Jebakan Untung Kakak

Suara sorak sorai pun terdengar saat itu kala seorang wanita datang dengan amarah yang meledak-ledak memukul dan menjambak rambut Yuyun. Yah wanita yang baru saja di serang adalah Yuyun. Tentu saja semua terjadi bukan murni ketidak sengajaan. Arini lah yang sudah merencanakan semuanya. Ia meminta bantuan dari Andi untuk memanggil sosok pria yang bernama Furqon untuk segera menemui sang kakak. Lantas akibat terjadinya pertemuan tak sengaja, Yuyun dan Furqon yang tidak ingin menyia-nyiakan pertemuan akhirnya melakukan hubungan yang tidak sepantasnya di dalam mobil di depan salah satu danau tempat biasa para remaja berpacaran.

Keadaan yang sunyi membuat semuanya begitu mudah di lakukan. Hingga akhirnya datanglah sosok Lilis dengan amarah yang begitu membara. Tak perduli bagaimana keadaan di dalam yang jelas ia bisa melihat ada motor sang calon di depan salon milik Yuyun.

Semua bermula dari Arini yang melapor jika sang kakak pergi ke danau bersama Furqon. Tak terima dengan semua yang terjadi, Lilis memukul kaca mobil Yuyun tanpa perhitungan. Ia benar-benar tak bisa mengendalikan emosi lagi.

"Pernikahan kita batal! Kamu sebaiknya menikah dengan wanita gatal ini saja." Lilis berteriak memukuli Furqon bergantian dengan Yuyun yang juga ia serang. Tak perduli banyaknya warga yang menjadi penonton pada akhirnya pernikahan yang akan di gelar dalam waktu dekat benar-benar batal.

Yuyun pun mendapatkan tamparan kembali dari sang ayah. Di depan banyak orang Fery menampar sang anak.

"Kamu benar-benar memalukan, Yun. Kurang apalagi yang Ayah berikan sampai kamu mencari pria seperti ini?" Fery sangat murka sekali.

Tak bisa berkata apa-apa lagi, Yuyun hanya bisa melihat semua wajah memandang rendah dirinya. Rasanya sungguh malu dan Furqon yang sudah babak belur di pukul oleh warga sekitar hanya bisa pasrah kala pernikahan pun di batalkan. Berganti menjadi bersama Yuyun.

"Sudahlah, kak. Jangan menangis lagi. Kalian kan juga akan di nikahkan. Nikmati saja pernikahan kalian." Arini berteriak dengan wajah girang sekali.

Tak ada rasa kasihan sedikit pun dengan sang kakak yang menahan malu saat ini. Ia bahkan tak perduli bagaimana tubuhnya yang terlihat dari celah baju yang sobek akibat amukan Lilis.  Vanda satu-satunya orang yang perduli pada sang kakak. Ia datang melepas jaket dan meletakkan pada tubuh sang kakak.

"Ayo kita pulang, kak. Baju kakak sobek semua." ujarnya setengah berbisik.

Tanpa membantah, Yuyun menuruti sang adik pulang ke rumah dengan menaiki motor. Ia menutup telinga kala mendengar suara teriakan ramai dari para warga yang sangat menjengkelkan baginya.

"Awas kalian semua. Kita masing-masing punya keburukan. Hanya saja saat ini aku yang kena sial." gumam Yuyun tak bisa menerima semuanya.

Hingga di sore hari di tempat yang berbeda, kini Melisa begitu menikmati hidup yang sungguh jauh dari bayangannya selama ini. Sebuah kolam yang tersedia di vila sekitar puncak menjadi pilihannya bersama Pak Reza menikmati hari minggu. Keduanya saling menempelkan tubuh polos itu di dalam kolam tak lupa makanan yang sudah siap mengapung di depan mereka.

Wajah bersih dan cantik Melisa tak bosan menjadi objek Reza sepanjang hari. Sementara Melisa tersenyum puas memandangi gunung yang indah di kejauhan sana.

"Kau menyukainya?" tanya Reza pada Melisa.

Sebuah kecupan kembali ia daratkan di pundak mulus gadis itu. Melisa mengerang kegelian sembari tersenyum manja.

"Iya, Pak. Saya sangat menyukainya." ujar Melisa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!