" ini profil pasien baru kamu ! " seorang perempuan memberikan sebuah dokumen kepada Aidan
" Padahal aku baru saja berencana untuk liburan, heuh kau ini memang tidak suka melihat ku bersantai !" protes Aidan agak kesal pada teman nya itu, karena dia selalu menjanjikan jadwal temu dengan pasien tanpa bertanya dulu.
dia merangkul pundak Aidan " Hehehe teman ku aku percaya dengan kemampuan hebat mu, jadi jangan sia siakan kemampuan mu itu !" ucap nya sambil menggoda Aidan " dia pasien yang nurut kamu gak bakalan kewalahan sama dia ! " Aidan menatap getir kepadanya
" Lalu kenapa bukan kamu yang menuntaskan nya !"
" Aku sudah berusaha, selama setahun terakhir malahan ! tapi sepertinya aku tidak akan berhasil dia membenci ku sekarang ! jadi aku serah kan padamu teman ku yang hebat !! " dia memeluk pundak Aidan
" aku tahu kenapa dia membencimu, karena sekarang juga aku membenci mu !" Aidan pergi dengan kekesalan nya sembari membawa dokumen profil tadi.
temannya itu malah tersenyum mendengar ocehan Aidan itu " terima kasih sobat !! semangat !!" teriaknya
Di ruang kerja nya Aidan mulai melihat lihat isi dokumen yang di berikan temannya tadi.
" Baiklah ini yang terakhir untuk tahun ini, sesudah itu aku akan pergi berlibur !! " ucap Aidan pada dirinya sendiri
" nama nya 'allura estiana gantari' nama yang cantik, usia nya 20 tahun, korban kekerasan fisik dan seksual, menyaksikan keluarganya di aniaya dan di bunuh dengan senjata api di hadapan nya itu pasti sangat mengerikan , baiklah aku akan mencoba membantu kamu allura !" Setelah membaca profil nya allura, Aidan pun tergerak hatinya untuk membantu allura. Untuk lebih mengetahui kondisi allura dan keluarga nya Aidan sempat menanyakan hal itu kepada temannya tadi yang sebelum nya jadi psikiater keluarga allura.
sambil menyeruput teh hangat, Aidan berdiri di depan jendela memandang pemandangan kota di malam hari dari apartemen nya yang berada di lantai yang cukup tinggi, suasana yang tenang dan pemandangan yang indah membuat hati dan mood nya membaik. sedang kan di tempat lain allura sudah terlelap namun dia harus terbangun karena mimpi buruk menyambanginya lagi dan lagi. keringat nya yang mengucur dan nafas yang terengah engah selalu dia alami setiap malam sejak kejadian buruk itu menimpanya, terapi psikologis yang dia jalani selama ini tidak menghilangkan mimpi buruk nya itu bahkan allura merasa hanya sedikit luka yang sembuh di dalam hatinya, yang lain nya masih sama saja terkadang luka itu meradang menyebabkan rasa sakit yang sangat, selama ini allura hanya ingin terlihat baik baik saja di depan semua orang padahal pada nyata nya hati, jiwa dan mental nya masih hancur berantakan.
**** keesokan harinya
" Hai selamat pagi, saya Aidan " sambut Aidan ketika bertemu dengan pak Kevin
" Oh iya selamat pagi juga, anda psikolog yang di rekomendasikan ibu Zihan itu?" Ujar pak Kevin
" Iyah pak itu saya ! " jawab Aidan ramah
" Mari mari, allura nya masih mandi katanya " ajak pak Kevin
" Sarah..., Coba kamu lihat apa allura sudah beres ? " Suruh pak Kevin kepada Tante Sarah agar memeriksa allura
" Oh Iyah sebentar ! sudah datang yah, saya panggil dulu allura nya "
Sementara allura masih di kamar mandi, sudah hampir 1 jam allura berendam di bathtub nya.
" Allura...kamu sudah selesai Mandinya ?" Suara Tante Sarah memanggil namun allura tidak menjawab atau membuka pintunya, membuat Tante Sarah khawatir.
