Keesokan pagi nya tepat ketika mentari mulai memasuki celah-celah diantara tirai yang menutupi jendela kaca dan mulai menerobos untuk memberikan cahaya terang pada setiap sudut kamar itu..cahaya itu mulai mengusik seorang wanita yang tampak akan terbangun.
Seorang wanita baru saja mengerjapkan matanya berkali-kali,dia juga merasakan bahwa seluruh tubuh yang rasa nya seperti remuk redam..dia menahan rasa nyeri di dalam inti tubuh manusia yang benar-benar menggigit sekali.
Begitu dia benar-benar membuka matanya tampak sangat jelas terlukis wajah keterkejutan dan penyesalan secara bersamaan di wajah nya.
Bahkan yang lebih mengejutkan nya lagi ketika wanita itu melihat ada sesosok pria yang tengah terbaring dengan lelap nya di samping nya..sungguh petaka apa lagi ini.
"Sial..bodoh..ck bagaimana cara nya aku bisa berada di satu ranjang yang sama dengan dia si pria brengsek ini," gerutu si wanita disertai kekesalan karena kebodohan nya yang malah melempar nya menuju kehancuran.
Si wanita itu juga baru menyadari bahwa jika dirinya juga sudah tak memakai apapun,benar-benar tanpa sehelai benang pun..pollos seperti bayi baru lahir
"Aishhh bodoh kau" si wanita hanya bisa merutuki dirinya sendiri yang begitu mudah nya terjebak dalam pesona seorang Sethen.
Kini si wanita mulai memunguti pakaian nya dan memakai nya kembali dengan hati-hati takut membangunkan si pria.
Namun wanita itu bingung ketika diri nya malah tak bisa menemukan keberadaan underwear milik nya.. dia sudah mencoba mencari di setiap sudut kamar itu tapi tetap saja di tak menemukan nya..ya ampun dimana si barang satu itu.
Wanita itu berdiri di depan kaca meja rias di kamar Sethen,terlihat di seluruh bagian tubuh nya sudah dipenuhi tanda merah yang menandakan betapa panas nya percintaan mereka berdu semalam.
"Sungguh,kau sudah terlihat sangat murahan" makinya pada dirinya sendiri saat menatap bayangan diri nya yang bagai wanita murahan.
Wanita itu masih mencari barang-barang yang bisa dipakai nya di wardrobe milik Sethen,sayang dia hanya bisa menemukan sebuah syal dan kacamata hitam milik pria itu,dimana si pria yang masih terbuai dalam tidurnya itu setelah nya dia pun memilih untuk memakai nya setidak nya bisa untuk menutupi dirinya yang begitu terlihat sangat murahan baginya.
Diam-diam dan sangat perlahan si wanita mulai menyusup keluar untuk menghindari beberapa bodyguard di villa itu..namun sayang sekali,dia seperti nya sangat tidak beruntung pagi ini karena seorang bodyguard malah memergoki nya saat hendak melewati gerbang depan..dia sudah seperti maling saja.
"Tunggu,nona saya bisa mengantarkan anda pulang" seru seorang bodyguard yang cukup tinggi dan tampan menghampiri si wanita dan menawan diri untuk mengantar nya pulang.
Si wanita tak mungkin untuk menunjukkan dirinya pada pria yang menawarkan diri untuk mengantarnya itu..bisa gawat.
"Sial!" gerutunya dalam hati lalu menjawab dengan cepat.
"Aku bisa pulang sendiri atau naik taksi dan kau bisa melanjutkan saja tugas kalian.. permisi" kata si wanita langsung berlari tanpa alas kaki dan bertepatan sebuah taksi lewat lalu dia menghentikan taksi yang kebetulan melewati depan villa itu.
"Ke daerah xxx ya pak," ucapnya pada sopir taksi itu setelah dia berhasil duduk dan mengatur nafas nya.
"Nona,apa anda baik-baik saja?" tanya sopir taksi itu dengan sangat cemas menatap si wanita dari kaca depan.
Si wanita tampak sedikit bingung saat mendengar pertanyaan dari sopir taksi itu..dia sama sekali tidak mengerti mengapa pria tua itu bertanya tentang keadaan nya.
"Apa aku terlihat tidak baik pak?" tanyanya balik dengan wajah penuh kebingungan.
