Bab 18

Flashback on,,

'Gue takut sebenernya tapi mau gimana lagi ,untung aja gue udah hafalin jalan jadi nggak perlu ribet lagi' batin Rose saat berjalan menelusuri Rute.

Tak berselang lama Rose melihat satu siswi dan siswi itu justru menghampirinya.

"Hay, lo sekelas kan sama gue?" tanya siswi itu tanpa basa-basi.

"Eh iya mungkin, gue nggak tau, belum kenal semua soalnya!" Ujar Rose sedikit canggung dengan orang baru.

Siswi itu tersenyum, dan mengulurkan tangannya tanda berkenalan, "Kenalin gue Karin, nama lo siapa?" tanya Karin.

Rose langsung menerima uluran tangan itu dan berkenalan dengannya, "Gue Rose,"

Karin menganggukkan kepalanya mengerti, "Kita jalan bareng ya, gue takut nih! gue juga belum hafal jalan soalnya!" kata Karin memohon.

Rose sendiri yang sebenarnya juga sama takutnya, namun dia berusaha untuk tidak menunjukkannya du depan Karin.

"Iya boleh, tapi nanti kalau udah mau sampai lo harus jalannya jaga jarak yang jauh sama gue, kita kan nggak boleh bareng!" ujar Rose memberitahukan.

"Oke oke siap!" Ucap Karin senang sambil memberi hormat pada Rose. Sehingga membuat Rose tersenyum kecil.

Setelah itu mereka pun berjalan bersama sampai akhirnya sedikit menjaga jarak, karena hendak sampai di halaman depan.

Flashback off

"Eh Rose, ini kembaran lo? kenalin juga dong ke gue!" Pinta Karin saat melihat Gisel yang berdiri di barisan dekat dengannya.

"Iya kenalan aja, cuma jangan berisik, nanti yang ada kita kena hukuman!" Rose berujar pelan supaya tidak di dengar oleh kakak kelas.

Di sisi Alandra, dirinya tampak sudah ikut berkumpul di halaman depan. Namun kali ini Alandra tampak berbeda dari biasanya, dia memikirkan adanya dua sosok yang menggangu salah satu siswa tadi.

'Apa ini saatnya gue bantu mereka? gue nggak mau kalau sampai ada kejadian kayak tadi, gue nggak bisa bayangin apa yang bakal terjadi kalau gue nggak ngikuti cewek tadi!' batin Alandra. Dirinya memiliki niat untuk menuntaskan rasa penasarannya itu dan membantu sebisa dia.

Alandra sebenarnya memiliki teman masa kecil, bahkan dia juga masih satu sekolah dengan Alandra. Akan tetapi teman masa kecilnya itu tidak terpilih menjadi salah satu perwakilan kelas untuk ikut acara MOS.

Tidak terasa waktu cepat bergulir, hari ini mereka semua di kumpulkan untuk melakukan upacara penutupan MOS. Tentunya mereka merasa senang dengan itu. Sampai akhirnya mereka kembali ke rumah masing-masing.

Alandra pulang ke rumahnya yang terbilang sederhana itu. Tampak teman masa kecilnya menunggu di teras rumah. Sebut saja dia Jeremy.

"Ada apa lo ke sini?" tanya Alandra setelah sampai di teras rumah.

Sedikit cerita kalau Jeremy juga sama memiliki indra keenam yang terbuka seperti Alandra. Namun Jeremy terkadang mengacuhkan makhluk tak kasat mata, atau bahkan kadang dia juga membantu kalau dia bisa. Berbeda dengan Alandra yang menutup diri.

"Lo lagi balik ya? pasti capek lo?" bukannya menjawab Jeremy malah balik bertanya pada Alandra.

"Gue tanya! Nggak usah lebay lo! Udah kayak emak-emak komplek aja!" kata Alandra mendadak sewot. Mungkin dia lelah.

Alandra masuk ke rumahnya diikuti oleh Jeremy yang langsung duduk di kursi ruang tamu.

"Di tanya baik-baik juga, oh iya gue mau kasih tahu nih" Ucap Jeremy agak keras dari ruang tamu supaya Alandra yang berada di kamar mendengarnya.

Alandra tak menjawab, namun Jeremy tahu kalau Alandra sedang mendengarkan dia bicara.

"Gue kemarin itu pergi ke komplek yang deket sama sekolah kita itu, ya niatnya sih nemenin bokap buat cari tanah, tapi gue kaget pas lihat ada puing-puing bangunan yang kayak habis di bakar gitu!" ucap Jeremy bercerita.

Alandra yang mendengarnya pun menghela nafas, dan berjalan menuju ruang tamu dengan membawakan air minum untuk Jeremy.

"Terus apa hubungannya? itu nggak penting sama sekali tahu nggak!" Kata Alandra sambil meminum air sirup yang dia buat tadi.

"Justru ini yang mau gue kasih tahu ke lo!" Ucap Jeremy memelankan suaranya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***