Semakin panas

Ketika pintu lebar itu terbuka, manik Yana sudah dapat melihat koper yang dimaksud mertuanya. Meskipun di ruang tengah terlihat satu, tapi Yana yakin ada yang lain di dalam kamar yang biasanya ditempati mertuanya.

"Ini koper berisi oleh-oleh berupa makanan, vitamin dan panduan untuk mempercepat kehamilan mu, maksudnya program kehamilan mu." Yana hanya mendengar dengan baik, meksipun dirinya masih merasa belum sepenuhnya baik.

"Terimakasih Mama. Bagaimana kalau minuman yang menyegarkan Mama?" Saran Yana karena cuaca kota mereka yang terasa panas seperti omongan yang ditelan Yana mengenal masalah anak.

"Ide bagus, Mama ingin jus delima dengan jeruk nipis." Dengan segera Yana menuju dapur, meksipun ada pelayan di rumah besar ini tapi jika berkaitan dengan keluarga dan suaminya maka Yana turun tangan untuk itu.

Mertua Yana tengah duduk sambil mencari sesuatu di ponsel canggihnya. Sedangkan di dapur, Yana kembali berpikir mengenai cara bagaimana mengatasi mertuanya atau lebih tepatnya cara yang logis untuk bertemu dengan pria bayarannya.

"Kalau begini, aku tidak akan hamil. Hanya satu kali, tidak mungkin kan?" Asyik melamun membuat Yana dikejutkan dengan tepukan kecil di pundaknya dan ketika ia berbalik terlihat salah satu pelayan nya.

"Nyonya, air hampir penuh." Yana segera mengentikan tuang minuman nya.

"Hampir saja. Terimakasih ya." Pelayan itu hanya tersenyum kecil.

"Apa Nyonya tidak enak badan?"

"Tidak, aku hanya memikirkan makanan untuk nanti malam." Pelayan itu tidak bertanya lagi dan mencuci piring. Sedangkan Yana segera menuju mertuanya dengan membawa minuman segar.

"Mama, ini minumannya." Meja berbentuk heksagonal itu dihiasi minuman yang menyegarkan.

Wajah yang tadinya terpaku segera menoleh dan mengambil minuman itu sambil bicara dengan menantunya. "Untuk menu makan malam nanti, biar Mama yang atur. Mulai sekarang semua makanan mu, mama atur."

"Iya ma, tentu saja.

Malam nya....

Lampu yang begitu terang itu belum sampai di kepala Yana agar mendapatkan ide bagaimana cara bertemu dengan Jaden tanpa kecurigaan. Hari ini mungkin dia aman, tapi besok dan besoknya siapa yang menjamin.

Ponselnya terlihat menyala dengan pemandangan profil serta tulisan nya husband yang membutuhkan Yana segera mengangkatnya. Dan langsung saja wajah Vander terlihat menyapa istri yang dirindukannya.

"Honey, akhirnya aku melihat wajahmu. Aku sangat rindu." Yana tersenyum menanggapi kata yang mengandung gula besar itu.

"Aku juga honey. Sudah makan? Karena aku dan Mama sudah makan."

"Mama sudah datang? Cepat sekali, aku pikir belum karena itu aku belum mengabari mu honey."

"Tidak apa, hanya saja aku sedikit kaget."

"Baru sehari, rasanya aku sudah sangat rindu dirimu."

Sepasang suami istri saling bicara dengan kandungan gula dan kata-kata yang sangat menyenangkan bagi mereka. Dari jarum jam di angka delapan hingga sepuluh mereka belum juga selesai, tawa dan beberapa kali mengganti posisi yang nyaman dilakukan Yana.

"Sudah malam, kau sudah mengantuk honey?"

"Bagaimana dengan mu? Jika sudah, sebaiknya tidur. Bangun pagi harus menjadi pertemuan pertama mu kan? Aku tidak mau suamiku yang tampan ini terlambat karena tidak ada istrinya yang membangunkan mu, honey."

"Ya, dan aku tidak ingin istriku yang cantik, s*eksi dan tidak ada duanya ini terlambat ke kantor." Yana tertawa mendengar ucapan suaminya dan akhirnya kecupan mesra mengakhiri panggilan video mereka.

Setelah panggilan itu berakhir, Yana belum juga tertidur, bahkan panggilan sayang pengantar tidur dari Vander tidak berlaku sekarang.

"Aku bisa gila karena ini!" Tutur Yana yang beranjak dari ranjangnya dan menuju meja santai yang menghadap ke balkon yang dihiasi bintang benderang.

Hampir putus asa, Yana melihat sebuah dokumen perencanaan untuk membeli bahan produksi usaha makanan yang ia rencanakan. Berbekal itu, Yana akhirnya memiliki alasan yang tepat untuk mengatasi mertuanya.

"Penyelamat ku!" Yana terlihat sangat kegirangan dan memeluk dokumen itu.

Dan benar saja keesokan paginya, saat sarapan pagi, Yana mulai perbincangan dengan mertuanya. "Mama, mungkin beberapa hari ini, aku akan pulang sedikit terlambat, ada perencanaan mengenai ini. Aku usahakan sebelum kepulangan Vanriel menyelesaikan semuanya." Mertua Yana melihat dokumen itu dan membacanya sejenak. Yana sedikit was-was karena itu, jujur saja, mertuanya bukan orang awam.

"Baik, mama izinkan. Tapi yang jelas tidak bisa jam sembilan." Yana melayangkan protes nya tapi dibalut dengan tutur kata yang baik membuat mertuanya akhirnya setuju.

"Terimakasih Mama."

Setelah berkutat dengan dokumen yang harus dipersiapkan segera, Yana melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 4 sore. "Hanya tiga jam waktu ku. Aku harus segera!" Segera pergi dengan langkah besar, Yana melajukan mobilnya menuju apartemennya miliknya.

Baru saja pintu terbuka sudah terlihat senyum pemilik manik tajam mempesona itu yang hanya menggunakan jubah tanpa apapun dibaliknya. "Madam, akhirnya kau datang. Aku sudah menunggu mu." Tanpa ba-bi-bu lagi, Yana segera berada di pelukan Jaden dengan indra pengecap yang melancarkan serangannya secara membabi buta begitu juga dengan Jaden.

Cuaca yang tadinya adem ayem sekarang berubah menjadi hot plate yang membara.

Bersambung......

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak.

Episodes
1 Jemputan Manis
2 Neraka Yana
3 Solusi Gila
4 Kejutan
5 Semakin panas
6 Aneh
7 Berakhir
8 Kembali Was-was
9 Penantian
10 Kondisi Yana
11 Penghuni baru
12 Paket Misterius
13 Pengirim paket
14 Periksa kandungan
15 Surat Misterius
16 Saling Bermain
17 Bersiap bertemu
18 Penjelasan Lauren
19 Rasa Penasaran
20 Kemenangan dan Kekalahan
21 Pagi di Suasana berbeda
22 Menahan Diri
23 Pertemuan kecil
24 Sang Keturunan
25 Pangeran
26 Persiapan
27 Segalanya untuk Anak
28 Sapaan kedua
29 Datang Lagi
30 Kebohongan dan Kejujuran
31 Games
32 Hadiah
33 Dua Bulan kemudian
34 Lahirnya Sang Putra
35 Xavier
36 penyambutan
37 Bertemu Jaden
38 Bencana mulai datang
39 Badai masih menggulung
40 Kecurigaan
41 Menyerang Kepercayaan
42 Berusaha Tetap Waras
43 Masalah Bukti
44 Bukan Putramu!
45 Tidak Pantas
46 Dendam
47 Memulai Serangan
48 Belum Berakhir
49 Badai Memakan Korban
50 Tugas
51 Membatasi Kebenaran
52 Saling Mencari Tau
53 Memulai Serangan Balik
54 Kiriman di Tengah Kesunyian
55 Pertarungan dimulai
56 Hujaman Pertanyaan
57 Perdebatan
58 Sakit
59 Tidak Suka
60 Pion
61 Tiba-tiba Memikirkan nya
62 Terbukanya Mata
63 Izin dan Permohonan
64 Kembali
65 Gosip
66 Harta di Villa
67 Permintaan Sang Anak
68 Bunyi di Malam hari
69 Suara hati orang tua
70 Kedatangan Tamu
71 Hasil Kunjungan
72 Seribu VS Sejuta
73 Keajaiban
74 Kembali
75 Tahun Baru
76 Xander
77 Tak Terduga
78 Story Iblis dan Malaikat
79 Saling Berbagi
80 Gangguan
81 Kabar
82 Kedatangan Saksi Kunci
83 Penjelasan
84 Hasil Akhir
85 Hari Bahagia
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Jemputan Manis
2
Neraka Yana
3
Solusi Gila
4
Kejutan
5
Semakin panas
6
Aneh
7
Berakhir
8
Kembali Was-was
9
Penantian
10
Kondisi Yana
11
Penghuni baru
12
Paket Misterius
13
Pengirim paket
14
Periksa kandungan
15
Surat Misterius
16
Saling Bermain
17
Bersiap bertemu
18
Penjelasan Lauren
19
Rasa Penasaran
20
Kemenangan dan Kekalahan
21
Pagi di Suasana berbeda
22
Menahan Diri
23
Pertemuan kecil
24
Sang Keturunan
25
Pangeran
26
Persiapan
27
Segalanya untuk Anak
28
Sapaan kedua
29
Datang Lagi
30
Kebohongan dan Kejujuran
31
Games
32
Hadiah
33
Dua Bulan kemudian
34
Lahirnya Sang Putra
35
Xavier
36
penyambutan
37
Bertemu Jaden
38
Bencana mulai datang
39
Badai masih menggulung
40
Kecurigaan
41
Menyerang Kepercayaan
42
Berusaha Tetap Waras
43
Masalah Bukti
44
Bukan Putramu!
45
Tidak Pantas
46
Dendam
47
Memulai Serangan
48
Belum Berakhir
49
Badai Memakan Korban
50
Tugas
51
Membatasi Kebenaran
52
Saling Mencari Tau
53
Memulai Serangan Balik
54
Kiriman di Tengah Kesunyian
55
Pertarungan dimulai
56
Hujaman Pertanyaan
57
Perdebatan
58
Sakit
59
Tidak Suka
60
Pion
61
Tiba-tiba Memikirkan nya
62
Terbukanya Mata
63
Izin dan Permohonan
64
Kembali
65
Gosip
66
Harta di Villa
67
Permintaan Sang Anak
68
Bunyi di Malam hari
69
Suara hati orang tua
70
Kedatangan Tamu
71
Hasil Kunjungan
72
Seribu VS Sejuta
73
Keajaiban
74
Kembali
75
Tahun Baru
76
Xander
77
Tak Terduga
78
Story Iblis dan Malaikat
79
Saling Berbagi
80
Gangguan
81
Kabar
82
Kedatangan Saksi Kunci
83
Penjelasan
84
Hasil Akhir
85
Hari Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!