"Maaf sebelum nya nona..saya hanya selalu khawatir pada setiap wanita yang baru keluar dari villa itu karena sudah beberapa kali juga saya selalu mengantarkan mereka ke rumah sakit dan dalam kondisi yang terluka parah" jelas si sopir itu dengan wajahnya yang terlihat cukup cemas setelah menceritakan alasan dia bertanya keadaan si wanita.
"Saya baik-baik saja pak,dan terimakasih bapak sudah khawatir dengan keadaan saya" jawab si wanita meski sedikit ragu dengan senyum kecil nya dan melanjutkan lagi perkataan nya hanya dalam hati.
"Sebenarnya aku sudah kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupku pak" ucapnya dalam hati meski tak ada yang ingin disesali nya karena semua yang telah terjadi tak mungkin lagi dihindari.
Andai saja waktu bisa diputar kembali pasti si wanita lebih memilih untuk tak pernah menginginkan pertemuan nya dengan Sethen,karena di mata nya pria itu hanyalah seorang pria brengsek yang sering berganti-ganti wanita.
Meskipun pria itu juga terlibat dalam dunia mafia namun si wnaita tak pernah membenci nya karena hal itu justru dia sangat membenci Sethen yang selalu terlihat bersama wanita yang berbeda di setiap kali mereka berdua berjumpa..dia sangat jijik dengan pria itu tapi dia malah terperangkap dalam pesona nya juga.
'Bodoh' umpat nya pada diri sendiri.
#
Di villa milik Sethen sendiri tampak pria itu baru saja terbangun dari tidurnya yang cukup nyenyak.. Sethen tampak meraba-raba tempat tidur di samping nya namun dia tak dapat menemukan yang sedang dicarinya..sontak saja begitu dia membuka matanya,dia tak menemukan si wanita di sampingnya.
Pria itu langsung bangkit dari tempat tidurnya dan memakai pakaian bayi kembali sambil mengumpat kesal.
"Sial..di mana Marionna?" gerutu nya dengan wajah marah karena tak melihat wanita itu saat dia baru terbangun.
Setelah nya Sethen pun langsung keluar dari kamar nya dan menemui beberapa bodyguard yang memang sedang berjaga di sana lalu bertanya.
"Di mana wanita yang baru keluar dari kamarku?" tanya pria itu dengan nada sedikit berteriak pada pria-pria berbadan kekar itu menanyakan keberadaan Marionna.
"Apa maksud nama,wanita murahan yang semalam itu?" jawab salah satu dari mereka spontan membuat Sethen geram dan murka.
Tampak Sethen justru malah memberikan pukulan keras pada bodyguard-nya sendiri yang telah lancang mengatakan Marionna wanita murahan.
"Brengsek..asal kau tau dia bukan wanita murahan..jika sekali lagi aku mendengar kalian menyebut nya murahan maka aku sendiri yang akan menembak kepala kalian satu per satu,camkan itu" ancamnya pada para bodyguard yang sudah dibayarnya itu dengan emosi.
"Kemana dia pergi?" teriak Sethen dengan frustasi bertanya lagi.
"Wa..wanita itu..dia menaiki sebuah taksi yang kebetulan lewat, Bos" jawab nya dengan wajah ketakutan takut kena bogeman lagi.
Dengan amat sangat marah Sethen pun akhirnya memberikan tendangan pada kaki mereka.
"Brengsekk..kalian benar-benar tidak becus dalam bekerja,arghhhh" seru pria itu sebelum kembali ke kamarnya.
Rupa nya kepergian Marionna yang tanpa pamit itu telah menghancurkan mood Sethen di pagi itu..seharian juga pria itu terus mengamuk tidak jelas bagai sedang datang bulan..meski ada perasaan gelisah sekaligus cemas yang menyerang nya dan membuat nya bahkan sulit hanya untuk sekedar bernafas..dengan kesal pria itu lalu membuang selimut yang dipakai nya semalam ke lantai begitu saja.
Setelah dia membuang selimut itu dia lebih terkejut lagi karena pa yang yang baru saja dilihat nya membuat nya semakin bertambah frustasi..dia melihat ada setitik noda darah di atas sprei ranjang di kamar nya tempat dimana dia menikmati malam panas dengan Marionna.
"Ya tuhan ternyata Marionna masih perawan,sial..bodoh" ujar pria itu lalu memukuli kepala nya sendiri,
Saat ini dia bahkan tak mampu untuk sekedar membayangkan bagaimana perasaan wanita itu sekarang..kini Sethen merasa sangat berdosa karena dia telah mengambil kesucian wanita yang dicintainya sejak lama itu.
