Ada Yang Berbeda

Pernikahan yang begitu merubah segala kehidupan Yuyun. Arini yang masih terus mengejar restu orangtua untuk bisa bersama dengan Andi, berbeda dengan Melisa yang kini tengah menjalani kuliah di semester empat. Tak terasa kehidupannya yang terus berputar kini sudah mengantarnya ke jenjang yang lebih tinggi.

Berkat modal yang di berikan Pak Reza, Melisa bisa kuliah dengan fokus. Menjadi mahasiswi tentu sangat menyenangkan untuknya.

Suatu ketika Melisa bertemu dengan Pak Reza di sebuah apartemen. Yah, apartemen yang saat ini menjadi tempat tinggalnya beberapa bulan terakhir. Melisa sedikit kaget mendapati tubuhnya yang tiba-tiba saja di peluk erat dari belakang kala menutup pintu apartemen.

“Pak Reza,” Melisa begitu syok.

“Ssst…aku sudah menunggu sejak siang tadi. Kenapa baru pulang malam begini? Dari mana saja kamu? Melisa, ingat saya tidak pernah setuju kamu berhubungan dengan pria lain.” Melisa gugup kala melihat wajah pria di hadapannya begitu mengancam.

Selama ini Pak Reza selalu bersikap santai berbeda dengan malam ini. Dan Melisa begitu ketakutan melihat tatapan tajam sang kekasih.

“Pak, sa-saya…”

“Hukumanmu puaskan saya malam ini, Melisa. Saya tidak mau dengar kau sampai bermain di belakang saya.” Di dorongnya kasar tubuh Melisa hingga terjatuh di atas kasur.

Dengan takut-takut Melisa menuruti permintaan sang kekasih. Meski rasanya ia sangat tidak ingin saat ini. Mengingat tenaganya telah habis untuk pria lain.

Yah, Melisa telah menghabiskan tenaga dengan pria yang selalu saja memerasnya dengan ancaman. Dan kini ia juga harus melayani pria yang sudah membeli tubuhnya secara tidak langsung.

“Cepat, Mel.” titah Pak Reza menjambak keras rambut Melisa agar berjongkong di hadapannya.

Suara erotis dari bibir pria itu perlahan mulai terdengar semakin keras. Melisa sama sekali tak bisa melakukan apa pun selain menuruti kemauan Pak Reza.

Beberapa tanda bahkan ia berikan demi memuaskan hasrat pria tua ini. Tepat jam dua belas malam, ponsel milik Pak Reza berdering.

“Pak! Pak Reza, bangun.” panggil Melisa kembali.

Beberapa kali ia menepuk wajah pria yang terlelap akibat kelelahan, akhirnya saat ini ia membuka mata.

“Ponsel saya!” pekiknya panik.

Tanpa berkata apa pun, Pak Reza sudah berlari keluar dengan pakaian yang belum terkancing sempurna. Melisa hanya bisa menghela napas kasar. Acuh yang bisa ia lakukan sebab tubuhnya juga terasa begitu lelah saat ini.

Sayup kedua mata Melisa pun terpejam malam itu tanpa sadar jika ia melupakan satu hal. Yah, pil penunda kehamilan lupa ia minum saat ini.

Beberapa hari setelah kejadian malam itu, Melisa merasa aneh. Sosok pria yang sering datang padanya atau pun menghubungi tiba-tiba saja menghilang entah kemana.

“Apa aku telpon saja Pak Reza yah?” gumam Melisa menatap ponsel miliknya.

Beberapa kali berpikir Melisa merasa ragu untuk menelpon. Entah merasa kehilangan atau apa yang jelas ada yang berbeda ketika Pak Reza tak menemuinya beberapa hari ini.

“Astaga…aku lupa!” Melisa memegang kepala kaget menyadari suatu hal yang ia lewatkan.

Panik, ia segera bergegas pergi meninggalkan apartemen menuju ke sebuah tempat.

***

Sedangkan di sini Pak Reza nampak terduduk lemas. Kedoknya ternyata telah terbongkar semua selama ini. Dirinya yang begitu menikmati perannya sebagai pria penikmat wanita belia tak sadar jika kepergian sang istri yang sering kali meninggalkannya justru tengah menjalankan misi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!