" Allura...allura !! " Tante Sarah panik karena tidak mendengar suara apapun dari dalam, dia terus mengedor gedor pintu yang di kunci dari dalam itu, namun allura tak kunjung membuka pintu, suara Tante Sarah sampai terdengar ke luar kamar membuat ayah allura dan Aidan pergi kesana untuk melihat apa yang terjadi.
" Allura kamu baik baik saja kan ? Allura ! tolong buka pintunya sayang !" ayah allura berusaha memanggil manggil allura juga namun masih tak ada sautan dari dalam kamar mandi itu membuat semua orang di sana panik
" jangan pada panik dulu ok! aku akan coba mendobrak pintunya ! " kata Aidan lalu dia mendobrak beberapa kali pintu kamar mandi allura, pas yang ketiga kali nya pintu berhasil terbuka, dan...
" Ooh ya ampun kamu membuat kami khawatir " Tante Sarah merasa lega sekaligus lemas melihat allura baik baik saja
" Ada apa ?" Dengan polos nya allura bertanya
" Ma maaf saya keluar dulu !" Aidan merasa canggung melihat allura masih berendam di bathtubnya
" Ayah kira... cepat Selesaikan mandinya, dan segera ke depan !" Ucap pak Kevin masih sedikit syok lalu berlalu pergi
" ayo sudah mandinya ! kamu sudah terlalu lama berendam " ucap Tante Sarah sambil membantu allura keluar dari bathtub. karena terlalu lama berendam kulit allura jadi mengkerut, Tante Sarah hanya bisa menghela nafas melihat itu.
" Maaf kan kami, allura memang kalau di panggil tidak pernah nyahut, jadi hal hal seperti ini selalu terjadi, dan kami selalu khawatir " pak Kevin merasa malu dan bersalah kepada Aidan
" Tidak apa apa pak, memang itu hal yang perlu di maklumi, tapi kita juga perlu waspada karena kejadian buruk mungkin saja terjadi ! " pungkas aidan
" Silahkan kalian ngobrol berdua dulu, saya akan mengambil minuman " Tante Sarah pamit ke dapur
" Maaf sebelum nya pak, bukan mau mengorek luka lama atau mengingat kan anda akan kejadian waktu itu, tapi saya boleh bertanya apa yang sebenarnya terjadi waktu itu ? " Tanya Aidan hati hati, pak Kevin menarik nafas panjang, seperti ingin menguat kan dirinya untuk menjawab pertanyaan Aidan itu, pak Kevin menuju ke dekat jendela dengan kursi roda nya di ikuti Aidan , dan mulai bercerita
" entah lah semua nya terjadi begitu cepat, istri dan anakku di bunuh di depan mata ku sendiri, dan putri ku di lecehkan di depan mataku juga ( mulai terisak ) aku gagal melindungi mereka ! " karena terlalu emosional pak Kevin merasa dada nya sesak
" Anda baik baik saja ? Anda tidak perlu memaksakan diri !" Aidan khawatir melihat keadaan pak Kevin
" Saya baik baik saja. Saya mau minta tolong sama kamu, tolong kembalikan lagi senyum anakku, tolong bawa allura yang dulu kembali, dia sangat berharga untukku dia harus sembuh !" Pak Kevin menggenggam tangan Aidan untuk memohon, Aidan bingung harus berkata apa tapi dia tidak mau membuat pak Kevin putus harapan
" Saya tidak bisa menjanjikan allura bisa seperti dulu lagi, tapi saya akan berusaha untuk mengembalikan senyum allura ! " ujar Aidan, obrolan mereka terpotong oleh kedatangan allura di antara mereka. Aidan terdiam sejenak melihat kedatangan allura, allura dengan sikap dingin dan wajah datar nya hanya berdiri di kejauhan.
" euh maaf, allura memang suka takut kalau bertemu orang baru ! " ujar Tante Sarah sambil menyimpan 2 minuman di meja lalu bergegas pergi ke arah allura
" dia teman baru kamu, yuk kenalan ! " ajak Tante Sarah dengan lembut, allura hanya terdiam sambil terus menatap dingin ke Aidan
" ayo ! kamu harus punya teman biar nanti kamu bisa sembuh !" bujuk Tante Sarah sambil perlahan menuntun allura, akhirnya allura mau melangkah kan kaki nya.