Tanpa keinginan untuk beranjak dari kamarnya Sethen kemudian menarik sprei itu dan membuat sebuah kain berbentuk segi tiga terjatuh di kakinya dan hal itu semakin membuat nya frustasi.
"Ya tuhan,arghhh bahkan Marionna pergi tanpa memakai underwear-nya?" ujar Sethen berteriak karena kebodohan nya sendiri.
"Aku memang benar-benar seorang pria brengsekk..bagaimana mungkin aku membiarkan wanita itu pergi layak nya seperti wanita murahan..dasar bodoh kau Sethen" pria itu kembali merutuki dirinya sendiri karena merasa sangat bersalah sekaligus berdosa pada Marionna.
Dalam kemarahan nya,Sethen pun akhir nya menghancurkan seluruh isi kamarnya..dia bahkan dengan sangat keras memukul sebuah kaca di kamarnya dengan tangan kosong..tanpa di pungkiri lagi darah segar pun langsung mengalir dari tangan si pria bahkan tampak seluruh lantai di penuhi dengan tetesan warna merah yang terlihat mengerikan bagi siapa saja yang melihat nya.
Tampak pria itu kini terduduk di lantai tanpa mampu bergerak sedikit pun..dia merasakan sakit di hati nya,luka di tangan nya tak dia pedulikan.
Sesaat setelah kondisi kamar bos-nya sudah menjadi sunyi,tampak seorang bodyguard berinisiatif untuk memeriksa keadaan pria yang sudah menjadi bos-nya itu..setelah masuk kedalam kamar itu dan dia di buat sangat terkejut saat melihat sendiri Sethen bos nya tengah berlumuran darah segar.
Secepat kilat si bodyguard pun lekas memanggil dokter kepercayaan keluarga Sethen..dan sangat kebetulan sekali rupa nya si dokter itu juga sedang berada tak jauh dari villa milik bos nya.
Keadaan kini terlihat sangat lebih mencekam,seluruh penghuni villa pun tak ada yang berani membuka mulutnya batang hanya untuk bertanya kabar..kini mereka hanya bisa memilih diam dalam kecemasan nya sendiri-sendiri dan untung saja si dokter itu pun cepat sampai di villa hingga bos nya bisa segera di obati.
"Dokter Carter..mari saya antar ke kamar bos Sethen" dan Carter pun mengangguk lalu mengikuti bodyguard yang bekerja di rumah sahabatnya itu.
Begitu pintu kamar Sethen terbuka, tampak Carter harus mengelus dadanya sendiri karena dia melihat sendiri betapa hancur nya kamar milik Sethen sahabat nya itu.
"Dasar brengsek..apa yang kamu lakukan hah..kalau kau mau mati jangan selalu merepotkan ku saja sialann" gerutunya sambil menarik Sethen yang tampak masih terduduk di lantai kamar dan mendorong nya hingga Sethen terduduk di sofa kamar itu.
Carter pun kini mulai mengobati seluruh luka di tangan Sethen..bahkan Sethen pun harus terima mendapatkan beberapa jahitan karena kebodohan nya sendiri.
"Sadar bodoh..apa yang sebenarnya terjadi hah" bentak Carter sambil menancapkan sebuah jarum di tangan sahabatnya itu.
Namun Sethen tetap saja tak bersuara sendikit pun,dia hanya menatap kosong ranjang dimana tempat dirinya dan Marionna telah menghabiskan malam yang begitu menggairahkan bahkan sangat bersejarah bagi nya.
"Hey brengsekk,ppa susah nya hanya sekedar untuk menjawab pertanyaanku hah" Carter kini semakin di buat emosi saat melihat Sethen yang tak merespon nya sama sekali lalu dia berkata lagi.
"Lama-lama aku akan memotong tanganmu jika kau seperti ini lagi..camkan itu bajinggan" ancamnya lagi sedikit keras menusuk tangan Sethen guna untuk menjahit luka nya.
Carter kini di buat semakin tak bisa mengerti dengan sikap sahabatnya itu..karena sejauh ini Sethen tidak biasanya melakukan hal bodoh yang bahkan untuk sekedar melukai dirinya sendiri..ada apa dengan sahabat nya itu kenapa dia jadi bodoh sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments