44.Tak Ingin Kehilangan
45
Bab 45.Tidak Salah
46
Bab 46.Janji Vano
47
Bab 47.Gadis Sederhana
48
Bab 48.Aneh
49
Bab 49.Butuh Waktu
50
Bab 50.Dibuat Iri
51
Bab 51.Anniversary
52
Bab 52.Ada Apa Ini
53
Bab 53.Kejauhan
54
Bab 54.Terserah Kamu
55
Bab 55.Sudah Tua
56
Bab 56.Nyonya Vano
57
Bab 57.Perpisahan
58
Bab 58.Salah Terus
59
Bab 59.Curiga
60
Bab 60.Tidak Ada Kesempatan
61
Bab 61.Teman Lama
62
Bab 62.Cantik
63
Bab 63.Bohong
64
Bab 64.Memohon
65
Bab 65.Peringatan
66
Bab 66.Menahan Rindu
67
Bab 67.Selingkuh
68
Bab 68.Marah
69
Bab 69.Permintaan Vano
70
Bab 70.Rapuh
71
Bab 71.Merasa Bersalah
72
Bab 72.Melepaskan
73
Bab 73.Perpisahan Yang Tak Diinginkan
74
Bab 74.Ingin Melupakan
75
Bab 75.Rindu
76
Bab 76.Tak Percaya
77
Bab 77.Undangan Pernikahan
78
Bab 78.Kedatangan Mat
79
Bab 79.Salah Alamat
80
Bab 80.Putus Asa
81
Bab 81.Sadar
82
Bab 82.Kisah Masa Lalu
83
Bab 83.Bertemu Vania
84
Bab 84.Bertemu Kembali
85
Bab 85.Malu
86
Bab 86.Kembali Harmonis
87
Bab 87.Pacaran
88
Bab 88.Melamar
89
Bab 89.Pengganggu
90
Bab 90.Nggak Sabar
91
Bab 91.Fitting Baju
92
Bab 92.Perawatan
93
Bab 93.Hari Bahagia
94
Bab 94.Istriku
95
Bab 95.Pengantin Baru
96
Bab 96.Papa Muda
97
Bab 97.Ibu Sambung
98
Bab 98.Berbeda
99
Bab 99.Impian Raya
100
Bab 100.Dibandingkan
101
Bab 101.Membenci Vano
102
Bab 102.Raya Aneh
103
Bab 103.Perhatian Mertua
104
Bab 104.Jurus jitu
105
Bab 105.Istri Pintar
106
Bab 106.Lagi-lagi Mama Sarah
107
Bab 107.Ditemani Vania
108
Bab 108.Manja
109
Bab 109.Bayi Laki-laki
110
Bab 110.Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!