" Hai, nama ku Aidan " sambut Aidan ramah sambil menyodorkan tangannya
" Allura !" balas allura singkat tanpa membalas ajakan salaman Aidan, membuat Aidan merasa canggung
" Biar lebih akrab, kamu bisa memanggil ku dengan kak atau Abang " Aidan mencoba menghilangkan kecanggungan nya, tapi allura malah mendiamkannya
" Euuuh baiklah, apapun yang membuat kamu nyaman ! " Aidan malah makin merasa kikuk di depan allura
" Ok !" allura duduk di kursi di dekatnya tanpa memperdulikan Aidan
" Baiklah kalian teruskan berdua yah, aku harap kamu bersabar menghadapi anak saya ! "
" Iyah baik pak ! awal pertemuan memang selalu seperti ini, tenang saja saya sudah terbiasa !" ucap Aidan, lalu pak Kevin dan Tante Sarah pergi untuk memberi kan kenyamanan kepada mereka berdua
" Ok, untuk pertemuan pertama kita, kita saling menceritakan tentang kita masing masing yah, kamu setuju ? "
" Tidak !! jawab allura
" Kenapa ? "
" Itu tidak penting !!" allura pergi begitu saja meninggal kan Aidan
" Ok, baiklah itu memang tidak terlalu penting " Aidan mengikuti allura " kamu mau kemana ? " Allura tidak menjawab . Allura pergi ke sebuah ruangan baca, terdapat banyak sekali buku disana tepat nya lebih seperti perpustakaan pribadi. Allura membawa sebuah buku dan mulai membacanya.
" Jadi kamu suka membaca ?" Allura masih tidak mau menjawab pertanyaan dari Aidan
" Kamu membaca semua buku di sini ?" Masih hening
" Kamu..." Langsung di potong oleh allura " shuuut "
" Baiklah " Aidan pun mencoba diam, sekarang Aidan tak tau harus ngapain, dia pun membawa satu buku dan ikut membaca di sebelah allura. Tak lama kemudian allura ketiduran dengan buku menutupi wajahnya.
" Yah malah tidur !" ujar Aidan sambil mengambil buku yang menutupi muka allura, Aidan pun melihat ada bekas jahitan di kening allura cukup panjang, lalu dia juga melihat banyak bekas luka sayatan di lengan dan di jarinya. " Sepertinya dia sering melukai dirinya sendiri " benak Aidan, tak sadar Aidan terus menatap allura dengan seksama lalu dia merapihkan rambut yang menutupi wajah nya
" ya ampun apa yang aku lakukan !" Aidan menyadarkan dirinya atas apa yang barusan dia lakukan. Tante Sarah datang untuk mengantarkan makanan ke ruangan
" loh allura nya malah tertidur ?"
" Iyah dia baru saja tertidur " jawab Aidan dengan suara pelan
" trus gimana dong ? apa allura nya di bangunkan saja ?" tanya Tante Sarah merasa tidak enak kepada Aidan
" gak usah Tante, gak apa apa kasian, biar besok saya kesini lagi saja !"
" maaf yah, baru hari pertama banyak yang buat kamu gak nyaman !"
" gak apa apa Tante !" balas Aidan dengan senyum ramah nya
" tapi.. Tante mau minta tolong pindahin allura, boleh ? " katanya merasa tidak enak tapi Tante Sarah malah menyuruh Aidan memangku allura
" Iyah boleh Tante " kali ini Aidan tersenyum canggung
Aidan pun memangku allura lalu memindahkannya ke kasur nya namun saat Aidan ingin memakaikan selimut, dia melihat keringat mulai mengucur di wajah allura lalu tiba tiba allura terbangun dengan nafas yang terengah engah
" kamu kenapa ? apa kamu bermimpi buruk ?" tanya Aidan khawatir, tapi allura tidak mempedulikan Aidan, allura bangun dari tempat tidur nya lalu berlari ke kamar mandinya. Aidan langsung mengikutinya, dia melihat allura menyalakan shower lalu mengguyur dirinya sendiri sampai basah kuyup
" hei hei ada apa ?" Aidan mematikan shower itu, badan allura nampak bergetar
" tarik nafas..tarik nafas ikutin aku yuk !" Aidan membantu allura menenangkan dirinya, setelah beberapa menit allura sudah bisa tenang, Aidan memakai kan handuk di badan allura lalu membawa nya kembali ke kamar.
