Memenangkan Harta

Di sini seorang wanita tengah tertawa bukan  seperti bayangan Pak Reza jika ia akan menangis sedih mengetahui semua kedok sang suami. Aisyah terkekeh melihat suaminya yang duduk di hadapannya menyaksikan satu demi satu adegan yang ia lakukan dengan Melisa. Pak Reza terpelongo merasa sulit percaya dengan semua ini.

"Bagaimana, Reza? apa bukti ini masih kurang untuk perceraian kita?" tanya Aisyah dengan meremehkan sang suami.

Sejujurnya perceraian ini sangatlah lama ia inginkan. Namun, sesuai wasiat sang ayah jika Pak Reza harus tetap bersamanya selama pria itu setia dengannya. Bahkan Aisyah pun juga tidak bisa bercerai sebab semua harta sang ayah akan di atas namakan oleh Pak Reza.

"Mamah, tolong jangan seperti ini. Pernikahan kita masih bisa kita perjuangkan. Pernikahan kita masih bisa di perbaiki. Tolong, Mah." Pak Reza kini beralih ke lutut sang istri yang berdiri di depannya. Ia memeluk erat lutut sang istri memohon untuk tidak bercerai.

"Pak satpam!" panggilan dari Aisyah seketika membuat dua security datang ke dalam rumah.

"Siap, Bu."

"Bawa dia keluar dari rumah. Dan ingat Reza, satu rupiah pun tidak akan aku berikan ke kamu." Aisyah tersenyum puas menyaksikan sang suami di seret keluar.

Di luar Reza tampak sangat menyesali perbuatannya. Kini semua kehidupan nyaman yang ia rasakan saat ini telah sirna begitu saja. Satu-satunya tujuan adalah Melisa. Segera ia pun menaiki taksi dengan uang yang tersisa di dompetnya. Sepanjang perjalanan Reza masih tak menyangka dengan hidupnya yang sudah berubah menjadi semula kembali. Menjadi pria yang tidak memiliki apa pun.

Beberapa saat kemudian setibanya di apartemen, wajah Reza begitu terkejut. Melihat seluruh tas koper milik Melisa sudah di keluarkan secara paksa oleh dua pria bertubuh kekar.

"Hentikan! Apa yang kalian lakukan?" Melisa berteriak marah melihat barang-barangnya di keluarkan paksa oleh orang yang tidak ia kenali saat ini.

"Hentikan!" Ia terus berteriak tanpa tenang.

"Melisa?" Reza mendekat. Dan Melisa menoleh ke arah pria itu.

"Pak, ini kenapa? Siapa mereka ini? Mengapa barang-barang saya di keluarkan semua? Saya tidak melakukan kesalahan kan Pak?" tanya Melisa mendekati Reza.

Wajahnya sudah begitu cemas takut kalau sampai semua yang ia dapatkan di ambil kembali oleh Reza. Melisa tidak akan bisa kembali hidup seperti dulu lagi. Ia sudah begitu nyaman dengan hidupnya.

"Ini pasti semua karena istri saya, Mel." ucap Reza lirih.

Mendengar kata istri sontak saja Melisa terkejut bukan main.

"Hah? Istri? Maksud Pak Reza kenapa dengan semua ini dan apa hubungannya dengan istri anda?" tanya Melisa syok bukan main.

Ada firasat buruk jika semua akan kembali di ambil saat ini juga. Melisa terus menggelengkan kepala membayangkan hal itu semua. Reza mendekat dan memegang keduanya pundak Melisa, di tatapnya wajah cantik di depannya saat ini.

"Kita sudah ketahuan dengan istri saya, Mel. Saya tidak bisa memberikan mu apa-apa untuk sementara ini. Kita harus pergi dari sini dulu." Mendengar hal itu Melisa semakin menolak dengan menggelengkan kepala.

"Tidak, Pak. Saya tidak mau pergi dari sini. Saya tidak mau tinggal di kos lagi, Pak." ujar Melisa menangis.

Namun, Pak Reza tetap membantu wanita itu untuk mengemasi barang yang sudah berhamburan dan menariknya keluar. Setidaknya Melisa jangan sampai bertemu dengan Melisa semua pasti akan semakin ribet jika keduanya sudah bertemu.

Berbeda halnya dengan keadaan di rumah. Di sini Aisyah langsung meminta bantuan pengacara untuk mengurus perceraian dengan sang suami serta menyerahkan surat wasiat dari sang ayah yang sudah ia menangkan isinya.

Aisyah begitu senang rasanya bisa mengambil alih semua harta milik sang ayah tanpa takut jika sang suami yang menguasai semuanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!