Pagi hari itu ...?

"Dasar iblis! Lepaskan aku!!" teriak Arra meronta di pelukan Carlos yang membawanya ke atas ranjang.

"Kau bilang akan menyerahkan tubuhmu kepadaku! Bersiaplah Sayang!" Carlos mengungkung tubuh sexy itu sambil mengunci kedua tangan Arra di atas kepala gadis itu dengan satu ganggamannya.

Carlos menatap tajam wajah cantik istrinya. Begitu pula dengan Arra yang menatap Carlos tidak kalah tajam.

"Kau bilang tidak tertarik lagi denganku?! Jadi lepaskan ak—" Ucapan Arra terhenti saat bibirnya di bungkam dengan ciuman yang sangat lembut.

Ciuman yang terasa lembut dan dalam itu berhasil membuat Arra terbuai. Tanpa sadar, dia membalas ciuman itu.

Carlos tersenyum di sela ciuman itu. Kemudian ia melepaskan kedua tangan Arra yang di kuncin tadi.

"Ah ..." Arra melenguh di sela ciuman itu saat merasakan tangan Carlos meremas dua gunung kembarnya dengan penuh kelembutan.

Carlos merasakan betapa kenyalnya dua benda bulat dan menggemaskan itu, membuatnya sudah tidak tahan lagi. Ia pun segera melepaskan ciuman tersebut, lalu memandang wajah Arra yang terlihat memerah karena sudah sangat bergairah.

Carlos menegakkan sedikit tubuhnya, seraya melepaskan jubah mandi yang masih melekat di tubuhnya. Kini dia sudah polos tanpa sehelai benang, memperlihatkan tubuhnya yang di penuhi dengan tatto.

Carlos membuka kedua kaki Arra dengan lebar, selebar pinggangnya. Di tatapnya lembah yang ada di ujung sana, terlihat menggiurkan dan berwarna putih bersih. Dia segera memosisikan diri sambil memegang benda pusakanya yang sudah tegak berdiri.

Arra memejamkan kedua matanya dengan sangat erat saat melihat benda besar, sebesar pergelangan tangannya. Sangat kokoh, panjang, dan berurat.

"Apakah ini pertama kalinya untukmu, Sayang?" tanya Carlos dengan nafas yang memburu.

"Iya," jawab Arra diringi dengan anggukan kepala seraya membuka matanya, menatap Carloa dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

Carlos tersenyum tipis lalu mengecup kening Arra dengan dalam. Kemudian penyatuan itu pun segera di mulai.

Carlos memperlakukan Arra dengan sangat lembut. Tapi, meski begitu, Arra masih merasakan kesakitan yang luar biasa.

"Carlos sakit!!" Arra mengerang kesakitan, bahkan sampai menggigit bibir bawahnya sampai berdarah saat merasakan benda tumpul itu menerobos masuk ke dalam bagian intinya.

Carlos seolah tidak peduli rintihan kesakitan Arra. Pria itu terus bergerak di atas tubuh istrinya, merengkuh kenikmatan yang tiada terkira. Baru kali ini dia bercinta dengan seorang gadis yang masih perawan. Dan rasanya sungguh luar biasa.

"Owhhh ... Yeah ..." Carlos meracau sambil terus bergerak dengan tempo yang sangat cepat.

Arra meneteskan air matanya, tubuh dan hatinya kini terasa remuk karena perlakukan Carlos yang kasar, padahal ini adalah pengalaman pertamanya.

Pagi hari itu, Arra resmi menjadi wanita seutuhnya, dia menyerahkan tubuhnya kepada ketua mafia itu. Arra tidak tahu takdir akan membawanya ke mana. Yang pasti dia akan terus mengikuti alur kehidupan yang pahit ini.

Hampir satu jam penyatuan itu di lakukan, akan tetapi Carlos belum menunjukkan tanda-tanda akan mengakhiri permainan panas itu.

Arra yang awalnya kesakitan kini mulai merasakan kenikmatan. Kenikmatan yang pertama kali dia rasakan di setiap hentakan yang di lakukan Carlos. Tapi, hal ini adalah yang di benci oleh Arra, di mana hati dan tubuhnya sangat bertentangan.

"Kau sangat nikmat sekali, Sayang. Terima benihku ini!!" Carlos mengerang sambil menyentakkan senjatanya sampai ke titik yang paling dalam saat menyemburkan semua benihnya di dalam rahim istrinya.

***

Kalau kurang Hot bacanya sambil nangkring di atas kompor, atau sambil makan boncabe level 15, auto hot jeletot😆😆🙈

Jangan lupa dukungannya yak😘

Follow Instagram emak: @thalindalena

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***