Ep_5..Marionna Hamil.

Marionna pun kini berjalan dengan sangat perlahan,dia berjalan keluar dari rumah sakit dan lebih memilih untuk menyetop sebuah taksi di depan rumah sakit,kebetulan juga ada sebuah taksi yang baru saja mengantar pengunjung jadi Marionna tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan taksi.

Dia tidak kuat karena kepala nya sangat sakit juga badan nya teramat lemah.

Dia masuk kedalam taksi itu dan langsung menyandarkan tubuh nya pada sandaran kursi penumpang lalu dia berkata pada sang supir taksi itu mengenai tujuan nya.

"Pak ke daerah xxx ya" ujar nya lirih pada sang supir namun masih bisa terdengar oleh sang supir.

"Baik nona" jawab si supir lalu mulai melajukan taksi itu ke lokasi yang sudah Marion sebutkan tadi.

Taksi itu melaju dengan kecepatan yang tak terlalu cepat karena tak mau membuat sang penumpang merasa tidak nyaman..dia juga melihat bahwa sang penumpang seperti nya sedang tidak baik-baik saja kondisi nya..kebetulan juga jalanan sedang ramai riuh dengan pengendara lain yang mungkin sedang sibuk juga jadi dia tidak akan membuat masalah.

Setengah jam kemudian,taksi itu telah sampai di sebuah rumah yang mewah juga memiliki pagar yang tinggi dan di sana tampak beberapa penjaga berpakaian hitam yang tengah berjaga di depan pintu gerbang rumah itu.

Marionna tampak keluar setelah membayar ongkos taksi nya..dia berjalan dengan pelan karena tubuh nya sekarang benar-benar lemas tak bertenaga tapi dia juga tak mau sampai membuat para penjaga khawatir,jadi dia sebisa mungkin bersikap seperti biasa nya.

Dia melewati beberapa penjaga gerbang di rumah nya dengan wajah nya yang masih tampak pucat..benar saja salah seorang penjaga di sana tampak memperhatikan kondisi nona muda nya dan merasa ada yang aneh dengan nona mereka lalu bertanya dengan sopan.

"Nona,maaf apa anda baik-baik saja..seperti nya anda sakit karena wajah anda begitu pucat" tanya si penjaga itu dengan raut wajah yang tampak khawatir saat melihat wajah nona muda nya pucat.

Marionna hendak menjawab pertanyaan dari si penjaga itu tapi tanpa dia duga rupa nya dia tidak lagi sanggup untuk menopang bobot tubuh nya hingga pandangan nya kini mulai menggelap dan tubuh nya pun seketika tergeletak di halaman rumah itu dan tentu saja hal itu malah membuat para penjaga di sana khawatir juga panik.

Marionna langsung pingsan tak sadarkan diri dan dengan sigap para penjaga itu pun menolong nya.

"ASTAGA..NONAAA,nona ya ampun buka matamu nona..astaga" ujar si penjaga itu langsung mengangkat tubuh Marionna dan membawa nya ke kamar tamu lalu salah satu dari penjaga itu memanggil tuan rumah atau bos besar mereka yaitu Reindar Adamenko.

"Gawat tuan,nona Marion pingsan" kata sang pengawal yang tadi juga ikut membantu menolong Marion.

"Apaaa..hubungi Patrick segera" balas si tuan Reindar lalu menuju kamar putri tercinta nya untuk melihat keadaan sang putri.

Dia sangat khawatir saat mendengar berita ini..tidak biasa nya sang putri seperti ini.. sebenarnya ada apa dengan putri nya itu dan kenapa sampai dia bisa tak sadarkan diri begini.

Apa dia sangat kelelahan atau bagaimana hingga pingsan.

Apapun itu kini dia harus memastikan sendiri bahwa sang putri baik-baik saja nanti setelah di periksa oleh sahabat nya yang juga seorang dokter lebih tepat nya dokter keluarga.

Reindar Adamenko tampak duduk di sisi ranjang putri nya..dia tatap wajah pucat nan lemah anak nya dan dia sentuh kening nya yang memang sedikit hangat dan berkeringat juga..sakit dia melihat keadaan putri nya yang seperti itu.

Tak berapa lama kemudian dokter Patrick datang dengan sedikit terburu-buru untuk memeriksa keadaan anak dari sahabat nya itu.. setelah beberapa saat memeriksa keadaan Marion,dokter itu tampak sedikit menunjukkan ekspresi yang cukup terkejut bahkan tampak beberapa kali juga dia mengerutkan kening nya.

Dokter Patrick tampak tidak yakin dengan hasil pemeriksaan nya..setelah berkali-kali dia memeriksa keadaan Marion akhirnya dia memilih untuk mengambil sampel darah Marion kemudian dia simpan di tas nya..setelah itu si dokter bangkit lalu dia berkata pada sahabat nya.

"Kita perlu bicara" kata dokter Patrick pada ayah Marion.

"Ke ruang kerjaku" balas tuan Reindar lalu keluar dari kamar Marionna ini ruang kerja nya.

Setelah kedua nya berada di ruang kerja tuan Reindar,mereka duduk dengan tenang dan saling berhadapan setelah tuan Reindar menutup rapat pintu ruangan itu juga menyalakan peredam suara,tentu agar obrolan mereka tidak bisa terdengar siapapun dari luar.

"Ada apa?" tanya tuan Reindar yang seperti nya sudah sangat tidak sabar untuk mengetahui keadaan putri nya Marion.

Tampak dokter Patrick sedikit gugup untuk menyampaikan informasi yang dia miliki..jujur dia takut jika hasil pemeriksaan nya lah yang salah atau dia sedang dalam kondisi yang tidak fokus karena gugup.

"Begini Reindar..seperti nya putri mu sedang hamil tapi tunggu jangan dulu percaya dengan ucapan ku karena aku akan memeriksa sampel darah yang ku ambil tadi dan akan segera aku beritahu padamu besok jika hasil nya sudah keluar" kata dokter Patrick dengan tatapan yang sedikit takut karena sahabat nya itu terkenal kejam tak berperasaan.

Jika di kantor tuan Reindar adalah pria yang berdarah dingin yang tak kenal ampun,kesalahan kecil sekalipun maka akan mendapatkan konsekuensi besar dari nya..maka dari itu dokter Patrick akan segera memeriksa sampel darah Marion yang sudah dia ambil tadi.

"Jangan sampai hal ini terdengar siapapun" kata tuan Reindar dengan minum ekspresi.

"Tenang saja, aku pamit dulu kalau begitu" pamit sang dokter lalu meninggalkan ruangan dimana mereka berada untuk menuju ke klinik milik nya yang memang tidak terlalu jauh dari rumah sahabat nya itu.

Suasana hati tuan Reindar kini tampak tidak menentu..dia tidak sabar menanti kabar dari sahabat nya mengenai hasil pemeriksaan sampel darah Marion anak nya..Dia sangat gelisah karena putri kebanggaan nya ternyata sedang hamil tanpa suami.. bagaimana bisa terjadi.

Saat tuan Reindar sedang mondar mandir sambil terus berpikir keras, tiba-tiba ponsel nya berdering dan tanpa lama pria tua itu langsung mengangkat nya.

"Bagaimana?" tanya nya tanpa basa basi.

"Seperti dugaan ku..dia sedang hamil lalu apa yang harus ku lakukan sekarang?" jawab seorang pria di sebrang telefon.

"Tutup mulut mu dan jangan sampai kabar ini terdengar di luaran sana" sahut tuan Reindar dengan suara yang sangat dingin.

Setelah berkata seperti itu tuan Reindar memutuskan sambungan telepon nya dan membanting ponsel milik nya dengan sangat keras ke tembok sisi balkon..masih dengan kemarahan yang meluap-luap,tuan Reindar keluar dari kamar Marion.

Pria tua itu mendatangi Brice,orang kepercayaan nya yang juga seorang agen inteligen yang memang kebetulan dia sedang berkunjung ke rumah tuan Reindar.

"Brice hubungi Freon katakan untuk datang ke rumah ku sekarang juga" kata tuan Reindar dengan aura dingin yang sangat mencekam.

Tanpa pikir panjang pria bernama Brice itu pun segera menghubungi Freon untuk datang ke rumah Reindar karena memang kebetulan Freon sedang ada di dekat rumah Reindar.. Setelah menunggu beberapa saat kemudian,pria yang bernama Freon pun datang dengan ekspresi yang sedikit takut,karena di organisasi Reindar merupakan bos besar mereka atau atasan mereka dan akhirnya Freon bisa datang ke rumah Reindar juga.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!