Aidan menatap allura yang terlihat masih menenangkan dirinya, saat itu Aidan tahu kalau allura masih mengalami trauma berat dan masih memendam rasa sakit nya sendirian, dia hanya terlihat sembuh dari luar saja. saat allura sudah kembali baik baik saja, Aidan pun memutuskan untuk mengakhiri pertemuan hari ini, karena banyak hal yang mau di tanyakan kepada teman nya Zihan terkait kondisi allura, dia pun menghubungi zihan
📞 Zi, kamu yakin kalau allura sudah sembuh ?
📞 belum sembuh total lebih tepat nya ! memang kenapa ?
📞 harus nya kamu lebih teliti lagi ! dia masih belum mengalami kesembuhan, kita harus ketemu !
Aidan menutup teleponnya
" maksudnya apa ?" Zihan tidak mengerti maksud Aidan tadi
" ada apa dan ?" tanya Zihan
" aku mau lihat data perkembangan allura saat sedang terapi sama kamu ?"
" sebentar !" Zihan mencari dokumen milik allura di atas dokumen dokumen lainnya
" ini !" Zihan menyerahkan sebuah draf cukup tebal kepada Aidan, Aidan memeriksa nya dengan seksama
" perkembangan nya di sini bagus ! tapi kenapa traumanya masih parah ?" tanya Aidan,
" memang keadaan allura tadi seperti apa ?"
" sepertinya dia selalu mengalami mimpi buruk !" ucap Aidan " dia juga punya banyak luka sayatan di tangan nya, apa kamu tahu kalau dia sering menyakiti dirinya sendiri ?"
" ya ampun salah ku ! dia tidak pernah cerita kalau dia selalu mimpi buruk tapi tentang luka luka di lengan nya aku tahu sejak 6 bulan lalu, dia seperti mau mengatasi masalah nya sendiri selama ini dia tidak mau terbuka kepada ku, dia selalu membaca buku seharian untuk mengalihkan pikirannya, itu bagus tapi saat dia berhenti atau melakukan hal lain ingatan buruk nya selalu datang lagi, ingatan masa lalu memang tidak akan terhapus apa lagi kejadian yang sangat mengerikan seperti itu, di tambah allura mempunyai kemampuan mengingat yang kuat membuat nya sulit mengalihkan pikirannya, mungkin itu yang mempengaruhi kesembuhannya !" jelas zihan, Aidan mengangguk mengerti dengan kondisi allura
" apa dia pernah keluar rumah ?"
" pernah, untuk pertama kalinya sejak kejadian itu aku mengajak nya keluar, kamu tahu apa yang terjadi ? dia mengalami gangguan panik yang parah sampai aku kewalahan, makanya dia jadi benci sama aku gara gara aku mengajak nya keluar rumah !" Aidan tersenyum kecut
" kau meledek ku ?" Zihan merasa tersinggung
" tidak, aku sangat menghormati mu!" ucap Aidan meledek Zihan
" kau sudah besar kepala yah ! kita lihat bagaimana kualitas mu sekarang !" tantang zihan
" boleh..! kamu lihat cara yang efektif yang akan aku lakukan terhadap allura !"
" jangan sombong dulu, dia hanya akan mendengar kan mu saat dia sudah percaya sama kamu saja, kamu baru bertemu sekali sudah percaya diri banget !"
" aku pria yang bisa membuat nyaman perempuan, kamu hanya perlu diam dan saksikan saja !" ujar Aidan sangat percaya diri lalu dia berlalu pergi, Zihan memandangi kepergiannya
" tapi aku memang percaya sama kamu !" gumam nya
Di kantornya, Aidan sedang merancang beberapa cara yang bisa dia lakukan untuk membuat allura mempercayai nya,
" apa yang harus aku lakukan ?" Aidan bertanya kepada dirinya sendiri
" mengalihkan pikiran ? mungkin dengan permainan yang mengasah otak bisa mengalihkan pikirannya !" Aidan mendapatkan sebuah ide, sambil tersenyum simpul dia yakin bahwa caranya ini bisa efektif membuat allura mengalihkan pikirannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments